Penatalaksanaan
Skizoafektif Tipe Manik
Elvita Yanti 1410070100010
Pipit Eriza 1410070100013
Diyah Ratnasari 1410070100026
Iswatun Sholehah 1410070100027
Dinda Putri Faurin 1410070100075
4
Gangguan skizoafektif adalah penyakit mental
yang serius yang memiliki gambaran skizofrenia
dan gangguan afektif. Gangguan skizoafektif
memiliki gejala khas skizofrenia yang jelas dan
pada saat bersamaan juga memiliki gejala
gangguan afektif yang menonjol. Gangguan
skizoafektif terbagi menjadi tipe manik, tipe
depresif, dan tipe campuran.
5
”
ETIOLOGI
6
7
8
9
Gejala-gejala afektif (mania): Gejala skizofrenia harus ada, setidaknya
▹ Elasi dan ide-ide kebesaran, ada satu atau lebih 2 gejala skizofrenia,
antara lain
▹ Terkadang kegelisahan dan iritabilitas
disertai oleh perilaku agresif serta ide- ▹ Merasa pikirannya diganggu,
ide kejar, ▹ Merasa ada kekuatan-kekuatan yang
▹ Peningkatan energi, berusaha mengendalikannya,
▹ Aktivitas yang berlebihan, ▹ Mendengar suara-suara yang
beraneka ragam atau
▹ Konsentrasi yang terganggu dan
hilangnya hambatan norma sosial, ▹ Menyatakan adanya ide-ide yang
bizzare.
▹ Waham kejar, waham kebesaran
mungkin ada.
DIAGNOSIS
10
11
Diagnosis gangguan skizoafektif hanya di buat apabila gejala gejala
definitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada
saat yang bersamaan (stimultaneusly) atau dalam beberapa hari yang satu
sesudah yang lainnya, dalam suatu episode penyakit yang sama dan bilamana
dan sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi criteria baik
skizofrenia maupun episode manik atau depresif.
12
▹ Tidak dapat di gunakan untuk pasien yang yang menampilkan gejala
skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang
berbeda
▹ Bila pasien skizofrenia menunjukkan gejala depresif setelah mengalami
suatu episode psikotik, di beri diagnosis F20.4 (depresi pasca skizofrenia),
beberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif berulang, baik
sejenis manik (F25.0) maupun depresif (F25.1) atau campuran dari
keduanya (F25.2), pasien lain mengalami satu atau dua episode skizoafektif
terselip di antara episode manik dan depresif (F30-F33)
13 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
▹ Kategori ini di gunakan baik untuk episode skizoafektif tipe manik yang
tunggal maupun untuk gangguan berulang dengan sebagian besar episode
skizoafektif tipe manic
▹ Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak
begitu menonjol di kombinasikan dengan iritabilitas atau kegelisahan yang
memuncak
▹ Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik
dua gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana di tetapkan untuk
skizofrenia , F20.- pedoman diagnostik (a) sampai (d)
PENATALAKSANAAN
14
15
31
32
Prognosis untuk individu dengan gangguan skizoafektif tergantung
dari seberapa baik individu tersebut berfungsi sebelum menderita penyakit
tersebut, kepatuhan penderita dalam mengkonsumsi obat yang telah
resepkan, jumlah episode penyakit yang dimiliki, seberapa menetapnya gejala
psikotik yang ada, fungsi kognitif pasien, serta seberapa banyak pasien
didukung secara emosional oleh orang terdekatnya. Prognosis pasien dengan
gangguan skizoafektif tipe manik lebih baik dibandingkan prognosis pasien
dengan skizofrenia tetapi lebih buruk dibandingkan prognosis pasien dengan
gangguan mood.
KESIMPULAN
33
34
Gangguan skizoafektif adalah penyakit mental yang serius yang
memiliki gambaran skizofrenia dan gangguan afektif. Gangguan skizoafektif
memiliki gejala khas skizofrenia yang jelas dan pada saat bersamaan juga
memiliki gejala gangguan afektif yang menonjol.gangguan skizoafektif terbagi
dua yaitu tipe manik dan tipe depresif. Penyebab pasti dari skizoafektif masih
belum diketahui. Dugaan saat ini bahwa gangguan skizoafektif mungkin mirip
dengan etiologi skizofrenia. Penegakan diagnostic Skizoafektif Tipe Manik
dapat menggunakan kriteria diagnostik berdasarkan Pedoman Penggolongan
dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III). Prinsip dasar yang mendasari
farmakoterapi untuk gangguan skizoafektif adalah pemberian antipsikotik
untuk gejala skizofrenia baik menggunakan antipsikotik tipikal maupun
atipikal serta pemberian obat mood stabilizer seperti litium karbonat, asam
valproat, dan karbamazepin.