Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

Nama : Yuvita Indria


NIM : 1914901110082
Tanggal pengkajian : 11 November 2019
Jam : 14 : 00 Wita

I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
Nama (inisial) : Ny.N
Usia / tanggal lahir : 54 th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. HKSN no 112
Suku / bangsa : Banjar/ Indonesia
Status pernikahan : Menikah
Agama / keyakinan : Islam
Pekerjaan / sumber penghasilan: IRT
Diagnosa medik : Vertigo
No. medical record : 437xxx
Tanggal masuk : 10 November 2019

Penanggung jawab
Nama : Tn. A
Usia : 30 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan / sumber penghasilan: Swasta
Hubungan dengan klien : Anak

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengatakan kepala nya pusing seperti berputar.

III. RIWAYAT KESEHATAN


1. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien jatuh
dan pingsan di wc. Sebelum pingsan klien mengatakan kepalanyaa
sangat pusing seperti berputar klien juga merasakan mual disertai
dengan muntah sebanyak 5x.

2. Riwayat kesehatan lalu


Keluarga klien mengatakan klien menderita Hipertensi sejak 6
bulan yang lalu, sebelumnya klien tidak pernah dirawat di rumah
sakit.

3. Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga klien mengatakan orangtua klien juga memiliki penyakit
hipertensi.
 Genogram:

Keterangan

Laki-laki Meninggal

Perempuan Klien

------ Tinggal serumah

IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


Sebelum masuk ke rumah sakit klien menjalin hubungan yang baik
dengan tetangga sekitar rumah. Setelah masuk ke rumah sakit klien
juga menjalin hubungan yang baik dengan keluarga dan tenaga medis.
Keluarga klien berharap kondisi klien lekas pulih agar bisa lekas
pulang ke rumah.

V. RIWAYAT SPIRITUAL
Klien beragama islam, sebelum masuk ke rumah sakit klien melakukan
sholat 5 waktu, dan selama di rumah sakit klien tidak bisa melakukan
sholat 5 waktu. Keluarga selalu mendoakan untuk kesembuhan klien.

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum
Klien tampak lemah dan gelisah. Tingkat kesadaran composmentis
dengan nilai GCS : E(4) bisa membuka mata spontan, V(5)
orientasi baik berbicara dengan jelas dan spontan, M(6) mengikuti
perintah. Saat dikaji klien hanya berbaring di tempat tidur.
Tanda-tanda vital:
 Tekanan darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 74x/m
 Respirasi : 20x/m
 Suhu : 35,6 ̊C
 SpO2 : 100%
 Tinggi badan : 150 cm
 Berat badan : 50 kg

2. Kulit
Berdasarkan hasil inspeksi keadaan kulit klien terlihat berwarna kuning
langsat, keadaan kulit bersih. Turgor kulit baik (kembali kurang dari 2
detik), tidak ditemui adanya pitting edema, lesi dan kelainan pada
bagian kulit yang lain.

3. Kepala dan leher


Berdasarkan hasil inspeksi, kepala klien cukup bersih, tidak terdapat
ketombe, warna rambut hitam beruban, keadaan rambut tumbuh merata,
bentuk rambut pendek sebahu. Keadaan kulit kepala baik, tidak ada lesi
dan klien merasa pusing. Klien tampak menggerakkan kepala ke kanan
dan kiri. Sedangkan berdasarkan hasil palpasi, bentuk kepala klien
simetris dan tidak ada benjolan.
Pada leher klien tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
jejas dan peningkatan tekanan vena jugularis (JVP). Pada saat
dilakukan palpasi pada leher klien tidak terdapat nyeri tekan.

4. Penglihatan dan Mata


Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan mata bersih, bentuk mata kiri dan
kanan simetris, sklera tidak ikterik. Kelopak mata normal dapat
membuka dan menutup dengan baik. Tidak terdapat peradangan.
Konjungtiva tampak anemis. Fungsi penglihatan kurang jelas. Klien
menggunakan alat bantu penglihatan (kacamata) ketika membaca.

