BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang rapat dengan seorang manusia lain. Manusia berkomunikasi karena ada
memahami orang lain. Individu hendaknya mengenali siapa mereka, siapa diri
mereka, apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka rasakan dan
yang harus yang digunakan manusia untuk berinteraksi, mengawali antara satu
secara lisan atau bukan lisan di antara suami dan isteri, orangtua dan anak, dan
dapat juga interaksi dari semua anggota keluarga. Ini termasuk pernyataan
hari-hari.
perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
agar segala sesuatu yang kita tampilkan dan lakukan adalah komunikasi, maka
bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan
hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama.
B. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Komunikasi
2009).
lebih individu yang berbagi kebutuhan dan tujuan berama, melibatkan satu
sama lain ke dalam tindakan yang mereka lakukan, dan akhirnya bersatu
padu serta memisahkan diri dari pihak lain demi kebaikan interaksi yang
a. Dinamika kelompok
4
oleh sejumlah variabel dan faktor yang saling terkait. Setiap anggota
kelompok tersebut.
grup berbeda.
klien juga dapat diterapkan dalam hubungan sejawat, yang berfokus pada
5
pembentukan lingkungan kerja yang sehat dan mencapai tujuan tatanan klinis.
lain untuk mengatasi tekanan akibat stress pekerjaan dan harus dapat
menerapkan komunikasi yang baik dengan klien, sejawat dan rekan kerja.
kerja akan memiliki efek pada hubungan yang terjadi antara perawat dan klien
adalah salah satu faktor yang paling umum. Komitmen untuk kolaborasi dalam
hubungan baik diantara tim, terutama pemimpin tim dengan anggota tim yang
dinyatakan dengan jelas dan dalam bahasa atau ungkapan yang dapat
dimengerti
manusia, hal ini sudah diatur sedemikian sehingga dapat mencapai hasil
yang konstruktif.
(WHO, 1999).
1. Dalam satu kelompok yang terdiri dari tidak lebih enam atau tujuh orang,
semua orang dapat ikut serta dalam diskusi. Dengan demikian, sebuah
komunikasi, bila hal ini penting untuk maksud dan tujuan tersebut. Sesuaikan
yang telah cukup lama dikenal ketika memberikan bantuan kepada pasien.
Selain itu komunikasi antara perawat dengan dokter dapat terbentuk saat
baik apabila dari kedua pihak dapat saling berkolaborasi dan bukan
lebih lanjut kepada pasien. Semua itu dapat terwujud dwngan baik
berawal dari komunikasi yang baik pula antara perawat dengan dokter.
kepada perawat primer, laporan perawat primer atau ketua tim kepada
hubungan struktural.
komunikasi dalam hubungan ini adalah hal- hal yang tidak terkait dengan
wewenangnya.
rencana pulang yang melibatkan klien dan keluarga. Selain itu, perawat
berat dan merujuk klien tersebut pada ahli terapis respiratorik untuk
obat.
kesehatan lainnya.
Perawat harus selalu mengetahui kerja, efek yang dituju, dosis yang
tepat dan efek smaping dari semua obat-obatan yang diberikan. Bila
tentang obat-obatan mana yang sesuai dan dapat dicampur atau yang
medis bila terdapat keraguan dengan kesesuaian dosis obat. Selain itu,
ahli farmasi dapat menyampaikan pada perawat tentang obat yang dijual
kepada ahli gizi tentang obatan yang digunakan pasien, jika perawat
ahli gizi yang bisa saja menghambat absorbsi dari obat tersebut. Jadi
ini tidak akan anda deegasikan kepada asisten atau tenaga kesehatan lain.
Untuk mendukung lingkungan profesional yang baik, setiap anggota tim kerja
Lima syarat dalam pendelegasian antar tim kesehatan: Tugas yang tepat,
Pada situasi klinis sebagai suatu proses kerja sama untuk mencapai
permasalahan klien.
interprofesional yaitu:
understanding)
Bertemu dengan orang sakit setiap hari merupakan tugas yang tidak
mereka dalam kontak dengan pasien yang sedang bergelut dengan kondisi
14
kritis dalam hidupnya dan mereka sedang mencoba mengatasi emosi atau
penyakit yang serius. Sumber masalah role stress yang dialami para
professional itu sendiri. Jenis role stress dibagi dua jenis yaitu role conflict
dan role overload. Kasus role conflict dapat ditunjukan salah satunya
oleh lulusan perawat baru. Perawat Yanti sebagai perawat baru yang
dan klien. Karena baru pertama masuk dunia kerja, perawat Yanti juga
interpersonal antara perawat dan profesi lain pun harus terpelihara dengan
profesi.
perawat Yanti dengan perawat atau tim kesehatan lain dapat terwujud jika
b. Case conference
conference.
usaha yang baik sebab dapat menghasilkan outcome yang lebih baik
bagi pasien.
BAB III
KESIMPULAN
berkolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain tersebut diantaranya adalah dokter,
ahli gizi, apoteker dsb. Setiap tenaga profesi tersebut mempunyai tanggung jawab
terhadap kesehatan pasien. Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai,
maka hubungan kerja sama akan dapat terjalin dengan baik. Selain itu perawat
bidang keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA