Anda di halaman 1dari 39

Gangguan Bipolar:

Episode Manik
Pembimbing:
dr. Hening Madonna, Sp. KJ

Disusun Oleh:
Rezkina Azizah Putri
1102014225
2

Definisi
ditandai oleh Biasanya
Gangguan gejala-gejala rekuren serta
jiwa yang manik, dapat
bersifat hipomanik, berlangsung
episodik depresi, dan seumur
campuran hidup
3

Penyebab disabilitas ke-6 di dunia


25% penderita GB pernah melakukan percobaan
bunuh diri

Epidemiologi
Onset terjadinya GB I
GB I
usia balita (5-6 tahun) -
usia 50 tahun
rata-rata terjadi di usia
30 tahun

GB II
4

Etiologi

Biologi Genetik Psikososial


5

Gejala Klinis
6

Manik
Tidur Bicara cepat
Grandiositas
berkurang dan banyak
Min. 1 minggu (bisa kurang
bila dirawat) pasien bisa saja
mengalami ggn mood yang
berat, spt: elasi, ekspansif,
Hiperaktivitas Lompatan
Distraktibilitas
atau iritabel  hendaya nyata. psikomotor gagasan
Gejala menetap, dengan 3
atau lebih gejala berikut (4
atau lebih jika mood
Terlibat
iritabel): Aktivitas
aktivitas yang
berlebihan
merugikan
7

Hipomanik
Tidur Bicara cepat
Grandiositas
Min. 4 hari berturut-turut,
berkurang dan banyak

sepanjang hari dan hampir


setiap hari, peningkatan
mood tidak cukup berat
Hiperaktivitas Lompatan
untuk menyebabkan hendaya Distraktibilitas
psikomotor gagasan
yg jelas. Halusinasi dan
waham (-). Gejala menetap,
dengan 3 atau lebih gejala
berikut (4 atau lebih jika Terlibat
Aktivitas
aktivitas yang
mood iritabel): berlebihan
merugikan
8

Episode Depresi
Mood Kehilangan Penurunan
depresi minat berat badan
Terdapat 5 (atau lebih) gejala
berikut yang terjadi min. 2
minggu, dirasakan setiap hari
dan terjadi perubahan fungsi Tidak
Agitasi Insomnia
dari sebelumnya. bertenaga
Min. terdapat 1 dari gejala
(mood depresi dan kehilangan
minat) yang harus ada.
Merasa Sulit Berniat
bersalah konsentrasi bunuh diri
9

Klasifikasi
Gangguan Gangguan
Bipolar I Bipolar II

Gangguan
Bipolar Yang
Siklotimik
Tidak
Tergolongkan
10

Gangguan Bipolar I
× Terdapat 1 atau lebih episode
manik yg dapat didahului atau
diikuti oleh episod hipomanik atau
episod depresi mayor.
× Tidak menunjukkan ggn.
Skizoafektif, skizofrenia, ggn.
Skizofreniform, ggn. waham,
spektrum skizofrenia dan ggn.
psikotik lainnya tidak spesifik.
11
• Hanya : 1x episode manik dan tak ada riwayat episode depresi mayor sebelumnya.
• Tak tumpang tindih dg skizofrenia, skizofreniform, skizoafektif, gg. waham/ gg. psikotik
ytt
Episode Manik • gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau kondisi medik umum
Tunggal • Gejala mood  hendaya sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.

• Saat ini : episode manik, Sebelumnya : 1 episode manik, depresi, atau campuran
• Episode mood @ kriteria A&B bukan skizoafektif, tak bertumpang tindih dg skizofrenia,
skizofreniform, gg. waham, gg. psikotik ytt
Episode Manik • Gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau kondisi medik umum
Saat Ini • Gejala mood  hendaya sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.

• Saat ini : episode campuran


• Min. pernah mengalami episode manik, depresi, atau campuran
• Episode mood @ kriteria A dan B tak dapat dikategorikan skizoafektif, tak bertumpang tindih
Episode dg skizofrenia, skizofreniform, gangguan waham/ dg gg. psikotik ytt
Campuran • Gejala-tidak disebabkan efek oleh fisiologik langsung zat atau kondisi medik umum
Saat Ini • Gejala mood  hendaya sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
• Saat ini : episode depresi mayor 12
• Sebelumnya pernah mengalami 1 episode manik atau campuran
• Episode mood pada kriteria A dan B tak dapat dikategorikan skizoafektif dan tidak
bertumpangtindih dengan skizofrenia, skizofreniform, gangguan waham/ gg psikotik ytt
Episode Depresi • Gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau kondisi medik umum
Saat Ini
• Gejala mood  hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.

