Pembimbing : dr.Citra Fitri sp.Kj Definisi Terapi suportif ekspresif digambarkan sebagai terapi yang dimaknai keterbukaan dan memaknai ekspresi, pikiran dan emosi
Terapi ini merupakan kombinasi terapi suportif, existensial, kognitif-
perilaku, interpersonal dan psikoedukasional dan biasanya digunakan untuk pasien dengan penyakit terminal kronik Sejarah Terapi ini berkembang pada tahun 1940 di Menninger Foundation dan berkembang ke seluruh dunia oleh Lester Luborsky tahun 1984. Terapi ini awalnya didesain untuk wanita dengan kanker payudara dan kanker lainnya. Terapi ini dilakukan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi serta memberikan dukungan social bagi pasien kanker Terapi ini biasanya dilakukan secara berkemlompok agar pasien dapat saling memahami dan mencari dukungan social serta bertanggung jawab terhadap orang lain dengan saling memberikan bantuan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi setiap peserta. Tujuan Memberikan dukungan sosial yang baik Menjadi wadah menyampaikan dan mencurahkan perasaan Meningkatkan dukungan sosial dan keluarga Mengintegrasikan perubahan gambaran diri Meningkatkan penggunaan mekanisme koping yang konstruktif Memperbaiki hubungan antara pasien dan tenaga kesehatan Ekspresif dan Suportif Ekspresi emosi merupakan bagian penting psikoterapi suportif. Tujuan pembicaraan tersebut bukan hanya untuk memperoleh tilikan ke dalam pola dinamik namun juga untuk menguatkan respon saat ini, pengurangan tekanan di dalam dan ansietas. Terapi suportif bertujuan untuk memulihkan dan menguatkan pertahanan pasien serta kapasitas integrase pasien yang telah terganggu. Terapi suportif memberikan periode penerimaan dan ketergantungan untuk pasien yang membutuhkan bantuan dalam menghadapi rasa bersalah, malu, ansietas serta dalam menghadapi frustasi, tekanan eksternal yang mungkin terlalu berat untuk dihadapi Ciri Psikoterapi Ekspresif dan Suportif Ciri Psikoterapi Ekspresif Psikoterapi Suportif Frekuensi Teratur satu hingga tiga kali per minggu, setengah Fleksibel satu kali per minggu atau jam hingga satu jam kurang atau seperlunya. Setengah hingga satu jam Durasi Jangka pendek atau jangka panjang beberapa sesi Jangka pendek atau jangka panjang hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun intermitten, satu sesi hingga seumur hidup Keadaan Pasien dan terapis berhadapan, kadang Pasien dan terapis berhadapan. Sofa menggunakan sofa dikontraindiksikan Modus Operandi Analisis parsial mengenai dinamik pertahanan; focus Pembentukan persekutuan terapeutik pada peristiwa interpersonal saat ini dan transferens serta hubungan objek yang sebenarnya; pada orang lain di luar sesi; analisis transferens analisis transferens dikontraindikasikan negative; transferens positif dibiarkan tidak digali dengan sedikit pengecualian; focus kecuali menghambat perkembangan; regeresi pada peristiwa eksternal yang disadari; terbatas didorong regresi dihambat Ciri Psikoterapi Ekspresif dan Suportif Ciri Psikoterapi Ekspresif Psikoterapi Suportif Peran analis terapis Netralitas yang dimodifikasi; pemuasan implisit Netralitas ditunda; pemuasan, arah dan pada pasien serta aktivitas besar pengungkapan eksplisit dibatasi Agen perubahan mutative Tilikan di dalam lingkungan empatik; identifikasi Ego pengganti atau pembantu sebagai dengan obyek yang baik pengganti sementara; lingkungan yang merangkul; tilikan hingga derajat yang memungkinkan Populasi Pasien Neurosis; psikopatologi karakter ringan hingga Gangguan karakter berat; psikosis laten sedang, terutama gangguan kepribadian narsistik atau nyata; krisis akut, penyakit