Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN

Diagnosa Keperawatan Elimasi

1. Disfungsi mortilitas gastrointestinal yaitu suatu kondisi dimana adanya peningkatan


atau penurunan aktivitas peristaltik usus.
Data pendukung yaitu :
a. Adanya kra abdomen
b. Tidak ada flatus
c. Ditandai hipoaktif atau hiperaktif perstaltik usu

Turunan dari Diagnosa Disfungsi Mortilitas Gastrointestinal yaitu : Konstipasi dan Diare
2. Konstipasi. Terdiri dari tiga data utama yaitu :
a. Pengeluaran feses yang sulit atau tidak tuntas
b. Frekuensi BAB kurang dari 2x seminggu atau bahkan bisa tidak BAB
c. Feses kering
3. Gangguan eliminasi Urin. Turunan dari Diagnosa Gangguan Eliminasi Urin yaitu:
Inkontinensia urin
A. Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Masalah


.
1. Ds : Pola BAB tidak Gangguan kebutuhan
teratur
 Pola BAB tidak teratur eliminasi : konstipasi
 Pengeluaran feses sulit dan nyeri
 Perasaan penuh pada perut Nafsu makan menurun
 Nafsu makan menurun
Do:
Perut terasa penuh
 Feses keras
 Tekanan pada rectum

Pembesaran abdomen

Tekanan pada rectum

Pengeluaran feses sulit


dan Nyeri

Konstipasi
2. DS :
- Ibu klien mengatakan An. AL
mencret ± 2 hari dan dalam satu hari
mencret lebih dari 5 kali cair. - Saat
di kaji pasien BAB sebanyak kurang Defisit volume cairan Kehilngan cairan
lebih 5x dengan konsistensi cair dan sekunder terhadap
berlendir. diare.
- Ibu klien mengatakan anaknya
sering meminta minum ASI maupun
air putih
DO :
- Akral hangat
- Pasien sering rewel - Pasien
terlihat lemas
- TTV: Suhu : 37℃, RR: 18 x
/menit, Nadi :99 x/menit

B. Diagnosa Keperawatan

No dx. Keperawatan Tgl Tgl Paraf dan nama


. (berdasarkan prioritas) ditemukan Teratasi jelas

1. Gangguan kebutuhan eliminasi : 18 Juni 2020


konstipasi b.d pola Defekasi
tidak teratur ditandai dengan
perasaan penuh atau tekanan
pada rectum.
2. Defisit volume cairan b.d 18 Juni 2020
Kehilngan cairan sekunder
terhadap diare

C. Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1. Gangguan kebutuhan      Tujuan 1. Monitor tanda dan
eliminasi : konstipasi Setelah dilakukan asuhan gejala konstipasi
b.d Pola Defekasi tidak keperawatan diharapkan pasien 2.  Monior bising usus
teratur ditandai dengan dapat BAB secara teratur 3.  Monitor feses :
perasaan penuh atau Kriteria Hasil frekuensi, konsistensi
tekanan pada rectum.  Mempertahankan bentuk feses dan volume
lunak setiap 1-3 hari 4. Identifikasi faktor
  Bebas dari ketidaknyamanan penyebab dan
dan konstipasi kontribusi konstipasi
  Mengidentifikasi indicator 5. Konsultasikan dengan

untuk mencegah konstipasi dokter tentang

 Feses lunak dan berbentuk penurunan / kenaikan


frekuensi bising usus
2. Defisit volume cairan Tujuan 1. Identifikasi penyebab
b.d Kehilngan cairan Setelah dilakukan tindakan diare (mis. Inflamasi
sekunder terhadap diare keperawatan selama diharapkan gastrointestinal, iritasi
masalah keperawatan defisit gastrointestinal)
volume cairan dapat diatas 2. Identifikasi riwayat
Kritera Hasil pemberian makanan
1. Tekanan darah, nadi suhu 3. Monitor warna,
dalam batas normal volume, frekwensi,
2. Mempertahankan urine dan konsistensi tinja.
output sesuai dengan usia 4. Monitor tanda dan
dan BB (urine normal) gejala hipovolemia
3. Tidak ada tanda-tanda 5. Monitor jumlah
dehidrasi, turgor kulit pengeluaran diare
baik, membran mukosa 6. Kolaborasi pemberian
lembab,tidak ada rasa haus obat antispasmodic/
yang berlebihan spasmolitik

Anda mungkin juga menyukai