Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

Necrotizing Enterocolitis (NEC)


Apa itu NEC?
• Necrotizing Enterocolitis (NEC)
merupakan penyakit saluran pencernaan
yang terjadi pada bayi baru lahir,
kejadiannya lebih banyak terjadi pada
bayi prematur.

• NEC artinya Necrotizing adalah


kerusakan dan kematian sel-sel; Entero
adalah usus kecil; Colitis adalah infeksi
dan peradangan pada usus besar (kolon).
Etiologi
• Prematur
• Iskemia
• Infeksi
• Pemberian enteral
Tanda Klinis
Spesifik
• Abdomen distensi (sering
mengkilap) Nonspesifik
• Darah dalam tinja atau isi • Letargi
lambung • Nafsu makan buruk
• Retensi lambung • Hipotensi
• Eritema atau endurasi dinding • Muntah
perut lokal • Apnea
• Muntah bilious • Peningkatan haluaran urin
• Suhu tidak stabil
• Jaundice
Penatalaksanaan Medis Necrotizing
Enterocolitis
• Pemasukan makanannya melalui parenteral (TPN/Total Parenteral Nutrition)
untuk mencegah terjadinya keadaan nutrisi yang memburuk.
• Pemasukan nutrisi melalui oral dapat dilakukan 10-14 hari setelah
radiographic normalization
• Pemberian terapi antimikroba spectrum luas diperlukan untuk menangani
gejala awal
• Bayi dalam keadaan syok. Pada keadaan ini sangat penting memberikan NaCl
0,9%, albumin, serta dopamine dosis rendah (2-3 mg/kg/hr)
• Apabila usaha tersebut gagal yaitu ditandai dengan anak kekurangan nutrisi
serta mengalami perforasi bowel, maka tindakan pembedahan harus dilakukan.
• Laparatomi dapat dilakukan untuk mengidentifikasi daerah nekrotik.
• Bowel lavage dapat dilakukan dan cairan peritoneal dikumpulkan untuk
dilakukan kultur
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian umum
• Identitas Klien
• Riwayat Kesehatan Klien
• Riwayat Kesehatan Keluarga
• Pengobatan yang pernah
dilakukan
Pengkajian Fisik
• Kaji antropometri (BB,TB,lingkar kepala)
• Observasi penampilan umum (pucat, lemah, bentuk tubuh,
perut buncit)
• Cek TTV (tekanan darah, suhu tubuh, nadi, pernapasan)
• Turgor kulit
• Kaji adanya tanda-tanda NEC, seperti: distensi abdomen, tidak
nafsu makan, apnea, letargi, muntah, feses berdarah, suhu
tubuh tidak stabil, jaundice,syok)
• Kaji tanda-tanda infeksi (tumor, rubor, dolor, kalor,
fungsiolaisa)
Pengkajian Lab
• Analisa Gas Darah
• Jumlah sel darah merah
• Jumlah platelet
• Kultur darah
• Serum elektrolit
• Darah Arteri
Diagnosa Keperawatan:
a.   Resiko infeksi
b.   Resiko defisiensi volume cairan
c.   Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
d.   Ketidakefektifan perfusi jaringan
e. Nyeri
f. Kurang Pengetahuan

 
DX 1: Resiko infeksi
TUJUAN : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama  3 x 24 jam diharapkan
infeksi tidak terjadi kriteria hasil resiko kontrol :
Kreteria Hasil -  Indikator
-  Pengetahuan tentang resiko
-  Memonitor faktor resiko dari lingkungan
-  Memonitor faktor resiko dari perilaku personal
-  Mengembangkan strategi kontrol resiko yang efektif
- Mengatur strategi pengontrolan resiko seperti yang dibutuhkan

Intervensi Keperawatan
1. Gunakan sabun untuk cuci tangan
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
3. Gunakan sarung tangan sebagai ala pelindung
4. Pertahankan lingkungan antiseptik selama pemasangan
 
Dx 2 : Kekurangan volume cairan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan
keseimbangan cairan klien terpenuhi
Kriteria hasil :
    Indikator
-   Tekanan darah dalam batas yang diharapkan
-   Rata-rata tekanan arteri dalam batas yang diharapkan
-   Tekanan vena central dalam batas yang diharapkan
-   Nadi perifer teraba jelas
-   Tidak ada hypotensi ortostatik
-  Intake dan output 24 jam seimbang
-   Tidak ada suara nafas tambahan
Intervensi Keperawatan
- Timbang popok/pembalut jika diperlukan
- Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
- Pasang urin kateter jika diperlukan
- Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan darah
ortostatik) jika diperlukan
- Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN,
- Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP
- Monitor vital sign
- Monitor indikasi retensi/ kelebihan cairan (orades, CVP, edema, distensi vena leher,
asites)
- Monitor berat pasien sebelum dan setelah dianalisis, kaji lokasi dan luas edema
- Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori harian
- Lakukan terapi IV
- Monitor status nutrisi
- Berikan cairan
- Berikan diuretik sesuai instruksi
- Berikan cairan IV pada suhu ruangan
- Dorong masukan oral, berikan pengobatan nasogatrik sesuai dosis
- Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
-  Tawarkan snack (jus buah segar)
Dx 3: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam,di harapkan klien
dapat terpenuhi kebutuhan nutrisi nya
Kriteria hasil :
-  Intake zat gizi (nutrient)
-  Intake makana dan cairan

Intervensi Keperawatan :
-  Kaji adanya alergi makanan
-  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang di
butuhkan pasien
-  Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
-  Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
-   Berikan substansi gula
-   Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
-   Berikan makanan yang terpilih (sudah di konsultasikan dengan ahli gizi)
-   Anjurkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian
-  Monitor jumlah nutrisi dan kandunga kalori
-   Berikan informasi tentang kehbutuhan nutrisi
-   Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang di butuhkan
Nutritional Monitoring
-   BB pasien dalam batas normal
-  Monitor adanya penurunan berat badan
-   Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
-   Monitor interaksi anak atau orag tua selama makan
-   Monitor lingkungan selama makan
-   Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
-   Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
-  Monitor turgor kulit
-   Monitor kekeringan rambut kusam dan mudah patah
-   Monitor mual dan muntah
-   Monitor kadar albumin total protein HB dan kadar HR
-   Monitor makanan kesukaan
-   Monitor pertumbuhan dan perkembangan
- Monitor pucat,kemerahan dan kekeringan konjungtiva
-  Monitor kalori dan intake nutrisi
-   Catat adanya edema,hiperemik,hipertonik dan cavitas oral
-   Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
Dx 4 : Inefektif perfusi jaringan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x24 jam di harapkan perfusi
jaringan cerebral  efektif.
Kriteria hasil :
Circulation status
Indicator :
-  Tekanan darah sistol dalam rentang yang diharapkan
-  Tekanan drah diastole dalam batas yang diharapkan
-  Tekanan nadi dalam rentang yang diharapkan
-  Rata – rata tekanan darah dalam rentang yang diharapakan
-  Tekanan vena sebtral dalam rentang yang diharapkan
-  Hipotensi ortostatik tidak muncul
-  Heart rate dalam rentang yang duharapkan

Intervensi Keperawatan
- Catat respon pasien terhadap stimulasi
- Monitor TIK pasien dan respon neurologi pasien terhdap aktivitas
-Monitor intake dan output cairan
- Restrain pasien jika perlu
- Monitor suhu dan angka WSC
- Kolaborasi pemberian anti biotic
- Minimalkan stimulasi dari lingkungan
- Tentukan faktor-  faktor yang berhubungan dengan penyebab
- Pantau status neurologis sesering mungkin dan bandingkan dengan keadaan normal
- Pantau TTV
- Evaluasi pupil, catat ukuran, bentuk, kesamaan, dan reaksi terhadap cahaya
- Letakan kepala pada posisi agak ditinggikan dan dalan posisi anatomis
- Pertahankan keadaan tirah baring
- Catat perubahan dalam penglihatan, seperti adanya kebutaan, persamaan, gangguan
lapang pandang atau kedalaman persepsi
- Kail rigiditas, kedutan, kegelisaan yang meningkat, peka rangsang dan serangan
kejang
- Beri obat sesuai medikasi
- Pantau pemeriksaan laboratoriun sesuai indikasi seperti masa, protrombin dan kadar
dilantin.
Dx 5 : Nyeri
Setelah dilakukan keperawatan selama 3 x 24 jam, nyeri dapat teratasi.
Kriteria hasil : 
Indikator
-   Melaporkan adanya nyeri
-   Luas bagian tubuh yang terpengaruh
-   Frekuensi nyeri
-   Panjangnya episode nyeri
-   Pernyataan nyeri
-   Ekspresi pada wajah
-   Posisi tubuh yang protektif

Intervensi Keperawatan :
-   Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, faktor presitipasi.
-   Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
-   Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengetahuan nyeri pasien.
-   Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
-   Evaluasi pengalaman nyeri pada masa lampau.
-   Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakaturan kontrol nyeri
pada masa lampau
-   Bantu pasien untuk mencari dukungan
-   Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
-   Pilih dan lakukan penanganan nyeri ( farmakologi, non farmakologi dan i nyeri
-  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
-   Berikan analgetik untuk menghilangkan nyeri
-   Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
-   Tingkatkan istirahat
Dx 6 :Kurang pengetahuan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x24 jam, diharapkan
pengetahuan meningkat.
Kriteria hasil:
-  Familiar dengan nama penyakit
-  Mendeskripsikan factor penyebab
-  Mendeskripsikan factor resiko
-  Mendeskripsikan efek penyakit
-  Mendeskripsikan tanda dan gejala
-  Mendeskripsikan perjalanan penyakit

Intervensi Keperawatan
-  Berikan penilain tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang
spesifik
-  Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi dengan cara yang tepat
-  Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit dengan cara yang
tepat
-  Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat
-  Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat
-  Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang tepat
-  Hindari jaminan yang kosong
-  Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
-  Sediakan informasi tentang pengukuran diagnostic yang tersedia dengan tepat
-  Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi dimasa yang akan datang atau proses pengontrolan penyakit
-  Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
-  Gambarkan rasional rekomendasi management terapi/ penanganan
-  Dukung pasien untuk mengekplorasi atau mendapatkan second opinion dengan
cara yang tepat atau diindifikasikan
- Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan dengan cara yang tepat
-  Instruksikan pasien untuk mengenal tanda dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan dengan cara yang tepat
-  Sediakan telefon untuk memanggil jika komplikasi terjadi
-  Buatkan informasi yang disediakan oleh anggota tim kesehatan lain dengan
cara yang tepat.
Thanks…

Anda mungkin juga menyukai