Anda di halaman 1dari 5

GASTROENTERITIS (TERMASUK DISENTRI, KOLERA DAN

GIARDIASIS)
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 14 Juni 2023
Halaman : 1/5
UPTD PUSKESMAS dr. Ratna Megasari, M.Kes
MOJO NIP. 19821227 200902 2 009

1. Pengertian Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus


halus yang ditandai dengan diare dengan frekuensi 3 kali atau lebih
dalam waktu 24 jam. Apabila diare > 30 hari disebut kronis.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan


diagnosa serta penatalaksanaan Gastroenteritis di UPTD
Puskesmas Mojo.

3. Kebijakan SP Kepala UPTD Puskesmas Mojo Nomor


440.7.2.13/078.SP/436.7.2.3.32/2023 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPTD Puskesmas Mojo

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


Hk.01.07/Menkes/1936/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor Hk.01.07/Menkes/1186/2022 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama

5. Prosedur / 1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis


Langkah –
langkah 2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas melakukan anamnesa
Pasien datang ke dokter karena buang air besar (BAB) lembek
atau cair, dapat bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi
3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Dapat disertai rasa tidak
nyaman di perut (nyeri atau kembung), mual dan muntah serta
tenesmus.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien

Pemeriksaan terpenting adalah menentukan tingkat/derajat


dehidrasi akibat diare. Tanda-tanda dehidrasi yang perlu
diperhatikan adalah turgor kulit perut menurun, akral dingin,
penurunan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, tangan
keriput, mata cekung tidak, penurunan kesadaran (syok
hipovolemik), nyeri tekan abdomen, kualitas bising usus
1/5
hiperperistaltik. Pada anak kecil cekung ubun-ubun kepala.
Pada tanda vital lain dapat ditemukan suhu tubuh yang tinggi
(hiperpireksi), nadi dan pernapasan cepat.

Pemeriksaan derajat dehidrasi


Gejala Derajat Dehidrasi
Minimal (< 3% Ringan sampai Berat
dari berat badan) sedang (3-9% dari (> 9% dari berat
berat badan) badan)

Baik, sadar Normal, lemas, Apatis, letargi,


Status penuh atau gelisah, tidak sadar
mental iritabel

Minum normal, Sangat haus, Tidak dapat


Rasa haus mungkin sangat ingin minum
menolak minum minum
Denyut Normal Normal sampai Takikardi,
jantung meningkat pada kasus berat
bradikardi
Kualitas Normal Normal sampai Lemah atau
denyut nadi menurun tidak teraba
Pernapasan Normal Normal cepat Dalam
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Air mata Ada Menurun Tidak ada
Mulut dan Basah Kering Pecah-pecah
Turgor
lidah kulit Baik < 2 detik > 2 detik
Isian kapiler Normal Memanjang Memanjang,
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin
Normal sampai Menurun Minimal
Output urin menurun

Pemeriksaan Penunjang

Pada kondisi pasien yang telah stabil (dipastikan hipovolemik


telah teratasi), dapat dilakukan pemeriksaan Darah rutin (lekosit)
untuk memastikan adanya infeksi.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis (BAB cair lebih dari


3 kali sehari) dan pemeriksaan fisik (ditemukan tanda-tanda

2/5
hipovolemik dan pemeriksaan konsistensi BAB)

5. Petugas lakukan diagnosa pada pasien


6. Merujuk pasien ke Rumah sakit bila ada:
a. Anak diare dengan dehidrasi berat dan tidak ada fasilitas
rawat inap dan pemasangan intravena.
b. Jika rehidrasi tidak dapat dilakukan atau tercapai dalam 3
jam pertama penanganan.
c. Anak dengan diare persisten
d. Anak dengan syok hipovolemik
7. Petugas memberikan terapi :
Pada umumnya diare akut bersifat ringan dan sembuh cepat
dengan sendirinya melalui rehidrasi dan obat antidiare,
sehingga jarang diperlukan evaluasi lebih lanjut.

Terapi dapat diberikan dengan:

a. Memberikan cairan dan diet adekuat

b. Pasien diare yang belum dehidrasi dapat diberikan obat anti


diare dan antimikroba untuk terapi definitif.

Obat anti diare, antara lain:.atapulgit 4x2 tablet/ diberikan tiap


BAB encer sampai diare stop.

Antimikroba, antara lain:

a. Trimetroprim/Sulfamethoxazole 160/800 2x 1 tablet/hari.

b. Apabila diare diduga disebabkan oleh Giardia,


metronidazole dapat digunakan dengan dosis 3x500 mg/ hari
selama 7 hari.

Kondisi yang memerlukan evaluasi lebih lanjut pada diare akut


apabila ditemukan:

a. Diare memburuk atau menetap setelah 7 hari, feses harus


dianalisa lebh lanjut.

b. Pasien dengan tanda-tanda toksik (dehidrasi, disentri,


demam ≥ 38.5⁰C,

c. Nyeri abdomen yang berat pada pasien usia di atas 50 tahun

d. Pasien usia lanjut

e. Muntah yang persisten

3/5
f. Perubahan status mental seperti lethargi, apatis, irritable.

g. Terjadinya outbreak pada komunitas

h. Pada pasien yang immunocompromised.

8. Petugas memberikan resep obat dan KIE kepada pasien

Pada kondisi yang ringan, diberikan edukasi kepada


keluarga untuk membantu asupan cairan. Edukasi juga
diberikan untuk mencegah terjadinya GE dan mencegah
penularannya.

9. Petugas mencatat di rekam medis pasien

6. Diagram
Alir Pasien datang

Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis

Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien

Petugas melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien

ya
Laboraturium Pembacaan Hasil (
? Petugas memberikan

tidak informasi hasil Lab )

Diagnosis

ya
Ada Pasien dirujuk ke Rumah
penyulit ? Sakit

tidak

Petugas memberi KIE pada pasien

Petugas memberi Terapi pada pasien

Petugas mencatat dalam


rekam medis pasien

7. Unit 1. Poli Umum


Terkait 2. Poli Gigi
3. Poli KIA/KB
8. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Catatan tindakan
4/5
3. Informed consent

9. Rekaman Tanggal mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
historis diberlakukan
perubahan

5/5

Anda mungkin juga menyukai