Anda di halaman 1dari 44

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Pengkajian di lakukan hari Rabu tanggal 11 ,Desember 2013 jam 12.00 di
ruang Baugevil Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Raden Soedjati
Soemodiharji secara alloanamnesa dan autoanamnesa.

1. Identitas Klien
i. Identitas Klien
Nama : An. S
Umur : 12 Tahun
Alamat : Payah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Belum bekerja
Tangngal masuk : 11 Desember 2013
No.Register : 320412
Dx. Masuk : Asma Bronkial

ii. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. S
Umur : 53 th
Alamat : Payah
Pendidikan :-
Pekerjaan : Tani
Hub.dgn Klien : Ayah

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak napas

21
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Setelah pulang sekolah pada tanggal 10 Desember An.S
mengalami batuk, sesak napas dan demam, kemudian keluarga
membawa An.S ke tempat bidan yang biasa untuk empat berobat.
kemudian bidan menyarankan untuk di bawa ke puskesmas. An S
di bawa ke puskesmas setelah itu baru di bawa ke Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Raden Soedjati Soemodiharjo. Di IGD pasien di
pasang infus D5% di tambah aminopilin secara drip 5 cc 10 tpm
infus makro. Kemudian dipasang O2 3 L. Kemudian pasien dibawa
keruang Bougenvil.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
An.S sebelumnya belum pernah dirawat dirumah sakit, An.S hanya
di bawa keluarga ke bidan terdekat dan berobat kepuskesmas jika
terjadi serangan asma kambuh.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga An.S mengatakan tidak ada yang meneita penyakit yang
sama dengan yang diderita An.S

= klien = Meninggal

= Perempuan

= Laki-Laki

22
3. Pola Pengkajian Fungsional
a. Kebutuhan Bernafas
Sebelum sakit : An.S mengatakan bernapas dengan normal, pasien
tidak menggunakan alat bantu pernapasan. Tetapi
jika An.S kelelahan dan kedinginan An.S
mengalami sesak napas.
Selama sakit : An.S mengatakan mengalami sesak napas, irama
pernapasan tidak regular/ ireguler, terdapat retraksi
intercosta, An.S menggunakan otot bantu
pernapasan, An.S terlihat cuping hidung. An.S
terpasang O2 dengan kanul 3L/ menit. An.S akan
terasa nyaman dan sesak napas berkurang pada saat
pasien duduk atau setengah duduk dengan bantal
yang di tinggikan atau bed bagian kepala yang di
tinggikan. RR= 32x/menit pola napas tacypnea.
b. Kebutuhan nutrisi adekuat
Sebelum sakit: An.S mengatakan makan sehari 3 kali dengan
komposisi nasi, lauk dengan porsi sedang.
Keluarga An.S mengatakan An.S tidak menyukai
sayuran.
An.S dalam sehari minum 8 gelas blimbing atau
1600 mL. An.S mekatakan sering minum es dan
sering minum kopi.
Selama sakit : Dari pagi sampai pengkajian An.S mengatakan
makan sudah 2x dengan komposisi bubur, sayur,
dan lauk dengan porsi yang telah diberikan rumah
sakit, An.S menghabiskan makananya. Dan An.S
mengatakan sudah minum 1000 ml air mineral,
a. Antopometri : TB = 134 cm
BB = 24 kg
LILA = 16 cm
24
IMT = (1,38)2 = 13,4 (healty)

23
Untuk anak / remaja usia 5 19 tahun
WHO / NCHS ( WHO,2007)

=

13,4 16,6
=
14,8 16,6

3,2
=
1,8
= 1,7
( kurus)

b. Biosemikal : Hb : 11,6 gr/ dl


Albumin :-
Creatinum :-
c. Klinik : Lemas, crt < 3 detik,
Lubrikasi batang rambut tidak kering.

d. Diet :
Bubur = karbohidrat
Sayur = vitamin, mineral
Ayam =protein
Tempe= protein
Satu porsi sedang habis semua

c. Kebutuhan eliminasi
Sebelum sakit : An.S BAB sehari 1x pada pagi hari warna
kuning, tidak terdapat darah, pasien tidak
mengalami gangguan konstipasi. Pasien BAK
sehari 5-6 kali, warna urin kuning, pasien tidak
terpasang kateter urin.

24
Selama sakit : An.S dari masuk ke rumah sakit sampai saat
pengkajian belum BAB. hingga dan BAK sudah 2
kali, warna kuning jernih, pasien tidak terpasang
DC.
d. Kebutuhan keseimbangan dan gerak
Sebelum sakit : An. S mengatakan sehari-hari beraktifitas dengan
mandiri. An. Sadalah siswa kelas 1 SMP. An.S
berangkat kesekolah dari pukul 06.40 setelah
pulang sekolah An.S sering bermain bola atau
bermain bersama teman sebaya.

