Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yerniwati Zalukhu

Nim : 193021

Latihan

1. Apakah lingkup/fokus pertenyaan perawat saat melakuan pengkajian untuk mendapt riwayat
kesehatan pasien dengan masalah ginjal?
Jawab :

Pola Kesehatan Pertanyaan yang diajukan


Fungsional
Persepsi kesehatan –  Pernahkah anda mengalami penyakit, luka, atau operasi
Penatalaksanaan kandung kemih atau ginjal? Jelaskan.
Kesehatan  Jika pernah, bagaimana pengobatannya?
 Jelaskan seberapa banyak anda meminum cairan dalam 24
jam. Minuman jenis apa yang anda minum?
 Apakah anda pernah merokok? Jika ya, berapa banyak rokok
yang ada konsumsi setiap harinya?
 Jelaskan keluhan apa yang anda miliki tentang ginjal dan
kandung kemih anda.
 Apakah anda mengkonsumsi obat untuk masalah ini atau
untuk penyakit lain? Jika ya, obat apa dan seberapa sering
anda mengkonsumsinya?
 Untuk wanita : Jelaskan bagaimana cara anda membersihkan
diri setelah buang air
kecil (seperti contoh, arah mengusap / menyeka dengan tisu).
 Jika anda pernah melakukan operasi diversi urine, jelaskan
bagaimana cara anda merawatnya (perawatan kulit atau obat
yang anda gunakan, seberapa sering anda mengosongkan
kantungnya?).
 Apakah anda pernah/ pernah memakai kateter eksternal,
kateter tetap, alat bantu untuk inkontinens. Jelaskan.
 Apakah anda pernah melakukan sendiri kateterisasi? Jika iya,
kenapa dan seberapa sering?
Nutrisi-metabolik  Seberapa sering anda minum kopi, teh, atau alkohol yang
anda minum dalam 24 jam?
 Apakah anda pernah membatasi masuknya cairan dalam
tubuh? Jelaskan
 Apakah anda pernah membatasi mengkonsumsi garam?
Jelaskan.
 Apakah anda pernah mengalami pembengkakan pada
persendian? Jika ya, apa yang anda lakukan?
Eliminasi  Berapa kali sehari anda melakukan buang air kecil? Apakah
anda terbangun di malam hari untuk buang air kecil? Apakah
ada perubahan siklus buang air kecil anda?
 Apakah anda pernah merasakan perasaan tiba-tiba untuk
buang air kecil?
 Apakah ada perubahan pada urine anda, seperti jumlah,
warna, atau baunya? Apakah anda pernah melihat darah pada
urine atau pada tisu saat anda membersihkan?
 Apakah anda merasa kesulitan memulai atau mengakhir alur
urine anda?
 Apakah anda pernah mengalami masalah dalam mengontrol
urine anda saat tertawa, bersin, atau batuk?
Kognitif-Preseptif  Apakah anda pernah merasa sakit, atau perih saat melakukan
buang air?
 Apakah anda pernah merasakan sakit pada bagian bawah
punggung atau pada bagian bawah perut anda? Jika ya,
jelaskan letak, intensitas, faktor yang menggangu, dan
seberapa lama.
2. Apakah hasil pemeriksaan fisik saluran kemih/ginjal yang dapat ditemui bila pasien
mengalami:
a) Retensi urine
 Distensi, mengilat, atau kulit mengencang dapat mengindikasikan retensi urine.
 Bunyi dullness pada perkusi pada kandung kemih pasien yang baru saja berkemih
dapat mengindikasikan rentesi urine.
 Distensi kandung kemih dapat dipalpasi di beberapa titik dari simfisis pubis hingga
umblikus dan teraba seperti organ bundar yang keras. Distensi kandung kemih
mengindikasikan retensi urine.
b) Infeksi saluran kemih
 Peningkatan kemerahan, pembengkakan, atau rabas dari meatus urniarius dapat
mengindikasikan infeksi atau infeksi menular seksual.
 Bau amonia meningkat saat urine di luar tubuh.
 Infeksi saluran kemih (ISK) menyebabkan bau busuk atau menyengat, bergantung
pada organisme penyebab.
c) Hidronefrosis
 Ukuran ginjal yang tidak sama dapat mengindikasikan hidronefrosis.
d) Masalah vaskuler ginjal
 Ginjal lunak yang teraba seperti spons dapatmengindikasikan penyakit ginjal kronik.
 Perbesaran ginjal bilateral dapat mengindikasikan penyakit ginjal polikista.
3. Apakah pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis fungsi ginjal dan berapa nilai
normalnya?
Jawab :
 Blood Urea Nitrogen (BUN) = Normal: 5-25 mg/dL
 Kreatinin (serum) = Normal: 0.5-1.5 mg/dL
 Klirens Kreatinin = Klirens Kreatinin
4. Apakah tindakan perawat dalam mempersiapkan spesimen untuk pemeriksaan klirens
kreatinin dan kultur urine?
Jawab :
 klirens kreatinin : Minta pasien berkemih dan membuang urine pertama. Instruksikan
pasien/keluarga untuk menggumpulkan urine selam 24 jam yang telah ditentukan.
Simpan specimen dalam wadah yang telah ditentukan atau dalam lemari pendingin.
 kultur urine : Menyiapkan pasien dan tempat steril.
 Pasien perempuan untuk memisahkan labia dengan satu tangan dan membersihkan
labia dengan tangannya, menggunakan spons katun yang dibasahi oleh larutan
pembersih dan menyeka sebanyak tiga kali dari depan ke belakang.
 Pasien pria, untuk menarik kulup dan membersihkan bagian glans dengan tiga
spons katun yang dibasahi oleh larutan pembersih, dengan gerakan melingkar.
Setelah membersihkan, beritahu pasien untuk mulai berkemih dan kemudian
mengumpulkan sampel di dalam wadah (kemih pertama dapat menyebabkan
sampel terkontaminasi uretal). Jika pasien tidak dapat berkemih, dimungkinkan
untuk mendapatkan sampel dengan katerisasi urine. Jika pasien tengah minum
antibiotic, cantumkan dalam lembar laboratorium
5. Jelaskan intervensi keperawatan dalam mempersiapkan dan pemantauan setelah tindakan
IVP
Jawab :
 Mengawasi tanda vital dan urine yang dikeluarkan.
 Laporkan manifestasi reaksi yang tertunda seperti kesulitan bernafas, detak jantung di
atas batas normal, gatal-gatal, atau kemerahan.
Edukasi untuk pasien dan keluarga
 X-ray dan pewarna yang dengan cepat diekskresikan dari urine digunakan untuk
menunjukkan struktur dari ginjal, ureter, dan kandung kemih. Tes ini dilakukan
selama 30 menit.
 Obat pencuci perut digunakan sebelum tes untuk membersihkan usus dari feses dan
gas. Tidak diperbolehkan untuk makan malam sebelum tes; Diperbolehkan untuk
minum minuman seperti air, kopi, atau teh (tanpa krim).
 Ketika pewarna diinjekasikan, ada kemungkinan pasien merasakan adanya sensasi
flushing atau buming sementara, disertai dengan peluang terjadinya mual dan rasa
metalik.
 Beritahu dokter jika pasien terdapat ruam , mengalami kesulitan bernafas, detak
jantung yang terlampau cepat, atau gatal-gatal ketika atau setelah tes dilakukan.
 Setelah tes selesai, perbanyak minum.
6. Apakah pemeriksaan penunjang untuk menilai pembuluh darah ginjal dan apa peran/tindakan
perawatanya?
Jawab :
Blood Urea Nitrogen (BUN) Tes darah ini mengukur urea, produk akhir dari metabolisme
protein. Peningkatan kadar urea dapat dihasilkan dari dehidrasi, muntah, diare, darah yang
dicerna, atau kegagalan prerenal/renal.
Tindakan perawatanya adalah Kaji status hidrasi, jika BUN naik dari 26 hingga 35 mg/dl,
anjurkan peningkatan asupan cairan (jika tidak ada kontra indikasi)
7. Apakah tindakan perawat dalam mempersiapkan dan memonitoring pasien yang menjalani
biopsi ginjal?
Jawab :
 Persutujuan diperlukan untuk melakukan biopsy. Jawab setiap pertanyaan dan sediakan
informasi tambahan yang dibutuhkan Pertahankan status NPO dari tengah malam
