PELAYANAN
KESEHATAN
• Ellis (2000) menyatakan jika hubungan terputus atau menjadi sumber stres,
pada umumnya yang ditunjuk sebagai penyebabnya adalah komunikasi
yang buruk.
• Hal ini terjadi beberapa sebab diantaranya adalah:
1) Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri secara terapeutik saat
melakukan intraksi dengan klien.
2) Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam menjalankan komunikasi
dua arah secara terapeutik.
3) Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan (kinerja) individual yang
berdampak terhadap lemahnya pengembangan kemampuan diri sendiri.
PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
• Manusia makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam menjalankan dan
mengembangkan kehidupannya.
• Hubungan dengan orang lain akan terjalin bila setiap individu melakukan komunikasi
diantara sesamanya.
• Kepuasan dan kenyamanan serta rasa aman yang dicapai oleh individu dalam
berhubungan sosial dengan orang lain merupakan hasil dari suatu komunikasi.
• Komunikasi dalam hal ini menjadi unsur terpenting dalam mewujudkan integritas diri
setiap manusia sebagai bagian dari sistem sosial.
• Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang sangat
penting dalam kehidupan, baik secara individual maupun kelompok.
• Komunikasi yang terputus akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar
individu atau kelompok.
• Tatanan klinik seperti RS dinyatakan sebagai salah satu sistem dari kelompok sosial
mempunyai kepentingan yang tinggi pada unsur komunikasi.
KONSUMEN INTERNAL & EKSTERNAL
1. Kejujuran
2. Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
3. Bersikap positif
4. Empati bukan simpati
5. Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien
6. Menerima klien apa adanya
7. Sensitif terhadap perasaan klien
8. Tidak mudah terpengaruh masa lalu klien ataupun
diri perawat sendiri
.TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
STUART G.W, 1998
1. Tahap Persiapan/Pra-interaksi
• Menggali perasaan, menilik dirinya dengan cara mengidentifikasi kelebihan,
kekurangannya.
• Mencari informasi tentang klien sebagai lawan bicaranya.
• Merancang strategi untuk pertemuan pertama dengan klien.
• Tahapan ini dilakukan dengan tujuan mengurangi rasa cemas atau kecemasan yang
mungkin dirasakan perawat sebelum melakukan komunikasi terapeutik dengan klien.
• Kecemasan yg dialami seseorang dapat sangat mempengaruhi interaksinya dengan orang
lain
• Hal ini disebabkan oleh adanya kesalahan dalam menginterpretasikan apa yang diucapkan
oleh lawan bicara.
• Perawat merasa cemas, dia tidak akan mampu mendengarkan apa yg dikatakan klien
dengan baik sehingga tidak mampu melakukan active listening (mendengarkan dengan aktif
dan penuh perhatian).
2. TAHAP PERKENALAN/ORIENTASI
• Tahap perkenalan dilaksanakan setiap kali pertemuan dengan klien dilakukan.
• Tujuan tahap ini adalah memvalidasi keakuratan data, rencana yang telah dibuat
sesuai dengan keadaan klien saat ini, serta mengevaluasi hasil tindakan yang telah
lalu.