• Saat ini : episode depresi mayor


• Sebelumnya min. pernah mengalami satu episode manik atau campuran
• Episode mood pada kriteria A dan B tak dapat dikategorikan, skizoafektif dan tidak
Episode Yang bertumpangtindih dengan skizofrenia, skizofreniform, gg. waham/gg. Psikotik ytt
Tidak Dapat • Gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau kondisi medik umum
Diklasifikasikan
Saat Ini • Gejala mood  hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.

• Saat ini : episode hipomanik


• Min, pernah mengalami satu episode manik atau campuran
• Gejala mood  hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
Episode • Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak
Hipomanik Saat bertumpang tindih dg skizofrenia, skizofreniform, gg. Waham/ dg gg. Psikotik ytt
Ini
13

Gangguan Bipolar II
× Min. 1 episode hipomanik
× Min. 1 episode depresi mayor
× Tidak pernah mengalami episode manik
× Keberadaan episode hipomanik dan depresi
mayor tdk dapat menjelaskan gg. skizoafektif &
tak tumpang tindih dg skizofrenia, gg.
skizofeniform, gg. Waham/gg. psikotik ytt.
× Gejala  penderitaan yang bermakna atau
hendaya fungsi sosial, pekerjaan, atau area
fungsi penting lain.
14

Siklotimia
× Min. 2 tahun (1 tahun pada anak dan
remaja)
× Beberapa periode dengan gejala hipomanik
yang tidak memenuhi kriteria episode
hipomanik
× Beberapa periode dg gejala depresi yang
tidak memenuhi kriteria episode depresi
mayor
× Tidak pernah memenuhi kriteria episode
manik
15
16
17

Diagnosis
18

Pembagian Gangguan Afektif Bipolar Berdasarkan PPDGJ


P III (F31)

P F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik


F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik

D F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

G F31.3 Gangguan afektif bipolar, eps kini depresif ringan atau sedang
F31.4 Gangguan afektif bipolar, eps kini depresif berat tanpa gejala psikotik

J F31.5 Gangguan afektif bipolar, eps kini depresif berat dengan gejala psikotik
F31.6 Gangguan afektif bipolar, eps kini campuran
F31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi
F31.8 Gangguan afektif bipolar lainnya

III F31.9 Gangguan afektif bipolar yang tidak tergolongkan


19

(F31.0) GAB, Episode Kini Hipomania


× Episode yang sekarang harus
memenuhi kriteria untuk hipomania
(F30.0)
× Harus ada satu episode afektif lain
(hipomania, mania, depresif, atau
campuran) di masa lampau.
20

(F30.0) Hipomania
Derajat gangguan yang lebih ringan
dari manik

Afek yang meningkat atau berubah


dan disertai aktivitas yang menurun

Halusinasi atau waham (-)


21

(F31.1) GAB, Episode Kini Mania tanpa


Gejala Psikotik

× Episode yang sekarang harus


memenuhi kriteria untuk mania tanpa
gejala psikotik (F30.1)
× Harus ada 1 episode afektif lain
(hipomania, mania, depresif, atau
campuran) di masa lampau.
22

(F30.1) Mania tanpa gejala psikotik

Perubahan Ide-ide Terlalu


afek kebesaran optimistik

Energi yang Bicara cepat


bertambah dan banyak

Aktivitas Tidur
berlebihan berkurang
23

(F31.2) GAB, Episode Kini Mania dengan


Gejala Psikotik

× Episode yang sekarang harus


memenuhi kriteria untuk Harus ada
manik dengan gejala psikotik (F30.2)
× Harus ada 1 episode afektif lain
(hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau.
24

(F30.2) Mania dengan gejala psikotik


Gambaran klinis merupakan bentuk mania
yang lebih berat dari mania tanpa psikotik

Waham kebesaran

Iritabilitas dan kecurigaan

Waham Kejar

Halusinasi atau waham sesuai afek


25
• Episode sekarang
GAB ,Episode Kini depresif ringan (F32.0)
Depresif Ringan / /sedang (F32.1)
Sedang • ada min 1 episode afektif
lain di masa lampau

• Episode sekarang 
GAB, Episode Kini depresif berat tanpa gejala
Depresif Berat psikotik (F32.2)
tanpa Gejala
Psikotik • ada min 1 episode afektif
lain di masa lampau

• Episode depresif berat


GAB , Episode dengan gejala psikotik
Kini Depresif (F32.3)
Berat dg Gejala • Harus ada min 1 episode
Psikotik satu episode afektif lain di
masa lampau
26

