Anda di halaman 1dari 2

Seringkali penderita yang mengalami gangguan

jiwa (Skizofrenia) mengalami kekambuhan sehingga


ia harus menjalani perawatan dan pengobatan yang
berulang/ keluar masuk rumah sakit jiwa. Banyak Gejala yang muncul pada penderita skizofrenia PUSKESMAS KEBUMEN I
faktor yang memicu terjadinya kekambuhan yaitu bervariasi sesuai dengan jenisnya, secara umum gejala
faktor lingkungan, keluarga, penyakit fisik, maupun penderita skizofrenia adalah sebagai berikut :
faktor dari dalam individu itu sendiri. 1. Perubahan kognisi / kecerdasan / pengertian
Lingkungan dan keluarga mempunyai andil yang meliputi :
besar dalam mencegah terjadinya kekambuhan pada a. Gangguan ingatan : pelupa, tidak berminat,
penderita dengan gangguan jiwa, oleh karena itu kurang patuh, mudah bosan, dll.
pemahan keluarga mengenai kondisi penderita serta b. Gangguan perhatian : kesulitan
kesediaan keluarga dan lingkungan menerima menyelesaikan tugas, kesulitan
penderita apa adanya dan memperlakukannya secara berkonsentrasi pada pekerjaan.
manusiawi dan wajar meruapakan hal yang mendasar c. Gangguan bentuk pikir dan isi pembicaraan :
dalam mencegah kekambuhan penderita. kesulitan mengkomunikasikan pikiran dan
Berikut ini adalah beberapa hal yang penting perasaan.
yang perlu diketahui oleh keluarga dan lingkungan d. Gangguan dalam pengambilan keputusan :
mengenai penyakit skizofrenia sehingga keluarga dan kesulitan melakukan dan menjalankan
lingkungan akan lebih mampu merawat dan aktifitas, kitdak mampuan menjalankan
mencegah terjadinya kekambuhan pada anggota perintah lebih dari satu, masalah dalam
keluarga / masyarakat yang mengalami gangguan pengelolaan waktu, kesulitan mengelola
jiwa (skozifrenia). keuangan, penafsiran kata – kata dan symbol
secara harafiah.
e. Gangguan isi pikir : waham, misalnya
merasa sebagai orang hebat, mempunyai
kekuatan magis, merasa dikejar – kejar
Skizofrenia bukan merupakan penyakit tunggal, sesuatu, curiga dengan orang lain selain
tetapi merupakan kumpulan / kelompok gangguan dirinya, dsb.
dengan cirri – cirri perilaku tetertentu yaitu perubahan 2. Perubahan persepsi / penilaian, meliputi :
perilaku yang meliputi beberapa aspek : aspek a. Halusinasi : mendengar ada suara – suara
kognitif / kecerdasan / pengertian (ingatan, perhatian, yang membisiki atau melakukan sesuatu,
bentuk & jumlah ucapan, pengambilan keputusan, mencium bangkai atau aroma lainnya,
dan bentuk atau isi pikiran) aspek persepsi / penilaian merasa ada yang menyentuh atau merasuki
(halusinasi dan ilusi), aspek emosi, aspek perilaku dan badannya, dsb. Sebuah Panduan Bagi Keluarga
gerakan, serta aspek hubungan dengan orang lain dan b. Ilusi : melihat atau bertemu dengan orang Untuk Mencegah Kekambuhan
lingkungan. yang sudah meninggal, melihatt sesuatu
tanpa objek yang jelas Penderita
3. Perubahan emosi meliputi : emosi yang 4. Meminta keluarga atau teman menyapa ketika
diekspresikan berlebihan atau kurang, sikap yang bertemu dengan penderita, dan jangan
tidak sesuai, misalnya : tertawa terbahak – bahak mendiamkan penderita, atau jangan membiarkan
padahal tidak lucu, menangis tanpa sebab yang Pada dasarnya pengobatan skizofrenia dalam penderita berbicara sendiri ;
jelas, marah – marah tanpa sebab yang jelas, dsb. masa krisis dan akut dimana dalam kondisi ini 5. Mengajak / mengikutsertakan penderita dalam
4. Perubahan perilaku dan gerakan meliputi : penderita dapat membahayakan diri sendiri maupun kegiatan bermasyarakat, misalnya pengajian,
Mematung, meniru gerakan orang lain, jalan orang lainnya. Penderita perlu perawatan di RS untuk kerja bakti, dsb ;
tidak normal, mengamuk, merusak barang, diberikan perawatan dan pengobatan sesuai dengan 6. Memberikan pujian yang realistis terhadap
memukul orang, membunuh, dll. gejala – gejala yang muncul. Bagi penderita yang keberhasilan penderita, atau dukungan untuk
5. Perubahan hubungan social dan lingkungan, sudah dalam tahap pemulihan dan pemeliharaan keberhasilan sosial penderita ;
meliputi : lebih senang menyendiri, mengurung kesehatan, sebenarnya dapat dilakukan dengan 7. Menghindari berbisik – bisikm didepan penderita
diri, tidak tertarik dengan aktifitas bersama – pengobatan rawat jalan dan perawatan di rumah. Pada / ada penderita dalam suatu ruangan yang sama /
sama, dll. tahap ini peran serta keluarga dan lingkungan sangat disaksikan oleh penderita ;
besar sehingga diperlukan pengetahuan tentang tata 8. Mengontrol dan mengingatkan dengan cara yang
cara perawatan di rumah supaya tidak terjadi baik dan empati untuk selalu minum obat dengan
kekambuhan. Satu hal yang perlu disadari bahwa prinsip benar nama obat, benar nama pasien,
pengobatan jiwa ini tidak hanya dalam hitungan hari benar dosis, benar waktu, benar cara pemberian ;
1. Faktor biologis, yaitu ketidaknormalan dari otak atau minggu, bisa bulanan bahkan tahunan. Oleh sebab 9. Mengenali adanya tanda – tanda kekambuhan
baik yang terjadi akibat kelainan sejak lahir out keluarga diharapkan sabar dan telaten dalam seperti; sulit tidur, mimpi buruk, bicara sendiri,
maupun timbul akibat benturan atau penyakit merawat penderita dirumah. senyum sendiri, marah – marah, sulit makan,
tertentu ; menyendiri, murung, bicara kacau, dll.
2. Faktor psikologis / kejiwaan ; 10. Kontrol suasana lingkungan yang dapat
3. Faktor sosial budaya ; memancing terjadinya marah;
11. Segera control jika terjadi perubahan perilaku
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
yang menyimpang, atau obat habis.
keluarga dan lingkungan dalam merawat penderita
gangguan jiwa di rumah antara lain :
1. Memberikan kegiatan / kesibukan dengan
1. Masalah kesehatan, misalnya kurang tidur,
membuatkan jadwal sehari – hari;
penyakit infeksi, keletihan / kelelahan, dll.
2. Memberikan tugas yang sesuai kemampuan
2. Masalah lingkungan, misalnya ; rasa bermusuhan
penderita dan secara bertahap tingkatkan sesuai
/ dimusuhi lingkungan, stress dengan lingkungan
perkembangan;
tempat tinggal, kesepian, dihina oleh orang lain,
3. Menemani dan tidak membiarkan penderita
tekanan pekerjaan, dll.
sendiri dalam melakukan kegiatan, misalnya ;
3. Masalh sikap / perilaku, misalnya ; kurang
makan bersama, bekerja bersama, rekreasi
percaya diri, merasa gagal, ketreampilan
bersama, dll;
bersosialisasi kurang, dll.

Anda mungkin juga menyukai