KASUS 1
Hirschprung + Prolaps Recti + Post Colostomy ke II + TBC + Malnutrisi ( Usia Pre
School )
An. R, laki-laki, usia 6 tahun, tiba-tiba setelah bermain mengeluh nyeri di daerah abdomen
kuadran kiri atas, perut kembung serta nyeri didaerah abdomen, mual (+), muntah sehari 2
kali cair, warna kehijauan + 300 cc. Dalam seminggu ini klien sering mengalami kesulitan
BAB,ibu klien selalu memberi pepaya supaya klien bisa buang air besar tetapi klien tetap saja
tidak bisa buang air besar , di anus klien terdapat jaringan yang keluar. Klien dibawa ke
puskesmas dan disarankan untuk ke RSHS. Tanggal 23 April 2009 klien dibawa ke RSHS
dan hasil pemeriksaan Dokter bahwa klien harus dioperasi lagi karena pada anus terjadi
prolaps recti dan harus di colostomy lagi.
Riwayat Neonatal :
Bayi lahir matur, spontan, ditolong oleh paraji, BBL 2000 gram, PBL 52 Cm.
Terapi :
Ranitidine 2 x ½ ampul ( jam 16.00 dan 04.00 WIB /IV ).
Direncanakan pemberian therapi OAT
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Identitas Klien
Nama : An. R
Umur : 6 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal masuk RS : 23 April 2009
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Keluhan utama
Mengeluh nyeri di daerah abdomen kuadran kiri atas.
b) Alasan utama masuk rumah sakit
Klien tiba-tiba setelah bermain mengeluh nyeri di daerah abdomen
kuadran kiri atas, perut kembung serta nyeri didaerah abdomen, mual,
muntah sehari 2 kali cair, warna kehijauan + 300 cc.
c) Keluhan utama saat pengkajian
Klien mengeluh nyeri di daerah abdomen kuadran kiri atas, perut kembung
serta myeri didaerah abdomen, mual, muntah sehari 2 kali cair, warna
kehijauan + 300 cc. Klien sering menangis sambil memegang perut.
3) Riwayat Neonatal :
Bayi lahir matur, spontan, ditolong oleh paraji, BBL 2000 gram, PBL 52 Cm.
c. Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 92x/menit
RR : 26X/menit
Suhu : 37,0 oC
BB : 13 kg
TB : 117 cm
2. Analisa data
Nyeri akut
2. DS : Sel ganglion pada Ketidakseimbangan
1. Klien mengeluh mual kolon tidak nutrisi kurang dari
2. Klien mengatakan muntah ada/sangat sedikit kebutuhan b.d
sehari 2x cair mual, tidak nafsu
3. Klien mengatakan tidak nafsu makan&muntah
makan Obstruksi pasial
DO :
1. Berat badan 13 kg Refluk peristaltik
2. Pada saat muntah berwarna
kehijauan ± 300cc
Perasaan penuh
Ketidakseimbangan
nutrisi
3. DS : 1. Klien mengatakan 1 Sel ganglion pada Konstipasi
minggu mengalami kesulitan kolon tidak
BAB ada/sangat sedikit
DO : 1. Terdapat jaringan yang
keluar di anus
2. Bising usus 5x per menit spingter rectum
tidak dapat relaksasi
pelebaran kolon
(mega kolon)
gangguan defekasi
Konstipasi
4. DS :Mengeluh sakit di bagian Microbacterium Resiko infeksi b.d
dan gatal di bagian tenggorokan tuberkulosa batuk
DO : Batuk terus menerus
Masuk lewat jalan
napas
Menempel pada
paru
Menetap di jaringan
paru
Terjadi proses
peradangan
Resiko infeksi
Atrofil/pengecilan
otot
Keterlambatan
pertumbuhan dan
perkembangan
3. Diagnosis
1. Nyeri akut b.d distensi abdomen
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual, tidak nafsu
makan&muntah
3. Konstipasi b.d obstruksi ketidak mampuan usus mengevakuasi feses
4. Resiko infeksi b.d batuk
5. Resiko infeksi b.d
6. Intoleransi aktivitas b.d
4. Perencanaan
N Diagnosa Intervensi
Tujuan Rencana Rasional
o Keperawatan
1. Nyeri akut b.d 1. Observasi 1. Untuk memonitor
distensi abdomen TTV adanya perubahan
2. Kaji skala TTV karena nyeri
nyeri, 2. Dengan mengkaji
durasi dan skala, durasi dan
tingkat tingkat nyeri dapat
nyeri diketahui sejauh
3. Berikan mana nyeri yang
posisi yang dirasakan klien
nyaman. 3. Posisi yang nyaman
Fowler/sem dapat mengurangi
i fowler penyebab nyeri
4. Ajarkan 4. Teknik relaksasi dan
teknik distraksi dapat
distraksi menguranggi
dan ketegangan otot
relaksasi. penyebab nyeri
Nafas 5. Kompres hangat bisa
dalam atau mnegurangi nyeri
distraksi 6. Menghilangkan rasa
dengan nyeri
mendengar
kan musik
ritme sesuai
nadi pasien
5. Memberika
n kompres
hangat
memakai
lap
6. Kolaborasi
dengan
dokter
pemberian
analgetik
2. Ketidakseimbanga 1. Kaji tanda .1. Mengetahui
n nutrisi kurang dan gejala penyebab
dari kebutuhan nafsu ketidakseimbangan
b.d mual, tidak makan nutrisi kurang.
nafsu menurun 2. Mengidentifikasi
makan&muntah (makan kebutuhan
bubur tim 1 pertimbangan
kali/hari keinganan individu
dengen dapat memperbaiki
porsi kecil masukan diet.
tidak habis, Untuk mengetahui
hanya ingin kebutuhan nutrisi.
mengkonsu 4. Untuk mengetahui
msi susu tanda-tanda vital.
formula dan 5. Memudahkan
berat badan makanan masuk.
menurun). 6. Mempercepat
2. Kaji riwayat proses
nutrisi, penyEmbUhan.
termasuk 7. Meningkatkan
makanan pengetahuan
yang disukai keluarga pasien
dan yang untuk dapat menjaga
tidak keseimbangan
disukai. nutrisi.
3. Observasi
masukan
makanan
dan
timbang
berat
badan.
4. Monitor
tanda-tanda
vital.
5. Anjurkan
selingi
makan
dengan
minum.
6. Kolaborasi
dengan
anggota
keluarga
memberian
makan
sedikit tapi
sering.
7. Memberita
hukan
informasi
kepada
keluarga
tentang
pentingnya
kebutuhan
nutrisi dan
makan
dalam
tumbuh
kembang
anak
berhubunga
n
penyakitnya
.