Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN MINI PROJECT

PENGARUH TERAPI AKUPRESUR


PADA PASIEN HIPERTENSI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS OLAK
KEMANG JAMBI
Pembimbing :
dr. Ratna Sugiati
Nip: 197704162009072001
 
Disusun Oleh :
dr. Indri Ranggelika Puskesmas Olak Kemang Jambi
Periode November 2021 – April
dr. Atthoriq Hayat Kurnia 2022
PENDAHULUAN
Hipertensi telah menjadi masalah
utama dalam kesehatan masyarakat
yang ada di Indonesia maupun di
beberapa negara yang ada di dunia,
terutama angka prevalensi hipertensi
yang cukup tinggi di Indonesia.
WHO MENYEBUTKAN :

56% 65% 57%

INDIA CINA ASIA LAINNYA


Penderita hipertensi Penderita hipertensi Penderita hipertensi
tahun 2000 adalah 60,4 tahun 2000 adalah 98,5 tahun 2000 sebesar 67,7
juta > 107,3 juta tahun juta > 151, 7 juta tahun juta
2025 2025
15,000,000
Di Indonesia prevalensi pada daerah urban dan rural
berkisar antara 17-21% dan hanya 4% yang
merupakan hipertensi terkontrol.
AKUPRESUR
Banyak cara dilakukan untuk menekan angka ini salah satunya diterapkan terapi nonfarmakologis yang praktis yaitu
akupresur.

Terapi akupresur untuk menurunkan tekanan darah dapat dilakukan secara mandiri dan relatif mudah. Metode
akupresur sudah lama diterapkan di Cina seperti ditulis pada buku Acupunture Without Needle karya Dr. Cerney.
Akupresur juga aman dilakukan sendiri walaupun belum pernah melakukan sebelumnya, asalkan mengikuti
petunjuk. Tidak ada efek samping dari obat karena tidak menggunakan obat. Selain itu juga ada sebuah penelitian
yang menghasilkan ada pengaruh terapi akupresur terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.
TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui pengaruh
terapi akupresur dalam
mengatasi hipertensi
TUJUAN KHUSUS

1. 2. 3.
Untuk mengidentifikasi Untuk menganalisis
Untuk mengidentifikasi
tekanan darah setelah perubahan tekanan darah
tekanan darah sebelum
dilakukan terapi setelah dilakukan terapi
dilakukan terapi akupresur.
akupresur. akupresur.
RUMUSAN MASALAH
Maka rumusan masalah yang
penulis ambil adalah "Pengaruh
Terapi Akupresur pada Pasien
Hipertensi terkontrol di Wilayah
Kerja Puskesmas Olak Kemang
Jambi
MANFAAT
BAGI PENELITI
Menambah pengalaman di lapangan sekaligus mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang telah di peroleh.

BAGI MASYARAKAT BAGI INSTANSI


Bahan masukan sebagai Menambah informasi dan masukan
dasar pertimbangan terapi mengenai angka kejadian hipertensi
alternatif hipertensi bagi sehingga menjadi bahan evaluasi untuk
masyarakat. meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada
masyarakat
TINJAUA
N
PUSTAKA
DEFINISI

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah


kondisi medis kronis di mana tekanan darah di
arteri meningkat, yang mengharuskan jantung
bekerja lebih keras dari biasanya untuk
mengalirkan darah melalui pembuluh darah.
Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan
darah dalam arteri mengalami peningkatan yang
tidak normal secara terus menerus.
Seseorang dikatakan hipertensi bila tekanan
sistolik nya melebihi 140 mmHg dan atau
diastoliknya melebihi 90 mmHg berdasarkan rerata
dua atau tiga kali kunjungan yang cermat sewaktu
duduk dalam satu atau dua kali kunjungan.

JNC VII
ETIOLOGI HIPERTENSI

HIPERTENSI
ESENSIAL/PRIMER
90% penderita tergolong hipertensi
esensial . Onset terjadi usia 30-35 tahun.
Pada hipertensi primer penyebab sekunder
dari tidak ditemukan. Faktor risiko menjadi
penyebabnya namun masih belum pasti
diketahui.

HIPERTENSI SEKUNDER
Penyebab dapat diketahui, antara
lain kelainan pembuluh darah
ginjal, gangguan kelenjar tiroid
(hipertiroid), penyakit kelenjar
adrenal (hiperaldosteronisme).
FAKTOR RISIKO

● Usia
● Stress
● Jenis Kelamin
● Riwayat Keluarga
● Obesitas
● Diet
● Merokok

• Gen/Keturunan
• Asupan Garam
• Aktivitas Fisik (Olahraga)
KLASIFIKASI

JNC VII

Tingkatan Sistolik Diastolik

Normal <120 <80

Pre-Hipertensi 130-139 80-89

Grade 1 140-159 90-99

Grade 2 >160 .100


KLASIFIKASI
ESC/ISH (2007)

Tingkatan Sistolik Diastolik

Optimal <120 <80

Normal 120-129 80-84

Normal Tinggi 130-139 85-89

Grade 1 140-159 90-99

Grade 2 160-179 100-109

Grade 3 >180 >110

Hipertensi Sistolik >140 <90


MANIFESTASI KLINIS

● Nyeri kepala saat terjaga, kadang mual muntah


< peningkatan tekanan darah intrakranial
● Penglihatan kabur
< kerusakan retina
● Langkah tidak seimbang
< kerusakan susunan saraf pusat
● Nokturia
< peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
● Edema dependen dan pembengkakan
< peningkatan tekanan kapiler

Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita


hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit kepala,
keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba,
tengkuk terasa pegal dan lain- lain.
Diagnosis

Sebagian besar pasien hipertensi bersifat asimptomatik. Beberapa


pasien mengalami keluhan berupa sakit kepala, rasa seperti berputar,
atau penglihatan kabur. Hal yang dapat menunjang kecurigaan ke
arah hipertensi sekunder antara lain penggunaan obat-obatan seperti
kontrasepsi hormonal, kortikosteroid, dekongestan maupun NSAID,
sakit kepala paroksismal, berkeringat atau takikardi serta adanya
riwayat penyakit ginjal sebelumnya. Pada anamnesis dapat pula
digali mengenai faktor resiko kardiovaskular seperti merokok,
obesitas, aktivitas fisik yang kurang, dislipidemia, diabetes milletus,
mikroalbuminuria, penurunan laju GFR, dan riwayat keluarga.
Berdasarkan pemeriksaan fisik, nilai tekanan darah pasien diambil
rerata dua kali pengukuran pada setiap kali kunjungan ke dokter.
Apabila tekanan darah ≥140/90 mmHg pada dua atau lebih kunjungan
maka hipertensi dapat ditegakkan. Pemeriksaaan tekanan darah harus
dilakukan dengan alat yang baik, ukuran dan posisi manset yang
tepat (setingkat dengan jantung) serta teknik yang benar. Pemeriksaan
penunjang dilakukan untuk memeriksa komplikasi yang telah atau
sedang terjadi seperti pemeriksaan laboratorium seperti darah lengkap,
kadar ureum, kreatinin, gula darah, elektrolit, kalsium, asam urat dan
urinalisis. Pemeriksaan lain berupa pemeriksaan fungsi jantung
berupa elektrokardiografi, funduskopi, USG ginjal, foto thoraks dan
ekokardiografi.
Patogenesis
KOMPLIKASI

01 02
STROKE INFARK MIOKARD
Dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi Dapat terjadi apabila arteri koroner yang
di otak, atau akibat embolus yang terlepas dari arterosklerosis tidak dapat menyuplai cukup
pembuluh non otak yang terpajan tekanan oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
tinggi. thrombus yang menghambat aliran darah
melalui pembuluh darah tersebut.

03 04
GAGAL GINJAL GAGAL JANTUNG
Ddapat terjadi karena kerusakan progresif Dapat memaksa otot jantung bekerja lebih berat
akibat tekanan tinggi pada kapiler-kapiler untuk memompa darah dan menyebabkan
ginjal, glomerolus pembesaran otot jantung kiri sehingga jantung
mengalami gagal fungsi.
PENATALAKSANAAN NONFARMAKOLOGIS

