Disusun oleh :
1. Lalu Ahmad Habib Khairussyar I
( 0061044 )
( 0061031 )
3. I Nengah Utara
( 0061033 )
4. Ira Sulastyana
( 0061038 )
5. Muh Fahrudin
( 0061052 )
6. Munawaroh
( 0061055 )
BAB I
KONSEP DASAR
A. Definisi
Asma Bronkial adalah penyakit jalan nafas obstruksi intermiten
reversibel dimana trakea dan bronchi berespon dalam secara hiperaktif
terhadap stimuli tertentu.
Asma
Bronkial
yang
ditandai
dengan
C. Patofisiologi
Alergen yang masuk kedalam tubuh merangsang sel plasma
menghasilkan Ig E yang selanjutnya menempel pada reseptor dinding sel
mast. Sel mast ini disebut sel mast tensensitisasi.
Bila alergen serupa masuk kedalam tubuh, alergen tersebut akan
menempel pada sel mast tensensitisasi yang kemudian mengalami degranulasi
dan mengeluarkan sejumlah mediator seperti histeman, kukotrien, serta faktor
penyakit trombosit mencetuskan bronkokonstriksi, edema mukosa dan respon
imun
kemudian
menghasilkan
keadaan
hiperresponsik
jalan
nafas
torak, fertilies diafragma letaknya lebih rendah disertai debaran jantung yang
menyempit. Bila sekret banyak dan menyempit, salah satu bronkus dapat
tersumbat sehingga dapat terjadi afelektasis pada bronkus, pada lobus
mediastinum tertarik ke arah eflekfasia, bila berlangsung lama dapat
menyebabkan
bronkietasis
dan
disertai
infeksi
akan
menjadi
E. Pathway
Infeksi
Merokok
Penurunan
ventilasi
Supply O2
menurun
Kelemahan
Intoleran
aktivitas
Polusi
Alergen
Reaksi inflamasi
Penyempitan saluran
pernapasan
Obstruksi
Vasokontriksi pembuluh
darah paru-paru
Sesak nafas
Gangguan istirahat
tidur
Genetik
Produksi sputum
meningkat
Batuk
Potensial tidak
efektifnya jalan
nafas
Gangguan
pertukaran gas
F. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
Prinsip penatalaksanaan adalah menghilangkan edema bronkus,
hipersekresi bronkospasme, imbalance ventilasi, perforasi paru-paru.
Obat-obatan yang digunakan :
a. Simpatometik, Efedrin beserta derivatnya, obat-obat selektif terhadap
reseptor.
1) Simpatometik
Dosis dewasa 0,3-0,5 cc dalam larutan 1:1000 diberikan subcutan.
Anak dan byi 0,01 cc/kg BB. Dosis maksimal 0,22 cc, dosis dapat
diulangi (5-30 menit).
2) Efredin beserta derivatnya
Motif pada pemakaian oral dosis dewasa 25 gr tiap 4-6 jam.
3) Obat-obat selektif terhadap reseptor
Metapresterenol, salbutamol, dan terbutalin.
b. Bronkodilator lain
1) Teofilin
Khasiat : bronkodilator dan diuretik.
2) Aminophylin (campuran etitendramin dan teofilin)
c. Espektoran
Mukus kental yang terbentuk harus dikeluarkan karena dapat
menyebabkan obstruksi dan mempercepat tumbuhnya bakteri.
d. Antibiotik
Mengatasi infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan/paru-paru,
maka paru-paru perlu diberikan antibiotik.
e. Kortokosteroid
Hanya dipakai setelah/bila jalan lain untuk mengontrol penyakit akut
dan kronis tidak berhasil dan dalam hal asma bronkial tersebut sangat
membahayakan jiwa penderita.
(Mansjoer, 1999)
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Prinsip penatalaksanaan adalah menunjang upaya medikasi,
monitoring keadaan pasien dan melakukan perawatan guna kesembuhan
pasien :
a. Monitor tanda-tanda vital
b. Berikan posisi yang nyaman (semi fowler)
c. Ajarkan tehnik nafas dalam dan batuk efektif
d. Menjelaskan penyakit yang diderita pasien, tanda dan gejala.
e. Monitor keadaan umum pasien.
f. Monitor therapy oksigen
g. Kaji keluhan pasien dan awasi keadaan pasien.
(Carpenito, 2001)
G. Fokus Intervensi
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d peningkatan produksi sputum,
bronkospasme.
Tujuan
: cemas hilang
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 17 Januari 2008 pukul 09.00
WIB di ruang Sindoro RSU Pandan Arang Boyolali dengan cara
allowanamnesa dan autoanamnesa.
1. Identitas Klien
Nama
: Tn. S
Umur
: 69 tahun
Alamat
: Klego RT 08 RW 02 Klego
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Wiraswasta
Tanggal Masuk
: 05 Januari 2008
No. Register
: 168345
Dx. Masuk
: Asma Bronkial
: Ny. Rubinem
Umur
: 65 tahun
Alamat
: Klego RT 08 RW 02 Klego
Pekerjaan
Agama
: Islam
: Istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tanggal 05 Januari 2008 pasien merasakan sesak nafas dan batuk. Pasien
kemudian memeriksakan diri ke dokter umum RSU Pandan Arang dan
3. Pola Eliminasi
Sebelum dan selama sakit pasien tidak mengalami gangguan pola
eliminasi. Pasien BAB 1x/hari waktu tidak tentu dengan konsistensi
lembek, bau khas, BAK 3-4/menit @ 150 cc warna kuning, bau khas
amoniak.
4. Pola Keseimbangan dan Gerak
Sebelum sakit : pasien tidak mengalami gangguan dalam bergerak, pasien
mampu melakukan ADL tanpa bantuan dan mobilisasi
sendiri.
Selama sakit : aktivitas pasien sedikit terganggu karena merasakan sesak
nafas, ADL dibantu keluarga, mobilisasi mandiri tapi
dibatasi.
5. Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit : pasien tidak mengalami gangguan tidur, tidur 8-10
jam/hari, terdiri dari tidur siang dan tidur malam, pasien
dapat tidur dengan tenang dan nyenyak.
Selama sakit : pasien mengalami gangguan pola istirahat dan tidur
karena sesak nafas, pasien tidur 4-5 jam/hari dan
waktunya tidak tentu, kadang-kadang pasien terbangun
dari tidurnya karena sesak nafas.
6. Pola Mempertahankan Suhu Tubuh
Sebelum dan selama sakit pasien menyesuaikan diri dengan lingkungan,
bila cuaca dingin pasien menggunakan baju dan jaket serta selimut tebal.
Jika cuaca panas/suhu naik pasien menggunakan pakaian yang tipis dan
menyerap keringat.
7. Pola Kebutuhan Personal Hygiene
Sebelum sakit : pasien mandi 2x/hari (pagi dan sore), gosok gigi saat
mandi dan sesudah makan, keramas 2x/hari.
Selama sakit : pasien disibin 2x/hari oleh keluarganya, gosok gigi 2x/hari
dengan dibantu oleh keluarga dan selama di rumah sakit
pasien belum pernah keramas. Terkadang ketika sesak
yang
diadakan
di
Masjid
didaerahnya.
Selama sakit : pasien mendapatkan gangguan dalam menjalankan ibadah
shalat 5 waktu, sehingga shalat 5 waktu dikerjakan
semampunya ditempat tidur dan pasien selalu berdoa
untuk kesembuhannya.
10. Kebutuhan Berpakaian
Sebelum sakit : pasien dalam berpakaian rapi, ganti pakaian 2x/hari
setelah mandi dan pasien senang memakai kaos lengan
pendek dan celana panjang.
Selama sakit : pasien memakai pakaian kaos lengan pendek dan sarung,
berganti pakaian 1x/hari dengan bantuan keluarga.
b. Kesadaran
: composmentis
2. Tanda-tanda Vital
TD
: 130/80 mmHg
: 80 x/menit
: 367 oC
RR
: 32 x/menit
: 63 kg
4. Kepala
a. Bentuk kepala : mesochepal, antara muka dan tengkorak simetris.
b. Rambut
c. Mata
d. Hidung
e. Telinga
f. Mulut
g. Leher
5. Dada
a. Paru-paru
I
: bersih, datar, tidak ada luka bekas insisi, dan tidak ada penonjolan
E. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Laporan hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 06 Januari 2008
Parameter
HB
Hasil
13,2
Satuan
g/dl
Normal
P.12-16/L:13-18
Leukosit
6.400
4.000-11.000
LED
35/50
/mm
0-20
- Eosinofil
1-3
- Basofil
0-1
- Batang
2-6
- Segmen
75
30-70
- Limfosit
22
20-40
- Monosit
2-8
Hematokrit
39
37-48
g/dl
6,0-8,0
Ket
PP
Trombosit
276
130-140
Eritrosit
4,14
4,5-55
MCV
93,5
Fl
80-100
MCH
31,9
Pg
27-32
MCHC
34,1
g/dl
32-36
Hasil
Kuning
Satuan
-
Normal
Kuning.md-kuning
Jernih
Jernih
Leukosit
Neg
Sel/ul
Neg
Nitrit
Neg
Neg
Uroblinogen
Neg
Normal
Protein
Neg
Neg
PH
5,5
4,6-8,5
Blood/Eri
Neg
Sel/ul
Neg
Keton
Neg
1,003-1,030
Urinalisa
Warna
Kekeruhan
Ket
Bilirubin
Neg
Neg
Glukosa
Neg
Neg
SG/BJ
1.015
Neg
- Epithel
1+
Sel/LPB
1+ (< 4)
- Leukosit
1+
Sel/LPB
1+ (< 4)
- Eritrosit
1+
Sel/LPB
1+ (< 4)
- Silinder
Neg
Sel/LPK
Neg
- Kristal
Neg
Sel/LPK
Neg
- Lain-lain
Neg
SEDIMEN
2. Therapy
a. O2 2 liter/menit
b. Infus Dextrose 5% 20 tetes/menit
c. Syrup OBH 3 x 1 sendok makan
d. Syrup Dexanta 4 z 1 sendok makan
e. Methylprednisolon 3 x 1
f. Vilapon 3 x 1 tablet
g. Sopralan 2 x 1 tablet
F. Dokumentasi Keperawatan
Analisa Data
Nama klien
: Tn. S
No. Reg
: 168345
Ruang
: Sindoro
Dx.Medis
: Asma Bronkial
No
1
Hari/Tgl/
Jam
Minggu DS :
06-01-08
Kemungkinan
Masalah
Penyebab
Keperawatan
Bronkospasme Gangguan
Data Fokus
pertukaran
09.00
DO :
gas
WIB
a. Pasien
tampak
susah
bernafas
b. Terpasang O2 2 liter/emnit
c. Terdengar wheezing
d. Terlihat retraksi intercosta
e. Ekspirasi dan inspirasi cepat
dan dangkal
2
Minggu
f. RR 32 x/menit
DS :
06-01-08
nafas
09.00
mengeluarkan sekret.
efektif
WIB
DO :
Peningkatan
Bersihan jalan
tidak
Minggu
berwarna putih.
DS :
06-01-08
Pasien
Intake
mengatakan
nafsu makanan
kurang
Pemenuhan
kebutuhan
09.00
makan menurun.
WIB
DO :
dari
kebutuhan
b. Badan lemas
tubuh.
c. BB turun 1 kg
BB sebelum sakit
: 63 kg
BB selama sakit
: 62 kg
nutrisi kurang
Ttd
Minggu
DS :
Sesak nafas
Gangguan
06-01-08
pola istirahat
09.00
tidur.
WIB
DO :
a. Kantung mata membesar
b. Pasien tidur 4-5 jam/hari
c. Mata sayu, kemerahan
d. Wajah pucat
Daftar Masalah
Nama klien
: Tn. S
No. Reg
: 168345
Ruang
: Sindoro
Dx.Medis
: Asma Bronkial
Hari/Tgl
Diagnosa Keperawatan
Tgl.
Tgl.
