Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUS (NIFAS)

MATA KULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS 1


DOSEN PENGAMPU : Ns. SUSILAWATI, M.Kes
POST PARTUS (NIFAS)
Post partus adalah waktu dimana
proses penyembuhan dan perubahan,
waktu sesudah melahirkan sampai
sebelum hamil, serta penyesuaian
terhadap hadirnya anggota keluarga
baru (mitayani, 2009).
Masa nifas atau masa puerperium
adalah masa setelah partus selesai,
dan berakhir setelah kira – kira 6
minggu.
Masa nifas (puerperium) adalah masa
yang dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat –
alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil
MASA POST PARTUS

Immediet post partum


periode (24 jam pertama
setelah melahirkan).
LATE
Early post partum
POST
periode (hari kedua EARLY PARTUM
sampai ketujuh setelah POST PERIODE
melahirkan). PARTUM
Late post partum IMMEDIET PERIODE
(minggu kedua/ketiga POST
sampai keenam setelah PARTUM
melahirkan). PERIODE
ADAPTASI PSIOLOGIS
Fase Taking In

Fase Taking Hold

Fase Letting Go
PERUBAHAN FISIOLOGI MATERNAL
PERIODE POST PARTUS

 SISTEM REPRODUKSI
 SISTEM ENDOKRIN
 ABDOMEN
 SISTEM URINARIUS
 SISTEM PENCERNAAN
 PAYUDARA
 SISTEM KARDIOVASKULAR
 KOMPONEN DARAH
 SISTEM NEUROLOGI
 SISTEM MUKULOSKELETAL
 SISTEM INTEGUMEN
KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS

Nutrisi Dan Cairan


Ambulasi
Eliminasi
Kebersihan Diri
Istirahat
Seksual
Bonding Attachment
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST
PARTUS
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian data dasar klien
• Identitas klien
• Identitas suami
Riwayat Keperawatan
• Riwayat kesehatan (ada mual, muntah, ada riwayat tekanan darah
tinggi/Rendah)
• Riwayat Kehamilan (ANC lancer atau tidak, jumlah GPA)
• Riwayat Melahirkan (lamanya persalinan, posisi fetus, tipe
melahirkan)
• Data Bayi (meliputi jenis kelamin, dan berat badan bayi.
Kesulitan dalam melahirkan, apgar score, untuk menyusui
atau pemberian susu formula dan kelainan kongenital yang
tampak pada saat dilakukan pengkajian)
• Pengkajian masa nifas atau post partum (pengkajian yang
dilakukan meliputi keadaan umum. Tingkat aktivitas setelah
melahirkan, gambaran lochea, keadaan perineum, abdomen,
payudara, episiotomi, kebersihan menyusui dan respon
orang terhadap bayi)
Pemeriksaan Fisik
• Rambut
Kaji kekuatan rambut klien karena sebab diet yang baik selama masa hamil mempunyai rambut
yang kuat dan segar.
• Muka
Kaji adanya edema pada muka yang dimanifestasikan dengan kelopak mata yang bengkak atau
lipatan kelopak mata bawah menonjol.
• Mata
Kaji warna konjungtiva bila berwarna merah dan basah berarti normal, sedangkan berwarna
pucat berarti ibu mengalami anemia, dan jika konjungtiva kering maka ibu mengalami dehidrasi.
• Payudara
Kaji pembesaran, ukuran, bentuk, konsistensi, warna payudara dan kaji kondisi putting,
kebersihan putting, adanya Asi.
• Uterus
Inspeksi bentuk perut ibu mengetahui adanya distensi pada perut, palpasi juga tinggi fundus
uterus, konsistensi serta kontraksi uterus.
• Lochea
Kaji lochea yang meliputi karakter, jumlah warna, bekuan darah yang keluar dan baunya.
• Sistem perkemihan
Kaji kandung kemih dengan palpasi dan perkusi untuk menentukan adanya distensi
pada kandung kemih yang dilakukan pada abdomen bagian bawah.
• Perineum
Pengkajian dilakukan pada ibu dengan menempatkan ibu pada posisi sinus inspeksi
adanya tanda-tanda ”REEDA”
 Rednes atau kemerahan, ecchymosis atau perdarahan bawah kulit,
 Edema atau bengkak,
 Discharge atau perubahan lochea,
 Approximation atau pertautan jaringan).
• Ektremitas bawah
Ekstremitas atas dan bawah dapat bergerak bebas, kadang ditemukan edema, varises
pada tungkai kaki, ada atau tidaknya tromboflebitis karena penurunan aktivitas dan
reflek patela baik.
• anda-tanda vital
Kaji tanda-tanda vital meliputi suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah selama 24
jam pertama masa nifas atau pasca partum.
Pemeriksaan penunjang
• Jumlah darah lengkap hemoglobin atau hematokrit (Hb / Ht):
mengkaji perubahan dari kadar pra operasi dan mengevaluasi
efek dari kehilangan darah pada pembedahan.
• Urinalis : kultur urine, darah, vaginal, dan lochea,
pemeriksaan tambahan didasarkan pada kebutuhan individual.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko defisit volume cairan b/d pengeluaran yang
berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.
2. Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d trauma
perineum dan saluran kemih.
3. Perubahan pola eleminasi BAB (konstipasi) b/d
kurangnya mobilisasi; diet yang tidak seimbang; trauma
persalinan.
4. Gangguan pemenuhan ADL b/d immobilisasi; kelemahan.
5. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d peregangan perineum;
luka episiotomi; involusi uteri; hemoroid; pembengkakan
payudara.
6. Resiko infeksi b/d trauma jalan lahir.
7. Resiko gangguan proses parenting b/d kurangnya
pengetahuan tentang cara merawat bayi.
Resiko defisit volume cairan b/d pengeluaran yang
berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.
TUJUAN DAN KRITERIA
INTERVENSI
HASIL