5. Penciuman dan hidung


Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan hidung klien bersih, bentuk
simetris antara kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada sinus, tidak ada
perdarahan, tidak ada peradangan, tidak ada pernafasan cuping hidung,
passase udara baik dan fungsi penciuman cukup baik.

6. Pendengaran dan telinga


Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan daun telinga normal dan simetris
antara kiri dan kanan, terlihat adanya kotoran telinga, dan bagian
telinga terlihat cukup bersih. Fungsi pendengaran baik ditandai dengan
mampu mendengar suara detak jam dan suara gesekan rambut.

7. Mulut dan gigi


Berdasarkan hasil inspeksi, kebersihan mulut cukup, mukosa bibir
kering, tidak ada perdarahan dan peradangan, fungsi mengunyah dan
menelan baik, memiliki 30 gigi permanen serta tidak menggunakan gigi
palsu, gerakan lidah normal.

8. Dada, Pernafasan dan sirkulasi


Inspeksi : Keadaan dada cukup bersih, tidak ada lesi, bentuk dada
simetris, pergerakan dinding dada simetris, klien tidak
menggunakan otot bantu nafas, pola nafas klien normal
20x/menit, SPO2 100%. Payudara klien tampak simetris,
puting payudara nampak masuk kedalam, kulit gelap
disekitar puting susu.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Hasil perkusi paru terdengar sonor. Perkusi jantung
terdengar pekak.
Auskultasi : Hasil auskultasi terdengar bunyi jantung S1 (lub) S2
(dub) tunggal. Tidak terdengar bising aorta, murmur
ataupun gallop.

9. Abdomen
Inspeksi : Keadaan umum abdomen baik, pergerakan nafas normal,
tidak ditemui adanya benjolan, tidak ada lesi, tidak ada
jejas dan warna kulit kuning langsat.
Auskultasi : Tidak kembung, gerakan peristaltik ±12 x/menit
Perkusi : Bunyi perut timpani
Palpasi : Terdapat nyeri tekan, tidak ditemui adanya massa dan
asites, turgor kulit normal.

10. Genetalia dan reproduksi


Klien berjenis kelamin perempuan, di daerah genitalia bersih, klien
menopouse sejak ± 10 tahun yang lalu. Tidak terdapat hemorodi di
anus.

11. Ekstrimitas atas dan bawah


Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan ekstremitas atas dan bawah,
sebelah kiri dan kanan normal, tidak ada keterbatasan gerak, Capilary
refil time kembali < 2 detik.
Skala kekuatan otot : 5 5 Skala aktivitas : 2
5 5
Keterangan skala otot :
- 1 = terlihat/teraba getaran kontraksi otot tetapi tidak ada getaran
sama sekali
- 2 = dapat menggerakan anggota gerak dan mampu melawan
gravitasi
- 3 = dapat menggerakkan anggota gerak dan dapat melawan
gravitasi
- 4 = dapat menggerakan sendi dengan aktif dan mampu melakukan
tahanan sedang
- 5 = dapat menggerakan sendi dengan gerakan penuh dan mampu
melawan gravitasi dengan tahanan penuh.
Keterangan Skala Aktivitas :
- 1 = Mandiri
- 2 = Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain
- 3 = Memerlukan bantuan/pengawasan/bimbingan sederhana
- 4 = Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain serta alat
bantu
- 5 = Tergantung pada orang lain secara total
VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI
1. Aktivitas dan istirahat
Di rumah : Keluarga klien mengatakan selama di rumah klien
beraktivitas normal dan mandiri, sehari-hari klien
menjadi ibu rumah tangga, dan tidak ada gangguan
saat beristirahat. Klien tidur malam hari selama 7
jam, dan siang hari selama 2 jam.
Di RS : Klien hanya beristirahat di tempat tidur, tidak ada
melakukan aktivitas lain, dan ada gangguan saat
beristirahat, klien tidur malam hanya 5 jam dan tidak
dapat tidur siang.
2. Personal hygiene
Di rumah : Keluarga klien mengatakan selama di rumah klien
mandi 2x sehari, mencuci rambut dan gosok gigi
setiap hari, terkadang mengunting kuku setiap
minggu.
Di RS : Selama di RS klien tidak dapat mandi, hanya diseka
dan gosok gigi setiap hari.
3. Nutrisi
Di rumah : Keluarga klien mengatakan selama di rumah makan 3
kali sehari, minum air putih biasanya 5 gelas perhari
dan tidak ada pantangan makan dan minum. Klien
makan sendiri dan selalu menghabiskan porsi makan
yang diberikan.
Di RS : Selama di RS klien makan 3 kali sehari kadang-
kadang hanya mengahabiskan setengah dari porsi
makannya, dan minum air putih 5 gelas dalam
sehari.

4. Eliminasi
Di rumah : Keluarga klien mengatakan selama di rumah BAB
dan BAK mandiri dan normal, frekuensi BAB ± 2x
sehari pagi hari teratur dan BAK 4-5x sehari. Tidak
ada kesulitan saat BAB dan BAK.
Di RS : Selama di RS tidak ada perubahan, keluarga klien
mengatakan selama di RS BAB dan BAK dibantu
untuk ke kamar kecil, frekuensi BAB ± 2x sehari
pagi hari teratur dan BAK 4-5x sehari. Tidak ada
kesulitan saat BAB dan BAK.
5. Seksualitas
Klien berjenis kelamin perempuan, sudah menikah dan memiliki 4
orang anak .

VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Tanggal Pemeriksaan: 11 November 2019
 Laboratorium :
PEMERIKSAAN HASIL METODE
1. Blood Glucose Random 130mg/dl GOD- PAP Test
2. Blood Urea 32,7mg/dl Kinetics UV Test
3. BUN (Urea N) 0,7 mg/dl Kinetics UV Test
4. Aspartat Transaminase 25 UL IFCC Opt. 37˚C
(GOT)
5. Alanin Transaminase 30 U/L IFCC Opt. 37˚C
(GPT)

• Analisa Elektrolit
PARAMETER HASIL NILAI NORMAL
Kalium (K*) 3,90 mmol/L 3.50 – 5.06 mmol/L
Natrium (Na*) 142,7 mmol/L 135.0 – 145.0 mmol/L
Chlorida (CI*) 103,6 mmol/L 96.0 – 106.00 mmol/L

IX. Therapy saat ini


Nama Obat Komposisi Golongan Indikasi dan Dosis Cara
Obat Kontraindikasi Pemberian
Inf RL Mmol/100 Elektrolit Indikasi : 20tpm IV
ml : Na = 130- Mengembalikan 500ml
140, K = 4-5, Ca keseimbangan
= 2-3, Cl = 109- elektrolit pada
110, keadaan dehidrasi
Basa 28-30 dan syok
mEq/l hipovolemik
Kemasan 500 Kontraindikasi :
ml a. Hipertermi
b. Kelainan ginjal
c. Kerusakan sel hati
d. Asidosis laktat

Ceftriaxone Ceftriaxone 1gr Keras Indikasi : 2x1 IV


membantu
mengobati sepsis,
pneumonia, flu,
pilek, ISPA
Kontaindikasi :
alergi ceftriaxone,
penicilin
Candesartain Candesertan Keras 1x1 PO
Indikasi:
cilexetil
Hipertensi dan
pengobatan pada
pasien dengan gagal
jantung dan
gangguan fungsi
sistolik ventrikel kiri
ketika obat
penghambat ACE
tidak ditoleransi
Kontraindikasi:
Pasien yang
hipersensitifitas
terhadap candesartan
atau komponen yang
terkandung dalam
formulasinya. Wanita
hamil dan menyusui.
Gangguan hati yang
berat
dan/ketoasidosis
Omeprazole Omeprazole 1 Keras
mg Indikasi: 1x1 PO
 Pengobatan jangka
pendek tukak
duodenal dan yang
tidak responsif
terhadap obat-obat
antagonis reseptor
H2.
 Pengobatan jangka
pendek tukak
lambung.
 Pengobatan refluks
esofagitis erosif /
ulseratif yang telah
didiagnosa melalui
endoskopi.
 Pengobatan jangka
lama pada
sindroma Zollinger
Ellison.

