Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Pengertian Etika


Etika (Yunani kuno: ethikos, berarti timbul dari kebiasaan) adalah cabang
utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai
standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
sepertibenar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

1. Pengertian Moral
Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata moral yaitu mos
sedangkan bentuk jamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang
sama yaitu kebiasaan, adat. Bila kita membandingkan dengan arti kata etika, maka
secara etimologis, kata etika sama dengan kata moral karena kedua kata tersebut
sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan,adat. Dengan kata lain, kalau arti kata
moral sama dengan kata etika, maka rumusan arti kata moral adalah nilai-nilai dan
norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya.

2. Pengertian Nilai
Nilai adalah keyakinan yang mendasari seseorang melakukan tindakan dan
tindakan itu kemudian menjadi suatu standar atas tindakan yang selanjutnya,
pengembangan dan mempertahankan sikap terhadap objek objek yang terkait,
penilaian moral pada diri sendiri dan orang lain serta pembandingan diri dengan orang
lain.

2.2 Konsep Prinsip Prinsip Etika Keperawatan


Prinsip etika yang sering di gunakan dalam keperawatan ( Johnstone, 1989, Baird
et,at 1991 )
1. Autonomi (kebebasan)
2. Beneficience (berbuat baik)
3. Justice (keadilan)
4. Confidentiality (kerahasiaan)
5. Veracity (kejujuran)
6. Nonmalefisiensi (tidak merugikan)
7. Fidelity (menepati janji)

1. Autonomy (kebebasan)
Setiap individu mempunyai kebebasan dalam menentukan tindakan atau
keputusan berdasarkan rencana yang mereka pilih.
Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri
sendiri, berarti menghargai manusia sehingga memperlakukan mereka sebagai
seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat serta mampu menentukan sesuatu
bagi dirinya. Melibatkan pasien dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan
Asuhan Keperawatan.
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri.

2. Beneficience (kemurahan hati)


Prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain
(kemurahan hati)
Prinsip kemurahan hati adalah :
Menghilangkan kondisi-kondisi yang sangat merugikan
Mencegah kerugian/kerusakan/kesalahan.
Berbuat baik.
Normaleaficence Tindakan menghindarkan kerusakan/kerugian/kejahatan.
Prinsip : Mengindikasikan bahwa individu secara moral di haruskan untuk
menghindari yang merugikan orang lain. Tanpa memberikan kerusakan
Ciri-cirinya :
Alturisme (tanpa pamrih, rela berkorban)
Manfaat lebih besar dari kerugian
Menghargai hak pasien

3. Justice (Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

4. Veracity ( Kebenaran )
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracityberhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yangsebenarnya kepada klien tentang
segala sesuatu yangberhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.

5. Nonmaleficience ( Tidak merugikan )


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien.

6. Fidelity
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan
kepatuhan perawat terhadap kode etik yangmenyatakan bahwa tanggung jawab dasar
dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

7. Confidenciality ( Kerahasiaan )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman
atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
2.3 Konsep Moral dalam Praktek Keperawatan

1. Advokasi
Pada dasarnya peran perawat sebagai advokat pasien adalah memberi informasi
dan memberi bantuan kepada pasien atas keputusan apa pun yang dibuat pasien.
Memberi informasi berarti menyediakan penjelasan atau informasi sesuai dengan
kebutuhan pasien. Memberi bantuan mengandung dua peran, yaitu peran aksi dan
peran nonaksi. Dalam menjalankan peran aksi, perawat memberikan keyakinan
kepada pasien bahwa mereka mempunyai hak dan tanggung jawab dalam menentukan
pilihan atau keputusan sendiri dan tidak tertekan dengan pengaruh orang lain.
Sedangkan peran nonaksi mengandung arti pihak advokat seharusnya menahan diri
untuk tidak mempengaruhi keputusan pasien (kohnke, 1989; lih. Megan, 1991).

2. Akuntabilitas
Mengandung arti dapat mempertanggungjawabkan suatu tindakan yang
dilakukan dan dapat menerima konsekuensi dari tindakan tersebut (Kozier, 1991).
Fry (1990) menyatakan bahwa akuntabilitas mengandung dua komponen utama,
yakni tanggung jawab dan tanggung gugat. Ini berarti bahwa tindakan yang dilakukan
perawat dilihat dari praktik keperawatan, kode etik dan undang-undang dapat
dibenarkan atau absah.

3. Loyalitas
Merupakan suatu konsep yang berbagai segi, meliputi simpati, peduli, dan
hubungan timbal balik terhadap pihak yang secara professional berhubungan dengan
perawat. Ini berarti ada pertimbangan tentang nilai dan tujuan orang lain sebagai nilai
dan tujuan sendiri. Hubungan professional dipertahankan dengan cara menyusun
tujuan bersama, menepati janji, menentukan masalah dan prioritas, serta
mengupayakan pencapaian kepuasan bersama (Jameton, 1984; Fry, lih. Creasia, 1991).
Loyalitas dapat mengancam asuhan keperawatan, bila terhadap anggota profesi atau
teman sejawat, loyalitas lebih penting daripada kualitas asuhan keperawatan.

2.4 Nilai Nilai Essensial Dalam Keperawatan


1) Aesthetics (keindahan): Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang
memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan
kepedulian.
2) Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang
lain termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan, kedermawanan atau
kemurahan hati serta ketekunan.
3) Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan
dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi
4) Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya
diri, harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
5) Human dignity (Martabat manusia): Berhubungan dengan penghargaan yang lekat
terhadap martabat manusia sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan,
kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan.
6) Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk
objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran.
7) Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas,
kejujuran, keunikan dan reflektifitas yang rasional.

BAB III
ROLE PLAY

A. TAHAP PRA INTERAKSI


1. Perawat mencek status/keadaan pasien dengan melihat buku catatan pasien
Kenali pasien.
Nama pasien : Tn. Zaki
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Siteba no.9
Diagnosa medis : Diare
Diagnosa keperawatan : Gangguan kebutuhan cairan (dehidrasi)
Ruangan rawat :IB
Tanggal masuk : 22 Februari 2015
Lama dirawat : 3 hari
Keluhan akhir : Pusing

2. Perawat evaluasi diri.


Perawat melakukan Cauntering ( Bertatap muka dengan diri sendiri untuk mengenali
citra diri sebagai nakes / perawat dan mencari panutan nilai-nilai yan diyakini), dan
Stresching( Meluaskan kesadaran akan wawasan keberadaan dan kemampuan kita
serta mempertahankan apa yang sudah baik serta berani merubah yang tidak
sesuai)dan terakhir perawat melakukan Praying( Mengakui ketebatasan kita
dihadapan Tuhan, terbuka secara jujur, rendah hati).

3. Perawat melihat rencana yang akan dilakukan.


Perawat di sini membantu pasien dalam pemenuhan cairan

4. Perawat melihat rencana dan kontrak selanjutnya dengan pasien.


Perawat melakukan kontrak selanjutnya yaitu pemberian obat kepada pasien.
Terdapat prinsip etika yaitu confidenciality adalah pada identitas pasien perawat
merahasiakan status pasien atau perawat setelah melihat status pasien tidak
menyebarkan kepada orang lain.

B. TAHAP ORIENTASI
Perawat : Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Ike Sundari ,
mahasiswa Poltekkes Padang. Bapak bisa memanggil saya
Ike. Saya bersama perawat di ruangan bapak dari jam
08.00-14.00 WIB. Sesuai dengan standar keselamatan
pasien di Rumah Sakit ini, mohon bapak sebutkan nama
bapak dan ibu kandung bapak?
Pasien : Nama saya Ahmad zaki dan nama ibu kandung saya Nurbaya.
Perawat : Permisi pak, coba saya lihat gelangnya (perawat
memegang tangan kiri pasien dan melihat nama yang ada di
gelang dan ternyata sama lalu perawat meletakkan
tangan pasien ke posisi semula). Bapak senang
dipanggil siapa pak?
Pasien : Zaki sus.
Perawat : Baiklah, pak Zaki hari ini akan dilakukan pemasangan
infus. Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
cairan bapak agar bapak tidak pusing dan lemas lagi.
Waktunya lebih kurang 10 menit. Apakah bapak bersedia?
Pasien : Bersedia sus
Perawat : Baiklah, tunggu sebentar ya pak. Saya akan
mempersiapkan alat-alatnya terlebih dahulu.
Prinsip etika nya yaitu autonomi adalah kebebasan pasien untuk menerima atau
menolak dan dialog di atas pak Andi menerima tindakan tersebut, advokasi adalah hak
pasien mengetahui tindakan keperawatan dan tujuan yang akan dilakukan perawat,
veracity adalah perawat dan pasien memberikan identitas dengan jujur dan perawat
jujur mengatakan bahwa ia mahasiswa, beneficience dan non mal efisiensi adalah
perawat berbuat baik dengan ramah sopan serta perawat membantu menatasi keluhan
pasien.
Prinsip moral yaitu advokasi adalah hak pasien menerima dan menolak tindakan
dialog diatas menerima tindakan tersebut, akontabilitas adalah perawat bertanggung
jawab akan tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut, loyalitas adalah
perawat peduli pada pasien dengan membantu pemenuhan cairan pak andi kembali
dengan memasang infuse.
Nilai-nilai esensial yaitu human dignity adalah perawat memperlakukan pasien dengan
baik, sopan, saling menyapa.