Ttd
/Jam
Minggu
Ditemukan Teratasi
06-01-08
WIB
b. Terpasang O2 2 liter/menit
c. Terdengar bunyi ronchi
d. Terlihat retraksi interkosta
e. Ekspirasi dan inspirasi cepat dan dangkal
Minggu
f. RR : 32 x/menit
Bersihan jalan nafas
tidak
efektif
b/d
06-01-08
06-10-08
WIB
Minggu
06-01-08
WIB
: Tn. S
No. Reg
: 168345
Ruang
: Sindoro
Dx.Medis
: Asma Bronkial
Hari/Tgl/ No
Jam
DP
Minggu
I Tidak
Tujuan
terjadi
Rencana Keperawatan
gangguan a. Beri
posisi
yang
nyaman
Ttd
06-01-08
pertukaran
10.00
dilakukan
WIB
keperawatan
gas
setelah
(semifowler)
jam dengan KH :
oral
d.Tidak terpasang O2
e. Ekspirasi
dan
ispirasi
kembali
normal
reguler
f. RR
Minggu
II
06-10-08
24x/menit
Bersihan jalan nafas efektif a. Ajarkan pasien teknik batuk
setelah
dilakukan
10.00
keperawatan
WIB
jam dengan KH :
tidakan
selama
efektif
2x24 b. Auskultasi
(monitor)
bunyi
nafas.
pernapasan
e. Anjurkan
Minggu
III
06-01-08
WIB
jam dengan KH :
06-01-08
banyak
10.00
Minggu
untuk
IV
selama
2x24 c. Beri
informasi
tentang
c. BB kembali normal 65 kg
dalam pemberian diit makan
Istirahat
tidur
terpenuhi a. Kaji kebiasaan tidur pasien
setelah dilakukan tindakan
(kualitas tidur)
10.00
WIB
hasil :
suasana
tenang
c. Ajarkan
teknik
relaksasi
sebelum tidur
d. Kurangi kebisingan
Prioritas Masalah
Nama klien
: Tn. S
No. Reg
: 168345
Ruang
: Sindoro
Dx.Medis
: Asma Bronkial
Catatan Keperawatan
Nama klien
: Tn. S
No. Reg
: 168345
Ruang
: Sindoro
Dx.Medis
: Asma Bronkial
Hari/Tgl/ No
Implementasi
Jam
DP
Minggu
I - Mengatur posisi semifowler
Respon Pasien
06-01-08
11.00
- N : 80x/menit, RR : 28x/menit
11.30
Ttd
12.00
dalam
- Memonitor terapi O2
- O2 masuk 2 liter/menit
4x1
sendok
makan
OBH combi 3x1 sendok
Minggu
II
06-10-08
makan
- Mengajarkan batuk efektif
- Mengauskultasi bunyi nafas
11.10
- Membantu
11.20
abdomen
11.25
latihan
nafas - Pasien
III
06-01-08
efektif
bernapas
dengan
abdomen
- Menganjurkan
Minggu
hangat
- Memberikan makan sedikit - Pasien mau makan
tapi sering
12.30
11.30
hangat
senang
dengan
makanan hangat
IV
nutrisi
bagi
tubuh
- Memberikan suasana aman - Pasien dapat beristirahat
dan nyaman
- Membatasi
pengunjung
- Mengajarkan untuk tarik - Pasien tampak lebih rileks
nafas dalam dan panjag
sebelum tidur
- Kaji kebiasaan, jumlah dan - Pasien seblum tidur berdoa
kualitas tubuh
Catatan Perkembangan
Nama klien
: Tn. S
No. Reg
: 168345
Ruang
: Sindoro
Dx.Medis
: Asma Bronkial
Hari/Tgl/ No
Evaluasi
Jam
DP
Senin
I S : Pasien mengatakan masih sedikit sesak
07-01-08
O : - RR 26x/menit
13.45
- Terpasang O2 2 liter/menit
WIB
Ttd
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor frekuensi pernapasan
- Monitor pemberian O2
Senin
II
07-01-08
13.45
Senin
III
07-01-08
13.45
Senin
07-01-08
13.45
IV
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol 2. EGC.
Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC : Jakarta.
Doenges, E Marilyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. EGC :
Jakarta.
Mansjoer, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III Jilid 2. Media
Aesculopius : Jakarta.
Soeparman. 1999. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. FKUI : Jakarta.