Nilai ketergantungan
Aktifitas
0 1 2 3 4
1. Makan
2. Minum
3. BAB
4. BAK
5. Berpakaian
6. Berpindah
7. Ambulasi / ROM
Keterangan : 0 = mandiri
1 = dibantu alat
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu alat dan orang lain
4 = tergantung total

Selama sakit : An.S tidak bisa beraktifitas seperti biasa. An.S tidak bisa
mengikuti kegiatan belajar. An.S hanya tidur ditempat tidur,
An. S harus membatasi aktivitas, An.S dalam beraktifitas
dibantu oleh keluarga.
Nilai ketergantungan
Aktifitas
0 1 2 3 4

25
1. Makan
2. Minum
3. BAB
4. BAK
5. Berpakaian
6. Berpindah

7. Ambulasi / ROM
Keterangan : 0 = mandiri
1 = dibantu alat
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu alat dan orang lain
4 = tergantung total

e. Kebutuhan istirahat dan tidur


Sebelum sakit : An.S mengatakan pada malam hari tidur jam
20.30 sampai jam 05.00 dan pada siang hari An.S
jarang tidur. Tidur malam 8,5 jam
Selama sakit : An. S dari masuk rumah sakit hingga saat
pengkajian belum tidur.

f. Kebutuhan mempertahankan temperatur tubuh


Sebelum sakit : Pada musim panas An. S menggunakan baju yang
agak tipis dan yang menyerap keringat agar tidak
panas, dan pada musim dingin pasien
menggunakan baju yang agak tebal atau jaket
agar terasa hangat.
Selama sakit : pasien memakai baju yang tipis dan ada
kancingnya agar mudah dilepas saat ganti baju,
dan agar tidak terlalu panas. Saat udara dingin
An.S memakai jaket dan keluarga An.S
memberikan slimut pda An.S.

g. Kebutuhan personal hygiene

26
Sebelum sakit : An. S mengatakan mandi 1x sehari pada sore
hari. Pasien mandi menggunakan sabun dan
menggosok gigi dengan menggunakan pasta gigi.
Pasien keramas kadang-kadang 2-3 hari sekali.
Pasien akan memotong kuku pada saat kukunya
sudah terlihat panjang.
Selama sakit : An. S mengatakan hanya disibin oleh keluarga.
dengan cara disibin. An. S menggunakan sabun.
Saat di sibin. Selama di rumah sakit pasien belum
pernah gosok gigi. Pasien hanya berkumur-
kumur. Pasien juga belum memotong kukunya
yang sudah terlihat agak panjang. Pasien selama
di rumah sakit belum keramas.

h. Kebutuhan berkomunikasi
Sebelum sakit : An. S mengtakan mempunyai banyak teman
bermain, hubungan dengan keluarga dan tetangga
baik, menggunakan bahasa jawa dan indonesia,
komunikasi An.S dengan bahasa yang jelas
Selama sakit : An. S menggunakan bahasa jawa dan indonesia,
komunikasi An.S dengan bahasa yang jelas

i. Kebutuhan spiritual
Sebelum sakit : An. S mengatakan menjalankan kewajibannya
sholat 5 waktu. An. S rajin beribadah dan
mengaji. Terkadang berjamaah di mushola dekat
rumah. An. S mengatakan selalu berdoa sebelum
dan sesudah melakukan aktivitas sehari-hari..
Selama sakit : pasien tidak menjalankan kewajibanya sholat 5
waktu karena pasien sedang sakit dan terpasang
infuse.

27
j. Kebutuhan berpakaian dan memilih pakaian
Sebelum sakit : An. S mengatakan saat berangkat memakai
seragam sesuai yang telah di tentukan oleh
sekolahnya. Saat pulang sekolah An. S memakai
baju santai. An. S paling senang memakai kaos
bola yang di belikan oleh saudaranya.
Selama sakit : An. S memakai baju yang tidak terlalu tebal dan
yang ada kancingnya agar mudah dilepas dan
berganti pakaian.

28
k. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sebelum sakit : An. S merasa aman berkumpul keluarga dan tidak
merasakan sakit. An. S sering mengalami sesak
napas.
Selama sakit : An. S mengatakan akan lebih nyaman jika An.
Spada posisi setengah duduk (semi fowler) atau
duduk (fowler) karena jika pasien tidur dengan
terlentang pasien akan sesak nafas.

l. Kebutuhan bekerja
Sebelum sakit : An. S belum bekerja karena masih bersekolah
kelas 1 SMP An. S mengatakan berangkat jam
06.40 dan biasanya pulang jam 12.00.
Setelah pulang sekolah An. S mengatakan An. S
bermain bersama temn-teman dan baru pulang
sekitar jam 16.00
Selama sakit : An. S tidak dapat mengikuti kegiatan belajar di
SMP dan tidak bisa bermain bersama teman-
teman. An. Harus membatasi aktivitas yang
dapat memperberat sesak napas yang dialami

m. Kebutuhan rekreasi
Sebelum sakit : An. S dalam menghilangkan kebosananya di
rumah pasien mengobrol dengan keluarga
maupun tetangganya dan terkadang pasien
menonton TV untuk menghilangkan kebosanan.
An. S juga bermain dengan temannya sepulang
sekolah.
Selama sakit : An. S dalam menghilangkan kebosanan di rumah
sakit pasien terkadang mengobrol dengan
keluarga dan bermain game di HP milik
kakaknya.

29
n. Kebutuhan belajar
Sebelum sakit : An. S dan keluarga tidak mengetahui penyakit
yang di deritanya,An. S dan keluarga hanya
mengetahui bahwa penyakitnya adalah sesak
napas dan batuk. An. S mengetahui hal-hal apa
yang dapat menyebabkan kekambuhan sesak
napas. Saat terjadi serangan sesak napas pada
An.S langsung di periksakan ke bidan terdekat.
Selama sakit : An. S dan keluarga tidak mengetahui penyakit
apa yang di derita, memahami sifat-sifat dari
penyakit asma, faktor yang menyebabkan
serangan atau memperberat serangan, faktor-
faktor yang dapat mempercepat kesembuhan,
membantu perbaikan dan mengurangi serangan,
cara mencegah kekambuhan dengan keluarga
mampu memodifikasi lingkungan.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) General Appearance/ penampilan umum : Lemah, gelisah
2) Tingkat Kesadaran
- Kualitatif : compos mentis
- Kuantitatif :E :4
M :6
V :5

b. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan Darah :120 / 70 mmHg
2) Respiratory Rate : 32 x/ menit
3) Nadi : 120 x/ menit
4) Temperatur : 37,4 C

30
c. Pemeriksaan Antropometri
1) Tinggi Badan (TB) : 134 cm
2) Berat Badan (BB) : 24 kg
3) Lingkar Lengan Atas (LILA) : 16 cm
24
4) Indeks Masa Tubuh (IMT) : (1,34)2 = 13,4(healty)

d. Kepala
1) Bentuk Kepala
Muka dan tengkorak merata dan tengkorak, bentuk mesochepal.
2) Rambut dan kulit kepala
Penyebaran rambut baik dan merata, tidak alopesia, rambut bersih
tidak berminyak, tekstur agak halus, warna hitam lubrikasi batang
tidak kering, tidak terdapat benjolan pada kulit kepala,lesi maupun
nyeri tekan, tidak ada ketombe.
3) Mata
Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, reflek pupil
baik ( saat terkena cahaya pupil mengecil), simetris, tidak memakai
alat bantu penglihatan
4) Hidung
Saluran hidung tidak ada sumbatan, septum hidung utuh,tidak
terdapat epistaksis, terpasang kanul oksigen 3 L/menit. Terlihat
cuping hidung saat bernapas
5) Telinga
Bentuk simetris tidak terdapat penumpukan serumen, respon
pendengaran baik, tidak memakai alat bantu pendengaran
6) Mulut
Keadaan lidah lembab, gigi (ada karies gigi,gigi utuh ), gusi ( tidak
ada perdarahan gusi,tidak ada lesi, warna merah muda ), bibir (
tidak terdapat stomatitis, lembab), tonsil ( tidak ada pembesaran ),
ovula tidak mengalami deviasi ataupun penurunan
7) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan, tidak
terlihat JVP.

31
e. Dada / Thorax
1) Paru-paru
Inspeksi : Bentuk funnel chest, terdapat retraksi intercosta .
Palpasi : Saat vocal fremitus vibrasi antara kanan dan kiri
sama, ekspansi paru antara kanan dan kiri sama
Perkusi : seluruh lapang paru sonor
Auskultasi : terdengar suara wezing pada area trakea dan
lapang paru, suara wezing lebih keras dan kuat di
area bronkial.
2) Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : Teraba ictus cordis di ics 5
Perkusi : Bunyi yang terdengar pekak
Auskultasi : Bunyi yang terdengar reguler, suara jantung S1
S2
f. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut simetris, gerakan kulit pada abdomen saat
inspirasi dan ekspirasi normal, tidak ada benjolan
umbilikus, tidak ada gangguan pigmentasi kulit, tidak
ada lesi, tidak ada asites.
Auskultasi : peristaltik usus 20 x/menit
Perkusi : Bunyi timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
g. Genito Urinaria : Tidak terpasang DC atau kateter,
bersih dan tidak ada lesi
h. Anus : Tidak ada benjolan atau penonjolan anus

32
i. Ekstermitas :
Superior : tidak terdpat oedema, akral hangat, tidak ada varises,
tangan kanan terpasang IV line
Inferior : tidak terdpat oedema, akral hangat, tidak ada varises

2 5 + _

5 5 _ _

Kekuatan otot edema

j. Integumen
Kuku : Kuku kuat, CRT< 3 detik, sudut kuku 160 0 normal
Kulit : warna sawo matang, kulit kering, turgor kulit baik,
tidak lesi, tidak ada gangguan pigmentasi kulit, An. S
tidak mengalami penyakit kulit misal: panu, jerawat,
ataupun scabies, kulit wajah terlihat memerah.

5. Data penunjang
a. Pemiraksaan laboratoriun
Pada tanggal 12 Desember 2013
HB : 11,6 gr/dl
Leukosit : 10.500 / mm3
BBS I/ II : 10/30 mm 3
Eosinofil : 0
Batang : 0
Segmen : 75
Limfsot : 15
Monosit : 10
Eritrosit : 4.460.000
Trombosit : 259.000

33
b. Terapi
Obat injeksi intravena : methylprednisolone 1x 1/3 ( 125 gr )
Amoxsilin 3x 500 mg

Nebulizer : varital
Obat oral : meptin mini 2x tablet ( 25 mg)
ambroxol 3x tablet (30 gr)
Oksigen : 3 liter per menit
Intravena : D5% + Aminopilin 5 cc 10 tetes per
menit

34
II. ANALISA DATA

NO HARI/TANGGAL DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI TTD


1 Rabu, 11 Ds : klien mengatakan sesak napas Tidak efektifnya bersihan Penyempitan
Desember 2013 Do : RR 32x/menit jalan nafas trakeobrakial
An.S menggunakan otot bantu pernapasan, An.S
terlihat cuping hidung.
Inspeksi : Bentuk funnel chest, terdapat
retraksi intercosta .
Palpasi : Saat vocal fremitus vibrasi antara
kanan dan kiri sama, ekspansi paru
antara kanan dan kiri sama
Perkusi : seluruh lapang paru sonor
Auskultasi : terdengar suara wezing pada area
trakea dan lapang paru, suara wezing
lebih keras dan kuat di area bronkial.

