Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko infeksi virus HPV, yaitu:
a) Sering berganti pasangan seksual.
b) Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
c) Memiliki luka terbuka pada kulit.
d) Menderita penyakit menular seksual, seperti gonore atau chlamydia.
e) Melakukan hubungan seksual melalui anal.
TANDA GEJALA
Infeksi virus HPV sering kali tidak menimbulkan gejala. virus ini dapat bertahan hingga menimbulkan gejala
berupa tumbuhya kutil di permukaan kulit. Berikut adalah ciri-ciri kutil pada kulit sesuai dengan area tumbuhnya :
a) Kutil yang tumbuh di bahu, lengan, dan jari tangan
b) Kutil yang tumbuh di area ini berbentuk benjolan yang terasa kasar. Kutil ini dapat terasa sakit dan rentan
mengalami perdarahan.
c) Kutil yang tumbuh pada telapak kaki (plantar warts)
d) Berbentuk benjolan keras dan terasa kasar, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat menapak.
e) Kutil di daerah wajah
Kutil di wajah memiliki permukaan yang datar (flat warts). Pada anak-anak, lebih sering muncul di daerah rahang
bawah.
f) Kutil kelamin
Kutil kelamin berbentuk seperti kembang kol dan bisa tumbuh pada kelamin wanita maupun laki-laki. Selain di
kelamin, kutil juga bisa tumbuh di dubur dan menimbulkan rasa gatal.
Pemeriksaan Diagnostik
Untuk melihat adanya infeksi HPV yang berisiko mengakibatkan kanker serviks, dokter dapat melakukan pemeriksaan:
1) Tes IVA
Prosedur ini dilakukan dengan meneteskan cairan khusus asam asetat pada area kelamin atau genital. Jika
mengalami infeksi HPV, warna kulit akan berubah menjadi putih.
2) Pap smear
Pap smear bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks yang mengarah pada kanker akibat infeksi HPV.
Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel serviks untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.
3) Tes HPV DNA
Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi adanya unsur genetik (DNA) dari virus HPV yang berisiko tinggi
menimbulkan kanker serviks.
KASUS
Saat dikaji tanggal 3 Mei 2019 pada pukul 09.15 WITA, pasien mengatakan keluar sedikit darah dari kemaluan
dan terasa nyeri pada perut bagian bawah, tidak nafsu makan dan terasa mual.
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit mengalami keputihan dan keluar darah dari kemaluan selama 2
minggu disertai nyeri perut bagian bawah. Lalu pasien dibawa ke RS Hermina Balikpapan tanggal 18 Januari 2019 dan
menjalani pemeriksaan biopsy dan barulah pasien mengetahui telah menderita kanker serviks. Pasien kemudian di
rujuk ke rumah sakit umum Abdul Wahab Sjahranie untuk menjalani kemoradioterapi. Pasien mengatakan sudah
dilakukan pengobatan dengan radioterapi sebanyak 2 kali dan saat ini menunggu untuk proses kemoterapi. Pasien
masuk ke rumah sakit umum Abdul Wahab Sjahranie melalui IGD tanggal 2 Mei 2019 pukul 16.24 WITA karena
mengalami perdarahan dari kemaluan dan mual muntah. Saat dilakukan pengkajian 3 Mei 2019 jam 09.15 WITA Ny.S
mengatakan keluar darah bergumpal dari kemaluan, tidak nafsu makan, terasa mual, nyeri di perut bagian bawah , skala
nyeri 4, seperti ditusuk-tusuk selama 3-4 menit terasa hilang timbul,badan terasa lemas dan kepala pusing, pasien
mengatakan dibantu suami saat akan ke kamar mandi/wc. Pasien terlihat pucat, lemas dan terkadang meringis menahan
sakit saat nyeri timbul.
PENGKAJIAN
1. Identitas Klien :
Nama : Ny. S
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Karang Asam Rt 01/ Rw 08 Balikpapan
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Status Perkawinan : Menikah
2. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama : Saat dikaji tanggal 3 Mei 2019 pada pukul 09.15 WITA, pasien mengatakan keluar sedikit darah dari kemaluan
dan terasa nyeri pada perut bagian bawah, tidak nafsu makan dan terasa mual.
b) Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit mengalami keputihan dan keluar darah dari kemaluan
selama 2 minggu disertai nyeri perut bagian bawah. Lalu pasien dibawa ke RS Hermina Balikpapan tanggal 18 Januari 2019 dan
menjalani pemeriksaan biopsy dan barulah pasien mengetahui telah menderita kanker serviks. mengalami perdarahan dari kemaluan
dan mual muntah. Saat dilakukan pengkajian 3 Mei 2019 jam 09.15 WITA Ny.S mengatakan keluar darah bergumpal dari kemaluan,
tidak nafsu makan, terasa mual, nyeri di perut bagian bawah ,, pasien mengatakan dibantu suami saat akan ke kamar mandi/wc.
Pasien terlihat pucat, lemas dan terkadang meringis menahan sakit saat nyeri timbul.
c) Riwayat Penyakit dahulu : Pasien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit karena sakit kanker serviks 4 bulan yang
lalu dan sudah dilakukan pengobatan.
d) Riwayat Penyakit keluarga : Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kanker ataupun penyakit
lainnya seperti Hipertensi, Diabetes melitus dan lainnya.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
TD : 150/90 mmHg
Penekanan Syaraf lumbosakrlis
N : 104 x/menit
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
DO :
c. Pasien terlihat lemas
d. Porsi makan tidak dihabiskan Mual Muntah
e. Pasien makan 2-3 sendok
f. IMT : 21,09 (normal)
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
DO :
1. Nyeri Kronis b.d Penekanan syaraf lumbosakrlis d.d sebelum masuk rumah sakit mengalami keputihan dan
keluar darah bergumpal dari kemaluan selama 2 minggu disertai nyeri perut bagian bawah. Pasien mengatakan
sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit karena sakit kanker serviks 4 bulan yang lalu dan sudah dilakukan
pengobatan.
2. Resiko Defisit Nutrisi b.d mual muntah d.d tidak nafsu makan dan terasa mual.
3. Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen d.d badan terasa lemas, pucat dan
kepala pusing, terkadang meringis menahan sakit saat nyeri timbul. Pasien hanya berbaring dan sesekali duduk
di tempat tidur, dan pasien dibantu suami saat akan ke kamar mandi/ wc .
Masalah Keperawatan yang muncul