Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KONSEP KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN PRINSIP


DASAR DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK I

1. Arista Lestari
2. Siti Chotimah
3. Widyawati
4. Tri Utami

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MITRA ADIGUNA PALEMBANG S1
KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019-2020
KONSEP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
A. PENGERTIAN

Komunikasi adalah dasar dari proses keperawatan. Komunikasi sangat


penting dalam pelayanan keperawatan,karena akan berpengaruh terhadap tingkat
kepuasan pelayanan perawatan kesehatan.

Abdalati dalama Yenni Marlindayani (2003), menyatakan komunikasi


merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.
Dalam rofesi keperawatn ,komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan
metode utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.

Dalam proses komunikasi melibatkan suatau linhkungan internal dan


eksternal dimanapun komunikasi itu terjadi. Lingkungan internal meliputi: nilai-
nilai,kepercayaan,temperamen, dan tingkat stress pengirim pesan maupun
penerimaan pesan. Sedangkan factor eksternal meliputi:

Berikut ini meerupakan gambaran bagaimana proses komunikasi


dipengaruhi oleh kedua factor diatas:

Faktor internal
KOMUNIKATOR

Faktor eksternal

Tertulis

Verbal PESAN

Non- verbal

Faktor internal
KOMUNIKAN

Faktor eksternal
1. Komunikasi tertulis
Proses penyampaian informasi dengan mengembangkan melalui suatu metode penulisan.
2. Komunikasi Verbal (langsung)
Menurut Nursalam ( 2007), tujuan dari komunikasi verbal yaitu assertiveness. dimana
perilaku asertif adalah suatu cara berkomunikasi yang memberikan kesempatan individu
untuk mengekpresikan pertanyaan secara langsung, jujur, dan dengan cara yang sesuai
tanpa menyinggung perasaan orang lain yang diajak berkomunikasi.
3. Komunikasi Non verbal
Komunikasi Non verbal adalah komunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah,gerakan
tubuh, dan sikap tubuh atau “body language”

Berikut adalah kunci bagian komunikasi non-verbal yang dapat terjadi tanpa atau
dengan komunikasi verbal diantaranya:

1. Lingkungan
Tempat dimana komunikasi dilaksanakan merupakan bagian penting pada proses
komunikasi.
2. Penampilan
Pakaian, komestik, dan sesuatu yang menarik merupakan bagian dari komunikasi verbal
yang perlu diidentifikasi.
3. Kontak mata
Kontak mata memberikan makna terhadap kesediaan seorang untuk berkomunikasi.
4. Postur tubuh dan Gesture
Bobot suatu pesan dapat ditunjukkan dengan orang yang menuding telunjuknya, berdiri,
atau duduk
5. Ekspresi wajah
Komunikasi yang efektif memerlukan suatu respon wajah yang setuju terhadap pesan
yang disampaiakan
6. Suara
Intonasi, volume, dan refleksi . cara tersebut menandakan bahwa pesan dapat ditransfer
dengan baik.
Komponen dalam komunikasi dijelaskan oleh Potter & Perry dalam intansari
Nurjana (2005) :
a. Komunikator
Penyampai informasi atau sumber informasi
b. Komunikan
Penerima informasi atau memberi respon terhadap stimulus yang disampaikan oleh
komunikator
c. Pesan
Gagasan atau pendapat,fakta,informasi,atau stimulus yang disampaikan
d. Media komunikasi
Saluran yang disampaikan untuk menyampaikan pesan
e. Kegiatan”encoding”
Yaitu perumusan yang oleh komunikator sebelum disampaikan kepada komunikan
f. Kegiatan”decoding”
Penafsiran pesan oleh komunikasi pada saat menerima pesan

Komunikasi menjadi penting karena :


a. Dapat merupakan sarana terbina hubungan yang baik antara pasien dan tenaga
kesehatan
b. Dapat melihat perubahan perilaku yang terjadi pada individu atau pasien
c. Dapat sebagai kunci keberhasilan tindakan kesehatan yang telah dilakukan
d. Dapat sebagai tolak ukur kepuasan pasien
e. Dapat sebagai tolak ukur complain tindakan dan rehabilitasi

PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK


Komunikasi dalam keperawatan disebut dengan komunikasi
terapeutik,dalam hal ini komunikasi yang dilakukan oleh seorang perawat pada
saat melakukan intervensi keperawatan harus mampu memberikan khasiat terapi
bagi proses penyembuhan pasien.oleh karenanya seorang perawat harus
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan aplikatif komunikasi terapeutik agar
kebutuhan dan kepuasan pasien dapat dipenuhi.stuart G.W dalam Ibadurokhman
(2007),menyatakan bahwa komunikasi terapeutik merupakan hubungan
interpersonal antara

PRINSIP DASAR KOMUNIKASI TERAPEUTIK


Komunikasi terapeutik meningkatkan pemahaman dan membantu
terbentuknya hubungan yang konstruktif diantara perawat-klien.tidak seperti
komunikasi sosial,komunikasi terapeutik mempunyai tujuan untuk membantu
klien mencapai suatu tujuan dalam asuhan keperawatan.oleh karenanya sangat
penting bagi perawat untuk memahami prinsip dasarkomunikasi terapeutik berikut
ini :
1. Betty, Dult (2004).menyatakan hubungan perawat dank lien adalah hu Bungan
terapeutik yang saling menguntungkan,didasarkan pada prinsip “humanity of nurses
and clients”hubungan ini hanya sekedar hubungan seorang penolong (perawat)
dengan kliennya,tetapi hubungan antar manusia yang bermartabat.
2. Perawat harus menghargai keunikan klien,menghargai perbedaan karakter,memahami
perasaan dan perilaku klien dengan melihat perbedaan latar belakang
keluarganya,budaya,dan keunikan setiap individu.
3. Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberi maupun
penerima pesan,dalam hal ini perawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga
diri klien.
4. Suryani (2005),menyatakan komunikasi yang mencipkan tumbuhnya hubungan saling
percaya (trust) harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan
memberikan alternatif pemecahan masalah. Hubungan saling percaya antara perawat
atau klien adalah kunci dari komunikasi terapeutik.

Keliat dalam sudiati (2004) menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi terapeutik,yaitu


seperti berikut:
1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati,memahami
dirinya sendiri serta nilai yang dianut.
2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima,saling percaya dan
saling menghargai
3. Perawat harus memahami,menghayati nilai yang dianut oleh pasien
4. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental
5. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memiliki
motivasi untuk mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah lakunya sehingga
tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
6. Perawat harus mampu menguasai perasaan diri sendiri secara bertahap untuk
mengetahui dan mengatasi perasaan gembira,sedih,marah,keberhasilan maupun
frustasi
7. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan
konsistensinya
8. Memahami betul arti simpati sebagai tindakan yang terapeutik dan sebaliknya
simpati bukan tindakan yang terapeutik
9. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan terapeutik
10. Mampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukkan dan meyakinkan
orang lain tentang kesehatan.oileh karena itu perawat perlu mempertahankan
sesuatu keadaan sehat fisik,mental,spiritual,dan gaya hidup
11. Disarankan untuk mengekspresikan perasaan yang dianggap mengganggu
12. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas
berkembang tanpa rasa takut
13. Altruisme, mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara manusiawi
14. Berpegang pada etika dan cara berusaha sedapat mengkin keputusan berdasarkan
prinsip kesejahteraan manusia
15. Bertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu tanggung jawab terhadap terhadap
dirinya atas tindakan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang lain.

Anda mungkin juga menyukai