C. TAHAP KERJA
Selanjutnya, perawat melakukan tindakan pada pasien.
Perawat : baiklah pak, saya akan melakukan pemasangan infuse. Apakah
pak Zaki sudah siap ?
Pasien : siap sus
Perawat : bapak biasanya beraktivitas pakai tangan sebelah mana
pak ?
Pasien : kanan sus
Perawat : saya pakai tangan sebelah kiri pak andi untuk infuse ini ya
pak. Saya akan berusaha untuk tetap menjaga kenyamanan
bapak.
Pasein : Baik sus.
Langkah-langkah:
1. Perawat cuci tangan
2. Pastikan alat
3. Cek cairan apa dan berapa yang diberikan.
4. Hubungkan tabung infus dengan selang infus, lalu gantungkan.
5. Isi cairan ke dalam set infuse dengan menekan ruang tetesan hingga terisi
sebagian.
6. Cek tangan yang akan diinfus.
7. Pasang pengalas di tangan pasien.
8. Pasang tourniquet di tangan pasien.
9. Desinfeksi vena yang akan diinfus.
10. Perawat : tarik napas nya pak. (Lakukan penusukan pada vena dengan
posisi jarum (abocath) mengarah ke atas).
11. Perhatikan keluar darah melalui jarum, maka tarik keluar bagian dalam
jarum sambil meneruskan tusukan ke dlm vena.
12. Setelah jarum infuse bagian dalam di lepaskan, tahan bagian atas vena
dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar.
Kemudian bagian infuse dihubungkan atau disambungkan dengan
slang infuse.
13. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang
diberikan.
14. Lakukan fiksasi dengan kasa steril, kemudian tutup dengan plester.
15. Lepaskan sarung tangan dan perawat cuci tangan.

Prinsip etika yaitu autonomy adalah kebebasan pasien mau di sebelah mana di pasang
infuse tersebut, beneficience dan nonmal efisiensi adalah perawat berusaha akan
menjaga kenyamanan pasien serta berusaha tidak akan melakukan kesalahan selama
tindakan tersebut.
Prinsip moral adalah loyalitas adalah perawat melakukan tindakan sesuai dengan SOP
rumah sakit, akuntabilitas adalah perawat bertanggung jawab atas kondisi pasien
selama tindakan tersebut atau bertanggung jawab atas keselamatan pasien selama
tindakan.
Nilai-nilai esensial adalah freedom adalah kebebasan pasien memilih tangan yang mana
yang akan di pasang infuse. Altruism adalah perawat berusaha akan keselamatan
pasien selama tindakan memasang infuse.

D. TAHAP TERMINASI
Setelah melakukan tindakan perhatikan respon pasien apakah pasien (apakah terlihat
tangan pasien memerah dan bengkak).
Perawat : saya sudah selesai memasang infuse nya. jam 10.00 nanti
saya akan kembali untuk memberikan obat bapak.
Kalau pak Zaki ada keluhan atau keperluan yang
lain sebelum jam 10.00 nanti, bapak bisa memencet bel atau
memenaggil saya di ruang perawat melalui keluarga bapak.
Saya kembali keruangan saya dulu ya pak Zaki, permisi pak
Pasien : baik sus. Terima kasih.
Prinsip etika yaitu beneficience dan nonmal efisiensi adalah perawat berbuat baik
dengan pasien bisa memanggil perawat kembali sebelum jam 10.00 nanti.
Prinsip moral yaitu akuntabilitas adalah tanggung jawab perawat mengingatkan pasien
bahwa ia akan kembali jam 10.00 nanti dengan memberikan obat pasien.
Nilai-nilai esensial adalah human dignity adalah perawat memperlakukan pasien
dengan baik dengan ramah, sopan dll.

E. TAHAP DOKUMENTASI
1. Hari/tanggal : Senin, 30 Maret 2015
2. Waktu : 08.00 wib
3. Nama pasien : Siti Khairani
4. Nama Ibu Kandung : Rosmina
5. Umur : 13 tahun
6. Obat yang diberikan : Insulin secara injeksi subcutan

Perawat yang bertugas


Nurhayati
Melakukan dokumentasi rasionalnya melakukan komunikasi secara tertulis.
Prinsip moral dialog diatas yaitu akuntabilitas adalah perawat bertanggung jawab
membuat dokumentasi untuk perawat lain yang akan bertugas di ruangan tersebut
Prinsip etika yaitu veracity adalah perawat dengan jujur menulis dokumentasi.

Anda mungkin juga menyukai