Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang disusun untuk memenuhi
tugas Ilmu Keperawatan Dasar II sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Terima kasih kami sampaikan kepada dosen bidang studi Ilmu Keperawatan Dasar II
yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas makalah ini, sehingga
kami menjadi lebih mengerti dan memahami tentang materi FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG MANUSIA. Tak lupa kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara langsung maupun tidak
langsung telah membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini baik yang mendukung secara
moril dan materil.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan,kekurangan dan kehilafan dalam
makalah ini. Untuk itu saran dan kritik tetap kami harapkan demi perbaikan makalah ini
kedepan.akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami semua.
Terima kasih

Palangka Raya, 06 Oktober 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusam Masalah
C. Tujuan dan Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
B. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
D. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap individu dilahirkan di dunia dengan membawa hereditas tertentu yang diperoleh
melalui warisan dari pihak orang tuanyanya yang menyangkut karakteristik fisik dan psikis
atau sifat-sifat mental. Lingkungan (environment) merupakan faktor penting di samping
hereditas yang menentukan perkembangan individu yang meliputi fisik, psikis, social dan
relegius.

B. Rumusan Masalah

1) Apakah pengertian pertumbuhan dan perkembangan?

2) Apa saja teori-teori pertumbuhan dan perkembangan anak?

3) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak?

C. Tujuan dan Manfaat

1) Mempelajari tumbuh kembang memberikan guide line untuk menilai rata-rata atau
perubahan fisik, intelektual, soaial dan emosional yang normal

2) Mengetauhi pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik, intelektual, sosial,


emosional dan lain-lain
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh
yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan
belajar.

Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun


demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya
mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan penyakit
dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak
harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adalah
faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut
hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat
berjalan dengan sebaik-baiknya.

B. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Sigmeun Freud (Perkembangan Psychosexual)

1. Fase oral (0 1 tahun)

Pusat aktivitas yang menyenagka di dalam mulutnya, anak mendapat


kepuasaan saat mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari
dan tangannya atau benda benda sekitarnya.

1. Fase anal (2 3 tahun)

Meliputi retensi dan pengeluaran feces. Pusat kenikmatanya pada anus saat
BAB, waktu yang tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.

1. Fase Urogenital atau faliks (usia 3 4 tahun)

Tertarik pada perbedaan antomis laki dan perempuan, ibu menjadi tokoh
sentral bila menghadapi persoalan. Kedekatan ank laki laki pada ibunya
menimbulkan gairah sexual dan perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.
1. Fase latent (4 5 tahun sampai masa pubertas )

Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan
kognitifnya. Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak nak mencari
teman sesuai jenis kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis
kelaminnya dari orang dewasa.

1. Fase Genitalia

Alat reproduksi sudah muali matang, heteroseksual dan mulai menjalin


hubungan rasa cinta dengan berbeda jenis kelamin.

2. Piaget (Perkembangan Kognitif)

Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan berpersepsi dan kemampuan


mengakses informasi, berfikir logika, memecahkan masalah kompleks menjadi
simple dan memahami ide yang abstrak menjadi konkrit, bagaimana menimbulkan
prestasi dengan kemampuan yang dimiliki anak.

1. Tahap sensori motor (0 2 tahun)

Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang
bersifat simbolis (berfikir). Sekitar usia 18 24 bulan anak mulai bisa melakukan
operations, awal kemampuan berfikir.

1. Tahap pra operasional (2 7 tahun)

Tahap pra konseptual (2 4 tahun) anak melihat dunia hanya dalam


hubungan dengan dirinya, pola pikir egosentris. Pola berfikir ada dua yaitu :
transduktif ; anak mendasarkan kesimpulannya pada suatu peristiwa tertentu
(ayam bertelur jadi semua binatang bertelur) atau karena ciri ciri objek tertentu
(truk dan mobil sama karena punya roda empat). Pola penalaran sinkretik terjadi
bila anak mulai selalu mengubah ubah kriteria klasifikasinya. Misal mula
mula ia mengelompokan truk, sedan dan bus sendiri sendiri, tapi kemudia
mengelompokan mereka berdasarkan warnanya, lalu berdasarkan besar kecilnya
dst. Tahap intuitif ( 4 7 tahun) Pola fikir berdasar intuitif, penalaran masih kaku,
terpusat pada bagian bagian terentu dari objek dan semata mata didasarkan atas
penampakan objek.

