Anda di halaman 1dari 26

PRINSIP MELAKUKAN

RUJUKAN
Oleh Kelompok 10 :
1. Intan Wahyuni 2115471005
2. Maya N ovitasari 2115471009
3. Dila Fadlilatul Ainiah 2115471040
Di simak ya
guys
Pantun
Makan pisang ketemu umi
Beli jamu ketemu pacar
Harap disimak materi dari kami
Semoga presentasi ini berjalan lancar
PRINSIP MELAKUKAN RUJUKAN
Definisi
01 Rujukan 02 Penyebab
Pasien Di rujuk

03 Jenis 04 Persiapan
Rujukan Merujuk
PRINSIP MELAKUKAN RUJUKAN
Mekanisme
05 Rujukan 06 Manfaat
Rujukan

Hinarki
07 Keuntunga 08 Pelayanan
n Rujukan
Kesehatan
PRINSIP MELAKUKAN RUJUKAN
Fasilitas
09 Rujukan Rujukan Pasien
Bertahap 10
Umum & BPJS
Rujukan Kasus
11 Gadar Maternal
Neonatal
1. Definisi Apa i
Ruju tu
Rujukan
Rujukan adalah upaya untuk melimpahkan tanggung
k an?

...
jawab tentang penanganan kasus penyakit pasien
atau klien ke fasilitas pelayanan yang lebih mampu
menangani kasus penyakit atau masalah dengan
adanya hubungan timbal balik antar tenaga
kesehatan.(Purwoastuti & Siwi Walyani, 2020)
(Triana et al., 2015)
2. Penyebab Pasien Dirujuk
Pasien dirujuk apabila masalah yang dialami oleh
pasien tidak dapat ditangani di fasilitas tingkat
pertama serta fasilitas kesehatan yang tidak memadai
menjadikan tenaga kesehatan tidak dapat mengani
masalah yang ada dan akan melakukan tindakan
rujukan ke fasilititas pelayanan yang tidak
mempunyai keterbatasan dalam akses apapun.
Rujukan..
3. Jenis Rujukan
2. Rujukan
1. Rujukan
Kesehatan
Medik Yaitu hubungan dalam pengiriman,
Yaitu pelimpahan tanggung jawab secara pemeriksaan bahan atau specimen ke fasilitas
timbal balik atas satu kasus yang timbul yang lebih mampu dan lengkap.Ini adalah
baik secara vertical maupun horizontal rujukan yang menyangkut masalah kesehatan
pada yang lebih berwenang dan mampu yang sifatnya pencegahan penyakit (preventif)
menangani secara rasional. dan peningkatan kesehatan (promotif).
4. Persiapan Merujuk
(BAKSOKUDA)
a. Bidan. Pastikan bahwa ibu dan/atau bayi baru lahir, klien didampingi
oleh penolong persalinan yang kompeten dan memiliki kemampuan
untuk menatalaksana kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir
untuk dibawa ke fasilitas rujukan.

b. Alat. Bawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan persalinan,


masa nifas dan bayi baru lahir (tabung suntik, selang IV, serta alat
TTV) bersama ibu ke tempat rujukan.
c. Keluarga. Beri tahu ibu dan keluarga mengenai kondisi
terakhir ibu dan/atau bayi dan mengapa ibu dan/atau bayi
perlu dirujuk.Jelaskan pada mereka alasan dan keperluan
upaya rujukan tersebut. Suami atau anggota keluarga yang
lain harus menemani ibu dan/atau bayi baru lahir ke tempat
rujukan.

d. Surat. Berikan surat ke tempat rujukan. Surat ini harus


memberikan identifikasi mengenai ibu dan/atau bayi baru
lahir, cantumkan alasan rujukan dan uraikan hasil
pemeriksaan,
e. Obat. Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu ke
tempat rujukan. Obat- obatan mungkin akan diperlukan
selama perjalanan.

f. Kendaraan. Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan


untuk merujuk ibu dalam kondisiyang cukup nyaman.
g. Uang. Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam
jumlah yang cukup untuk membeli obat-obatan yang
diperiukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang diperlukan
selama ibu dan/atau bayi baru lahir tinggal di fesilitas
rujukan.

h. Darah. Siapkan darah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi


pasien.
● Menetukan kegawatdaruratan pada tingkat kader
5. Mekanisme ●
bidan, pustu dan puskesmas.
Menentukan tempat tujuan rujukan
Rujukan menurut, ● Memberikan informasi kepada penderita dan
(Purwoastuti & keluarganya
● Melakukan tindakan kolaborasi dan memberi
Siwi Walyani, infprmasi pada tempat rujukan dengan komunikasi
2020) dengan tempat rujukan.
● Persiapan penderita
● Pengirim penderita
● Tindak lanjut penderita
06 Manfaat Rujukan

a. Sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan

b. Sudut pandang masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan

c. Sudut pandang kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.


7. Keuntungan Rujukan

a. Pelayanan yang diberikan


sedekat mungkin ke tempat b. Masyarakat desa dapat
pasien menikmati tenaga ahil kesehatan
8. Hirarki Pelayanan Kesehatan

a. Pelayanan kesehatan b. Pelayanan kesehatan c. Pelayanan kesehatan


tingkat primer tingkat sekunder tingkat tersier
9. Fasilitas
Rujukan
Bertahap/
Berjenjang
Rujukan dilakukan secara
berjenjang di mulai dari :
1. Kader dan dukun bayi
2. Posyandu
3. Pondok bersalin / bidan desa
4. Puskesmas pembantu
5. Puskesmas rawat inap
6. RS kabupaten tipe C/D
10.  Rujukan Pada Pasien Umum
dan Pasien BPJS
ka n
Alur R..u.ju
Pasien Um
um a. Rujukan
Pasien Umum
 
Dalam rujukan pasien umum sangat berbeda dengan pasien
BPJS dikarenakan syarat dan ketentuannya berbeda
dalam pasien bpjs melakukan rujukan, tentunya pasien
umum lebih mendapatkan pelayanan langsung
sedangkan pasien BPJS harus menunggu antrian dan
melengkapi berkas untuk persyaratan.
b.
Rujukan
Pasien
BPJS
Pelayanan kesehatan
BPJS Kesehatan
Perorangan tersiri dari 3
(tingkatan) yaitu :
1. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama /
FKTP
2. Pelayanan kesehatan
tingkat kedua/FKRTL
sekunder
3. Pelayanan kesehatan
tingkat ketiga /
FKRTL tersier
11. Rujukan Pada Kasus
Kegawatdaruratan Maternal dan
Neonatal. Kasus kegawatdaruratan obstetri adalah
kasus yang apabila tidak segera ditangani akan
berakibat kesakitan yang berat, bahkan kematian ibu
dan janinya. Dalam memberikan penatalaksanaan
kasus kegawatdaruratan, tidak seluruhnya dapat
dilakukan secara mandiri oleh bidang.Hal tersebut
bergantung dari kewenangan bidan, tempat pelayanan
serta fasilitas kesehatan yang ada.Karena adanya
keterbatasan dalam suatu sistem, maka diadakannya
suatu rujukan.
Buah anggur dimakan umi
Buah leci dimakan imam
Sekian Presentasi dari kami
Silahkan ditanya jika belum paham

—By Kel. 10
Our team

Intan Maya Dila Fadlilatul


Wahyuni Novitasari A.
Sekian dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai