KOMUNITAS
“SISTEM RUJUKAN DI KOMUNITAS”
Guna Memenuhi Tugas yang Diampu
Ni Luh Sri Erawati,S.Si.T.,MPH
OLEH:
TINGKAT II SEMESTER IV
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES
KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN
D-III REGULER
2022
A. Tempat Rujukan Di Komunitas
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memilki kemampuan untuk merujuk ibu
atau bayi ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika
menghadapi penyulit. Oleh karena itu persiapan perlu diperhatikan dalam melakukan
rujukan agar tidak terjadi hambatan selama proses merujuk. Dalam persiapan ada
singkatan rujukan yang memudahkan kita untuk menyediakan dan menyiapkan segala
sesuatu yang diperlukan. Singkatan “BAKSOKUDA” dapat digunakan untuk
mengingat hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan, yang dijabarkan sebagai
berikut.
1. (B) Bidan : Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi tenaga kesehatan yang
kompeten memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan
selama perjalanan merujuk.
2. (A) Alat : Bawa peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan (seperti spuit,
infus set, tensi meter, stetoskop, oksigen, dll.)
3. (K) Kendaraan: Siapkan kendaraan untuk mengantar ke tempat merujuk,
kendaraan yang cukup baik, yang memungkinkan pasien berada dalam
kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan secepatnya.
4. (S) Surat : Surat rujukan yang berisi identitas pasien, alasan rujukan,
tindakan dan obat -obat yang telah diberikan.
5. (O) Obat : Bawa obat yang diperlukan seperti obat-obatan essensial yang
diperlukan selama perjalanan merujuk.
6. (K) Keluarga: Mendampingi dan diinformasikan keluarga pasien tetnatng
kondisi terakhir pasien, serta alasan mengapa perlu dirujuk. Anggota
keluarga yang lain harus ikut mengantar pasien ke tempat merujuk.
7. (U) Uang : Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang
cukup untuk persiapan administrasi ditempat rujukan.
8. (DA) Darah: Persiapkan kantung darah sesuai golongan darah pasien atau
calon penonor darah dari keluarga yang berjaga- jaga dari kemungkinan
kasus yang memerlukan donor darah.
Jika upaya penanggulangan diberikan ditempat rujukan dan kondisi klien telah
memungkinkan, segera kembalikan klien ke tempat fasilitas pelayanan asalnya
dengan terlebih dahulu memberi hal – hal berikut.
1. Konseling tentang kondisi klien sebelum dan sesudah diberi upaya
penanggulangan
2. Nasihat yang perlu diperhatikan
3. Pengantar tertulis ke fasilitas pelayanan kesehatan mengenai kondisi
pasien, upaya penanggulangan yang telah diberikan dan saran- saran.
C. Mekanisme Rujukan
Adapun mekanisme rujukan yang perlu dilakukan antara lain:
1. Menentukan kegawatdaruratan pada tingkat kader, bidan desa, pustu dan
puskesmas
a. Pada tingkat Kader
Bila ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri maka segera
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat karena mereka belum dapat
menetapkan tingkat kegawatdaruratan
b. Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas
Tenaga kesehatan harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus
yang ditemui. Sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya mereka harus
menentukan kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang
harus dirujuk
2. Menentukan tempat tujuan rujukan
Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan yang
mempunyai kewenangan terdekat, termasuk fasilitas pelayanan swasta dengan
tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita.
3. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarganya.
Klien dan keluarga perlu diberikan informasi tentang perlunya penderita segera
dirujuk untuk mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih mampu
4. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju melalui telepon atau
radio komunikasi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
5. Persiapan penderita
Sebelum dikirim keadaan umum penderita harus diperbaiki terlebih dahulu atau
dilakukan stabilisasi. Keadaan umum ini perlu dipertahankan selama dalam
perjalanan. Surat rujukan harus dipersiapkan sesuai dengan format rujukan dan
seorang bidan harus mendampingi penderita dalam perjalanan sampai ke tempat
rujukan.
6. Pengiriman penderita
Untuk mempercepat sampai ke tujuan, perlu diupayakan kendaraan/sarana
transportasi yang tersedia untuk mengangkut penderita
7. Tindak lanjut penderita
a. Untuk penderita yang telah dikembalikan dan memrlukan tindak lanjut,
dilakukan tindakan sesuai dengan saran yang diberikan.
b. Bagi penderita yang memerlukan tindak lanjut tapi tidak melapor, maka perlu
dilakukan kunjungan rumah