sebelum melakukan prosedur.
 Catat jumlah hemoglobin dan hematrokrit sebelum melakukan prosedur.
 Jika dilakukan di tempat tidur, sediakan wadah biopsy dan alat-alat lain yang diperlukan.
 Selama prosedur dilakukan , gunakan pembalut untuk menekan luka dan gunakan posisi
terlentang.
 Perhatikan pendarahan untuk 24 jam pertama setelah prosedur dilakukan :
a) Sering periksa tanda vital. Beritahu dokter jika terjadi takirkadia, hipotensi, dan tand
tanda syok yang lain.
b) Perhatikan jika terjadi pendarahan di tempat dilakukannya biopsi.
c) Periksa hemoglobin dan hematocrit, bandingkan dengan hasil sebelum prosedur yang
diambil sebelumnya.
d) Laporkan jika pasien mengeluh sakit pada panggul atau punggung, sakit pundak
(disebabkan oleh iritasi difragmatik jika terjadi pendarahan). Perhatikan jika muka
pasien pucat, dan pusing.
 Perhatikan akan komplikasi lain yang memungkinkan seperti ketidaksengajaan penetrasi
pada liver atau usus. Laporkan sakit pada bagian perut, penjagaan, dan suara usus yang
mengecil.
 Menganjurkan cairan selama masa pasca prosedur
 Hindari melakukan batuk selama 24 jam setelah prosedur dijalankan. Melakukan
kegiatan berat seperti mengangkat barang-barang berat juga tidak diperbolehkan selama 2
minggu setelah prosedur.
 Laporkan segala macam manifestasi dari komplikasi, seperti pendarahan atau infeksi
saluran urine kepada dokter.
8. Jelaskan pemahaman saudara tentang pemeriksaan cystoscopy
Jawab : menurut saya pemeriksaan cystoscopy adalah suatu pemeriksaan yang bisa dilakukan
Selama prosedur batu renal kecil dapat dipindahkan dari ureter, kandung kemih, atau uretra,
dan biopsi jaringan. Pemeriksaan ini dapat menentukan penyebab hematuria atau UTI. Stent
dapat digunakan sepanjang prosedur untuk memfasilitasi pengeringan urine sehingga tidak
ada halangan. Penurunan pyelogram dapat dilakukan dalam proses cystoscopy. Setelah
menanamkan pewarna ke dalam kandung kemih (cystography), neurogenic bladder , dan
hernia dapat diidentifikasi. Cystocopy dilakukan di ruangan khusus cystoscopy, dengan
pembiusan local dan biasa. Pasien dapat merasakan seperti membuang air ketika scope
dimasukkan melalui urethra menuju ke kandung kemih dalam waktu 30-45 menit. Pasien
tidak boleh berdiri sendiri tanpa bantuan setelah prosedur selesai, karena bisa menyebabkan
pusing atau kelelahan berlebih yang mengakibatkan pingsan.
9. Hasil temuan urinanalisis yang menunjukan kemungkinan pasien mengalami dehidrasi,
penyakit ginjal, diabetes melitus dan Infeksi saluran kemih sbb :
Jawab :
a) Dehidrasi :
 warna Urine jernih mengindikasikan urine sangat encer, sepert hidrasi berlebihan
 warna Urine warna kuning sangat gelap mengindikasikan dehidrasi
 berat jenis < 1,005 : hidrasi berlebihan, > 1,030 : dehidrasi,
b) Penyakit ginjal :
 Warna Urine jernih mengindikasikan urine sangat encer,sepert penyakit ginjal
 Berat jenis : < 1,005 : penyakit ginjal,
 SDM : > 2 per lapang pandang kecil : trauma ginjal, penyakit ginjal, batu ginjal,
 SDP : > 4 per lapang pandang kecil : penyakit ginjal.
 Sedimen : penyakit ginjal

c) Diabetes militus
 Berat Jenis : > 1,030 diabetes melitus
 Glukosa : > 15 mg/dL atau +4 : diabetes melitus
d) Infeksi saluran kemih
 Bau : Infeksi saluran kemih (ISK) menyebabkan bau busuk atau menyengat,
bergantung pada organisme penyebab.
 pH : > 8,0: ISK
 SDP : > 4 per lapang pandang kecil : ISK

Anda mungkin juga menyukai