PENGURANGAN BERHENTI
BERAT BADAN MEROKOK

MENGHINDARI MEMBATASI MELAKUKAN


ALKOHOL ASUPAN AKTIVITAS
GARAM FISIK
FARMAKOLOGIS

Pengobatan farmakologi pada setiap penderita


hipertensi memerlukan pertimbangan berbagai faktor
seperti beratnya hipertensi yang diderita, kelainan organ
dan faktor-faktor lain.
Berdasarkan cara kerjanya, obat hipertensi dapat dibagi
menjadi beberapa golongan yaitu, diuritik yang dapat
mengurangi curah jantung, beta bloker, penghambat
ACE, antagonis kalsium yang dapat dapat mencegah
vasokonstrikasi.
AKUPRESUR

Akupresur atau yang biasa dikenal dengan terapi totok/tusuk jari adalah
salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijitan dan stimulasi
pada titik-titik tertentu pada tubuh. Terapi akupresur merupakan
pengembangan dari ilmu akupuntur, sehingga pada prinsipnya metode
terapinya akupresur sama dengan akupuntur, yang membedakanya terapi
akupresur tidak menggunakan jarum dalam proses pengobatannya.
Akupresur berguna untuk mengurangi atau pun mengobati berbagai jenis
penyakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan dan kelelahan. Proses
pengobatan dengan teknik akupresur menitik beratkan pada titik – titik
saraf tubuh. Di kedua telapak tangan dan kaki kita terdapat titik akupresur
untuk jantung, paru – paru, ginjal, mata, hati, kelenjar tiroid, pancreas,
sinus, dan otak.
TEORI YIN DAN YANG

Akupresur sebagai seni dan ilmu penyembuhan berdasarkan pada teori


keseimbangan berasal dari ajaran Taonisme. Bahwa semua isi alam ini ada
sifatnya dan dikelompokan ke dalam kelompok Yin dan Yang. Semua yang
bersifat mendekati api adalah Yang, dan semua yang sifatnya mendekati air
adalah Yin. Api dan air digunakan sebagai patokan dalam keadaan wajar, dan
dari sifat api dan air tersebut kemudian dirumuskan sifat-sifat penyakit dan
bagaimana cara penyembuhannya. Seseorang dikatakan tidak sehat atau
sakit apabila diantara Yin dan Yang didalam tubuhnya tidak seimbang.
Misalnya pada saat sedang demam (suhu badan di dalam tubuh naik), maka
untuk mengembalikan keseimbangan antara Yin dan Yang kemudian
dikompres dengan air dingin. Hukum keseimbangan ini menjadi dasar dalam
menganalisa penyebab suatu penyakit dan penyembuhan/ pemberian terapi
pada metode pengobatan tradisional, khususnya pada terapi akupuntur dan
akupresur. Jika seseorang sakitnya dikelompokkan ke dalam kelompok Yin,
maka pengobatanya bersifat Yang, dan begitu pula sebaliknya.
TEORI PERGERAKAN LIMA UNSUR
TEKNIK AKUPRESUR

Persiapan Pasien
Persiapan Alat dan Bahan
• Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
• Memastikan bahwa pasien sedang dalam • Sphygmomanometer digital
kondisi tidak lapar dan tidak terlalu kenyang
• Memastikan kondisi ruangan yang nyaman,
• Lembar observasi tekanan
suhu tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin, darah
pencahayaan yang cukup.
• Posisi pasien dengan keadaan duduk pastikan
pasien merasa nyaman
• Mengukur tekanan darah penderita hipertensi
(ringan-sedang) sebelum melakukan akupresur
dan dicatat dalam lembar observasi
CARA KERJA

2. Posisikan pasien
1. Siapkan alat dan dengan posisi duduk
bahan seperti dengan kedua kaki 3. Ukur TTV 4. Lakukan
sphygmomanometer lurus kedepan Pencatatan
digital
5. Mulai melakukan akupresur pada titik EX-HN 3 (pertengahan kedua alis) dan EX-HN 5 (didaerah
puncak alis) masing-masing selama 30 kali atau 30 detik dengan Gerakan memutar searah jarum jam .
6. ST 8 (0,5 cm dari tepi batas garis rambut pada sudut dahi)
7. GB 20 Fengchi (sedate) Terletak 2 jari dari batas rambut belakang pada sebuah lekukan
8. ST 9 Renying (sedate) Terletak 2 jari dibelakang prominensia ilaryngeus dan di
depan arteri carotis
9. L1 11 Quichi (sedate) Terletak pada lipat siku 10. PC 6 Neiguan (sedate) Terletak 3 jari di atas
pergelangan tangan
11. LI 4 Hegu (sedate) Terletak pada pertengahan sisi radial 12. SP 6 Sanyinjiao (sedate) Terletak 4 jari di atas
os metacarpal II pada dorsum manus malleoulus internus

13. KI 3 Taixi (tonic) Terletak di antara malleolus internus


dan tendon achiles setinggi bagian terttinggi malleolus
internus.
14. LR 3 taichong (sedate) Terletak proximal 15. LR 2 Xingjian (sedate) Tereletak 1 jari
pertemuan tulang-tulang metatarsal l dan batas distal lekukan antara ibu jari dan jari
metatarsal ll kedua kaki
METODE
MINI
PROJECT
● Mini project ini dilakukan dengan melakukan
pengumpulan data, pengukuran tekanan darah,
melakukan wawancara serta melakukan tindakan
akupresur Kepada responden Penderita hipertensi
terkontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang
Jambi.
● Jenis tindakan yang digunakan pada Mini Project ini
adalah Metode Penelitian Cross Sectional, dimana JENIS DAN RANCANGAN
penelitian hanya dilakukan pada satu waktu. Peneliti
melakukan pengukuran tekanan darah sebelum
MINI PROJECT
dilakukan intervensi, kemudian dilakukan Terapi
Akupresur pada pasien, setelah dilakukan intervensi
kemudian pasien diukur Kembali tekanan darahnya.
Mini project ini dilaksanakan pada Populasi mini project adalah
bulan Februari-Maret 2022 di seluruh penderita hipertensi
Wilayah Kerja Puskesmas Olak terkontrol di Wilayah Kerja
Kemang Jambi. Puskesmas Olak Kemang Jambi.

Waktu dan Tempat Mini Project


Populasi Mini Project

Subjek mini project diambil dari


masyarakat penderita hipertensi
terkontrol yang sudah terdata di
Pukesmas Olak Kemang,

Subjek Mini Project


HASIL
MINI
PROJECT
DATA PASIEN INTERVENSI AKUPRESUR
Alamat RT.03
HASIL INTERVENSI
Ulu Gedong

Nama TD Awal TD Akhir

Ny. H 170/90 150/80

Ny. R 165/80 150/75

Ny. S 160/94 150/80

Ny. TU 143/79 132/75

Ny. HN 140/85 130/80

Ny. NW 151/95 138/80

Ny. HA 142/87 130/82 Februari-Maret


2022
Tn. Z 163/100 142/88

Ny. A 160/100 130/85

Tn. UH 155/98 139/82


Persentase Keberhasilan

Dari penelitian ini didapatkan bahwa terdapat


perubahan tekanan darah 100% setelah
dilakukan tindakan akupresur. Rata-rata tekanan
darah akan menjadi lebih rendah setelah
dilakukan terapi akupresur. Hasil penelitian ini
10
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒= 𝑥 100 %=100 % menunjukan bahwa akupresur yang dilakukan
10 dapat menurunkan tekanan darah (hipertensi).
Terapi akupresur ini dapat mengharmonisasikan
aliran qi dan darah sehingga akan
merelaksasikan spasme dan menurunkan
tekanan darah.
Perubahan rata-rata tekanan darah
pada sistol adalah 4-41 mmHg dan
pada diastol adalah 4-16 mmHg
KESIMPULA
N DAN
SARAN
KESIMPULAN SARAN
• Diharapkan kedepannya tindakan akupresur ini dapat
Dari hasil uji lapangan didapatkan di terapkan bersamaan dengan terapi hipertensi di
pengaruh antara tindakan akupresur dan seluruh sektor wilayah kerja puskesmas, khususnya
hipertensi, dimana terdapat penurunan olak kemang Pemijatan akupresur bisa di lakukan
tekanan darah yang signifikan terhadap minimal 1x sehari
responden setelah dilakukan tindakan
• Diharapkan semua petugas kesehatan dan pasien yang
akupresur. di diagnosa hipertensi dapat melakukan akupresure
sendiri sehingga tekanan darah slain dengan minum
bat ditambah melakukan pemijatan akupresur dapat
terkontrol.
TERIMA KASIH!

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon,
APA ADA YANG PERLU
infographics & images by Freepik
DITANYAKAN?

Anda mungkin juga menyukai