• Episode sekarang : manik,


hipomanik, depresif
bergantian cepat, sama-
GAB, Episode sama mencolok selama
Kini Campuran episode sekarang,
berlangsung min. 2 minggu
• Harus ada min 1 episode
afektif lain di masa lampau

• tidak sedang menderita


gangg. afektif bbrp bulan
terakhir
GAB Kini dalam
• pernah min 1 episode
Remisi hipomanik, manik/ campuran
di masa lampau + min 1
episode afektif lain
27

Status Mental
28

👪 Penampilan Kesadaran
RGS Rapi, tidak tampak Compos Mentis
seperti sakit jiwa.
Adanya gejala gangguan
bipolar episode manik Proses pikir
Sikap Flight of ideas
RGD Kooperatif, hiperaktif
Waham pada GB
Riwayat gangguan yang dengan psikotik
dapat memicu Mood & Afek
gangguan bipolar
Iritabel, elasi Persepsi
RPK Afek labil, tidak serasi halusinasi pada GB
dengan psikotik
Riwayat penyakit yang
sama di keluarga Perhatian
Distraktibilitas Tilikan
Berbeda-beda setiap
Orientasi pasien
Bisa baik atau buruk
29

Diagnosis Banding

Intoksikasi
Skizofrenia
Obat

Hipertiroid Skizoafektif
30

Tatalaksana
Farmako
terapi

Tatalaksana

Intervensi Rawat
Psikososial Inap
31

A. Mood Stabilizer
Lithium
• Efektif dalam menstabilkan mood
• Lini I untuk bipolar
• Mencegah pasien dalam episode mania dan depresi, mencegah
rekurensi
• ES: Gagal ginjal (obsv. dg pemeriksaan darah rutin, fungsi ginjal,
dan kadar lithium setiap 6-12 bulan), peningkatan BB, mual,
muntah, tremor, malformasi janin pada ibu hamil (obsv. dg USG
rutin)

Valproat
• Anti-epilepsi yang digunakan untuk anti-mania
• Sama efektifnya dengan penggunaan lithium
• ES: anoreksia, mual, muntah, diare, sedasi, dan tremor. Biasanya
terjadi pada awal pengobatan dan berkurang dg penurunan dosis
32

B. Antipsikotik Atipikal
× Biasanya untuk terapi rumatan
× Efektif sebagai terapi lini pertama
baik monoterapi maupun kombinasi.
× Beberapa antipsikotik atipikal
tersebut adalah olanzapin,
risperidon, quetiapin, dan
aripiprazol.
33

C. Pemberian Injeksi
• Jika pasien menolak untuk terapi oral karena
merasa dirinya tidak sakit
• Lini I: Inj. Aripiprazole dan Inj. Olanzapine
• Lini II: Inj. Haloperidol dan Inj. Diazepam
D. Terapi Rumatan
• Mempertahankan keberhasilan terapi yang
sudah dicapai pada fase akut
• Mencegah kekambuhan
• Risiko bunuh diri
• Kekerapan terjadinya episode dan
ketidakstabilan mood
• Memperbaiki kualitias hidup
34

Farmakologi Lini I
Monoterapi :
Lithium, divalproat, olanzapin, risperidon, quetiapin,
quetiapin XR, aripiprazole.

Terapi Kombinasi:

 litium atau divalproat + risperidon,


 litium atau divalproat + quetiapin,
 litium atau divalproat + olanzapin,
 litium atau divalproat + aripiprazol.
35

Farmakologi Lini II
 Karbamazepin
 ECT
 Haloperidol
 Litium + divalproat

Farmakologi Lini III


 Klorpromazin
 Klozapin
 Litium atau divalproat + haloperidol
 Litium + karbamazepin
36

Intervensi Psikososial

• CBT
• Terapi Keluarga
• Terapi Interpersonal
• Psikoedukasi

Rawat Inap

• Berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain


• Tidak dapat diarahkan (manik)
• Kondisi medis yang perlu di monitor
37

Komplikasi

Pemikiran
Bunuh diri
menyimpang

Penyalahgunaan Gangguan
zat penilaian
38

Prognosis

Baik Buruk
• Fase manik yang pendek • Riwayat pekerjaan buruk
• Onset tidak pada usia muda • Penyalahgunaan alkohol
• Sedikit ide untuk bunuh diri • Dengan gejala psikotik
• Sedikit gejala psikotik
• Sedikit masalah medis

Anda mungkin juga menyukai