Kontraindikasi:
hipersensitivitas

X. ANALISA DATA
No Tanggal/jam Data Fokus Problem Etiologi
1. 11 November DS: Nyeri Akut Agen Cidera
2019 Klien mengatakan Biologis
16.00 Wita
nyeri kepala berputar
P : nyeri saat
berubah
posisi, saat
mengangkat
kepala
Q : nyeri seperti
berputar
R : nyeri di kepala
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul

DO :
1.Klien tampak
memegangi kepala
2.Ekspresi wajah
klien nyeri
3.Kesadaran compos
mentis,
GCS E4V5M6
4. TTV :
-TD:140/100mmHg
-Nadi : 74x/m
-RR : 36x/m
-Suhu : 35,6 ̊C
-SpO2 : 100%
2. 11 November DS : Risiko Jatuh Gangguan
2019 1.Klien mengatakan Keseimbangan
16.00 Wita nyeri kepala berputar

DO:
1. Klien tampak
lemah
2. ADL klien tampak
dibantu oleh
keluarga
3. Kesadaran compos
mentis,
GCS E4V3M5
4. TTV :
-TD:140/100mmHg
-Nadi : 74x/m
-RR : 36x/m
-Suhu : 35,6 ̊C
-SpO2 : 100%

XI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cidera Biologis
Domain 12, Kelas 1, Kode Diagnosis 00134. Diagnosis
Keperawatan NANDA 2018 - 2020

2. Risiko Jatuh berhubungan dengan Gangguan Keseimbangan


Domain 11, Kelas 2, Kode Diagnosis 00155. Diagnosis
Keperawatan NANDA 2018 – 2020

XII. PERENCANAAN KEPERAWATAN


No No Diagnosa Diagnosa Nursing Outcome Nursing Rasional
Keperawatan Intervention
1. 00134 Nyeri Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri 1. Mengetahui
Akut tindakan
(PQRST) skala nyeri
berhubun keperawatan
gan selama 1x24 jam 2. Kaji keluhan dan keadaan
dengan Nyeri teratasi pasien tiap hari nyeri secara
Agen dengan
cidera kriteria hasil: 3. Berikan posisi holistik
biologis -Melaporkan bahwa nyaman sesuai 2. Mengetahui
nyeri berkurang dengan tingkat
dengan
kebutuhan penurunan
management nyeri
pasien nyeri untuk
dari skala 5
4. Ajarkan terapi sembuh
menjadi 1-2
untuk 3. Posisi yang
-Mampu
mengontrol nyeri
pengurangan nyaman dapat
(tahu penyebab nyeri sedikit
nyeri, mampu (mengubah mengubah
menggunakan posisi kepala persepsi nyeri
tehnik
5. Ajarkan tekhnik yang dirasa
nonfarmakologi
relaksasi pasien
untuk mengurangi
6. Kolaborasi 4. Kebiasaan
nyeri)
dengan mengubah
-Tanda vital dalam
batas normal pemberian obat posisi kepala
analgesik dan secara
mertigo bertahap dapat
menurunkan
nyeri atau
pusing.
5. Dengan teknik
relaksasi dapat
mengurangi
rasa nyeri
6. Obat
penghilang
rasa nyeri dan
obat untuk
vertigo
2. 00155 Risiko Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat aktivitas
1.Mengidentifikasi
jatuh tindakan yang dijalani klien kategori aktivitas
berhubun keperawatan selama di rumah yang dijalani
gan selama 1 x 24 jam
sakit. klien
dengan Risiko jatuh teratasi
Gangguan dengan kriteria
2. Observasi perilaku 2. Karakteristik jalan
keseimba hasil :
ngan 1. Tidak terjadi jalan klien dapat menentukan
keadaan klien,
jatuh atau cidera3. Observasi tempat memerlukan
fisik yang biasa dilalui bantuan atau tidak
2. Klien dapat klien untuk
beraktivitas 3. Keadaan tempat
beraktivitas dan yang kurang baik
atau ambulasi 4. Naikkan restrain dapat
jika perlu menimbulkan
dengan tenang
jatuh
3. Klien terjaga
5. Dampingi klien saat
keamanannya berjalan 4. Mengantisipasi
dalam terjadinya jatuh
6. Beritahu klien dan saat klien banyak
beraktivitas.
keluarga akibat dari bergerak
4. Klien dapat jatuh
mengenali 5. Saat klien akan
7. Beritahu pada jatuh ada yang
lingkungan
keluarga klien membantu
diruangan untuk tetap menopang
menjaga atau tubuhnya
mengawasi
aktivitas klien 6. Klien dan
keluarga dapat
8. Ajarkan pada klien memahami
untuk bahaya jatuh
menggunakan alat-
alat alternatif dalam7. Mengidentifkasi
beraktivitas tanda-tanda
terjadinya jatuh
9. Kolaborasi
penggunaan alat
8. Klien dapat
bantu untuk menggunakan
beraktivitas perantara untuk
berjalan seperti
kursi, bed, dll

9. Keselamatan klien
saat beraktifitas
terjaga.

XIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


No Jam Nomor Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan Diagnosa
NANDA
1. 16.00 00134 1. Kaji nyeri S:
Klien mengatakan
(PQRST)
nyeri kepala
2. Kaji keluhan
berputar
pasien tiap hari
P : nyeri saat
3. Berikan posisi
berubah
nyaman sesuai posisi, saat
dengan mengangkat
kebutuhan pasien kepala
4. Ajarkan terapi Q : nyeri seperti

untuk berputar
R : nyeri di kepala
pengurangan
S : skala nyeri 5
nyeri (mengubah
T : hilang timbul
posisi kepala)
5. Ajarkan tekhnik O:
1.Klien tampak
relaksasi
memegangi
6. Kolaborasi kepala
dengan 2.Ekspresi wajah
klien nyeri
pemberian obat 3.Kesadaran
analgesik dan compos mentis,
GCS E4V5M6
mertigo 4. TTV :
TD:140/100mmHg
Nadi : 74x/m
RR : 36x/m
Suhu : 35,6 ̊C
SpO2 : 100%

A:
- Masalah Nyeri
belum teratasi
P:
Intervensi di
lanjutkan :
1. Kaji nyeri
(PQRST)
2. Kaji keluhan
klien tiap hari
3. Berikan posisi
nyaman sesuai
dengan
kebutuhan
pasien
4. Ajarkan terapi
untuk
pengurangan
nyeri
(mengubah
posisi kepala)
5. Ajarkan
tekhnik
relaksasi
6. Kolaborasi
dengan
pemberian
obat analgesik
dan mertigo

2. 17.00 00155 1. Kaji tingkat S : Klien


aktivitas yang mengatakan nyeri
dijalani klien kepala berputar
selama di rumah
sakit. O:
2. Observasi perilaku - Klien tampak
jalan klien lemah
3. Observasi tempat - ADL klien
yang biasa dilalui tampak dibantu
klien untuk oleh keluarga
beraktivitas - Kesadaran
4. Naikkan restrain compos mentis,
jika perlu GCS E4V5M6
5. Dampingi klien - TTV :
TD:140/100mmHg
saat berjalan
Nadi : 74x/m
6. Beritahu klien dan
RR : 36x/m
keluarga akibat dari
Suhu : 35,6 ̊C
jatuh SpO2 : 100%
7. Beritahu pada A:
keluarga klien - Masalah Risiko
untuk tetap jatuh belum
menjaga atau teratasi
mengawasi P:
aktivitas klien - Lanjutkan
8. Ajarkan pada klien intervensi :
untuk 1. Kaji tingkat
menggunakan alat- aktivitas yang
alat alternatif dijalani klien
dalam beraktivitas selama di rumah
9. Kolaborasi sakit.
penggunaan alat 2. Observasi
bantu untuk perilaku jalan
beraktivitas klien
3. Observasi tempat
yang biasa dilalui
klien untuk
beraktivitas
4. Naikkan restrain
jika perlu
5. Dampingi klien
saat berjalan
6. Beritahu klien
dan keluarga
akibat dari jatuh
7. Beritahu pada
keluarga klien
untuk tetap
menjaga atau
mengawasi
aktivitas klien
8. Ajarkan pada
klien untuk
menggunakan
alat-alat alternatif
dalam
beraktivitas
9. Kolaborasi
penggunaan alat
bantu untuk
beraktivitas