2 Rabu, 11 Ds ;klien mengatakan sesak nafas Resiko tinggi gangguan Gangguan suplai
Desember 2013 Do ; An. Sterpasang kanul O2 3 L/ menit kerusakan / perubahan oksigen (spasme
An.S menggunakan otot bantu pernapasan, An.S gas bronkusa)
terlihat cuping hidung
RR: 32x/ menit

34
Tampak gelisah, konjungtiva anemis
bibir cyanosis
Hb :11,6 gr/ dl
Posisi terlihat fowler
3 Kamis, 12 DS : Kelurga An. S hanya tau penyakit yang Kurang pengetahuan Kurang informasi
Desember 2013 diderita hanya sesak nepas dan batuk. mengenai kondisi
DO: An. S dan keluarga tidak mengetahui penyakit
penyakit apa yang di derita, memahami sifat-sifat
dari penyakit asma, faktor yang menyebabkan
serangan atau memperberat serangan, faktor-
faktor yang dapat mempercepat kesembuhan,
membantu perbaikan dan mengurangi serangan,
cara mencegah kekambuhan dengan keluarga
mampu memodifikasi lingkungan.

35
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO. HARI/TANGGAL DX. KEPERAWATAN (DP) TGL TERATASI TTD


1 Rabu, 11 Desember Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan Kamis,12 desember 2013
2013 dengan penyempitan trakeobrakial

2 Rabu, 11 Desember Resiko tinggi gangguan Kamis,12 desember 2013


2013 kerusakan / perubahan gas berhubungan dengan
gangguan suplai oksigen (spasme bronkus)

3 Kamis, 12 Desember Kurang pengetahuan mengenai kondisi penyakit Kamis,12 desember 2013
2013 berhubungan dengan kurang informasi

36
IV. PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO.DP HARI/TANGGAL TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
1 Rabu, 11 Desember Setelah dilakukan 1. Pantau frekuensi / kedalaman 1.temuan hasil menunjukan
2013 perawatan 3x24jam pernafasan dengan gerakan data dasar yang digunakan
masalah tidak efektifnya dada untuk terapi.
jalan napas dapat 2. Auskultasi area paru , catat 2.beberapa derajat spasme
teratasi dengan criteria bunyi, area penurunan / tak bronkus terjadi dengan
hasil : ada aliran udara atau bunyi obstruksi jalan napas dan
1. Menunjukan nafas dapat dimanifestasikan
jalan nafas paten adanya bunyi nafas
ditandai dengan bunyi 3. Pantau TTV adventisius
napas bersih 3.sebagai data dasar dan
2. RR: 12-24 x 4. Observasi karakteristik Batuk pantauan perkembangan
permenit pasien
3. Suara paru normal 5. Kaji pasien untuk posisi yang 4.Batuk dapat menetap tapi
(trakeobronkovesiku nyaman ( semi fowler ) tidak efektif
ler, bronkovesikule, 5.Peninggian kepala tempat
vesikuler) 6. Bantu pasien latihan batuk tidur memudahkan ekspansi
efektif dan nafas dalam maksimum paru paru atau
jalan nafas lebih kecil
7. Tingkatkan masukan cairan penekanan menurunkan
sampai 3000 ml / hari sesuai ketidaknyamanan
toleransi jantung(kecuali 6.memungkinkan upaya nafas
kontra indikasi) tawarkan air lebih dalam dan lebih kuat.

37
hangat. 7.memobilisasi dan
melancarkan sekret.
8. Mengajarkan inhalasi 8.memudahkan pengenceran
sederhana dan pembuangan

Kolaborasi - untuk menurunkan spasme


1. Bantu mengawasi efek bronkus dengan mobilisasi
pengikatan nebulizer , sekret
fisioterapi, sinar infra merah
-

2. Berikan obat sesuai indikasi


Obat injeksi intravena :
methyiprednisolone 1x 125 mg
Amoxsilin 3x 500 mg

Secara oral:
meptin mini 2x tablet @ 25 mg
ambroxol 3x tablet @ 30 gr
Amoxsilin 3x 1 @ 500 mg : 3 liter p
Intravena : D5% + Aminopilin 5
cc 10 tetes per menit

38
2. Rabu, 11 Desember Setelah dilakukan 1) Kaji frekuensi, kedalaman, dan 1) Indikasi derajat keterlibatan
2013 keperawatan selama kemudahan bernafas paru dan status kesehatan
3x24 jam resti gangguan umum
pertukaran gas dapat 2) observasi warna kulit , membran 2) Sianosis kuku menunjukan
teratasi dengan kriteria mukosa, dan kuku vasokontriksi dan hipoksia
hasil :
1) Menunjukkan 3) kaji status mental 3) Mengkaji ada tidaknya
mempertahankan oksigenasi serebral
dan perbaikan
ventilasi dan
oksigenasi jaringan 4) Tinggikan kepala dan dorong 4) Untuk meningkatkan
yang adekuat klien untuk sering mengubah inspirasi maksimal dan
2) Klien dapat posisi, nafas dalam, batuk efektif. memperbaiki inspirasi
mempertahankan
klien tidak sesak 5) dapat memperbaiki/
nafas Kolaborasi mencegah hipoksia
3) tidak gelisah 5) Memantau efek terapi oksigen (3
liter/menit)

