Obstipasi parsial
Memiliki ciri pasien tidak dapat
buang air besar selama beberapa
hari, tetapi kemudian dapat
mengeluarkan feses disertai gas
Etiologi
Kebiasaan makan
penyaluran makanan yang
kurang baik
Obstipasi akibat obstruksi dari
intralumen usus
Kemungkinan adanya gangguan
Obstipasi akibat obstruksi dari pada usus
ekstralumen usus
Tanda dan gejala
• Sakit dan kejang pada perut
• Bayi sering menangis.
• Susah tidur dan gelisah
• Kadang-kadang muntah.
• Abdomen distensi (kembung, karena usus tidak berkontraksi).
• Bayi susah/tidak mau menyusui.
• Bising usus yang janggal
• Merasa tidak enak badan, anoreksia dan sakit kepala
• Feses besar dan tidak dapat digerakan dalam rektum
• Terdapat luka pada anus
Patofisiologi dan pathogenesis
• Perdarahan
• Ulserasi
• Obstruksi parsial
• Diare intermiten
• Distensi kolon akan menghilang jika ada sensasi regangan rektum
yang mengawali proses defekasi
Pemeriksaan fisik
Ds : Ds:
Ibu pasien mengatakan pasien belum Ibu pasien mengatakan pasien
BAB sejak 3 hari yang lalu muntah berwarna kehijauan ketika
Do : diberi ASI
Perut tampak besar
Do:
Perut teraba keras
Ttv : Nadi : 120 x/menit
Nadi : 120 x/menit RR : 40x/menit
Suhu :37,5 C
RR : 40x/menit
Suhu :37,5 C Bising usus (+)
Bising usus (+)
Anus (+)
Intervensi
NOC
Setelah dilakukan asuhan keperawatan Dx 1
selama 2 x 24 jam diharapkan kondisi
klien kembali normal dengan kriteria
hasil :
NOC NIC
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 2 x 24 jam diharapkan kondisi • Kaji TTV
klien kembali normal dengan kriteria
hasil : • kaji tanda-tanda status malnutrisi
• monitor status nutrisi klien
• Kebutuhan nutrisi terpenuhi • kaji frekuensi, warna, bau, dan jumlah muntah
• Tidak ada tanda-tanda malnutrisi klien
• Berat badan sesuai dengan usia • beri cairan infus RL
• Nadi : 120 x/menit • kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
• RR : 40x/menit obat
• Suhu :37,5 C
• Bising usus (+)
Trimakasih