Tujuan : status cairan membaik. • Pantau:


 Tanda-tanda vital setiap 4 jam.
 Warna urine.
Kriteria Hasil : Tak ada
 Berat badan setiap hari.
manifestasi dehidrasi, resolusi
 Status umum setiap 8 jam.
edema, haluaran urine di atas 30 • Beritahu dokter bila: Pengeluaran urine < 30 ml/jam, haus,
ml/jam, kulit kenyal/turgor kulit takikardia, gelisah, TD di bawah rentang normal, urine gelap atau
baik. encer gelap
• Konsultasi dokter bila manifestasi kelebihan cairan terjadi
• Pantau cairan masuk dan cairan keluar setiap 8 jam
Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d
trauma perineum dan saluran kemih.
TUJUAN DAN KRITERIA
INTERVENSI
HASIL

Tujuan : Pola eleminasi (BAK) • Anjurkan pasien melakukan ambulasi dini.

pasien teratur. • Anjurkan pasien untuk membasahi perineum dengan air


hangat sebelum berkemih

Kriteria Hasil: Eleminasi BAK • Anjurkan pasien untuk berkemih secara teratur.

lancar, disuria tidak ada, keluhan • Anjurkan pasien untuk minum 2500-3000 ml/24 jam
kencing tidak ada. • Kolaborasi untuk melakukan kateterisasi bila pasien
kesulitan berkemih.
Perubahan pola eleminasi BAB (konstipasi) b/d kurangnya
mobilisasi; diet yang tidak seimbang; trauma persalinan

TUJUAN DAN KRITERIA


INTERVENSI
HASIL

Tujuan: Pola eleminasi (BAB) • Kaji pola BAB, kesulitan BAB, warna, bau, konsistensi dan

teratur. jumlah.
• Anjurkan ambulasi dini.

Kriteria Hasil: pola eleminasi • Anjurkan pasien untuk minum banyak 2500-3000 ml/24 jam.

teratur, bau khas feses, tidak • Kaji bising usus setiap 8 jam.

ada kesulitan BAB, tidak ada • Pantau berat badan setiap hari.

feses bercampur darah dan • Anjurkan pasien makan banyak serat seperti buah-buahan dan

lendir, konstipasi tidak ada. sayur-sayuran hijau.


Gangguan pemenuhan ADL b/d immobilisasi; kelemahan

TUJUAN DAN KRITERIA


INTERVENSI
HASIL

Tujuan: ADL dan kebutuhan • Kaji toleransi pasien terhadap aktifitas menggunakan

beraktifitas pasien terpenuhi parameter berikut: nadi 20/mnt di atas frek nadi istirahat,
secara adekuat. catat peningaktan TD, dispnea, nyeri dada, kelelahan berat,
kelemahan, berkeringat, pusing atau pinsan.

Kriteria Hasil: • Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktifitas contoh:

Menunjukkan peningkatan dalam penurunan kelemahan/kelelahan, TD stabil/frek nadi

beraktifitas, Kelemahan dan • Dorong memajukan aktifitas/toleransi perawatan diri.

kelelahan berkurang • Anjurkan keluarga untuk membantu pemenuhan kebutuhan


ADL pasien.
Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d peregangan perineum; luka
episiotomi; involusi uteri; hemoroid; pembengkakan payudara.

TUJUAN DAN KRITERIA


INTERVENSI
HASIL

Tujuan: Pasien • Kaji tingkat nyeri pasien.

mendemonstrasikan tidak adanya • Anjurkan pasien untuk membasahi perineum dengan air
nyeri. hangat sebelum berkemih.
• Anjurkan dan latih pasien cara merawat payudara secara
Kriteria Hasil: pasien teratur

menunjukkan peningkatan • Jelaskan pada ibu tetang teknik merawat luka perineum dan

aktifitas, keluhan nyeri mengganti PAD secara teratur setiap 3 kali sehari atau

terkontrol, payudara lembek, setiap kali lochea keluar banyak.

tidak ada bendungan ASI.


Resiko infeksi b/d trauma jalan lahir.
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Tujuan: Infeksi tidak terjadi. • Pantau: vital sign, tanda infeksi.


• Kaji pengeluaran lochea, warna, bau dan jumlah.

Kriteria Hasil: Tanda infeksi tidak • Kaji luka perineum, keadaan jahitan.
ada, luka episiotomi kering dan • Anjurkan pasien membasuh vulva setiap habis berkemih

bersih, takut berkemih dan BAB dengan cara yang benar dan mengganti PAD setiap 3 kali

tidak ada perhari atau setiap kali pengeluaran lochea banyak.


• Pertahankan teknik septik aseptik dalam merawat pasien
(merawat luka perineum, merawat payudara, merawat
bayi).
Resiko gangguan proses parenting b/d kurangnya
pengetahuan tentang cara merawat bayi.

TUJUAN DAN KRITERIA


INTERVENSI
HASIL

Tujuan: Gangguan proses • Beri kesempatan ibu untuk melakukan perawatan bayi secara
parenting tidak ada. mandiri.
• Libatkan suami dalam perawatan bayi.

Kriteria Hasil: Ibu dapat • Latih ibu untuk perawatan payudara secara mandiri dan

merawat bayi secara mandiri teratur

(memandikan, menyusui). • Motivasi ibu untuk meningkatkan intake cairan dan diet TKTP
• Lakukan rawat gabung sesegera mungkin bila tidak terdapat
komplikasi pada ibu atau bayi.

Anda mungkin juga menyukai