ISPA
DI SUSUN OLEH :
ROHANDI YUSUF (11194561920113)
MADE ADHITYA AFFANDA (11194561920124)
A. Pengertian
ISPA(Infeksi Saluran Pernafasan Akut)merupakan penyakit infeksi akut
yang menyerang salahsatu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai
dari hidung (saluran atas) hingga alveoli(saluran bawah) termasuk
jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan
pleura(Kunoli, 2012).
ISPA adalah penyakit saluran pernafasan akut dengan disertai atau
tanpa radang perenkim paru (pneumonia), yang diebabkan oleh infeksi
jasad renik atau bakteri, virus maupun reketsia ke dalam saluran
pernafasan yang menimbulkan gejala penyakit yang dapat berlangsung
sampai 14 hari. (Wijayaningsih, 2013, hal. 1).
B. Etiologi
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri ( diplococcus
pneumoniea, pneumococcus, stretokokus, stafilokokus, hemofillus dan
korinebacterium), virus (influenza, adenovirus, sitomegagalovirus dll),
jamur (aspergilus sp. Gandida albicans histoplasm) dan aspirasi
(makanan, asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak tanah,
cairan amnion pada saat lahir, benda asing (biji-bijian) mainan plastik
kecil, dll.) (Morton, 2011, hal. 721).
Beberapa faktor pencetus terjadinya ISPA diantaranya yaitu:
C. Patofisiologi
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) disebabkan oleh virus atau
kuman golongan A streptococus, stapilococus, haemophylus
influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma, dan
pneumokokus atau juga karena faktor berbagai macam polusi masuk
ke sluran pernafasan atas (hidung, pharing, laring) dan menginvasi
bakteri jika tidak segera ditangani maka akan menyerang dan
menginflamasi saluran pernafasan bagian bawah yang akan membuat
peradangan dimana suhu tubuh meningkat sehingga
menimbulkan demam atau hipetermi sebagai reaksi tubuh melawan
patogen asing dalam tubuh. (Nurarif, 2015, hal. 65)
Pathway
Intoleransi
Aktivitas
Hipertermi
Nyeri Akut
Ketidakefektifan
Kebersihan Jalan
Napas
Kurang
Ketidakefektifan
Pengetahuan
Pola Napas
D. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala dari penyakit ISPA adalah sebagai berikut:
1. Batuk
2. Nafas cepat
3. Bersin
4. Pengeluaran sekret atau lendir dari hidung
5. Nyeri kepala
6. Demam ringan
7. Tidak enak badan
8. Hidung tersumbat
9. Kadang-kadang sakit saat menelan
(SDKI, 2016)
E. Komplikasi
3. Sinusitis, kondisi ini sering kali disebabkan oleh virus flu atau pilek
yang disebarkan sinus dari saluran pernapasan atas. Biasanya setelah
terjadi pilek atau flu, infeksi bakteri sekunder bisa terjadi. Ini akan
menyebabkan dinding dari sinus mengalami peradangan atau
inflamasi, Faktor pemicu sinusitis infeksi virus adalah infeksi jamur
dari luar tubuh (Nurarif, 2015, hal. 129).
F. Penatalaksanaan Medis
1. Imunisasi, vaksinisasi pencegahan infeksi beberapa jenis virus
seperti pnemonia dan influenza.
2. Pemeriksaan fisik, untuk mengetahui tanda klinis yang relevan.
3. Kolaborasi pemberian anti-biotik, untuk meningkatkan daya tahan
tubuh dan membantu pasien dalam mengurangi gejala yang muncul
sementara tubuh berusaha mengeleminasi virus.
(Maryunani, 2010)
G. Penatalaksanaan Non-medis
1. Perbanyak minum air.
2. Menjaga kelembaban ruangan.
3. Kumur dengan air garam hangat.
4. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik
5. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan akan mengurangi risiko
terjadinya penyebaran agen infeksi dari luar
6. Menghindari berhubungan dengan penderita ISPA untuk mencegah penularan
infeksi dariinvidu satu ke individu lainnya.
BAB II
STUDI KASUS
Seorang An.K perempuan usia 18 bulan dengan berat badan 12 kg dan tinggi
badan 72 cm datang ke RS diantar oleh ayahnya Tn.Z usia 37 tahun asal
Cianjur,Jawa Barat dengan keluhan batuk berdahak, pilek selama 5 hari disertai
dengan demam, dan sakit tenggorokan. Di diagnosa ISPA. Pernah mengalami
penyakit serupa tetapi tidak disertai sakit tenggorakan dan suara tambahan saat
tidur. Anggota keluarga yang lain ada yang mengalami penyakit yang sama.
Diketahui : Tekanan Darah:-, Respirasi: 20x/menit, Suhu:38 oC, Nadi:80x/menit.
Keaadan lemas.
BAB III
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian ISPA
1. Identitas Pasien
Nama : An. K
Umur : 18 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Status : Belum menikah
Alamat : Cianjur, Jawa Barat
Suku / bangsa : Sunda / Indonesia
Diagnosa medis : ISPA
1. Keluhan Utama
Tn.Z dari An. K mengatakan bahwa anaknya mengalami batuk
berdahak, pilek, demam, dan sakit tenggorokan.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pada saat pengkajian Tn.Z dari An. K mengatakan bahwa anaknya
mengalami batuk, pilek selama 5 hari disertai dengan demam, dan sakit
tenggorokan.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit sekarang tetapi
tidak disertai dengan sakit tenggorokan.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Menurut anggota keluarga ada juga yang pernah mengalami sakit
seperti penyakit klien tersebut.
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
Kunoli, F. J. (2012). Asuhan Keperawatan Penyakit Tropis. Jakarta Timur: Trans Info
Media.
Maryunani, A. (2010). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info
Media.
Morton, P. G. (2011). Keperawatan Kritis. Jakarta: EGC.
Nurarif, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Medis dan Nanda
Nic – Noc. Jogjakarta: Mediaction.
Wijayaningsih, K. S. (2013). Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta: Cv. Trans Info Media.
SDKI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan
Pengurus Pusat.