Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN NY.

V
PADA IBU HAMIL DENGAN
GANGGUAN ELIMINASI URINE
(INKONTENENSIA URINE)

Disusun Oleh :
Fatonah Nabila Hasna Adilah
1811020104
DEFINISI
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana
seseorang wanita yang didalam rahimnya terdapat
embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat
masa konsepsi hingga lahirnya janin dan lamanya
kehamilan dimulai dari ovulasi hingga partus yang
diperkirakan sekitar 40 minggu. Yang dibagi
menjadi 3 semester yaitu trisemster I (0-12
minngu), trisemster II (13-28 minggu) , trisemester
III (29-42) minggu. (Kuswati,2014)
Anatomi Fisiologis
a. Uterus
Pertumbuhan janin, rahim membesar
akibat hipertropi otot polos rahim.
b. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, massa terdapat korpus
luteum gravidarum, yang mengambil
alih pengeluaran estrogen dan
progesterone.
c. Vagina dan Vulva
Warna lebih merah atau kebiruan yang
disebut tanda chadwik. PH sekret
vagina (3,5-6) karena peningkatan
produksi asam laktat oleh Lactobacillus
acidovilius dalam glikogen epitel
vagina juga akibat peningkatan kadar
estrogen.
d. Dinding Abdomen f. Sistem Pernafasan
Pembesaran rahim menimbulkan Wanita hamil kadang-kadang
peregangan dan menyebabkan mengeluh sesak nafas dan pendek.
robeknya serabut elastic dibawah
kulit. g. Saluran Pencernaan
Saliva meningkat pada trimester
e. Sistem Hematologi pertama, mengeluh mual dan
Volume darah total dan volume muntah. Absorbsi makanan baik
plasma darah naik, curah jantung namun akan menimbulkan
yang meningkat. obstipasi, gejala muntah.
Protein darah, protein albumin dan
gama globulin menurun dalam
h. Tulang dan Gigi
triwulan pertama eritrosit meningkat
untuk transportasi O2 yang sangat Persendian panggul akan terasa
diperlukan selama kehamilan. longgar, karena ligamen-ligamen
Nadi dan Tekanan darah melunak. Juga terjadi sedikit
cenderung menurun terutama selama pelebaran pada ruang sendi.
trimester kedua.
Kulit
i. Reaksi Psikologis
Wajah (Cloasma Gravidarum)).
Payudara (Puting susu dan Aerola TRIMESTER I
mammae). Perut mengalami (Linea  Umumnya wanita hamil pada
Nigra,Striae Gravidarum). periode ini mengalami reaksi
psikologis dan emosional. Wanita
j. Kalenjar Endokrin yang pertama hamil ditunjukan
adanya rasa kecemasan dan
Kalenjar Tiroid (membesar)
kegusaran.
Kalenjar Hipofisis (membesar)
TRIMESTER II
Kalenjar Adrenal (Tdk dipengaruhi)  Sudah menerima kehamilan
dengan baik, perasaan cemas
k. Metabolisme kembali muncul kembali kertika
Tingkat metabolisme basal (BMR) melihat keadaan perut yang
pada wanita hamil meningkat 10-20 semakin membesar.
%, terutama pada trimester akhir. TRIMESTER III
Keseimbangan asam alkali sedikit  Bertambahnya usia kehamilan
mengalami perubahan konsentrasi akan mengakibatkan perasaan
alkali. tidak nyaman.
PATHWAY
IBU PERUBAHAN SISTEM
PRENATAL FISIOLOGIS PERKEMIHAN

PENINGKATAN PERKEMIHAN JANIN


FREKUENSI PD VU BERKEMBANG
BAK

GANGGUAN
ELIMINASI
URIN
DATA PASIEN
Nama : Ny. V
Usia : 26 Th

Keluhan Utama
Klien mengatakan merasa lebih sering BAK dan ketika BAK tidak merasa
tuntas.