1. Tahap operasional konkrit (7 12 tahun)

Konversi menunjukan anak mampu menawar satu objek yang diubah


bagaimanapun bentuknya, bila tidak ditambah atau dikurangi maka volumenya
tetap. Seriasi menunjukan anak mampu mengklasifikasikan objek menurut
berbagai macam cirinya seperti : tinggi, besar, kecil, warna, bentuk dst.
1. Tahap operasional formal (mulai usia 12 tahun)

Anak dapat melakukan representasi simbolis tanpa menghadapi objek


objek yang ia fikirkan. Pola fikir menjadi lebih fleksibel melihat persoalan dari
berbagai sudut yang berbeda.

3. Erikson (Perkembangan Psikososial)

Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu


menyelesaikan tugas perkembangannya pada tahap itu, yang paling penting adalah
bagaimana memfokuskan diri individu pada penyelesaian konflik yang baik itu
berlawanan atau tidak dengan tugas perkembangannya.

1. Trust vs. missstrust ( 0 1 tahun)

Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konflik basic


trust dan mistrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan
mengembangkan kepercayaan diri terhadap lingkungannya, ibu sangat berperan
penting.

1. Autonomy vs shame and doubt ( 2 3 tahun)

Organ tubuh lebih matang dan terkoordinasi dengan baik sehingga terjadi
peningkatan keterampilan motorik, anak perlu dukungan, pujian, pengakuan,
perhatian serta dorongan sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap dirinya,
sebaliknya celaan hanya akan membuat anak bertindak dan berfikir ragu ragu.
Kedua orang tua objek sosial terdekat dengan anak.

1. Initiatif vs Guilty (3 6 tahun)

Bila tahap sebelumnya anak mengembangkan rasa percaya diri dan mandiri,
anak akan mengembnagkan kemampuan berinisiatif yaitu perasaan bebas untuk
melalukan sesuatu atas kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya yang
dikembangkan adalah sikap ragu-ragu, maka ia kan selalu merasa bersalah dan
tidak berani mengambil tindakan atas kehendak sendiri.

1. Industry vs inferiority (6 11 tahun)

Logika anak sudah mulai tumbuh dan anak sudah mulai sekolah, tuntutan
peran dirinya dan bagi orang lain semakin luas sehingga konflik anak masa ini
adalah rasa mampu dan rendah diri. Bila lingkungan ekstern lebih banyak
menghargainya maka akan muncul rasa percaya diri tetapi bila sebaliknya, anak
akan rendah diri.

1. Identity vs Role confusion ( mulai 12 tahun)


Anak mulai dihadapkan pada harapan harapan kelompoknya dan dorongan
yang makin kuat untuk mengenal dirinya sendiri. Ia mulai berfikir bagaimana
masa depannya, anak mulai mencari identitas dirinya serta perannya, jiak ia
berhasil melewati tahap ini maka ia tidak akan bingung menghadapi perannya

1. Intimacy vs Isolation (dewasa awal)

Individu sudah mulai mencari pasangan hidup. Kesiapan membina hubungan


dengan orang lain, perasaan kasih sayang dan keintiman, sedang yang tidak
mampu melakukannya akan mempunyai perasaan terkucil atau tersaing.

1. Generativy vs self absorbtion (dewasa tengah)

Adanya tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarganya, pengabdian


masyarakat dan manusia pada umumnya. Pengalaman di masa lalu menyebabkan
individu mampu berbuat banyak untuk kemanusiaan, khususnya generasi
mendatang tetapi bila tahap tahap silam, ia memperoleh banyak pengalaman
negatif maka mungkin ia terkurung dalam kebutuhan dan persoalannya sendiri.

