KEPERAWATAN ANAK
Disusun Oleh :
Nama
: 2B DIII Keperawatan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Keperawatan Anak dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebaikbaiknya untuk kita semua.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Bengkulu,
Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Manifestasi Klinis
Spesifik
a. Abdomen distensi (sering mengkilap)
b. Darah dalam tinja atau isi lambung
c. Retensi lambung
d. Eritema atau endurasi dinding perut lokal
e. Muntah bilious
Nonspesifik
a. Letargi
b. Nafsu makan buruk
c. Hipotensi
d. Muntah
e. Apnea
f. Peningkatan haluaran urin
g. Suhu tidak stabil
h. Jaundice
4. Patofisiologi
Penyebab pasti NEC tidak diketahui, tetapi beberapa teori berusaha
menjelaskan. Kemungkinan dipikirkan jaringan usus bayi prematur masih lemah
dengan sedikitnya aliran darah dan oksigen dan saat proses pencernaan dimulai,
makanan bergerak sepanjang usus, bakteri yang normal berada di usus dapat masuk
dan merusak dinding jaringan usus
Kerusakan usus yang terjadi dapat mempengaruhi sedikit bagian dari usus atau
dapat semakin berat dan melibatkan bagian usus lebih luas. Bayi tidak dapat untuk
melanjutkan proses makan (susu) dan tampak sakit bila bakteri terus menyebar
6
sepanjang dinding usus dan kadangkala masuk ke aliran darah. Dalam kasus NEC
yang berat dapat terjadi lubang di usus (perforasi) yang membuat bakteri keluar dari
usus dan dapat menginfeksi rongga perut.
idiopatik
Iskemi pada
saluran intestinal
dan kolonisasi
Pemberian
susu formula
Imunitas bayi
Perubahan status
kesehatan anak
Necrotizing enterocolitis
Nyeri tekan
abdomen
Nyeri akut
Perforasi
Ansietas
Malas makan
Resiko infeksi
Suplai nutrisi kurang
Ketidakseimbangan Nutrisi:
7
kurang dari kebutuhan tubuh
6. Komplikasi
a. Striktur Usus
Striktur usus dapat berkembang pada bayi dengan atau tanpa perforasi
sebelumnya. Insidennya sekitar 25-33%. Walaupun lokasi yang paling mungkin
untuk penyakit akut, yaitu ileum terminal dan striktur yang paling sering
melibatkan sisi kiri dari kolon.
b. Sindrom Usus Pendek
Sindrom usus pendek adalah suatu gejala kesulitan pencernaan yang
dihasilkan dari reaksi berlebihan usus halus yang diperlukan untuk penyerapan
nutrisi penting dari lumen usus.
7. Penatalaksanaan
a. Pemasukan makanannya melalui parenteral (TPN/Total Parenteral Nutrition)
untuk mencegah terjadinya keadaan nutrisi yang memburuk
b. Pemasukan nutrisi melalui oral dapat dilakukan 10-14 hari setelah
radiographic normalization
c. Pemberian terapi antimikroba spectrum luas diperlukan untuk menangani
gejala awal
d. Bayi dalam keadaan syok. Pada keadaan ini sangat penting memberikan NaCl
0,9% albumin, serta dopamine dosis rendah (2-3 mg/kg/hr)
e. Apabila usaha tersebut gagal yaitu ditandai dengan anak kekurangan nutrisi
serta mengalami perforasi bowel, maka tindakan pembedahan harus dilakukan
f. Bowel lavage dapat dilakukan dan cairan peritoneal dikumpulkan untuk
dilakukan kultur
8
Identitas Klien
b. Pengkajian Fisik
-
Turgor kulit
Kaji adanya tanda-tanda NEC, seperti distensi abdomen, tidak nafsu makan,
apnea, letargi, muntah, feses berdarah, suhu tubuh tidak stabil, jaundice, syok)
c. Pengkajian Lab
-
Jumlah platelet
9
Kultur darah
Serum elektrolit
Darah arteri
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi b.d ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien
b. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
c. Resiko infeksi b.d pertahanan primer tidak adekuat (kulit tidak utuh, trauma
jaringan)
d. Ansietas b.d perubahan dalam status kesehatan anak
3. Perencanaan
No.
1.
Dx Keperawatan
Ketidakseimbangan NOC
nutrisi b.d
ketidakmampuan
untuk
mengabsorbsi
nutrien
Intervensi
NIC
Monitor TTV
Anjurkan ibu
BB meningkat
status kesehatan
klien secara
umum
eksklusif kepada
bayinya
bagi bayi
dibandingkan
Observasi dan
dengan pemberian
catat masukan
susu formula
makanan pasien
-
ASI adalah
makanan terbaik
Timbang berat
badan setiap hari
TTV dapat
menunjukkan
memberikan ASI
Kriteria Hasil :
untuk
Rasional
Memberikan
Pantau hasil
informasi tentang
pemeriksaan lab
keadaan masukan
10
(Hb/Ht, BUN,
diet atau
Albumin, protein
penentuan
dan elektrolit
kebutuhan nutrisi
serum
-
Mengawasi
Kolaborasi,
jumlah
Berikan cairan IV
kalori/kualitas
hiperalimentasi
kekurangan
konsumsi
indikasi
makanan
-
Meningkatkan
efektivitas
program
pengobatan
termasuk sumber
diet nutrisi yang
dibutuhkan
Memenuhi
kebutuhan cairan
atau nutrisi
sampai masukan
oral dapat dimulai
2.
Pain Level
Pain Control
NIC
-
Lakukan
Perbaikan
pengkajian nyeri
sirkulasi perifer
secara
meningkatkan
11
Kriteria Hasil :
nyeri
dan mengurangi
durasi, frekuensi,
akumulasi
kualitas, dan
metabolit yang
faktor presipitasi
menyebabkan
Gunakan teknik
pengalaman nyeri
pasien
-
spasme otot
Observasi reaksi
mengetahui
karakteristik,
terapeutik untuk
disuplai ke otak
komunikasi
(skala, intensitas,
termasuk lokasi,
ketidaknyamanan
berkurang dengan
oksigen yang
nonverbal dari
komprehensif
Analgetik
membantu
mengurangi nyeri
dan
memungkinkan
pasien
berpartisipasi
dalam aktivitas
dan latihan untuk
memperbaiki
mempengaruhi
sirkulasi
respon nyeri
-
Evaluasi
pengalaman nyeri
masa lampau
Evaluasi bersama
pasien dan tim
kesehatan lain
tentang
ketidakefektifan
kontrol nyeri
masa lampau
mencari dan
menemukan
dukungan
-
Kontrol
lingkungan yang
dapat
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
Memberikan
analgetik sesuai
resep, dengan
pendekatan
keperawatan yang
sesuai
Tingkatkan
istirahat
Kolaborasikan
13
dengan dokter
jika ada keluhan
dan tindakan
nyeri tidak
berhasil
3.
NOC
pertahanan primer
NIC
Immune Status
Knowldge :
jaringan)
Infection Control
Infection Control
(Kontrol Infeksi)
-
Bersihkan
lingkungan
Risk Control
penularan resiko
setelah dipakai
infeksi
pasien lain
Kriteria Hasil :
Pertahankan
terhadap pasien
teknik isolasi
lain
yang mempengaruhi
resiko infeksi
-
Instruksikan pada
pada pengunjung
Menunjukkan kemampuan
pengunjung untuk
dan pasien
untuk mencegah
mencuci tangan
timbulnya infeksi
saat berkunjung
dan setelah
Untuk
menurunkan
penularan serta
Untuk mngurangi
resiko infeksi
Mendeskripsikan proses
penatalaksanaannya
Untuk mencegah
Untuk membunuh
berkunjung
kuman atau
batas normal
meninggalkan
bakteri
Menunnjukkan perilaku
pasien
hidup sehat
Gunkan sabun
antimikrobia
untuk cuci tangan
untuk melindungi
diri terhadap
resiko infeksi
14
mensterilkan alat
Cuci tangan
setiap sebelum
untuk
dan sesudah
untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
tindakan
keperawatan
-
Pertahankan
memepercepat
lingkungan
proses
aseptik selama
penyembuhan
pemasangan alat
-
untuk
Tingkatkan intake
nutrisi
untuk mengetahui
tingkat infeksi
pasien
Berikan terapi
antibiotik bila
perlu, infection
protection(proteks
i terhadap infeksi)
Monitor tanda
dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
4.
Ansietas b.d
NOC
NIC
perubahan dalam
status kesehatan
anak
Kaji tingkat
kecemasan
Mengetahui
kemampuan
15
berkurang.
kesempatan
Kriteria Hasil :
-
Berikan
koping individu
-
Membina
kepada klien
hubungan saling
untuk
percaya
-
mengungkapkan
perasaan
yang diberikan
mampu menunjukkan
kecemasannya
dapat membantu
menguatkan sisi
berat, damping
psikologis pasien
koping
pasien, bicara
untuk mengurangi
dengan tenang
ansietasnya
dan berikan
Pendampingan
Informasi yang
ketenangan serta
didapatkan dapat
rasa nyaman
membuat klien
Berikan informasi
merasa lebih
tentang
tenang
perawatan/keadaa
n anaknya
4. Implementasi
Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaan keperawatan.
5. Evaluasi
Hasil yang diharapkan :
a. Nutrisi klien tercukupi
b. Nyeri klien berkurang
c. Klien bebas dari resiko infeksi
d. Kecemasan klien berkurang
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Necrotizing Enterocolitis merupakan penyakit yang memiliki angka mortalitas dan
morbiditas yang tinggi pada bayi baru lahir, resiko meningkat pada bayi prematur dan bayi
berat lahir sangat rendah. Kelainan ini diduga muncul sebagai akibat dari respon inflamasi
dari suatu iskemia intestinal, kolonisasi bakteri atau dan pemberian makanan enteral. Bayi
prematur berbeda dibandingkan bayi-bayi aterm dan pasien yang lebih besar dalam beberapa
hal antara lain pertahanan tubuh pada sistem pencernaan, motilitas intestinal, pola kolonisasi
bakteri, autoregulasi aliran darah splanknikus, dan regulasi jalur inflamasi.
Bayi prematur menjadi lebih rentan diakibatkan sistem imun yang imatur yang mana
tidak memadai dalam melindungi terhadap organisme patogen. Mencegah prematuritas,
pemberian antibiotik enteral, penggunaan cairan parenteral secara bijak, pemberian IgG dan
IgM enteral, pemberian kortikosteroid antenatal, penundaan atau melambatkan pemberian
makanan pendamping ASI, pemberian ASI dan penggunaan probiotik dapat menjadi
pendekatan yang paling baik dalam mencegah NEC.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penyusun mempunyai saran adalah agar perawat
dapat membantu dalam upaya penyembuhan penderita Necrotizing Enterocolitis dan
agar pembaca dapat mengaplikasikan cara perawatan penderita Necrotizing Enterocolitis.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ganong, William F.2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC
Nurarif Amin Huda & Kusuma Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan NANDA.Yogyakarta: MediAction
Sukadi, A. 2002. Pedoman Terapi Penyakit Pada Bayi Baru Lahir. Bandung:
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FKUP/RSHS
https://www.scribd.com/doc/46126530/Necrotizing Enterocolitis
18