fisik dan ambang Syarat pasien Motivasi yang tinggi atau sedang serta kesadaran Beberapa derajat motivasi dan psikologis; kemampuan untuk membentuk kemampuan untuk membentuk persekutuan terapeutik; sedikit toleransi terhadap persekutuan terapeutik frustasi Ciri Psikoterapi Ekspresif dan Suportif Ciri Psikoterapi Ekspresif Psikoterapi Suportif Tujuan Dasar Reorganisasi parsial kepribadian dan pertahanan; Reintegrasi diri dan kemampuan pemulihan derivate konflik sadar dan prasadar; mengatasi masalah; stabilisasi atau tilikan pada peristiwa interpersonal saat ini; pemulihan keseimbangan yang hubungan obyek yang membaik, pemulihan gejala sebelumnya ada; penguatan merupakan tujuan atau awal untuk penggalian lebih pertahanan; penyesuaian atau lanjut penerimaan yang lebih baik terhadap pemulihan gejala paatologis dan restrukturisasi lingkungan sebagai tujuan utama Teknik utama Asosiasi bebas terbatas, konfrontasi, klarifikasi, dan Metode asosiasi bebas interpretasi parsial mendominasi dengan penekanan dikontraidnikasikan; saran (nasihat) pada interpretasi saat ini serta interpretasi genetic mendominasi; abreaksi berguna, yang terbatas konfrontasi, klarifikasi dan interpretasi saat ini bersifat sekunder, interpretasi genetic dikontraindikasikan Ciri Psikoterapi Ekspresif dan Suportif Ciri Psikoterapi Ekspresif Psikoterapi Suportif Terapis tambahan Mungkin diperlukan (cth obat psikotropik sebagai Sering diperlukan (cth obat psikotropik, cara sementara) jika diterapkan, akibat negative terapi keluarga, terapi rehabilitasi, atau digali dan dicampur perawat di rumah sakit, jika diterapkan akibat positif ditekankan Metode Terapi Suportif
- Kepemimpinan yang hangat, ramah dan kuat
- Pemuasan kebutuhan untuk bergantung - Dukungan di dalam perkembangan akhir kemandirian yang sah - Bantuan di dalam perkembangan sublimasi yang menyenangkan (ex: hobi) - Istirahat dan rekreasi yang cukup - Membuang ketegangan eksternal yang berlebihan jika mungkin - Perawatan jika diindikasikan - Obat untuk mengurangi gejala - Bimbingan dan nasihat di dalam menghadapi masalah saat ini Psikoterapi Kelompok Ekspresif Suportif Persiapan Terapi Seluruh pasien harus bertemu sehingga tercipta kebersamaan Pemberian penjelasan maksud dan tujuan terapi yaitu sebagai tempat menceritakan dan berbagi cerita yang tidak mungkin mereka lakukan di tempat lain dan juga sebagai tempat dimana mereka diharapkan mampu mendengarkan cerita pasien lainnya Keanggotaan Terapi Setiap kelompok biasanya terdiri dari 8 hinnga 9 pasien. Pertimbangan drop out pasien bisa mencapai 10-12 pasien. Bergabungnya anggota baru selama berjalannya terapi diperbolehkan asal tetap memperhatikan waktu dan situasi yang tepat. Sebelum terapi dimulai diharapkan dapat mengembangkan rasa tanggungjawab anggota kelompok untuk mengikuti terapi hingga keseluruhan sesi dilaksanakan. Teknik Pelaksanaan Terapi Waktu: 10-12 minggu. Bisa mencapai 5 hingga 52 minggu jika diperlukan. Minimal 1-2 minggu Terapi ini dilaksanakan selama 12 sesi dan maksimal 24 sesi selama 6 bulan. Pertemuan dapat satu atau dua kali per minggu dan setiap pertemuan selama 90 menit. Sesi Terapi Sesi I : Perubahan konsep diri dan gambaran diri Sesi II : Fokus pada terapi yang dijalani terkait kondisi fisik /psikis yang dihadapi Sesi III : Meningkatkan hubungan dengan tenaga kesehatan Sesi IV : Efek kondisi medis/psikis saat ini terhadap keluarga Sesi V : Menilai kembali tujuan hidup Sesi VI : Kemampuan menerima kejadian tidak diinginkan Sesi VII : Menilai Makna Hidup Sesi VIII : Evaluasi manfaat terapi dan terminasi Terapi suportif ekspresif