3 Kamis, 12 selama 2 x pasien 1) Kaji pengetahuan klien 1) Mempermudah dalam


Desember 2013 mengerti proses tentang penyakitnya memberikan penjelasan
penyakitnya dan pada klien

39
Program perawatan serta 2) Jelaskan tentang proses 2) Meningkatan
Therapi yg diberikan dg: penyakit (tanda dan gejala), pengetahuan dan
kriteria hasil: identifikasi kemungkinan mengurangi cemas
An. S dan keluarga penyebab. Jelaskan kondisi
mampu: tentang klien
1) Menjelaskan
kembali tentang 3) Jelaskan tentang program 3) Mempermudah
penyakit, pengobatan dan alternatif intervensi
2) Mengenal pengobantan
kebutuhan
perawatan dan 4) Diskusikan perubahan gaya 4) Mencegah keparahan
pengobatan hidup yang mungkin penyakit dan
tanpa cemas digunakan untuk mencegah kekambuhan
komplikasi

40
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO.DP HARI/TANGGAL/JAM TINDAKAN RESPON HASIL TTD


Rabu, 11 Desember
2012 -Mengkaji TTV S = klien bersedia diperiksa dan klien mengtakan
12.00 Mengkaji frekuensi pernapasan, sesak napas
Kedalaman pernapasan, dan O=
gerakan dada, melakukan Tekanan Darah :120 / 70 mmHg
pemeriksaan paru, penggunaan Respiratory Rate : 32 x/ menit
otot bantu napas. Nadi : 120 x/ menit
Temperatur : 37,4 C

Inspeksi :Bentuk funnel chest, terdapat


retraksi intercosta .
Palpasi :Saat vocal fremitus vibrasi antara
kanan dan kiri sama, ekspansi paru
antara kanan dan kiri sama
Perkusi : seluruh lapang paru sonor
Auskultasi :terdengar suara wezing pada area
trakea dan lapang paru, suara wezing
lebih keras dan kuat di area bronkial.

41
12.10 Menyambung cairan infus D5% S = Klien mengatakan bersedia di ganti karena
+ aminopilin5 cc 10 tpn makro sudah mau habis
O = Klien melihat tetesan infus

13.00 Membantu mengkaji status S = Klien mengatakan sesak napas


mental O = Klien terlihat gelisah, wajah memerah,
Mengobservasi warna kulit,
membran mukosa, kuku

13.10 Membantu memberikan posisi S = Klien mengatakan lebih nyaman dan sesak
yang nyaman ( semi fowler) dapat di adaptasi
O =Klien tampak lebih nyaman, Klien
beristirahat dengan posisi fowler

14.30 Mengkaji RR, Kedalaman S = Klien mengatakan sesak berkurang


bernapas, dan penggunaan otot O = Klien terlihat cuping hidung
bantu napas
RR: 30 x/ menit

16.00 Mengajarkan napas dalam S = Klien mengatakan bersedia di ajarkan napas


dalam
O = Klien mempraktekkan napas dalam

42
16.30 TTV S = Klien mengatakan sesak berkurang
O=
Tekanan Darah :120 / 80 mmHg
Respiratory Rate : 28 x/ menit
Nadi : 110 x/ menit
Temperatur : 36,8 C

18.00 Memberikan obat oral meptin S = An. S mengatakan mau minum obat
mini Tablet ( 25 mg) dan O = An. S tampak minum obat
ambroxol tablet ( 30 gr )

20.00 Menyarankan keluarga untuk S= An. S mengatakan mau minum air hangat
minum air hangat O = Keluarga An.S memberikan minuman hangat
kepada An. S

43
Kamis, 12 Desember
2013
06.00 Memberikan obat oral meptin S = An. S mengatakan mau minum obat
mini tablet ( 25 mg) O = An. S minum obat
ambroxol tablet ( 30 gr)

07.00 Mengkaji TTV S = An. S mengatakan masih sedikit sesak


Mengkaji penggunaan alat O=
bantu nafas Tekanan Darah :130 / 80 mmHg
Mengkaji warna kulit, membran Respiratory Rate : 23 x/ menit
mukosa, dan kuku Nadi : 99 x/ menit
Mengkaji tingkat kesadaran An. Temperatur : 36,8 C
S Klien sudah tidak gelisah, klien tidak
menggunakan alat bantu nafas, warna kulit
normal, tidak ada tanda-tanda hipoksia

08.45 Mengauskultasi suara paru S= An.S bersedia di periksa


O =Suara whezing berkurang di area bronkus,
trakea dan lapang paru

44
09.00 Melepas kanul O2 S= An. S mengatakan lebih nyaman jika kanul
O2 di lepas.
O = An. S terlihat senang

09.10 Mengajarkan inhalasi sederhana S = Keluarga bersedia dan mengijinkan klien


untuk di ajarkan inhalasi sederhana. Klien
mengatakan pernafasannya lega
O = Klien terlihat lebih lega,

09.40 Mengauskultasi suara paru S =An. S mengatakan bersedia di periksa


O =Tidak terdengar suara wezhing di area
takeal,bronkial atau di lapang paru

10.00 Mengajarkan batuk efektif S = An. S bersedia di ajarkan batuk efektif


O = An.S mempraktekkan apa yang di ajarkan
perawat

10.30 Mengkaji pengetahuan klien S= Keluarga An. S mengatakan hanya


tentang penyakitnya menegetahui penyakitnya sesak napas dan sering
batuk
O = An.S dan Keluarga terlihat bingung

45
11.00 Mejelaskan tentang proses S= Keluarga dan An.S bersedia diberikan
penyakit (tanda dan gejala), pendidikan kesehatan
identifikasi kemungkinan O = Keluarga terlihat memperhatikan penjelasan
penyebab. Jelaskan kondisi dari perawat
tentang klien An. S dapat menyebutkan cara pencegahan
kekambuhan kembali.

11.10 Menjelaskan tentang program S= Klien menyebutkan napas dalam inhalasi


pengobatan dan alternatif sederhana dapat meringankan sesak napas.
pengobantan O = Klien dapat menyebutkan tentang program
pengobatan dan alternatif

12.15 Mendiskusikan perubahan gaya S= Klien mengatakan akan mengurangi hal-hal


hidup yang mungkin digunakan yang dapat menyebabkan sesak napasnya
untuk mencegah komplikasi kambuh. Missal main bola sampai kecapekan,
minum es. Keluarga mengatakan An.S harus
mengikuti saran dari perawat
O= Klien tampak mendengarkan dengan baik

12.20 Melakukan Skin Tes antibiotik S = An. S mengatakan bersedia di lakukan skin
Amoxilin tes
O = An. S terlihat meringis menahan sakit, hasil
tidak ada alergi pada anti biotik yang akan

46
di berikan

13.00 Memberikan injeksi obat S = An. S mengatakan bersedia di berikan obat


Amoxsilin 500 mg melalui O = An. S terlihat tidak merasa sakit
bolus selang

13.10 Memberikan ambroxol tablet S= klien mengatakan terimakasih


O = An. S terlihat minum obat

17.00 Melakukan pengukuran TTV S = klien bersedia di periksa


O=
Tekanan Darah :120 / 70 mmHg
Respiratory Rate : 20 x/ menit
Nadi : 102 x/ menit
Temperatur : 37 C

18.00 Menyambung cairan infus D5% S = Klien mengatakan infusnya mau habis. An. S
+ aminopilin 5 cc 10 tpn makro mengatakan terimakasih
O = Klien melihat tetesan infus yang telah di atur
Memberikan obat oral meptin tetesannya
18.30 mini tablet ( 25 mg) dan S =pasien mengatakan mau minum
ambroxol tablet ( 30 gr ) O =Pasien tampak minum

47
19.00 Mengkaji RR dan karakteristik S = Klien mengatakan sedikit sesak
batuk, O = klien terlihat batuk, RR= 20 x / menit

19.35 Menyarankan keluarga untuk S = S = pasien mengatakan mau minum


minum air hangat O= Pasien menganggukkan kepala

19.50 Memotivasi An s untuk batuk S = klien bersedia melakukan batuk yang


efektif diajarkan
O = klien terlihat belum terlalu bisa
menggunakan tehnik batuk efektif utuk
mengeluarkan dahaknya.

20.00 Memberikan injeksi obat S = An. S mengatakan bersedia di berikan obat


Amoxsilin 500 mg melalui O = An. S terlihat tidak merasa sakit
bolus selang

22.00 Menyambung cairan infus D5% S = Klien mengatakan infusnya mau habis. An. S
+ aminopilin 5 cc 10 tpn makro mengatakan terimakasih
O = Klien melihat tetesan infus yang telah di atur
tetesannya

48
Jumat, 13 Desember
2013
04.00 Memberikan injeksi IV methyl S = An. S mengatakan bersedia di berikan obat
predisone 125 mg,Amoxsilin O = An. S terlihat tidak merasa sakit
500 mg melalui bolus selang

06.00 Memberikan obat oral meptin S= klien mengatakan terimakasih


mini tablet (25 mg) O = An. S terlihat minum obat
ambroxol tablet (30 gr)

07.30 Monitor TTV S= An. S bersedia di periksa. An.S mengatakan


sudah tidak sesak
O=
Tekanan Darah :120 / 70 mmHg
Respiratory Rate : 19 x/ menit
Nadi : 99 x/ menit
Temperatur : 36,9 C

07.45 Memotivasi An. S untuk minum S = pasien mengatakan mau minum


air hangat O= Pasien menganggukkan kepala

49
08.00 Memotivasi An. S untuk batuk S = klien mengatakan ditenggorokan masih
efektif penuh dengan riak, dan belum bisa
melakukan batuk efektif
O= klien terlihat belum terlalu bisa melakukan
tehnik batuk efektif utuk mengeluarkan
dahaknya.
08.15 Mengevaluasii pengetahuan S = Keluarga dan An. S mampu menyebutkan
klien tentang penyakitnya penyebab, hal yang memperburuk dan
memperingan sesak napas, dan cara
mengatasi sesak napas.

O = An. S tampak menjelaskan dengan lancar

08.30 Memotivasi untuk menjalani S= An. S mengatakan akan menuruti saran


perubahan gaya hidup yang perawat
harus dijalani untuk mencegah O = An. S tampak mengagukkan kepala
kekambuhan

12.00 Memberikan ambroxol tablet S : An s mengatakan mau minum obat


(30 gr) O : An S tampak minum obat

Memberikan injeksi obat S = An. S mengatakan bersedia di berikan obat


12.15 Amoxsilin 500 mg melalui O = An. S terlihat tidak merasa sakit
bolus selang

50
12.30 Mengkaji TTV S = An. S mengatakan sesak menghilang
Mengkaji penggunaan alat O = Tekanan Darah :130 / 80 mmHg
bantu nafas Respiratory Rate : 20 x/ menit
Mengauskultasi suara paru Nadi : 99 x/ menit
Temperatur : 36,8 C
Tidak terlihat cuping hidung atau menggunakan
otot bantu napas,
A: suara napas di trakea : trakeobronkovesikuler,
bronkus: bronkovesikuler, lapang paru :
vesikuler

16.00 Memotivasi An S untuk S = klien mengatakan bisa mengeluarkan sedikit


melakukan batuk efektif dahak
O = klien terlihat bisa menggunakan tehnik
batuk efektif utuk mengeluarkan dahaknya.

16.15 Memberikan injeksi IV methyl S = An. S mengatakan bersedia di berikan obat


predisone 125 mg melalui bolus O = An. S terlihat tidak merasa sakit
selang

51
17.00 Mengobservasi TTV S= An. S bersedia di periksa
O=
Tekanan Darah :120 / 70 mmHg
Respiratory Rate : 19 x/ menit
Nadi : 99 x/ menit
Temperatur : 36,5 C

18.00 Memberikan obat oral meptin S= klien mengatakan terimakasih


mini tablet (25 mg) dan O = An. S terlihat minum obat
ambroxol tablet ( 30 gr)

18.30 Menyambung cairan infus D5% S = Klien mengatakan infusnya mau habis. An. S
+ aminopilin 5 cc 10 tpn makro mengatakan terimakasih
O = Klien melihat tetesan infus yang telah di atur
tetesannya

Memberikan injeksi obat


20.00 Amoxsilin 500 mg melalui S = An. S mengatakan bersedia di berikan obat
bolus selang O = An. S terlihat tidak merasa sakit

52
Sabtu,
14 desember 2013
04.00 Memberikan injeksi IV methyl S = An. S mengatakan bersedia di berikan obat
predisone 125 mg, Amoxsilin O = An. S terlihat tidak merasa sakit
500 mg melalui bolus selang

06.00 Memberikan obat oral meptin S= klien mengatakan terimakasih


mini tablet ( 25 mg) O = An. S terlihat minum obat
ambroxol tablet ( 30 gr)

07.15 Monitor TTV S= An. S bersedia di periksa


O=
Tekanan Darah :120 / 70 mmHg
Respiratory Rate : 19 x/ menit
Nadi : 102 x/ menit
Temperatur : 36,5 C

07.45 Memotivasi An. S untuk minum S : pasien mengatakan mau minum


air hangat O: Pasien tampak minum

08.00 Memotivasi An S untuk batuk S = klien mengatakan dahak sudah bisa keluar
efektif O = klien terlihat bisa menggunakan tehnik
batuk efektif utuk mengeluarkan dahaknya.

53
12.00 Memberikan ambroxol tablet S= klien mengatakan terimakasih
( 30 gr) O = An. S terlihat minum obat

12.15 Memberikan injeksi obat S = An. S mengatakan bersedia di berikan obat


Amoxsilin 500 mg melalui O = An. S terlihat tidak merasa sakit
bolus selang

12.30 Mengkaji TTV S = An. S mengatakansudah tidak sesak


Mengkaji penggunaan alat O =
bantu nafas Tekanan Darah :130 / 80 mmHg
Mengauskultasi suara paru Respiratory Rate : 20 x/ menit
Nadi : 99 x/
menit
Temperatur : 36,8 C
Tidak terlihat cuping hidung atau menggunakan
otot bantu napas,
A: suara napas di trakea : trakeobronkovesikuler,
bronkus: bronkovesikuler, lapang paru :
vesikuler

54
16.00 Memotivasi An S untuk S = klien mengatakan bisa mengeluarkan sedikit
melakukan batuk efektif dahak
O = klien terlihat bisa menggunakan tehnik
batuk efektif utuk mengeluarkan dahaknya.

