Definisi
Merupakan satu tipe skizofrenia yang
ditandai oleh gangguan psikomotor yang
menonjol yang merupakan gambaran
essensial dan dominan yang
dimanifestasikan seperti ketegangan otot
(katatonia), negativisme, dan stupor atau
gaduh.
Skizofren Katatonik
Skizofren katatonik dicirikan dengan perubahan
aktivitas motorik, dimana dapat terjadi
peningkatan (hiperkinesis), penurunan (stupor)
atau automatisasi perintah dan negativisme.
Dibagi dalam 2 bentuk :
Tipe produktif : terjadi eksitasi katatonik, dan
terkadang agresif.
Tipe stupor : didominasi gejala mutisme,
negativisme, flexibilitas cerea atau stupor.
Kesadaran tetap jernih.
FAKTOR PREDISPOSISI
Teori Genetik
Teori Biokimia
Teori Psikoanalitik
Teori Psikodinamik
Teori Belajar
Teori sistem keluarga
Konsep ikatan Ganda
Etiologi
Keturunan
Diatesis-stress
Endokrin
Metabolisme
Susunan saraf pusat
Teori Adolf Meyer
Teori Sigmund Freud
Teori lain yang menganggap skizofrenia sebagai
suatu sindroma yang disebabkan keturunan,
pendidikan yang salah, maladapsi, tekanan jiwa,
penyakit badaniah
Kriteria Diagnosis (ICD 10)
Memenuhi kriteria skizofren, dengan satu atau
lebih gejala dibawah ini mendominasi gambaran
klinisnya :
▫ Stupor (ditandai dengan penurunan respon terhadap
lingkungan dan aktivitas) atau mutisme
▫ Gaduh gelisah ((Aktivitas motorik yang tidak
bertujuan, tidak dipengaruhi stimulus eksternal).
▫ Negativisme (penolakan terhadap semua perintah
tanpa motivasi)
▫ Rigiditas (mempertahankan postur tubuh kaku dalam
melawan segala usaha untuk menggerakkan).
▫ Flexibilitas cerea (sikap lemah gemulai seperti lilin)
▫ Gejala lain, seperti automatisasi perintah dan
perseverasi.
Pada pasien yang tidak komunikastif
dengan manifestasi gangguan katatonik,
diagnosis skizofrenia sementara harus
ditunda sampai terbukti muncul gejala lain
sehingga diagnosis lain dapat ditegakkan.
Perilaku katatonik sendiri bukan gejala
pasti untuk mendiagnosis skizofrenia
Perilaku katatonik juga dapat muncul pada
gangguan otak, gangguan metabolik,
alkohol atau obat dan dapat juga muncuk
pada gangguan afektif.
Kriteria Diagnosis (DSM IV)
Salah satu tipe skizofren yang secara klinis
didominasi oleh minimal dua dari :
1. Immobilitas motorik, berupa katalepsi
(termasuk flexibiltas cerea) atau stupor
2. Gaduh gelisah (gerakan tidak bertujua,
tidak dipengaruhi oleh stimulus
eksternal)
3. Negativisme yang mencolok (tahanan
tanpa motivasi terhadap semua perintah
atau mempertahankan postur kaku
untuk melawan usaha menggerakkan)
atau mutisme.
4. Stereotipi, manerisme atau grimacing
5. Ekolali, ekopraksi
Tanda dan Gejala
Mutisme
Gaduh
Flexibilitas Cerea
Stupor
Stupor silih berganti dengan furor
Negativisme
Manerisma
Stereotipi
DIAGNOSIS BANDING
1. Organic Brain Syndrome (OBS)
2. Psikosis toksik
3. Spastisitas ( kekakuan )
4. Akinesia akibat antipsikotik, gangguan
konversi, keadaan disosiatif, berpura –
pura, dan gangguan buatan
5. Depresi berat dengan ciri psikotik
Faktor-faktor yang Menentukan
Prognosa :
1. Kepribadian Prepsikotik : bila skizoid dan
hubungan antar manusia kurang
memuaskan, prognosa lebih jelek.
2. Bila skizofrenia timbul akut,
prognosanya lebih baik daripada penyakit
itu mulai secara perlahan.
3. Jenis : prognosa jenis katatonik yang
paling baik dari semua jenis. Penderita-
penderita ini sering sembuh dan kembali
ke pribadian prepsikotik
4. Umur : makin muda umur permulaannya
makin jelek prognosanya.
5. Pengobatan : semakin awal diberi
pengobatan, makin baik prognosanya.
6. Bila terdapat faktor pencetus, seperti
penyakit badaniah atau stres psikologik,
maka prognosanya lebih baik.
7. Faktor keturunan : prognosa menjadi lebih
buruk bila didalam keluarga terdapat
seorang atau lebih yang juga menderita
skizofrenia.
Terapi
Farmakoterapi: neuroleptik golongan
atipikal antipsikotik (risperidone dll)
Electric Convulsif Therapy (ECT)
Terapi Insulin
Psikoterapi dan Rehabilitasi
Lobotomi Prefrontal Bila terapi lain
secara intensif tidak berhasil