Anda di halaman 1dari 26

Ayu Kristina NIM.

17037140988
Dewi Novita Sari NIM.17037140999
Putri Intan Kumalasari NIM.17037141024
Sindi Kamalia NIM.17037141035
Rifatus Shalihah NIM.17037141027

GASTRITIS DAN ENTERITIS


Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah KMB I Sistem Pencernaan
Dosen Pengampu: Ns. Alwan Revai, S.Kep. M.Kep
GASTRITIS
Penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung
yang berlebih atau meningkatnya asam lambung
sehingga mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari
mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati.
1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang
akut

2. Gastritis Kronik
Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan mukosa
lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak
maupun ganas atau bakteri Helicobacter pylori.

Pengertian
Obat-obatan

Minuman beralkohol

Infeksi bakteri seperti Helicobacterpylori

Infeksi jamur seperti candidiasis

Minuman dan makanan yang bersifat iritan

Etiologi
• Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri
epigastrium, perdarahan saluran cerna pada hematemesis
melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia.
• Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak mempunyai
keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati
anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan
fisik tidak di jumpai kelainan

Manifestasi Klinis
Mengurangi • Berikan terapi suportif kepada pasien dan keluarga
selama terapi dan setelah asam atau basa tetelan
Ansietas dinetralisasi atau diencerkan

Meningkatkan
• Bantu pasien menangani gejala (mual, muntah,
Nutrisi Yang nyeri ulu hati, dan keletihan)
Optimal
Meningkatkan
• Kaji nilai elektrolit setiap 24 jam untuk mendeteksi
Kesimbangan ketidakseimbangan cairan
Garam

• Instruksikan pasien untuk menghindari makanan


Meredakan Nyeri dan minuman ringan yang dapat mengiritasi
mukosa lambung

Penatalaksaan
ENTERITIS
Enteritis adalah peradangan pada usus kecil. Penyakit ini
mengenai seluruh ketebalan dinding usus. Kebanyakan
terjadi pada bagian terendah dari usus halus (ileum) dan
usus besar, namun dapat terjadi pada bagian manapun dari
saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus, dan
bahkan kulit sekitar anus.
Penyebab Enteritis biasanya disebabkan oleh makan atau
minum bahan yang terkontaminasi dengan bakteri atau
virus. Kuman menetap di usus kecil dan menyebabkan
inflamasi dan pembengkakan, yang dapat mengakibatkan
sakit perut, kram, diare, demam, dan dehidrasi.

Pengertian dan Etiologi


Dehidrasi

Diare berkepanjangan

Komplikasi
• Nyeri abdomen
• Diare akut
• Kehilangan nafsu makan (Anoreksia)
• Muntah (Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
dapat terjadi)
• Perdarahan rektum
• Penurunan berat badan
• Demam ringan

Manifestasi Klinis
ASUHAN KEPERAWATAN
GASTROENTERITIS
Pengkajian
1. Biodata Pasien
 Nama : Tn H
 Umur : 45 Tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat : Tenggarang Bondowoso
 Agama : Islam
 Suku : Madura
 Pendidikan : S1
 Pekerjaan : PNS
 Penanggung jawab : Ny S
 Status : Istri klien
2. Riwayat Kesehatan
• Keluhan Utama
Bab 10x / hari
• Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan telah BAB 10x/ hari setelah memakan
makanan yg pedas, warna feses kuning tidak ada darah
konsistensi cair, sedikit ada ampas, berbau sangat menyengat,
nyeri seperti di remas-remas di perut bagian bawah dengan
skala 7 (sedang) gejala dirasakan kemarin dan rasanya timbul.
Klien merasakan mual ketika mau makan yang menyebabkan
tidak nafsu makan.
Klien merasakan demam dan diberi obat paracetamol
• Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu
• Pola Fungsi Gordon
Pola Nutrisi dan Metabolisme
Keterangan Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 3x/ hari 3x/hari
Jenis Nasi, lauk, Bubur kasar, lauk,
sayur,buah dan air sayur, Teh dan air
putih putih
Porsi 1 porsi Habis ½ Porsi

Total 2000 kkal/hari 1000 kkal/hari


konsumsi
Keluhan Tidak ada Mual, muntah dan
lidah terasa pahit
• Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Kompos mentis
 TTV
 Suhu : 38,8 ºC lokasi : Axsila
 Nadi : 118 x/menit irama : Ireguller
 Tekanan Darah : 100/60 mmHg lokasi : Brakialis
 Frekuensi Nafas : 22x/menit irama : Vesikuler
 Tinggi Badan : 162 cm
 Berat Badan
Sebelum Sakit : 54 kg Saat Sakit : 51 kg
• Abdomen
 Inspeksi : Tidak ada jaringan parut, tidak ada lesi,
tidak ada kemerahan
 Auskultasi : bising usus 24x/menit
 Palpasi : Terdapat nyeri tekan dibagian hipogastrium
abdomen
 Perkusi : Hipertimpani
Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Perut terasa melilit Gastroenteritis Diare b.d makan
setelah makan makanan yg makanan yang
pedas mencret 10x/hari dan mengiritasi
merasa nyeri dibagian bawah Kuman masuk dan
perut dan rasanya seperti di berkembang dalam
remas-remas usus
DO:
- Bab cair sedikit ada ampas, Toksin dalam
tidak ada darah dinding usus halus
- Bising usus 24x/menit
- Terdapat nyeri tekan Hiperekresi air dan
di bagian hipogastrium elektrolit usus
abdomen meningkat
- Hasil perkusi hipertimpani
- Skala nyeri 7 Diare
- Ekspresi wajah nyeri
- Perubahan selera makan
2 DS: Saya merasa mual Gastroenteritis Ketidakseimban
ketika mau makan gan nutrisi
DO: Inflamasi kurang dari
- BB menurun dari 54kg saluran kebutuhan
menjadi 51kg pencernaan tubuh b.d
- Tampak lemah kerusakan
- Porsi makan berkurang dari Mual dan sintesa zat gizi
1 porsi menjadi ½ porsi muntah
- Suhu 38,8ºC
- Nadi 118x/menit Anoreksia

Ketidakseimban
gan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
3 DS: Saya merasakan Gastroenteritis Hipertermia
demam b.d reaksi
DO: Inflamasi radang
- Suhu 38,8ºC saluran
- Nadi 118x/menit pencernaan
- Akral panas
Agen
pyrogenic

Suhu tubuh
meningkat

Hipertermia
Diagnosis Keperawatan
1. Diare b.d makan makanan yang mengiritasi
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d kerusakan sintesa zat gizi
3. Hipertermia b.d reaksi radang
Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAW TUJUAN DAN
INTERVENSI
ATAN KRITERIA HASIL
Diare b.d Diare pasien teratasi 1. Lakukan edukasi tentang perawatan diare
makan dalam waktu 2x24 jam. 2. Lakukan manajemen diare:
makanan Kriteria hasil: a. Berikan makan secara bertahap yang telah disediakan tim gizi
yg 1. Frekuensi tidak lebih b. Buang feses dengan cepat. Berikan pengharum ruangan.
mengiritasi dari 3x sehari c. Berikan perawatan pada daerah anus
2. Konsisten lembek. Warna d. Sajikan minum per oral secara bertahap. Hindari minuman
kuning yang tinggi
3. Kelurga mampu e. Tingkatkan periode istirahat
menjelaskan kembali 3. Lakukan monitoring dan evaluasi
penyebab diare a. Frekuensi, karakteristik warna, dan konsistensi BAB
4. Keluarga mampu b. Pengetahuan keluarga tentang penyebab diare dan penerapanya
menerapkan cara merawat keluarga diare
merawat keluarganya yg 4. Laksanakan hasil kalaborasi
diare a. Lactobial oral 2x 500 mg( jam 07:00 WIB, 18:00 WIB)
b. Sirup interzine 1x5 ml ( pada jam 08:00 WIB)
c. Oksapine oral 1x5 mg tiap jam 17:00 WIB
Ketidakseimbang Nutrisi tercukupi dalam waktu 3 1. Berikan edukasi perawatan nutrisis kurang dari
an minggu kebutuhan
nutrisi kurang Kriteria hasil: 2. Lakukan manajemen nutrisi kurang dari
dari kebutuhan 1. Berat badan meningkat minimal kebutuh
tubuh b.d 50 g an :
sintesa zat Gizi 2. Muntah (-) a. Hidung kebutuhan kalori sehari
3. Porsi makan habis, frekuensi 3 b. Berikan makanan sedikit tapi sering sesuai
kali sehari kebutuhannya
4. Kulit lembab, kekuatan otot c. Lakukan oral hygiene
mampu melawan gravitasi dan 3. Lakukan monitoring dan evaluasi:
tahanan penuh, rambut tidak a. BB
rontok b. Muntah
5. Keluarga mampu menjelaskan c. Porsi makan
kembali perawatan nutrisi d. Kelembaban kulit, kekuatan otot, distribusi
rambut
e. Pengetahuan keluarga tentang perawatan nutrisi
4. Laksanakan hasil kalaborasi:
a. Tim gizi: pemberian makanan yang bervariasi
sesuai dengan diit
b. Dokter: obat oral Renovit gold 1xsetiap hari
Hipertermia Tujuan 1. Lakukan edukasi perawatan hipertermia
b.d reaksi Hipertermia klien teratasi dalam 2. Berikan manajemen hipertermia
radang waktu 24 jam a. Berikan kompres hangat di daerah leher,
Kriteria hasil: aksila, dan lipatan dada
1. Suhu tubuh 38,8 ºC b. Beri minum sering tapi sedikit
2. Akral hangat c. Atur suhu ruangan
3. Keluarga dapat menjelaskan faktor 2. Lakukan monitoring dan observasi:
penyebab hipertermia a. Suhu, akral tiap 6 jam
4. Keluarga dapat menjelaskan dan b. Pengetahuan keluarga tentang penyebab
mengatasi hipertermia hipertermia dan cara mengatasi
hipertermia
3. Berikan injeksi antrain 1 ampul jika suhu
tubuh ≥ 38 ºC dan berikan paracetamol 500
mg tiap 4-6 jam 1x24 jam
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai