Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

GANGGUAN POLA TIDUR


disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah
Manajemen patient sofety
Dosen Pengajar : Erin Rika, M.Kep

disusun oleh:
Indra Wulan Ningrum (42010421021)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON 2022


1. PENGKAJIAN PASIEN DI LINGKUNGAN
I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. C

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 61 tahun

Status Perwakinan : Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : Tamat SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


: Jl. Malang semirang I No. 87
Alamat
jatibarang, indramayu
Golongan Darah :O
Tanggal Pengkajian : 15 Agustus 2021

Diagnosa Medis : Hipertensi

II. KELUHAN UTAMA

Pasien mengeluh tidak bisa tidur pada malam hari dan sering terbangun di
malam hari, susah untuk tidur juga pada siang hari. Juga mengalami sakit kepala dan
sering mengantuk pada pagi hari, dan jika terbangun pada malam hari tidak bisa tidur
kembali dan sudah dialami selama 3 hari.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. Provocative/palliative

1. Apa Penyebabnya : Hipertensi

2. Hal-hal yang Memperbaiki Keadaan : Jika pasien berjalan – jalan


sampai lelah pada sore hari maka pasien dapat tidur.

B. Quantity/Quality

i|STIKes cirebon
1. Bagaimana dirasakan : Pasien merasa lelah

2. Bagaimana dilihat : Pasien tampak gelisah, lesu, kehitaman di daerah sekitar


mata, sering menguap atau mengantuk.

C. Severity

Pasien mengatakan akibat tidak bisa tidur ia merasa sangat mengantuk dan tidak dapat
mengurus rumah seperti biasanya.

D. Time/waktu

Pada saat malam hari tidak bisa tidur dan pada siang hari pun tidak bisa tidur.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami

Pasien mengatakan dirinya tidak mempunyai penyakit yang lain hanya mengalami
hipertensi.

B. Pengobatan atau tindakan yang dilakukan

Tidak pernah berobat ke Rumah sakit maupun klinik

C. Pernah dirawat/dioperasi

Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit.

D. Alergi

Pasien mengatakan dirinya tidak ada alergi.

E. Imunisasi

Pasien mengatakan dirinya mendapatkan imunisasi lengkap sewaktu masih kecil.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Pasien mengatakan ibunya menderita hipertensi.

B. Saudara kandung

Pasien mengatakan semua anggota keluarganya sehat tidak ada yang menderita
penyakit yang serius.

ii | S T I K e s c i r e b o n
C. Penyakit keturunan yang ada

Pasien mengatakan keluarganya mempunyai penyakit keturunan yaitu penyakit


hipertensi. Pasien mengatakan orang tua perempuannya mengalami penyakit
Hipertensi.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa.

E. Anggota keluarga yang meninggal

Pasien mengatakan ayahnya telah meninggal dunia.

F. Penyebab meninggal

Ayah pasien meninggal dikarenakan menjadi korban tabrak lari.

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

1. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Pasien mengatakan pasrah akan penyakitnya dan ia bersyukur selama penyakitnya


tidak terlalu serius.

2. Konsep Diri

1. Gambaran diri
Pasien mengatakan dirinya menyukai bentuk tubuhnya kecuali pada bagian
kaki karena pasien merasa bagian kakinya terlalu kecil sehingga ukuran
kakinya hampir seukuran dengan anaknya.

2. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin bekerja lagi sehingga dapat membantu keadaan
ekonomi keluarganya.

3. Harga diri
Pasien mengatakan baik-baik saja selama tidak ada yang merendahkan
anggota keluarganya.

4. Peran diri
Pasien mengatakan bahwa ia ibu dari 5 orang anak dan nenek dari 7 orang
cucu.

5. Identitas diri
Pasien mengatakan sebelumnya bekerja sebagai tukang cuci dan sekerang
menjadi ibu rumah tangga dan merawat cucu-cucunya.

iii | S T I K e s c i r e b o n
3. Keadaan emosi

Keadaan emosi pasien stabil tetapi perhatiannya terpecah-pecah akibat dari kurang
tidur.

