Anda di halaman 1dari 16

ASKEP INFEKSI HPV

AYU RAHMAWATI ( 1911012 )

CHRISTINA WAHYUNINGTIAS ( 1911013 )


DEFINISI
Human papillomavirus atau HPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di
permukaan kulit, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. Infeksi virus ini ditandai
dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti lengan, tungkai, mulut,
serta area kelamin.
Infeksi virus HPV dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita atau
melakukan hubungan seks dengan penderita. Sebagian besar infeksi HPV tidak berbahaya
dan tidak menimbulkan gejala
Untuk mencegahnya, vaksinasi HPV dapat diberikan kepada pria dan wanita sejak
usia 9 hingga 26 tahun. Selain itu, guna mengurangi risiko tertular infeksi virus HPV,
disarankan untuk tidak bergonta-ganti pasangan
ETIOLOGI
Virus HPV hidup dalam sel permukaan kulit yang masuk melalui luka di kulit. Penyebaran infeksi HPV dapat
terjadi melalui kontak langsung dengan kulit penderita.
Sebagian besar virus HPV menimbulkan kutil pada bagian tubuh, sedangkan sebagian kecil lainnya dapat
memasuki tubuh melalui hubungan seksual. Ibu hamil juga dapat menularkan virus ini pada bayinya saat persalinan

Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko infeksi virus HPV, yaitu:
a) Sering berganti pasangan seksual.
b) Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
c) Memiliki luka terbuka pada kulit.
d) Menderita penyakit menular seksual, seperti gonore atau chlamydia.
e) Melakukan hubungan seksual melalui anal.
TANDA GEJALA
Infeksi virus HPV sering kali tidak menimbulkan gejala. virus ini dapat bertahan hingga menimbulkan gejala
berupa tumbuhya kutil di permukaan kulit. Berikut adalah ciri-ciri kutil pada kulit sesuai dengan area tumbuhnya :
a) Kutil yang tumbuh di bahu, lengan, dan jari tangan
b) Kutil yang tumbuh di area ini berbentuk benjolan yang terasa kasar. Kutil ini dapat terasa sakit dan rentan
mengalami perdarahan.
c) Kutil yang tumbuh pada telapak kaki (plantar warts)
d) Berbentuk benjolan keras dan terasa kasar, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat menapak.
e) Kutil di daerah wajah
Kutil di wajah memiliki permukaan yang datar (flat warts). Pada anak-anak, lebih sering muncul di daerah rahang
bawah.
f) Kutil kelamin
Kutil kelamin berbentuk seperti kembang kol dan bisa tumbuh pada kelamin wanita maupun laki-laki. Selain di
kelamin, kutil juga bisa tumbuh di dubur dan menimbulkan rasa gatal.
Pemeriksaan Diagnostik
Untuk melihat adanya infeksi HPV yang berisiko mengakibatkan kanker serviks, dokter dapat melakukan pemeriksaan:

1) Tes IVA
Prosedur ini dilakukan dengan meneteskan cairan khusus asam asetat pada area kelamin atau genital. Jika
mengalami infeksi HPV, warna kulit akan berubah menjadi putih.
2) Pap smear
Pap smear bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks yang mengarah pada kanker akibat infeksi HPV.
Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel serviks untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.
3) Tes HPV DNA
Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi adanya unsur genetik (DNA) dari virus HPV yang berisiko tinggi
menimbulkan kanker serviks.
KASUS
Saat dikaji tanggal 3 Mei 2019 pada pukul 09.15 WITA, pasien mengatakan keluar sedikit darah dari kemaluan
dan terasa nyeri pada perut bagian bawah, tidak nafsu makan dan terasa mual.
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit mengalami keputihan dan keluar darah dari kemaluan selama 2
minggu disertai nyeri perut bagian bawah. Lalu pasien dibawa ke RS Hermina Balikpapan tanggal 18 Januari 2019 dan
menjalani pemeriksaan biopsy dan barulah pasien mengetahui telah menderita kanker serviks. Pasien kemudian di
rujuk ke rumah sakit umum Abdul Wahab Sjahranie untuk menjalani kemoradioterapi. Pasien mengatakan sudah
dilakukan pengobatan dengan radioterapi sebanyak 2 kali dan saat ini menunggu untuk proses kemoterapi. Pasien
masuk ke rumah sakit umum Abdul Wahab Sjahranie melalui IGD tanggal 2 Mei 2019 pukul 16.24 WITA karena
mengalami perdarahan dari kemaluan dan mual muntah. Saat dilakukan pengkajian 3 Mei 2019 jam 09.15 WITA Ny.S
mengatakan keluar darah bergumpal dari kemaluan, tidak nafsu makan, terasa mual, nyeri di perut bagian bawah , skala
nyeri 4, seperti ditusuk-tusuk selama 3-4 menit terasa hilang timbul,badan terasa lemas dan kepala pusing, pasien
mengatakan dibantu suami saat akan ke kamar mandi/wc. Pasien terlihat pucat, lemas dan terkadang meringis menahan
sakit saat nyeri timbul.
PENGKAJIAN
1. Identitas Klien :
Nama : Ny. S
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Karang Asam Rt 01/ Rw 08 Balikpapan
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Status Perkawinan : Menikah
2. Riwayat Kesehatan

a) Keluhan Utama : Saat dikaji tanggal 3 Mei 2019 pada pukul 09.15 WITA, pasien mengatakan keluar sedikit darah dari kemaluan
dan terasa nyeri pada perut bagian bawah, tidak nafsu makan dan terasa mual.

b) Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit mengalami keputihan dan keluar darah dari kemaluan
selama 2 minggu disertai nyeri perut bagian bawah. Lalu pasien dibawa ke RS Hermina Balikpapan tanggal 18 Januari 2019 dan
menjalani pemeriksaan biopsy dan barulah pasien mengetahui telah menderita kanker serviks. mengalami perdarahan dari kemaluan
dan mual muntah. Saat dilakukan pengkajian 3 Mei 2019 jam 09.15 WITA Ny.S mengatakan keluar darah bergumpal dari kemaluan,
tidak nafsu makan, terasa mual, nyeri di perut bagian bawah ,, pasien mengatakan dibantu suami saat akan ke kamar mandi/wc.
Pasien terlihat pucat, lemas dan terkadang meringis menahan sakit saat nyeri timbul.

c) Riwayat Penyakit dahulu : Pasien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit karena sakit kanker serviks 4 bulan yang
lalu dan sudah dilakukan pengobatan.

d) Riwayat Penyakit keluarga : Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kanker ataupun penyakit
lainnya seperti Hipertensi, Diabetes melitus dan lainnya.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS : Kondisi Pasca Trauma Nyeri Kronis


Pasien mengatakan nyeri perut
bagian
Bawah
Tekanan Emosional
P : nyeri kanker serviks
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri perut bagian bawah hingga Kondisi Muskuloskeletal Kronis
vagina
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
Gangguan Fungsi Metabolik
DO :
1) Pasien terlihat meringis ketika
nyeri timbul Kerusakan Sistem Syaraf
2) Nyeri tekan pada perut bagian
bawah

TD : 150/90 mmHg
Penekanan Syaraf lumbosakrlis
N : 104 x/menit
NO DATA ETIOLOGI MASALAH

2 DS : Faktor Psikologi Resiko Defisit Nutrisi


a. Pasien mengatakan tidak ( Stress dan keengganan untuk makan )
nafsu makan
b. Pasien mengatakan terasa
mual Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
c. Pasien mengatakan mengalami
penurunan berat badan 6 kg
dalam 6 bulan terakhir Ketidakmampuan mencerna makanan

DO :
c. Pasien terlihat lemas
d. Porsi makan tidak dihabiskan Mual Muntah
e. Pasien makan 2-3 sendok
f. IMT : 21,09 (normal)
NO DATA ETIOLOGI MASALAH

3 DS : Imobilitas Intoleransi Aktivitas


a. Pasien mengatakan dibantu suami
saat akan ke kamar mandi / WC
b. Pasien mengatakan badan terasa
lemas dan kepala pusing Kelemahan

DO :

c. Pasien terlihat lemas


Tirah Baring
d. Pasien terlihat pucat
e. Pasien hanya berbaring dan
sesekali duduk di tempat tidur
f. Hemoglobin 8,8 g/dl
Ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
Prioritas Diagnosa

1. Nyeri Kronis b.d Penekanan syaraf lumbosakrlis d.d sebelum masuk rumah sakit mengalami keputihan dan
keluar darah bergumpal dari kemaluan selama 2 minggu disertai nyeri perut bagian bawah. Pasien mengatakan
sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit karena sakit kanker serviks 4 bulan yang lalu dan sudah dilakukan
pengobatan.

2. Resiko Defisit Nutrisi b.d mual muntah d.d tidak nafsu makan dan terasa mual.

3. Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen d.d badan terasa lemas, pucat dan
kepala pusing, terkadang meringis menahan sakit saat nyeri timbul. Pasien hanya berbaring dan sesekali duduk
di tempat tidur, dan pasien dibantu suami saat akan ke kamar mandi/ wc .
Masalah Keperawatan yang muncul

a. Nyeri Kronis : Penekanan syaraf lumbosakrlis


b. Resiko Defisit Nutrisi : Mual Muntah
c. Intoleransi Aktivitas : Ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
NURSING CARE PLAN
NO DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
Luaran Utama : Tingkat Nyeri
Setelah dilakukan tindakan Keperawatan selama 1x24 jam, diharapkan Tingkat
1 Nyeri Kronis Nyeri Menurun dengan kriteria hasil : Manajemen Nyeri
a. Keluhan nyeri ( Menurun )
b. Meringis ( Menurun )
c. Ketegangan otot ( Menurun )
d. Muntah ( Menurun )
e. Mual ( Menurun )
f. Fungsi berkemih ( Membaik )

Luaran Utama : Status Nutrisi


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, diharapkan Status
2 Resiko Defisit Nutrisi Nutrisi Membaik dengan kriteria hasil: Manajemen
a. Porsi makanan yang dihabiskan ( Meningkat )
b. Nyeri abdomen ( Menurun )
Gangguan Makan
c. Berat Badan ( Membaik )
d. Indeks Massa Tubuh ( IMT ) ( Membaik )
e. Frekuensi makan ( Membaik )
f. Nafsu makan ( Membaik )
g. Membran mukosa ( Membaik )

Luaran Utama : Toleransi Aktivitas


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, diharapkan Toleransi
3 Intoleransi Aktivitas Aktivitas Meningkat dengan kriteria hasil : Manajemen Energi
a. Frekuensi nadi ( Meningkat )
b. Saturasi oksigen ( Meningkat )
c. Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari ( Meningkat )
KESIMPULAN
Human papillomavirus atau HPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di
permukaan kulit, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. Infeksi virus ini
ditandai dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti lengan,
tungkai, mulut, serta area kelamin.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai