Anda di halaman 1dari 38

Patofisiologi Terminal

Illnes

Haris Widodo, S.Kep.,Ns.M.Kep


Terminal Illness
Sebuah penyakit yang tidak lagi merespon
terhadap pengobatan yang terkait dengan
adanya metastasis, penurunan fungsional,
dan perburukan kualitas hidup. Harapan
hidup kurang dari 12 bulan.
Place Your Picture Here
Palliative care
Suatu pendekatan multidisiplin pada pasien
dengan penyakit terminal dan keluarganya.
Perawatan paliatif bertujuan untuk memberikan
kualitas hidup dan bantuan dari penderitaan
melalui kontrol gejala secara keseluruhan dan
menghormati nilai-nilai dan kepercayaan
Kriteria Penyakit Terminal

Mengarah Tidak ada obat


Pada Kematian untuk
menyembuhkan

Penyakit yang Diagnosa Medis Bersifat


tidak dapat Jelas & Prognosis Progressif
disembuhkan Jelek
Masalah Pada Pasien Terminal
Masalah Fisiologis
Nyeri Masalah Psikologis
Perubahan kulit Ketergantungan tinggi
Distensi Kehilangan kontrol
Konstipasi Kehilangan produktifitas
Hambatan dalam
Alopesia
berkomunikasi
Kelemahan otot

Masalaha Spiritual
Kehilangan harapan Masalah Sosial
Perencanaan saat ajal Menarik Diri
tiba Isolasi sosial
Proses Terminal Illness

Loss (Kehilangan) Grieving Dying Death


(Berduka) (Sekarat) (Kematian)
Kehilangan & Berduka
Kehilangan (Loss)
Kehilangan (loss) adalah suatu situasi
aktual maupun potensial yang dapat
dialami individu ketika terpisah dengan
sesuatu yang sebelumnya ada, baik
sebagian atau keseluruhan, atau terjadi
perubahan dalam hidup sehingga terjadi
perasaan kehilangan.
Tipe Kehilangan

actual loss Perceived loss


Kehilangan yang nyata Kehilangan yang dirasakan,
pengalaman tiap individu,
Kehilangan yang akan dirasakan berbeda setiap orang
setiap orang
(physiologic loss)
Ex. Kematian
Kehilangan yang sifatnya unuk
menurut orang yang mengalami
kedukaan.

Ex. Kehilangan harga diri,


Situasional loss Developmental loss
Kehilangan situasional Kehilangan perkembangan

Kehilangan orang atau objek Kehilangan yang terjadi pada


yang tidak lagi dirasakan, proses perkembangan
dilihat, diraba.
Ex. Kehilangan kepergian anak
Ex. Kehilangan pekerjaan, yang sudah dewasa, kematian
kehilangan anak, kehilangan , akibat lanjut usia
kehilangan kemampuan
melakukan sesuatu akibat luka
Jenis Kehilangan
1. Kehilangan objek eksternal
2. Kehilangan lingkungan yang dikenal
3. Kehilangan sesuatu atau seseorang yang
berarti
4. Kehilangan suatu aspek diri
5. Kehilangan hidup
Dampak Kehilangan

Dewasa
Remaja
Anak

kehilangan khususnya
kematian pasangan
Kehilangan dapat Kehilangan dapat hidup  pukulan berat
mengancam untuk menyebabkan dan menghilangkan
berkembang  desintegrasi dalam semangat
regresi  takut keluarga
ditinggal dan sepi
Berduka
Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional
terhadap kehilangan.

Berduka diwujudkan dalam berbagai cara yang


unik pada masing-masing orang dan didasarkan
pengalaman pribadi, ekspektasi budaya, dan
keyakinan spiritual yang dianutnya.

Berkabung adalah periode penerimaan terhadap


kehilangan dan berduka.

Berkabung terjadi dalam masa kehilangan dan


sering dipengaruhi oleh kebudayaan atau kebiasaan .
Faktor Yang Mempengaruhi Respon Berduka
Usia
Budaya
Arti/Nilai kehilangan
Keyakinan dan kepercayaan
Jenis kelamin
Status sosek
Support system
Penyebab kehilangan
Jenis Berduka
Berduka Normal
Berduka antisipatif
Perasaan, perilaku, dan
reaksi yang normal Proses melepaskan diri yang
muncul sebelum kehilangan
sesungguhnya terjadi

Berduka tertutup Berduka yang rumit


Kedukaan akibat Seseorang sulit maju ke tahap
kehilangan yang tidak
berikutnya. Berkabung tidak
dapat diakui secara terbuka
kunjung berakhir
Respon Berduka
Denial
Reaksi pertama
Syok, tidak percaya, mengerti, atau mengingkari
kenyataan

Reaksi fisik :
Letih, lemah, pucat, mual, diare, menangis
gangguan pernafasan, gelisah, detak jantung cepat,
tidak tahu berbuat apa

Berlangsung beberapa menit hingga beberapa


tahun
Anger
Individu menolak kehilangan.
Kemarahan timbul sering diproyeksikan kepada
orang lain atau dirinya sendiri

Perilaku :
Agresif, bicara kasar, menyerang orang lain,
menolak pengobatan, menuduh dokter atau perawat
tidak kompeten

Respon fisk :
Muka merah, denyut nadi cepat, gelisah, susah
tidur, tangan mengepal
Bargainning
Penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya
kehilangan.

Berupaya melakukan tawar – menawar dengan


memohon kemurahan Tuhan.
Depression
Menunjukan sikap menarik diri
Kadang bersikap sangat penurut
Tidak mau bicara

Menyatakan keputusasaan
Rasa tidak berharga
Bisa muncul keinginan bunuh diri

Gejala fisik :
menolak makan, susah tidur, letih,
libido turun
Acceptance
Reorganisasi perasaan kehilangan
Pikiran tentang objek yang hilang akan mulai
berkurang atau hilang beralih ke objek baru.

Menerima kenyataan kehilangan


Mulai memandang ke depan.
Apabila dapat memulai tahap ini dan menerima
dengan perasaan damai  tuntas

Apabila kegagalan masuk ketahap penerimaan


 mempengaruhi dalam mengatasi perasaan
kehilangan selanjutnya
Sekarat & Kematian
Dying & Death

Death
Dying
(Kematian)
(Sekarat )

Merupakan kondisi pasien yang sedang Merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi, dan
menghadapi kematian, yang memiliki berbagai tekanan darah, serta hilangnya respon terhadap stimulus
hal dan harapan tertentu untuk meninggal eksternal, ditandai denagn terhentinya aktifitas listrik otak,
atau dapat juga dikatakan terhentinya fungsi jantung dan
paru secara menetap atau terhentinya kerja otak secara
menetap.
Tanda Dying
Sirkulasi berkurang
Sensasi hilang
Hilangnya tonus otot Ekstrimitas pucat dan sianosis
Relaksasi otot wajah
Sulit berbicara Kulit teraba dingin, dari ektr
Sulit menelan dan bawah ke atas
hilangnya refleks gag Nadi lemah dan melambat
Aktivitas GIT menurun Tensi turun
Inkontinensia urine dan alvi krn
hil kontrol spinchter Perubahan pada respirasi dan
gang sensory
Respirasi
Brain Death Cepat dangkal, tidak teratur,
Flat EEG -10 minutes pernapasan mulut, mukosa mulut
Tidak ada pergerakan pd kering
refleks spontan Sensory
Tidak ada refleks Penglihatan kabur, gang sensasi
penciuman bau
Tujuan Keperawatan Klien Pada
Kondisi Terminal
Menghilangkan / Mempertahankan rasa
mengurangi rasa sakit aman, harkat dan rasa
berguna

Mempertahankan Membantu klien


harapan (Faith and menerima rasa
hope) kehilangan

Membantu
Kenyamanan fisik
Pengkajian Pada Klien Terminal
Tujuan dan harapan klien dan keluarga.
Kesadaran klien tentang sifat terminal penyakit.
Ketersediaan sistem pendukung.
Tahap kematian saat ini.
Riwayat keterampilan koping positif sebelumnya.
Persepsi klien tentang urusan yang belum selesai yang harus
diselesaikan.
Meninggal dengan martabat
Menjaga kemerdekaan
Mencegah kesepian dan isolasi
Memberikan kenyamanan spiritual
Dukungan untuk keluarga yang berduka
HOSPICE
Filosofi Hospice
Memberikan dukungan dan perawatan di fase akhir
kehidupannya akibat dari sakit yang tak tersembuhkan
Mengenali/memahami kematian/dying sebagai proses yang
normal dari seluruh siklus kehidupan
Menikmati kehidupan yang tersisa tanpa upaya
menunda/mempercepat datangnya kematian
berfokus pada kualitas kehidupan individu dan keluarganya
Anggota Tim Hospice

Nurses/ Conselor
Perawat

Dokter pribadi Pekerja sosial & Fisioterapi


px tenaga
Dokter dr sukarelawan
hospice terlatih
Tugas Tim Hospice
Menyusun/ mengembangkan rencana perawatan
Mengatasi/ mengelola nyeri dan gejala yang timbul
Merawat aspek emosional, psikososial dan spiritual dari dying
Mengajarkan keluarga bagaimana merawat klien
Menjadi penasehat bagi klien dan keluarga
Memberikan pelayanan dan konseling dalam mencegah
bereavement (kehilangan)

Anda mungkin juga menyukai