Anda di halaman 1dari 26

LOSS (KEHILANAGAN),

GRIEF(BERDUKA), SERTA PERAWATAN


PADA KLIEN TERMINAL

JULIANA MAULIKU, Amd.Kep, S.Pd.,M.Pd


LOSS ( KEHILANGAN )
PENGERTIAN LOSS (KEHILANGAN)
Menurut Lambert dan Lambert,( 1985,h.35. ) kehilangan
adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu
yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik
terjadi sebagian atau keseluruhan.
Menurut Perry & Potter, 2005. Kehilangan adalah sesuatu
keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi
sebagian atau keseluruhan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI
KEHILANGAN

 Arti dari kehilangan


 Sosial budaya
 Kepercayaan / spiritual
 Peran seks
 Status sosial ekonomi
 Kondisi fisik dan psikologi individu
TIPE KEHILANGAN

Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu :


 Aktual / nyata
Mudah dikenal atau di identifikasi oleh orang lain, misalnya
amputasi, kematian orang yang sangat berarti atau dicintai
 Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat
dibuktikan, misalnya seseorang yang berhenti bekerja atau
PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan
kebebasannya menjadi menurun.
JENIS-JENIS KEHILANGAN

1. Kehilangan seseorang yang dicintai


2. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss
of self)
3. Kehilangan objek eksternal
4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
5. Kehilangan kehidupan atau meninggal
RENTANG RESPON KEHILANGAN

DENIAL ANGER BERGAINING DEPRESSI ACCEPTANCE


1. FASE DENIAL

 Reaksipertama adalah syok, tidak mempercayai


kenyataan
 Verbalisasi” itu tidak mungkin”, “saya tidak
percaya itu terjadi”.
 Perubahan fisik : letih, lemah, pucat, mual, diare,
gangguan persafasan, detak jantung cepat,
menangis, dan gelisah
2. FASE ANGER (MARAH)

 Mulai sadar akan kenyataan


 Marah diproyeksikan pada orang lain
 Reaksifisik : muka merah, nadi cepat,
gelisah, susah tidur, dan tangan mengepal
 Prilaku agresif
3. FASE BERGAINING (TAWAR MENAWAR)

 Di fase ini biasanya seseorang masih belum percaya


kepada kenyataan dan melakukan tawar – menawar,
menyalahkan diri sendiri.
 Verbalisasi “kenapa harus terjadi pada saya?”, kalau saja
yang sakit bukan saya, “seandainya saya hati-hati”
4. FASE DEPRESI

 Menunjukkan sikap menarik diri, tidak mau bicara


atau putus asa
 Gejala
: menolak makan, susah tidur, letih, dan
dorongan libido menurun
5. FASE ACCEPTANCE

 Pikiran pada objek yang hilang berkurang


 Verbalisasi“apa yang dapat saya lakukan agar
saya cepat sembuh”, “yah , akhirnya saya harus
operasi”.
GRIEF ( BERDUKA )
PENGERTIAN GRIEF ( BERDUKA )

Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan


terhadap kehilangan yang dimanifestasikan adanya
perasaan sedih, gelisah,cemas, sesak nafas, susah
tidur dan lain-lain.
TIPE – TIPE BERDUKA

