Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN


MASALAH BERDUKA DAN
KEHILANGAN
Kehilangan dan kematian adalah realitas yang sering terjadi
dalam lingkungan asuhan keperawatan. Sebagian besar
perawat berinteraksi dengan klien dan keluarga yang
mengalami kehilangan dan dukacita. Penting bagi perawat
memahami kehilangan dan dukacita.

Disusun oleh:
Giselle Kojongian
Irivin Obehetan
KEHILANGAN BERDUKA ASKEP Yemis Nelambo
Miranda Batasina

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
DEFINISI KEHILANGAN
Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang
berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada,
kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian
atau keseluruhan (Lambert dan Lambert,1985,h.35)
Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana
seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak
ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau
pernah dimiliki. Kehilangan merupakan suatu
keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian
atau seluruhnya.
KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI KEHILANGAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kehilangan,


tergantung:
Arti dari kehilangan
Sosial budaya
kepercayaan / spiritual
Status social ekonomi
kondisi fisik dan psikologi individu

KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
TIPE KEHILANGAN
Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:
Aktual atau nyata
Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain,
misalnya amputasi, kematian orang yang sangat
berarti / di cintai.
Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat
dibuktikan, misalnya; seseorang yang berhenti bekerja /
PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan
kebebasannya menjadi menurun.
KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
JENIS KEHILANGAN

Terdapat 5 katagori kehilangan, yaitu:


Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai
Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai
Kehilangan objek eksternal
Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
Kehilangan kehidupan/ meninggal

KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
RENTANG RESPON KEHILANGAN
Fase Denial

Fase Anger / Marah

Fase Bergaining / Tawar- Menawar.

Fase Depresi

Fase Acceptance
KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
DEFINISI BERDUKA
Berduka adalah respon emosi yang
diekspresikan terhadap kehilangan yang
dimanifestasikan adanya perasaan sedih,
gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan
lain-lain.
Berduka merupakan respon normal pada semua
kejadian kehilangan. NANDA merumuskan ada
dua tipe dari berduka yaitu berduka diantisipasi
dan berduka disfungsional.
KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
TEORI BERDUKA
PERBANDINGAN EMPAT TEORI PROSES BERDUKA
KUBLER-ROSS
ENGEL (1964) MARTOCCHIO (1985) RANDO (1991)
(1969)
Shock dan tidak
Menyangkal Shock and disbelief Penghindaran
percaya
Berkembangnya
Marah Yearning and protest
kesadaran
Anguish, disorganization and
Restitusi Tawar-menawar Konfrontasi
despair

Idealization Depresi Identification in bereavement

Reorganization /
Penerimaan Reorganization and restitution akomodasi
the out come

KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
ASUHAN KEPERAWATAN DX
BERDUKA DISFUNGSIONAL

KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
PENGKAJIAN
Data yang dapat dikumpulkan adalah:
Perasaan sedih, menangis.
Perasaan putus asa, kesepian
Mengingkari kehilangan
Kesulitan mengekspresikan perasaan
Konsentrasi menurun
Kemarahan yang berlebihan
Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain.
Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan
Reaksi emosional yang lambat
Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur,
tingkat aktivitas

KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
DX BERDUKA DISFUNGSIONAL
Definisi: sesuatu respon terhadap
kehilangan yang nyata maupun yang
dirasakan dimana individu tetap terfiksasi
dalam satu tahap proses berduka untuk
suatu periode waktu yang terlalu lama,
atau gejala berduka yang normal menjadi
berlebih-lebihan untuk suatu tingkat yang
mengganggu fungsi kehidupan.

KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
DX BERDUKA DISFUNGSIONAL.
Kemungkinan Etiologi (yang berhubungan dengan)
Kehilangan yang nyata atau dirasakan dari beberapa
konsep nilai untuk individu
Kehilangan yang terlalu berat (penumpukan rasa
berduka dari kehilangan multiple yang belum
terselesaikan)
Menghalangi respon berduka terhadap suatu
kehilangan
Tidak adanya antisipasi proses berduka
Perasaan bersalah yang disebabkan oleh hubungan
ambivalen dengan konsep kehilangan
KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
DX BERDUKA DISFUNGSIONAL..
Batasan Karakteristik (dibuktikan dengan)
Idealisasi kehilangan (konsep)
Mengingkari kehilangan\
Kemarahan yang berlebihan, diekspresikan secara tidak tepat
Obsesi-obsesi pengalaman-pengalaman masa lampau
Merenungkan perasaan nersalah secara berlebihan dan dibesar-
basarkan tidak sesuai dengan ukuran situasi.
Regresi perkembangan
Gangguan dalam konsentrasi
Kesulitan dalam mengekspresikan kehilangan
Afek yang labil
Kelainan dalam kebiasaan makan, pola tidur, pola mimpi, tingkat
aktivitas, libido.
KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7
TERIMA
KASIH

KEHILANGAN BERDUKA ASKEP

F A K U L T A S K E P E R A W A T A N U N S R I T 2 0 1 7

Anda mungkin juga menyukai