Riwayat penyakit Sekarang


Pada tanggal 07 Desember 2020 pasien dikaji. Pada saat dikaji klien
mengeluh sering BAK, BAK tidak tuntas, mengeluarkan urine ketika
tertawa terbahak-bahak atau bersin, kesemutan di daerah tangan atau
lengan, nyeri pinggang. Keluhan meningkat apabila klien beraktivitas
lebih dan jeluhan menurun saat istirahat, Nyeri pinggang seperti ditarik-
tarik, skala nyeri 2 (tanpa gangguan), nyeri hilag timbul pada saat tidur
dimalah hari.
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS : Pembesaran Uterus Gangguan Eliminasi
- Pasien mengatakana danya Uruine
perubahab biasa BAK
- Pasien mengatakan sering Kehamilan
BAK bisa mencapai kurang Inkontenensia Urine
lebih 11 x sehari
- Pasien mengatakan sering
mengeluarkan urine ketika
tertawa terbahak-bahak atau
bersin
- Pasien mengatakan jika BAK
merasa tidak tuntas
DO :
- Pasien tampak sering ke
kamar mandi untuk BAK
mencapai 11 x sehari
- Pasien tampak memegang
bagian bawah perut ketika
bersin atau tertawa terbahak-
bahak
- Pasien tampak tidak tuntas
ketika BAK

TTV :
TD : 110/70 mmHg
S : 37
N : 132x/menit
RR : 32x/menit

DIAGNOSIS KEPERAWATAN :

Gangguan eliminasi urine (inkontenensia urin) b.d


pembesaran uterus (kehamilan) d.d perubahan kebiasaan
BAK,insesitas sering kurang lebih 11x sehari, BAK tidak
tuntas
NOC NIC
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selma 3 x 24 O :
jam, masalah teratasi dengan kriteria hasil : - Identifikasi tanda dan
gejala inkontenensia Urin
- dentifikasi faktor
Indikator Awal Target penyebab retensi dan
Berkemih tidak teratur 2 4 inkontenensia urin
- Monitor eleminasi urin
Inkontenensia Urin 3 5
- Pantau TTV
Frekuensi Berkemih 2 4
Pola eliminasi 2 4 N : Batasi asupan cairan
E:
- Anjurkan mengurangi
asupan cairan
- Ajarkan terapi modalitas
penguatan otot panggul
(perkemihan)
- Ajarkan mengenali tanda
berkemih dan waktu yang
tepay untuk berkemih
C:
Kolaborasi pemberisn obat
supositona, jika perlu
Hari/tgl/wkt Implementasi Respon
Senin/07/12/2020 - Identifikasi tanda dan DS :
gejala inkontenensia - Pasien mengatakana
10 : 00 Urin danya perubahab biasa
- dentifikasi faktor BAK
s.d penyebab retensi dan - Pasien mengatakan
inkontenensia urin sering BAK bisa
14 : 00 - Monitor eleminasi urin mencapai kurang lebih
- Pantau TTV 11 x sehari
- Batasi asupan cairan - Pasien mengatakan
- Anjurkan mengurangi sering mengeluarkan
asupan cairan urine ketika tertawa
- Ajarkan terapi terbahak-bahak atau
modalitas penguatan bersin
otot panggul - Pasien mengatakan
(perkemihan) jika BAK merasa tidak
- Ajarkan mengenali tuntas
tanda berkemih dan DO :
waktu yang tepat untuk - Pasien tampak sering
berkemih (6-7)x sehari ke kamar mandi untuk
- Kolaborasi pemberisn BAK mencapai 11 x
obat supositona, jika sehari
perlu
- Pasien tampak
memegang bagian
bawah perut ketika
bersin atau tertawa
terbahak-bahak
- Pasien tampak tidak
tuntas ketika BAK
- Pasien tampak
mengikuti ajaran dari
perawat

TTV :
TD : 110/70 mmHg
S : 37°𝐶
N : 132x/menit
RR : 32x/menit
Hari/tgl/wkt Implementasi Respon
Selasa/08/12/2020 - Identifikasi tanda dan DS :
gejala inkontenensia - Pasien mengatakan
08:00 Urin msih sering BAK tetapi
- Monitor eleminasi urin saat ini kurang lebih 10
s.d - Memantau TTV x sehari
- Batasi asupan cairan - Pasien mengatakan
13:00 - Anjurkan mengurangi masih mengeluarkan
asupan cairan , yg urine ketika tertawa
tadinya 2 gelas setiap terbahak-bahak atau
akan tidur menjadi 1 bersin
gelas saja. Karena - Pasien jika BAK
pasien sudah terbiasa merasa tidak tuntas
minum 1 liter air DO :
sebelum tidur - Pasien tampak masih
- Ajarkan terapi yoga sering ke kamar mandi
kurang lebih 25 menit untuk BAK, tetapi saat
ini 10 x sehari
- Pasien tampak
memegang bagian
bawah perut ketika
tertawa terbahak-bahak
atau bersin
- Pasien tampak merasa
tidak tuntas saat BAK
- Pasien tampak
melakukan yoga
dengan baik .

TTV :
TD : 120/80 mmHg
S : 36,5°C
N : 120x/menit
RR : 20x/menit
Hari/tgl/wkt Implementasi Respon
Rabu/09/12/2020 - Monitor eleminasi urin DS :
- Memantau TTV - Pasien mengatakan
08:00 - Batasi asupan cairan msih sering BAK tetapi
yg tadinya 2 gelas saat ini kurang lebih 8 x
s.d setiap akan tidur sehari
menjadi 1 gelas saja. - Pasien mengatakan
11:00 Karena pasien sudah sudah tdk
terbiasa minum 1 liter mengeluarkan urine
air sebelum tidur ketika tertawa
- Ajarkan terapi yoga terbahak-bahak atau
kurang lebih 25 menit bersin
- Pasien jika BAK
merasa sdh lebih
tuntas
DO :
- Pasien tampak masih
sering ke kamar mandi
untuk BAK, tetapi saat
ini 8 x sehari
- Pasien tampak sdh tdk
memegang bagian
bawah perut
- Pasien tampak merasa
sdh lbh tuntas saat
BAK
- Pasien tampak
melakukan yoga
dengan baik .

TTV :
TD : 120/80 mmHg
S : 37,0°C
N : 124x/menit
RR : 21x/menit
Tgl/JAM EVALUASI
07/12/20 S :
- Pasien mengatakana danya perubahab biasa BAK
10:00 - Pasien mengatakan sering BAK bisa mencapai kurang lebih 11 x sehari
s.d - Pasien mengatakan sering mengeluarkan urine ketika tertawa
14:00 terbahak-bahak atau bersin
- Pasien mengatakan jika BAK merasa tidak tuntas
O:
- Pasien tampak sering ke kamar mandi untuk BAK mencapai 11 x
sehari
- Pasien tampak memegang bagian bawah perut ketika bersin atau
tertawa terbahak-bahak
- Pasien tampak tidak tuntas ketika BAK
- Pasien tampak mengikuti ajaran dari perawat

TTV :
TD : 110/70 mmHg
S : 37°𝐶
N : 132x/menit
RR : 32x/menit
A : Gangguan eliminasi urin masih berlangsung

Indikator Awal Target Akhir


Berkemih tidak teratur 2 4 2
Inkontenensia Urin 3 5 3
Frekuensi Berkemih 2 4 2
Pola eliminasi 2 4 2

P : Lamjutan Interverensi
- Identifikasi tanda dan gejala inkontenensia Urin
- Monitor eleminasi urin
- Memantau TTV
- Batasi asupan cairan
- Anjurkan mengurangi asupan cairan , yg tadinya 2 gelas setiap akan
tidur menjadi 1 gelas saja. Karena pasien sudah terbiasa minum 1 liter
air sebelum tidur
- Ajarkan terapi yoga kurang lebih 25 menit
Tgl/JAM EVALUASI
08/12/20 S :
- Pasien mengatakan msih sering BAK tetapi saat ini kurang lebih 10 x
08:00 sehari
s.d - Pasien mengatakan masih mengeluarkan urine ketika tertawa
13:00 terbahak-bahak atau bersin
- Pasien jika BAK merasa tidak tuntas
O:
- Pasien tampak masih sering ke kamar mandi untuk BAK, tetapi saat ini
10 x sehari
- Pasien tampak memegang bagian bawah perut ketika tertawa
terbahak-bahak atau bersin
- Pasien tampak merasa tidak tuntas saat BAK
- Pasien tampak melakukan yoga dengan baik .

TTV :
TD : 120/80 mmHg
S : 36,5°C
N : 120x/menit
RR : 20x/menit
A : Gangguan eliminasi urin masih berlangsung

P : Lamjutan Interverensi

- Monitor eleminasi urin


- Memantau TTV
- Batasi asupan cairan yg tadinya 2 gelas setiap akan tidur menjadi 1
gelas saja. Karena pasien sudah terbiasa minum 1 liter air sebelum
tidur
- Ajarkan terapi yoga kurang lebih 25 meni
Tgl/JAM EVALUASI
08/12/20 S :
- Pasien mengatakan msih sering BAK tetapi saat ini kurang lebih 8 x
08:00 sehari
s.d - Pasien mengatakan sudah tdk mengeluarkan urine ketika tertawa
13:00 terbahak-bahak atau bersin
- Pasien jika BAK merasa sdh lebih tuntas
O:
- Pasien tampak masih sering ke kamar mandi untuk BAK, tetapi saat ini
8 x sehari
- Pasien tampak sdh tdk memegang bagian bawah perut
- Pasien tampak merasa sdh lbh tuntas saat BAK
- Pasien tampak melakukan yoga dengan baik .

TTV :
TD : 120/80 mmHg
S : 37,0°C
N : 124x/menit
RR : 21x/menit
A : Gangguan eliminasi urin masih berlangsung

Indikator Awal Target Akhir


Berkemih tidak teratur 2 4 4
Inkontenensia Urin 3 5 5
Frekuensi Berkemih 2 4 4
Pola eliminasi 2 4 4

P : Interverensi dihentikan
KOMPLIKASI
 ISK : Infeksi saluran kemih adalah kondisi yang
paling umum terjadi saat kehamilan.
 Hiperemesis gravidarum (mual dan muntah parah)
 Inkompetersi servix
 Ketuban pecah dini
 Plasenta Previa
 Diabetes gestasioral
 Keguguran
 Ketuban oecah dini
ROGNOSIS
Gangguan eliminasi urin seperti inkontenensia urin, berkemih
tidaak tuntas, intensitas berkemih yang sering pada saat
kehamilan merupakan kondisi yang biasa terjadi, meskipun nanti
akan hilang dengan sendirinya tetapi jika dibiarkan akan
mengganggu kesehatan ibu hamil sendiri. Perempuan hamil yang
mengalami gangguan eliminasi urin mengaku merasa terganggu
dalam melakukan aktivitas, seperti bekerja dan istirahat.
Namun, setelah pasien dikaji dan diberikan asuhan keperawatan
selama 3 hari, gangguan eliminasi pada pasien sudah lebih
teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. WAHYUNI, Tengku Sri. EFEKTIFITAS MODIFIKASI
BIOFEEDBACK DAN KEGELEXERCISE DENGAN TERAPI
YOGA TERHADAP INKONTINENSIA URINTIPE STRES PADA
IBU PERIMENOPAUSE DI KELURAHAN SETIANEGARA
KECAMATAN SIANTAR SITALASARI. 2020.
2. Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
3. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. 2000. Obstetri
Fisiology. Bandung: Elemen.
4. Nou, Maria Ivoni. Asuhan Keperawatan Kehamilan Pada Ny. S
dengan Gangguan Pola Tidur Pada Usia Kehamilan 36-38
Minggu di Puskesmas Jabung Kabupaten Malang. Diss.
STIKes Maharani Malang, 201

Anda mungkin juga menyukai