16.30 Memberikan injeksi IV methyl S = An. S mengatakan bersedia di berikan obat


predisone 125 mg melalui bolus O = An. S terlihat tidak merasa sakit
selang

17.00 Mengobservasi TTV S= An. S bersedia di periksa


O=
Tekanan Darah :120 / 70 mmHg
Respiratory Rate : 19 x/ menit
Nadi : 99 x/ menit
Temperatur : 36,5 C

18.00 Memberikan obat oral meptin S= klien mengatakan terimakasih


mini tablet ( 25 mg ) dan O = An. S terlihat minum obat
ambroxol tablet ( 30 gr)

55
56
V EVALUASI
No.DP Hari / Tanggal / EVALUASI TTD
jam
I Rabu, 11 S :Pasien mengatakan sesak nafas ,belum bisa mengeluarkan dahak
Desember 2013 O : Terdengar suara whezing di area bronkus, trakea dan lapang paru
pukul WIB Terpasang O2 dengan kanul 3L/menit
Tekanan Darah :120 / 70 mmHg
Respiratory Rate : 32 x/ menit
Nadi : 120 x/ menit
Temperatur : 37,4 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Menganjurkan teratur melakukan batuk efektif
II
S :Pasien mengatakan sesak nafas ,belum bisa mengeluarkan dahak
O : Suara whezing di area bronkus, trakea dan lapang paru
nafas mulai normal antara inspirasi dan ekspirasi
Tekanan Darah :120/70 mmHg
Respiratory Rate : 32 x/ menit
Nadi : 120 x/ menit
Temperatur : 37,4 C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Menganjurkan teratur melakukan nafas dalam

57
III
S: Keluarga An. S mengatakan hanya menegetahui penyakitnya sesak napas dan sering
batuk
O: An.S dan Keluarga terlihat bingung
A : Masalah belum teratasi
P: Lanjut intervensi

Kamis,12
Desember 2013
I
S :Pasien mengatakan sesak nafas berkurang,belum bisa mengeluarkan dahak
O : Suara whezing berkurang di area bronkus, trakea dan lapang paru
Tekanan Darah :130 / 80 mmHg
Respiratory Rate : 20 x/ menit
Nadi : 99 x/ menit
Temperatur : 36,8 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : pertahankan intervensi
Menganjurkan teratur melakukan batuk efektif

II S :Pasien mengatakan sesak nafas berkurang,belum bisa mengeluarkan dahak


O : Suara whezing berkurang di area bronkus, trakea dan lapang paru
nafas mulai normal antara inspirasi dan ekspirasi
Tekanan Darah :130 / 80 mmHg

58
Respiratory Rate : 20 x/ menit
Nadi : 99 x/ menit
Temperatur : 36,8 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : pertahankan intervensi
Menganjurkan teratur melakukan nafas dalam
III

S: Keluarga An. S mengatakan hanya menegetahui penyakitnya sesak napas dan sering
batuk
O: An.S dan Keluarga terlihat bingung
A : Masalah belum teratasi
P: Lanjut intervensi

Jumat ,13
I
S :Pasien mengatakan sesak nafas sedikit,sudah bisa mengeluarkan dahak sedikit
Desember 2013
O : tidak terdengar Suara whezing di area bronkus, trakea dan lapang paru
JAM
Tekanan Darah :120 / 70 mmHg
Respiratory Rate : 19 x/ menit
Nadi : 99 x/ menit
Temperatur : 36,5 C
A : Masalah teratasi sebagian

59
P : pertahankan intervensi
Menganjurkan teratur melakukan batuk efektif

II
S :Pasien mengatakan sesak nafas berkurang,sudah bisa mengeluarkan dahak
O :tidak terdengar Suara whezing di area bronkus, trakea dan lapang paru
nafas mulai normal antara inspirasi dan ekspirasi

Tekanan Darah :120/70 mmHg


Respiratory Rate : 19 x/ menit
Nadi : 99 x/ menit
Temperatur : 36,5 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : pertahankan intervensi
Menganjurkan teratur melakukan nafas dalam
III

S: Keluarga dan An. S mampu menyebutkan penyebab, hal yang memperburuk dan
memperingan sesak napas, dan cara mengatasi sesak napas.
O : An. S tampak menjelaskan dengan lancer
A :Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

60
Sabtu, 14 desember
2013

S :Pasien mengatakan tidak sesak nafas,sudah bisa mengeluarkan dahak sedikit


I O : tidak terdengar Suara whezing di area bronkus, trakea dan lapang paru
Tekanan Darah :120 / 70 mmHg
Respiratory Rate : 19 x/ menit
Nadi : 99 x/ menit
Temperatur : 36,5 C
A : Masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
Menganjurkan teratur melakukan batuk efektif

S:Pasien mengatakan tidak sesak nafas ,sudah bisa mengeluarkan dahak


O :tidak terdengar Suara whezing di area bronkus, trakea dan lapang paru
nafas normal antara inspirasi dan ekspirasi
II
Tekanan Darah :120/70 mmHg
Respiratory Rate : 19 x/ menit
Nadi : 99 x/ menit
Temperatur : 36,5 C
A : Masalah teratasi

61
P : pertahankan intervensi
Menganjurkan teratur melakukan nafas dalam

III
S: Keluarga dan An. S mampu menyebutkan penyebab, hal yang memperburuk dan
memperingan sesak napas, dan cara mengatasi sesak napas.
O : An. S tampak menjelaskan dengan lancer
A :Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

62
DAFTAR PUSTAKA

Potter, G. Perry anne.kozier.2005.Buku ajar fundamental keperawatan konsep,


proses, dan praktik vol 2. Jakarata: EGC
Doengoes. E marilynn.1990.Rencana asuhan keperawatan Edisi 3, Jakarta:EGC
Tarwoto&wartonah.2010.Kebutuhan Dasar manusia Dan Proses Keperawatn edisi
4.Jakarta:salemba Medika
Pierce,evelyn,2002.Anatomi&Fisiologi untuk para medis.Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama
Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : Teori &
Aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.

63

Anda mungkin juga menyukai