4. Hubungan sosial

1) Orang yang berarti : Suami, anak dan cucu.

2) Hubungan dengan keluarga : Pasien mengatakan hubungan dirinya dengan


keluarganya baik-baik saja dan mereka saling mengunjungi jika ada hari
libur.

3) Hubungan dengan orang lain : Pasien mengatakan hubungannya dengan

tetangganya baik.

4) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak ada hambatan yang
berarti.

5) Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : pasien mengatakan dirinya mempunyai nilai


dan keyakinan yang kuat tentang agama yang dianutnya.

b. Kegiatan ibadah : pasien mengatakan selalu tepat waktu dan selalu


mengikuti pengajian di lingkungannya

VII. STATUS MENTAL

1. Tingkat kesadaran

Tingkat kesadaran pasien compos mentis yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya,
dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.

2. Penampilan

Penempilan pasien tampak rapi baik cara berpakaian, dalam hal makan, mandi, dan
toileting.

3. Pembicaraan

Pasien berbicara jelas, nada suara lembut, frekuensi suara lambat.

4. Alam perasaan

iv | S T I K e s c i r e b o n
Pasien merasa sedikit cemas.

5. Afek

Pasien tidak mengalami gangguan pada afek, seperti afek datar yaitu tidak ada
perubahan dalam roman muka pada saat ada stimulus yang menyenangkan atau
menyedihkan, hanya bereaksi bila ada stimulus yang lebih kuat.

6. Interaksi selama wawancara

Pasien kooperatif, mau diajak bicara, kontak mata pasien saat dilakukan pengkajian
bagus, pasien mau menatap lawan bicara.

7. Persepsi

Jika mereka memiliki rumah sendiri mereka akan mempunyai kehidupan yang lebih
baik lagi.

8. Proses pikir

Pasien tidak mengalami gangguan proses piker seperti sirkuntasial (pikiran berputar-
putar), tangensial (pembicaraan yang berbelit-belit), flight of idea (pikiran
melayang).

9. Isi pikir

Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir seperti obsesi (pikiran yang terus muncul
meskipun pasien berusaha menghilangkannya), fobia (rasa ketakutan yang
patologis /tidak rasional terhadap suatu objek/situasi/benda tertentu yang tidak
dapat dihilangkan).

10. Waham

Pasien tidak mengalami gangguan waham seperti waham agama, waham kebesaran,
waham curiga, maupun waham somatic/hipokondrik.

11. Memori

Pasien tidak mengalami gangguan memori baik jangka panjang, jangka pendek
maupun gangguan memori saat ini.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum

Pasien tampak gelisah, lesu, kehitaman di daerah sekitar mata, perhatian terpeca-
pecah.

v|STIKes cirebon
B. Tanda-tanda Vital

a. Suhu tubuh : 36,80C

b. Tekanan darah : 180/100 mmHg

c. Nadi : 80 x/i

d. Pernapasan : 24 x/i

e. Skala nyeri : 4

f. TB : 150 cm

g. BB : 67 kg

C. Pemerikasaan Head to toe

a. Kepala dan rambut

a) Bentuk : normal, simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan

b) Ubun-ubun : tertutup dan keras

c) Kulit kepala : bersih, tidak ada masalah

b. Rambut

a) Penyebaran dan keadaan rambut : bagus, penyebaran merata,


keadaan normal
b) Bau : tidak berbau

c) Warna kulit : normal, bewarna hitam

c. Wajah

a) Warna kulit : normal, sawo matang

b) Struktur wajah : normal, simetris, tidak ada kelainan

d. Mata

a) Kelengkapan dan kesimetrisan : normal, mata lengkap dan


simetris
b) Palpebra : normal, tidak ada ptosis, tidak ada oedema, tidak ada
tanda-tanda radang

vi | S T I K e s c i r e b o n
c) Konjungtiva dan sklera : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterus

d) Pupil : isokor, kontraksi pupil (+/+), reflek cahaya (+)

e) Cornea dan iris : pengapuran katarak (-), oedema (-), tidak ada
tanda-tanda radang
f) Visus : klien dapat melihat lambaian tangan dalam jarak satu meter

g) Tekanan bola mata : tekanan bola mata normal kiri dan kanan

e. Hidung

a) Tulang hidung dan posisi septumnasi : normal, tulang hidung


simetris, posisi septumnasi simetris

b) Lubang hidung : normal, bersih, tidak ada sumbatan

c) Cuping hidung : normal, tidak ada pernapasan cuping hidung

f. Telinga

a) Bentuk telinga : normal, daun teling simetris kiri dan kanan

b) Ukuran telinga : normal, sama besar, simetris kiri dan kanan

c) Lubang telinga : normal, lubang telinga paten

d) Ketajaman pendengaran : baik, tidak ada gangguan

g. Mulut dan faring

a) Keadaan bibir : kering, bentuk bibir simetris

b) Keadaan gusi dan gigi : gigi tampak bersih, gusi tidak ada
perdarahan
c) Keadaan lidah : lidah bersih, tidak ada stomatitis

d) Orofaring : normal tidak ada tanda-tanda peradangan, mampu


menelan dengan baik

h. Leher

a) Posisi trachea : medial normal

b) Thyroid : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

vii | S T I K e s c i r e b o n
c) Suara : terdengar dengan cukup jelas

d) Kelenjar limfe : tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening

e) Vena jugularis : tidak ada distensi vena jugularis

f) Denyut nadi karotis : teraba jelas dan reguler

i. Pemeriksaan integumen

a) Kebersihan : kulit bersih dan berminyak

b) Kehangatan : kulit tarasa hangat ( dalam keadaan normal)

c) Warna : normal, warna kulit sawo matang

d) Turgor : normal, turgor kembali < 3”

e) Kelembaban : terasa lembab

f) Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan

j. Pemeriksaan thoraks/dada

a) Inspeksi thorak : bentuk normal

b) Pernafasan : frekuensi 24 x/i, irama teratur dan reguler

c) Tanda kesulitan bernafas : tidak ada tanda kesulitan bernafas

k. Pemeriksaan paru

a) Palpasi getaran suara : fremitus taktil seimbang kiri & kanan

b) Perkusi : terdengar bunyi resonan

c) Auskultasi : suara nafas normal, suara ucapan jelas, suara tambahan


tidak ada terdengar

l. Pemeriksaan jantung

a) Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

b) Palpasi : ictus cordis (PMI) pada ics 5 mid clavicula sinistra,


teratur
c) Perkusi : batas jantung intercosta 4-5

viii | S T I K e s c i r e b o n
d) Auskultasi : bunyi jantung didapat s1 dan s2 tunggal, lup dup
(normal), murmur tidak ada, frekuensi 80 x/i
m. Pemeriksaan abdomen

a) Inspeksi : bentuk abdomen normal, simetris, tidak tampak


massa/benjolan, bayangan pembuluh darah tidak tampak

b) Auskultasi : peristaltik 8 x/i, tidak ada suara tambahan

c) Palpasi : tanda nyeri tekan tidak ada, tidak teraba


massa/benjolan, tidak ada tanda ascites, tidak ada pembengkakan
hepar
d) Perkusi : suara abdomen timpani, ascites (-)

n. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

a) Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan

b) Anus dan perinium : tidak dilakukan pemeriksaan

o. Pemeriksaan muskuloskeletal/ekstremitas

a) Kesimetrisan otot : normal simetris

b) Pemeriksaan oedema : tidak ada oedema

c) Kekuatan otot : normal, tidak ada gangguan

d) Kelainan pada ekstremitas dan kuku : ekstremitas hangat, tidak


ada clubing finger
p. Pemeriksaan neurologi

a) Tingkat kesadaran : GCS 15

b) Meningeal sign : kaku kuduk (-), kernig (-), babinsky (-),brudzinky (-)

c) Nervus cranialis

1) Nervus olfaktorius/N 1 : Dapat membedakan baubauan

2) Nervus optikus/N 2 : Penglihatan normal, tidak kabur

3) Nervus okulomotoris/N 3, Trochlearis/N 4, Abdusen/N 6 :


Tidak ada gangguan mengangkat kelopak mata, pupil
isokor,gerakan bola mata normal

ix | S T I K e s c i r e b o n
4) Nervus trigeminus/N 5 : Tidak mengalami paralis pada otot
wajah , reflek kornea baik

5) Nervus fasialis/N 7 : Wajah simetris, tidak ada kelainan pada


saraf wajah, persepsi pengecapan dalam batas normal

6) Nervus vestibulocochlearis/N 8 : Tidak dilakukan


pemeriksaan
7) Nervus glossopharingeus/N 9, Vagus/N 10 : Kemampuan
menelan baik, palatum sedikit terangkat dan letak uvula relatif
ditengah saat mengatakan “aa”, ada refleks tersedak
8) Nervus asesorisus/N 11: Tidak ada atrofi otot
sternocleidomastoideus dan trapesius

9) Nervus Hipoglossus/N 12 : Lidah simetris, tidak ada


deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi indra
pengecapan normal
q. Fungsi motorik

a) Cara berjalan : pasien berjalan normal


b) Romberg test : mampu menggerakkan tangan dengan mata tertutup,
dapat berdiri tegak dengan satu kaki tetapi sebentar
c) Pronasi-supinasi test : klien dapat menelentangkan dan
menelungkupkan telapak tangan
r. Fungsi sensorik

a) Identifikasi sentuhan ringan : klien dapat mengidentifikasi sentuhan


kapas tanpa melihat

b) Test tajam-tumpul : klien dapat membedakan sentuhan tajam tumpul

c) Test panas dingin : klien dapat membedakan sensasi panas dan dingin
d) Streognosis test : klien dapat mengidentifikasi benda yang diletakkan
pada telapak tangan

e) Graphestesia test : klien dapat merasakan tulisan yang dibuat pada


telapak tangan
f) Membedakan dua titik : klien dapat menbedakan dua titik

g) Topognosis test : klien dapat mengidentifikasi lokasi sentuhan

x|STIKes cirebon
s. Refleks

a) Bisep : tidak dilakukan pemeriksaan

b) Trisep : tidak dilakukan pemeriksaan

c) Brachioradialis : tidak dilakukan pemeriksaan

d) Patelar : tidak dilakukan pemeriksaan

e) Tendon achiles : tidak dilakukan pemeriksaan

f) Plantar : tidak dilakukan pemeriksaan

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

A. Pola makan dan minum

a. Frekuensi makan/hari : 3 kali sehari

b. Nafsu/selera makan : selera makan baik

c. Nyeri ulu hati : tidak ada nyeri ulu hati

d. Alergi : Tidak ada.

e. Mual dan muntah : tidak ada mual dan muntah

f. Waktu pemberian makanan : pagi, siang, sore

g. Jumlah dan jenis makanan : sesuai porsi nasi, lauk, sayur dan buah

h. Waktu pemberian cairan/minum : saat setelah makan saja

i. Masalah makanan dan minuman (kesulitan mengunyah, menelan) : normal,


tidak ada maslah makanan dan minuman

B. Perawatan diri/personal hygiene

a. Kebersihan tubuh : tubuh tampak bersih

b. Kebersihan gigi dan mulut : gigi tampak sedikit kuning dan kurang bersih
c. Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku dan kaki tangan pendek dan bersih
C. Pola kegiatan/aktivitas

xi | S T I K e s c i r e b o n
a. Uraian aktivitas pasien mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan
secara mandiri, sebahagian, atau total. Pasien dapat melakukan aktivitas
sehari-hari secara mandiri, seperti mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian

b. Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit : -

D. pola eliminasi

a) BAB

a. Pola BAB : teratur 1 x/hari

b. Karakter feses : keras

c. Riwayat perdarahan : tidak ada riwayat perdarahan

d. BAB terakhir : pagi hari sebelum dilakukan pengkajian

e. Diare : tidak ada diare

f. Penggunaan laksatif : tidak ada penggunaan laktasif

b) BAK

a. Pola BAK : 5-6 x/hari

b. Karakter urine : kuning jernih

c. Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : tidak ada rasa nyeri/kesulitan

d. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : tidak ada

e. Penggunaan diuretik : tidak ada penggunaan diuretik

f. Upaya mengatasi masalah : tidak ada upaya mengatasi masalah


E. Mekanisme koping

a) Adaptif

Pasien mau bicara dengan orang lain, melakukan tekhnik relaksasi, dan mau
menyampaikan masalah kepada keluarganya

b) Maladaptif

Pasien tidak meminum alkohol, tidak bekerja berlebihan, tidak menghindar,


dan tidak menciderai diri sendiri.