1. Ego integrity vs Despair (dewasa lanjut)

Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan
prestasi, dan tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbbulkan perasaan puas.
Bila ia merasa semuanya belum siap atau gagal akan timbul kekecewaan yang
mendalam.

4. Kohlberg (Perkembangan Moral)

1. Pra-konvensional

Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan


hukuman terhadap prilaku anak. Penilaian terhadap prilaku didasarkan atas akibat
sikap yang ditimbulkan oleh prilaku. Dalam tahap selanjutnya anak mulai
menyesuaikan diri dengan harapan harapan lingkungan untuk memperoleh
hadiah, yaitu senyum, pujian atau benda.

1. Konvensional

Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau ketertiban


sosial agar disebut anak baik atau anak manis

1. Purna konvensional

Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri. Prinsip
pribadi mempunyai peranan penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di
sekitarnya lebih didasarkan atas penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap
orang lain.

5. Hurolck (Perkembangan Emosi)

Menurut Hurlock, masa bayi mempunyai emosi yang berupa kegairahan umum,
sebelum bayi bicara ia sudah mengembangkan emosi heran, malu, gembira, marah
dan takut. Perkembangan emosi sangat dipengaruhi oleh faktor kematangan dan
belajar. Pengalaman emosional sangat tergantung dari seberapa jauh individu dapat
mengerti rangsangan yang diterimanya. Otak yang matang dan pengalaman belajar
memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan emosi, selanjutnya
perkembngan emosi dipengaruhi oleh harapan orang tua dan lingkungan.

6. Perkembangan Psikososial

Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Beliau


mengemukakan bahwa : Di dalam jiwa individu terdapat tiga komponen yaitu :

Id : nangis, minta minum,makan, dll.

Ego : lebih rasional, tetapi masa bodoh terhadap lingkungan.

Super Ego : lebih memikirkan lingkungan.

Perkembangan berhubungan dengan bagian-bagian fungsi tubuh dan dipandang


sebagai aktifitas yang menyenangkan. Insting seksual memainkan peranan penting
dalam perkembangan kepribadian. Menurut Freud perkembangan manusia terjadi
dalam beberapa fase dimana setiap fasenya mempunyai waktu dan ciri-ciri tertentu
dan fase ini berjalan secara kontinyu.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan sesuai yang
diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor
yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun faktor yang tidak dapat
diubah/dimodifikasi yaitu faktor lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang
menyebabkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu
diubah (dimodifikasi).

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Faktor Keturunan (herediter)


1. Seks
kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita berbeda dengan anak laki-
laki

2. Ras
Anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan anak keturunan
bangsa Asia.

2. Faktor Lingkungan

1. Lingkungan eksternal

1) Kebudayaan
Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan
dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.

2) Status sosial ekonomi keluarga

Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan


terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup
mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan terhadap
anak

3) Nutrisi

Untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang


didapat dari makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan
karena pemasukan nutrisi yang kurang baik kualitas maupun kuantitas,
aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan
nafsu makan berkurang, gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang
menyebabkan berkurangnya nafsu makan.

4) Penyimpangan dari keadaan normal

Disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu


proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

5) Olahraga

Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi


terhadap perkembangan otot-otot.

6) Urutan anak dalam keluarganya

kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga semua


kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.
2. Lingkungan internal

1) Intelegensi

Pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi, perkembangannya


akan lebih baik jika dibandingkan dengan yang mempunyai intelegensi
kurang.

2) Hormon

Ada tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak yaitu:


somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel untuk merangsang sel
otak pada masa pertumbuhan, berkuragnya hormon ini dapat menyebabkan
gigantisme; hormon tiroid, mempengaruhi pertumbuhan, kurangnya hormon
ini apat menyebabkan kreatinisme; hormon gonadotropin, merangsang
testosteron dan merangsang perkembangan seks laki-laki dan memproduksi
spermatozoa. Sedangkan estrogen merangsang perkembangan seks sekunder
wanita dan produksi sel telur.kekurangan hormon gonadotropin ini dapat
menyebabkan terhambatnya perkembangan seks.

3) Emosi

Hubungan yang hangat dengan ornag lain seperti ayah, ibu, saudara, teman
sebaya serta guru akan memberi pengaruh pada perkembangan emosi, sosial
dan intelektual anak. Pada saat anakberinteraksi dengan keluarga maka kan
mempengaruhi interaksi anak di luar rumah. Apabila kebutuhan emosi anak
tidak dapat terpenuhi

D. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan

Pola pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara terus menerus. Pola ini dapat
merupakan dasar bagi semua kehidupan manusia, petunjuk urutan dan langkah dalam
perkembangan anak ini sudah ditetapkan tetapi setiap orang mempunyai keunikan secara
individu.
Pertumbuhan fisik dapat dilihat secara lebih nyata, namun sebenarnya disertai pula dengan
pertumbuhan psikososial anak dan diikuti dengan hal-hal dibawah ini:

1. Directional Trends

pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara teratur, berhubungan dengan


petunjuk atau gradien atau reflek dari perkembangan fisik dan maturasi dari fungsi
neuromuscular. Prinsip-prinsip ini meliputi:

a) Cephalocandal atau Head to tail direction (dari arah kepala ke kaki) misalnya:
mengangkat kepala, duduk kemudian mengangkat dada dan menggerakkan
ekstremitas bagian bawah.
b) Proximadistal atau near to far direction (menggerakkan anggota gerak yang
paling dekat dengan pusat dan pada anggota gerak yang lebih jauh dari pusat)
misalnya: bahu dulu baru jari-jari

c) Mass to specific atau simple to complex (menggerakkan daerah yang lebih


sederhana dulu baru kemudian yang lebih komplex)
misalnya: mengangkat nahu dulu baru kemudian menggerakkan jari jari yang
lebih sulit atau melambaikan tangan baru bisa memainkan jari.

2. Sequential Trends

Semua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui maka sequence dari tumbuh
kembang tersebut dapat diprediksi, dimana hal ini berjalan secara teratur dan kontinyu.
Semua anak yang normal melalui setiap tahap ini. Setiap fase dipengaruhi oleh fase
sebelumnya. Misal : tengkurap merangkak berdiri berjalan.

3. Masa Sensitif

Pada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh kembang dimana anak
berinteraksi terutama dengan lingkungan yang ada, kejadian yang spesifik. Masa-masa
tersebut adalah sebagai berikut:

a) Masa kritis yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang maka hal ini
tidak akan dapat digantikan pada masa berikutnya.

b) Masa sensitif mengarah pada perkembangan dan mikroorganisme. Misalnya


pada saat perkembangan otak, ibunya menderita flu maka kemungkinan anak
tersebut akan hydrocepallus/encepalitis.

c) Masa optimal yaitu suatu masa diberikan rangsangan optimal maka akan
mencapai puncaknya. Misalnya: anak usia 3 tahun/saat perkembangan otak
dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang tinggi, maka anak tersebut dapat
mencapai tahap perkembangan yang optimal. Perkembangan ini berjalan secara
pasti dan tepat, tetapi tidak sama untuk setiap anak. Misalnya:

ada yang lebih dulu bicar baru jalan atau sebaliknya

ada yang badannya lebih dulu berkembang kemudian subsistemnya dan


sebaliknya dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh
yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Faktor keturunan

2. Faktor lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

H Sunarto, Ny. B. Agung Hartono, 2006, Perkembangan Peserta Didik, Penerbit : Rineka Cipta

Lee Salk dan Rita Karmer, 1981, Cara Membimbing Pertumbuhan dan Perkembangan Anak,
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Sudarman Danim, Perkembangan Peserta Didik, Penerbit Alfabeta


MAKALAH
ILMU KEPERAWATAN DASAR II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG MANUSIA

DOSEN : Ns. Putria Carolina, M. Kep.

DISUSUN OLEH:

Dindo Galih Rakasiwi

Eki Alpiansyah

Frahara Saputra Eka Harap

Lina Permata Sari

Margareta Arfina

Metro Jaya

Norhikmah

Wahyu Widianto

YAYASAN EKA HARAP

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2015

Anda mungkin juga menyukai