Anda di halaman 1dari 9

GASTROENTERITIS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

 TIRTA DEWI N21020014

 TIARA TILANA N21020015

 NIA SULISTARI PALUGU N21020016

 JULIA SAFIRA N21020017

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO


TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI GASTROENTERITIS

Gastroenteritis adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang tidak biasa (lebih
dari tiga kali sehari), juga perubahan dalam jumlah dan konsitensi (fase cair). Pengertian lain
adalah defekasi cair/encer lebih dari tiga kali sehari dengan/tanpa darah dan/atau lendir dalam
tinja. Namun demikian secara umum akibat gastroenteritis adalah kehilangan cairan dan
elektrolit secara berlebihan yang terjadi akibat buang air besar cair dan suatu gejala dari banyak
kondisi dan dapat di sebabkan oleh banyak penyakit.

B. PATOFISIOLOGI

Proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan faktor di antaranya
faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk ke dalam
saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang
dapat menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang
akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus menyebabkan sistem transpor aktif dalam usus
sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan
meningkatkemudian menyebabkan diare. Iritasi mukosa usus dapat menyebabkan peristaltik usus
meningkat. Kerusakan pada mukosa usus juga dapat menyebabkan malabsorbsi merupakan
kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus
sehingga terjadilah diare.
C. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan Gejala Gastroenteritis, yaitu:

1. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair.


2. Badan lemas.
3. Dehidrasi : turgor buruk, kulit kering, kadang lidah pecah-pecah.
4. Anoreksia, mual, dan muntah.
5. Berat badan turun.
6. Selaput lendir pucat.
7. Perut nyeri dan tegang.
8. Peristaltik usus meningkat.
9. Anus kadang lecet.
10. Takikardi.
11. Ketidakseimbangan antara masukan dan keluaran.
12. Peningkatan serum natrium.
13. Urine pekat.
14. Perilaku tak konsentrasi, mudah terganggu.
15. Demam.

D. TEST DIAGNOSTIC

1. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan.


2. Pemeriksaan tinja makroskopis dan mikroskopis, pH dan kadar gula jika di duga ada
intoleransi gula, biakan kuman untuk mencari kuman penyebab dan uji resistensi
terhadap berbagai antibiotik (pada diare persisten).
3. Pemeriksaan darah : darah perifer lengkap, analisis gas darah dan elektrolit.
4. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah untuk mengetahui faal ginjal.
5. Intubasi duodenal untuk mengetahui kuman penyebab secara kuentitatif dan kuliatatif
terutama pada diare kronik.
E. PENATALAKSANAAN

1. Penanganan fokus pada penyebab.


2. Pemberian cairan dan elektrolit secara oral seperti pedialyte atau oralit atau terapi
parenteral.
3. Pada bayi pemberian ASI diteruskan jika penyebab bukan dari ASI.
4. Pemberian makanan dengan kualitas dan kuantitas cukup, mudah diabsorpsi, tidak
merangsang, diberikan pada porsi kecil tapi sering.
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

1. Keluhan Utama Saat ini : Pasien mengatakan sering buang air besar,sehari
sampai 6 kali buang air besar. Pasien mengatakan feses nya cair. Dan pasien
merasakan lemas,pasien mengatakan nyeri pada bagian perut
2. Keluhan yang menyertai : Nyeri abdomen
3. Riwayat keluhan utama
● Mulai timbulnya keluhan : Sejak 4 hari terakhir
● Keluhan lain yang menyertai : Nyeri abdomen

 PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : Lemas


2. Kesadaran umum : Normal
3. Tanda-tanda vital :
● Tekanan darah : 90/70 mmHg
● Nadi : : 80 /menit
● Suhu badan : 38°C
● Pernapasan : 30×/menit

 ELIMINASI

a. Buang air kecil


1. Kebiasaan
* Frekuensi / hr :5
2. Perubahan selama sakit : 10 kali sehari Buang air kecil :
b. Buang air besar

1. Kebiasaan
● Frekuensi / hr : 1 kali sehari
● Warna : Ke Kuningan
● Konsistensi : Cair
2. Perubahan selama sakit : Bab sampai 6 kali sehari, konsistensi tinja cair
B. KLASIFIKASI DATA

Data Subyektif Data Obyektif

● Nyeri abdomen
● Pasien mengatakan sering
● Tanda-tanda vital
buang air besar
● Tekanan darah : 90/70 mmHg
● Pasien mengatakan feses nya
● Nadi : 80 /menit
cair .dan pasien merasakan
● Suhu badan : 38°C
lemas
● Pernapasan : 30×/menit
● Pasien mengatakan nyeri pada
● 6 kali sehari Buang air besar
bagian perut

C. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1 DS : Fisiologis Diare

● Pasien mengatakan Proses Infeksi (SDKI halaman


sering buang air besar 58)
● Pasien mengatakan feses
nya cair .dan pasien
merasakan lemas
● Pasien mengatakan nyeri
pada bagian perut

DO :
● Nyeri abdomen
● Tanda-tanda vital

● Tekanan darah : 90/70


mmHg
● Nadi : 80 /menit
● Suhu badan : 38°C
● Pernapasan :
30×/menit
● 6 kali sehari Buang air
besar

D. MASALAH KEPERAWATAN

1. Diare berhubungan dengan proses infeksi,di tandai dengan : Pasien mengatakan sering
buang air besar,sehari sampai 6 kali buang air besar. Pasien mengatakan feses nya cair.
Dan pasien merasakan lemas,pasien mengatakan nyeri pada bagian perut

E. RENCANAAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEP. TUJUAN DAN RENCANA RASIONAL


KRITERIA HASIL TINDAKAN KEP.

Diare Setelah di lakukan


tindakan 1. Identifikasi
DS : penyebab 1. Agar
keperawatan
selama 2x 24 jam diare(mis,infla mengetah
● Pasien masi,gastrointe ui
diharapkan
mengatakan Eliminasi Fekal stinal,iritasi penyebab
membaik,dengan gastrointestinal diare
sering buang
,proses 2. Mengetah
air besar kriteria hasil :
infeksi,malabs ui
● Pasien orbsi,ansietas,s warna,vol
mengatakan tres,efek obat- ume,freku
1. Kontrol
obatan,pember ensi,dan
feses nya pengeluaran
fases menurun ian botol susu) konsistens
cair .dan 2. Nyeri abdomen 2. Monitor i tinja
pasien menurun warna,volume, setiap
frekuensi,dan harinya
merasakan 3. Konsistensi konsistensi 3. Mengetah
lemas fases membaik ui,nadi
tinja
● Pasien 3. Monitor tanda teraba
mengatakan dan gejala lemah,
4. Frekuensi hypovolomia tekanan
nyeri pada defekasi
membaik 4. Monitor darah
bagian perut jumlah turun
pengeluaran 4. Mengetah
diare ui jumlah
(SLKI 5. Berikan pengeluar
DO : HAL :156/23)
asupan cairan an feses
● Nyeri oral 5. Menamba
6. Anjurkan h cairan
abdomen makanan porsi yang
● Tanda-tanda kecil dan terbuang
vital sering secara 6. Agar
bertahap pasien
● Tekanan
7. Kolaborasi tidak
darah : 90/70 pemberian lemas
mmHg obat pengeras 7. Agar feses
fases keras dan
● Nadi : 80
bab
/menit membaik
● Suhu badan
: (SIKI hal 456/164)
38°C
● Pernapasan
:
30×/menit
● 6 kali sehari
Buang air
besar
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal/ Dx kep Implementasi Paraf Evaluasi Paraf


Jam

1 September Diare 1. Mengident . S : Pasien mengatakan


2021 ifikasi bab dalam sehari 3
penyebab kali,nyeri pada perut
Jam 08:30 diare mengurang.
2. Memonitor
i tanda dan O : Tanda-tanda vital
gejala TD : 110/80 mmHg
hypovolo Nadi : 80 /menit
mia Suhu badan : 37°
3. Memonitor RR : 25×/menit
i jumlah
pengeluara A : Masalah belum
n diare terpenuhi
4. Memberik P : Lanjutkan intervensi
an asupan
cairan oral
5. Menganjur
kan
makanan
porsi kecil
dan sering
secara
bertahap
6. Kolaborasi
pemberian
obat
pengeras
fases

Anda mungkin juga menyukai