XIV. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN


PERKEMBANGAN/SOAP)
Rabu, 13 November 2019
No Jam Nomor Respon Respon Objektif Analisa Perencanaan Paraf
Evaluasi Diagnosa Subjektif (S) (O) Masalah Selanjutnya (P)
NANDA (A)
1 14.00 00134 - Klien - Ekspresi wajah Masalah Intervensi
mengatakan klien nyeri Belum Dilanjutkan
kadang- - Kesadaran Teratasi 1. Berikan posisi
kadang masih compos mentis, nyaman sesuai
merasakan GCS E4V5M6 dengan
nyeri kepala - TTV : kebutuhan
seperti TD:130/90mmHg
klien
berputar Nadi: 85x/m
2. Ajarkan terapi
RR : 24x/m
Suhu : 37,1 C ̊
untuk
SpO2 : 98% pengurangan
nyeri
(mengubah
posisi kepala)
3. Ajarkan
tekhnik
relaksasi
4. Kolaborasi
dengan
pemberian
obat
2. 15.00 00155 Klien - Klien tampak Masalah Intervensi
mengatakan lemah Belum Dilanjutkan
pusing pada saat - ADL klien Teratasi 1. Observasi
beraktivitas dibantu oleh perilaku jalan
keluarga klien
- Kesadaran
2. Observasi
compos mentis,
tempat yang
GCS E4V5M6
- TTV : biasa dilalui
TD:130/90mmHg klien untuk
Nadi: 85x/m beraktivitas
RR : 24x/m 3. Naikkan
Suhu : 37,1 C ̊ restrain jika
SpO2 : 98% perlu
4. Dampingi
klien saat
berjalan
5. Beritahu klien
dan keluarga
akibat dari
jatuh
6. Beritahu pada
keluarga klien
untuk tetap
menjaga atau
mengawasi
aktivitas klien
7. Ajarkan pada
klien untuk
menggunakan
alat-alat
alternatif
dalam
beraktivitas
8. Kolaborasi
penggunaan
alat bantu
untuk
beraktivitas

Kamis, 14 November 2019


No Jam Nomor Respon Respon Objektif Analisa Perencanaan Paraf
Evaluasi Diagnosa Subjektif (S) (O) Masalah Selanjutnya (P)
NANDA (A)
1 20.00 00134 - Klien - Klien tampak Masalah Intervensi
mengatakan sudah tidak Teratasi Dilanjutkan
pusing sudah memegangi Sebagian 1. Berikan posisi
berkurang kepalanya lagi nyaman sesuai
-Kesadaran dengan
compos mentis, kebutuhan klien
GCS E4V5M6 2. Ajarkan tekhnik
- TTV : relaksasi
TD:120/80mmHg 3. Kolaborasi
Nadi: 90x/m dengan
RR : 21x/m pemberian obat
Suhu: 36,7 ̊C
SpO2: 95%
2. 21.00 00155 -Klien - Klien tampak Masalah Intervensi
mengatakan melakukan Teratasi Dihentikan
sudah mampu aktivitas secara
melakukan mandiri
aktivitas secara -Kesadaran
mandiri compos mentis,
GCS E4V5M6
- TTV :
TD:120/80mmHg
Nadi: 90x/m
RR : 21x/m
Suhu: 36,7 ̊C
SpO2: 95%

Banjarmasin, 15 November 2019

Preseptor Akademik (CT) Preseptor Klinik (CI)

( Dessy Hadrianti , Ns., M.Kep ) ( Makmun, S.Kep., Ns )

Anda mungkin juga menyukai