xii | S T I K e s c i r e b o n
2. ANALISA DATA

Tabel 1. Analisa data asuhan keperawatan pada Ny. C dengan prioritas masalah
Gangguan Pola Tidur kebutuhan dasar tidur di Lingkungan Malamg semirang,
jatibarang, indramayu
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS : Lansia Gangguan Pola Tidur
-Ny. C mengatakan
susah tidur,tidak
nyenyak, sulit untuk
memulai tidur, sulit untuk
Penurunan fisiologi tidur
melanjutkan tidur jika
sudah terbangun dan
sering ngantuk pada siang
Penurunan elastisitas
hari, hanya dapat tidur
pembuluh darah
selama 3 jam.
DO :
-Wajah Ny.C tampak
Hipertensi
lelah.
-Sering Menguap
- Daerah sekitar mata
Gangguan Pola Tidur
terlihat kehitaman.
- Pasien terlihat menahan
sakit kepala.
-Perhatian terpecahpecah.

xiii | S T I K e s c i r e b o n
2. DS : Kemiskinan Defisiensi Pengetahuan.
-Ny.C mengatakan
kurang mengetahui
informasi Kesehatan. Tidak pernah ke
-Ny.C mengatakan tidak pelayanan kesehatan
mengetahui penyebab
penyakitnya.
-Ny.C mengatakan tidak Defisiensi pengetahuan
pernah ke pelayanan terkait penyakitnya.
kesehatan.

3. RUMUSAN MASALAH
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor eksternal ditandai dengan
susah tidur, tidur tidak nyenyak, dan wajah tampak tidak segar.
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan
tidak pernah ke pelayanan kesehatan, kurang pengetahuan.

xiv | S T I K e s c i r e b o n
4. PERENCANAAN

No. Dx Perencanaan Keperawatan


1. Tujuan : klien dapat mempertahan kebutuhan tidur dalam batas normal.
Indikator NOC Tidur (0004) :
1. Jam tidur
2. Pola tidur
3. Perasaan segar sesudah tidur
4. Tidur dari awal sampai habis di malam hari secara konsisten.
Rencana Tindakan Rasional
NIC Peningkatan Tidur (1850)
• Ajarkan pasien dan orang • Memberikan informasi dasar
terdekat mengenai faktor dalam menentukan rencana
yang berkontribusi terjadinya perawatan.
gangguan pola tidur
(misalnya, fisiologis,
psikologis, pola hidup,
perubahan shift kerja yang
sering, perubahan zona
waktu yang cepat, jam kerja
yang panjang dan berlebihan,
dan faktor lingkungan
lainnya).

• Sesuaikan lingkungan • Mengurangi gangguan saat


(misalnya, cahaya, tidur.
kebisingan, suhu, kasur dan
tempat tidur) untuk
meningkatkan tidur.

xv | S T I K e s c i r e b o n
 Monitor makanan sebelum  Mengurangi waktu
tidur dan intake minuman keterjagaan pada malam hari.
yang dapat memfasilitasi /
mengganggu tidur.

 Ajarkan pasien bagaimana  Memberi rasa nyaman dan


melakukan relaksasi otot mempercepat proses tidur.
autogenik atau bentuk non –
farmakologi lainnya untuk
memancing tidur.

 Mulai / terapkan langkah –  Meningkatkan pola tidur.


langkah kenyamanan seperti
pijat, pemberian posisi, dan
sentuhan afektif.

 Bantu pasien untuk  Meningkatkan agar bisa tidur


membatasi tidur siang pada malam hari.
dengan menyediakan
aktivitas yang meningkatkan
kondisi terjaga, dengan tepat.

2. Tujuan : Setelah dilakukannya asuhan keperawatan pada klien, klien dapat


mengetahui mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.
Indikator NOC Pengetahuan : Proses Penyakit (1803)
1. Tanda dan gejala penyakit.
2. Faktor – faktor penyebab dan faktor yang berkontribusi.
3. Strategi untuk meminimalkan perkembangan penyakit.
Rencana Tindakan NIC Pengajaran Rasional
: Proses Penyakit (5602)

xvi | S T I K e s c i r e b o n
• Jelaskan tanda dan gejala • Agar pasien mengetahui,
yang umum dari penyakit, mengerti dan memahami
sesuai kebutuhan. tentang sakit yang dialami.

• Diskusikan perubahan gaya • Memberikan pengetahuan


hidup yang mungkin dasar dimana pasien cepat
diperlukan untuk mencegah membuat pertimbangan
komplikasi di masa yang dalam memilih gaya hidup.
akan datang dan / atau
mengkontrol proses
penyakit.

• Review pengetahuan pasien • Mengetahui apakah klien


mengenai kondisinya mengerti tentang penjelasan
yang diberikan perawat.

• Diskusikan pilihan terapi / • Agar pasien dapat pergi ke


penanganan. pelayanan kesehatan yang
ada untuk memeriksa
kesehatannya.

xvii | S T I K e s c i r e b o n
5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari / Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi
Tanggal
Senin/ 1. 1. Melakukan S:
16 pengkajian masalah
Agustus - Klien dapat mengerti
gangguan tidur klien,
1 tentang masalah yang
karakteristik, dan
mengakibatkan gangguan pola
penyebab kurang
tidur.
tidur.
2. Menganjurkan klien - Klien mengatakan akan
untuk mengurangi mengatur cahaya yang redup.
kebisingan, mengatur
- Klien mengatakan akan
cahaya yang redup.
membatasi intake cairan
3. Menganjurkan klien
terutama pada malam hari.
untuk lebih banyak
minum pada siang - Klien mengatakan akan
hari daripada malam mandi menggunakan air hangat.
hari.
O:
4. Menganjurkan klien
untuk mandi - Klien belum bisa tidur tepat
menggunakan air waktu. TD : 170/100 mmHg
hangat
A : Masalah belum teratasi
5. Menganjurkan klien
untuk tidur dengan P : Intervensi dilanjutkan
posisi yang nyaman,
- Mengatur cahaya
seperti posisi sim.
6. Menganjurkan klien - Mengurangi intake cairan
untuk tidak banyak
- Posisi tidur yang nyaman
tidur pada siang hari.
- Kamar tidur yang bersih

xviii | S T I K e s c i r e b o n
Selasa/ 2. 1. Melakukan penkes S:
17 tentang Hipertensi.
Agustus - Klien mengatakan telah
2. Mendiskusikan dengan
2021 mengerti tentang penyakitnya.
klien gaya hidup yang
sesuai untuk - Klien mengatakan akan
mengurangi kenaikan menjaga pola makan dan rajin
tekanan darah. berolahraga.
3. Menganjurkan klien
O : Klien dapat mengulangi
untuk berobat ke unit
kembali penjelasan
pelayanan kesehatan.
yang diberikan oleh
4. 4. Meminta klien untuk
mengulangi penjelasan perawat.
yang diberikan oleh
perawat. A : Masalah belum teratasi.

P : Intervensi dilanjutkan

- Menganjurkan klien berobat ke


unit pelayanan kesehatan.
Rabu / 18 1. 1. Melakukan S:
Agustus pengkajian masalah
- Klien sudah dapat
2021 gangguan tidur klien,
mengakibatkan gangguan pola
karakteristik, dan
tidur.
penyebab kurang
tidur. - Klien mengatakan sudah
2. Menganjurkan klien mengatur cahaya yang redup.
untuk mengurangi
- Klien mengatakan sudah
kebisingan, mengatur
membatasi intake cairan terutama
cahaya yang redup.
pada malam hari.
3. Menganjurkan klien
untuk lebih banyak - Klien mengatakan sudah
minum pada siang hari mandi menggunakan air hangat.
daripada malam hari.
O:
4. Menganjurkan klien
untuk mandi - Klien sudah kelihatan lebih
menggunakan air hangat

xix | S T I K e s c i r e b o n
5. Menganjurkan klien
untuk tidur dengan
posisi
yang nyaman, seperti segar.
posisi sim.
A : Masalah belum teratasi
6. Menganjurkan klien
untuk tidak banyak tidur P : Intervensi dilanjutkan
pada siang hari.
- Posisi tidur yang nyaman

- Kamar tidur yang bersih

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari / Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi


Tanggal

xx | S T I K e s c i r e b o n
Senin/ 1. 1. Melakukan pengkajian S :
16 masalah gangguan tidur
agustus - Klien dapat mengerti tentang
klien, karakteristik, dan
2021 masalah yang mengakibatkan
penyebab kurang tidur.
gangguan pola tidur.
2. Menganjurkan klien
untuk mengurangi - Klien mengatakan akan
kebisingan, mengatur mengatur cahaya yang redup.
cahaya yang redup.
- Klien mengatakan akan
3. Menganjurkan klien
membatasi intake cairan
untuk lebih banyak
terutama pada malam hari.
minum pada siang hari
daripada malam hari. - Klien mengatakan akan mandi
4. Menganjurkan klien menggunakan air hangat.
untuk mandi
O:
menggunakan air hangat
5. Menganjurkan klien - Klien belum bisa tidur tepat
untuk tidur dengan waktu. TD : 170/100 mmHg
posisi yang nyaman,
A : Masalah belum teratasi
seperti posisi sim.
6. Menganjurkan klien P : Intervensi dilanjutkan
untuk tidak banyak tidur
- Mengatur cahaya
pada siang hari.
- Mengurangi intake cairan

- Posisi tidur yang nyaman

- Kamar tidur yang bersih

xxi | S T I K e s c i r e b o n
Selasa/ 2. 1. Melakukan penkes S:
17 tentang Hipertensi.
Agustus -Klien mengatakan telah
2. Mendiskusikan dengan
2021 mengerti tentang penyakitnya.
klien gaya hidup yang
sesuai untuk - Klien mengatakan akan
mengurangi kenaikan menjaga pola makan dan rajin
tekanan darah. berolahraga.
3. Menganjurkan klien
O : Klien dapat mengulangi
untuk berobat ke unit
kembali penjelasan yang
pelayanan kesehatan.
diberikan oleh perawat.
4. Meminta klien untuk
mengulangi penjelasan A : Masalah belum teratasi.
yang diberikan oleh
perawat.
P : Intervensi dilanjutkan

- Menganjurkan klien berobat ke


unit pelayanan kesehatan.

Rabu / 18 1. 1. Melakukan pengkajian S:


Agustus masalah gangguan tidur
- Klien sudah dapat
2021 klien, karakteristik, dan
mengakibatkan gangguan pola
penyebab kurang tidur.
tidur.
2. Menganjurkan klien untuk
mengurangi kebisingan, - Klien mengatakan sudah
mengatur cahaya yang mengatur cahaya yang redup.
redup.
- Klien mengatakan sudah
3. Menganjurkan klien untuk
membatasi intake cairan
lebih banyak minum pada
terutama pada malam hari.
siang hari daripada malam
hari. - Klien mengatakan sudah mandi
4. Menganjurkan klien untuk menggunakan air hangat.
mandi menggunakan air
hangat

xxii | S T I K e s c i r e b o n
5. Menganjurkan klien untuk O :
tidur dengan posisi yang
- Klien sudah kelihatan lebih
nyaman, seperti posisi sim.
segar.
6. Menganjurkan klien untuk
tidak banyak tidur pada A : Masalah belum teratasi
siang hari.
P : Intervensi dilanjutkan

- Posisi tidur yang nyaman

- Kamar tidur yang bersih

xxiii | S T I K e s c i r e b o n

Anda mungkin juga menyukai