1. Berduka Antisipasi adalah suatu status yang merupakan pengalaman


individu dalam merespon kehilangan yang aktual ataupun yang
dirasakan seseorang, hubungan atau kedekatan, objek atau
ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya kehilangan. Tipe ini
masih dalam batas normal.
2. Berduka Disfungsional adalah suatu status yang merupakan
pengalaman individu yang responnya dibesar-besarkan saat individu
kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan materi, objek
dan ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang-kadang menjurus ke
tipikal, abnormal atau kesalahan atau kekacauan.
TEORI DARI PROSES BERDUKA
1. Teori Engels
Menurut Engel (1964) proses berduka mempunyai beberapa fase yang dapat diaplokasikan
pada seseorang yang sedang berduka maupun menjelang ajal. Ada beberapa fase dari Teori
Engel yaitu ;
a. Fase 1 (syok dan tidak percaya)
b. Fase 2 ( berkembangannya kesadaran)
c. Fase 3 (Restitusi)
d. Fase 4
Menekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan terhadap almarhum. Bisa merasa
bersalah dan sangat menyesal karena kurang perhatiannya dimasa lalu terhadap almarhum.
e. Fase 5
Kehilangan yang tak dapat dihindari harus mulai diketahui atau disadari. Sehingga pada
fase ini diharapkan sesorang sudah dapat menerima kondisinya. Kesadaran baru
berkembang
TEORI DARI PROSES BERDUKA

2. TEORI KUBLER-ROSS
a. Penyangkalan (denial)
b. Kemarahan (Engel)
c. Penawaran (Bargaining)
d. Depresi (Depression)
e. Penerimaan (Acceptance)
JENIS-JENIS BERDUKA
1. Berduka Normal
 Terdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadap kehilangan.
2. Berduka Antisipatif
 Proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan atau kematian yang
sesungguhnya terjadi.
3. Berduka yang Rumit
 Dialami oleh seseorang yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu
tahap kedukaan normal.
4. Berduka Tertutup
 Kedukan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka.
5. Berduka Disfungsional
 Suatu status yang merupakan pengalaman individu yang responnya dibesar-
besarkan saat individu kehilangan secara aktual maupun potensial.
PERAWATAN PADA KLIEN TERMINAL
PENGERTIAN PERAWATAN PADA KLIEN
TERMINAL
Menurut Stuard & Sundeen, 1995 penyakit terminal
adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada
obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang
bervariasi.
Menurut Tim Medis RS Kanker darmais, 1996 penyakit
pada stadium lanjut, penyakit utama tidak dapat diobati,
bersifat progresif, pengobatan hanya bersifat paliatif
mengurangi gejala dan keluhan, memperbaiki kualitas hidup.
KRITERIA PENYAKIT TERMINAL

Ada beberapa kriteria untuk penyakit terminal, yakni :


 Penyakit tidak dapat disembuhkan
 Mengarah pada kematian
 Diagnose medis sudah jelas
 Tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit
 Prognosis jelek
 Bersifat progresif
JENIS-JENIS PENYAKIT TERMINAL

Sebagai contoh beberapa penyakit terminal, yakni :


 Penyakit kanker/Ca
 Penyakit infeksi
 Gagal ginjal/Congestif Renal Falure (CRF)
 Mati batang otak
 Stroke Multiple Sklerosis
 Akibat kecelakaan fatal
 AIDS
TUJUAN PERAWATAN TERMINAL

Tujuan dalam perawatan terminal adalah sebagai berikut :


 Mempertahankan pasien nyaman dan bebas nyeri
 Membuat hari-hari akhir pasien sebaik mungkin untuk
pasien maupun keluarga dengan sedikit penderitaan
 Membantu pasien meninggal dengan damai.
 Memberikan kenyamanan dalam keluarga
MASALAH PADA PASIEN TERMINAL
 Masalah Fisik
- Nyeri
- Perubahan kulit
- Distensi
- Konstipasi
- Alopesia
- Kelemahan otot
 Masalah Psikologi
- Ketergantungan tinggi
- Kehilangan kontrol
- Kehilangan produktivitas
- Hambatan dalam berkomunikasi
 Masalah Spiritual
- Kehilangan harapan
- Perencanaan saat ajal tiba
PRINSIP PERAWATAN TERMINAL
 Menghargai setiap kehidupan
 Menganggap kematian sebagai proses yang normal
 Tidak mempercepat atau menunda kematian
 Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan
 Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu
 Mengintegrasikan aspek psikologis, social, dan spiritual dalam perawatan
pasien dan keluarga
 Menghindari tindakan medis yang sia-sia
 Memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap aktif sesuai dengan
kondisinya sampai akhir hayat
 Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai