Pemeriksaan Perabaan lebih dalam dapat mengetahui massa tinja di usus besar,
adanya tumor atau pelebaran batang nadi. Pada pemeriksaan ketuk
Fisik dicari pengumpulan gas berlebihan, pembesaran organ, cairan dalam
rongga perut atau adanya massa tinja.
Pemeriksaan dengan stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara
gerakan usus besar serta mengetahui adanya sumbatan usus. Sedang
pemeriksaan dubur untuk mengetahui adanya wasir, hernia, fissure
(retakan) atau fistula (hubungan abnormal pada saluran cerna), juga
kemungkinan tumor di dubur yang bisa mengganggu proses buang air
besar.
Laboratorium: darah perifer lengkap, glukosa dan elektrolit
(terutama kalium dan kalsium) darah, fungsi tiroid
Anuskopi ( dianjurkan dilakukan secara rutin pada semua
pasien dengan konstipasi untuk menemukan fisura, ulkus,
hemoroid, dan keganasan)
Foto palos perut harus dikerjakan pada pasien konstipasi,
Pemeriksaan terutama yang terjadinya akut untuk mendeteksi adanya
Kriteria Sensasi tidak puas saat evakuasi pada sedikitnya 25% dari
defekasi
Diagnosis Sensasi obstruksi anorektal pada sedikitnya 25% dari defekasi
Diperlukan manuver manual untuk memfasilitasi pada sedikitnya
25% dari defekasi (evakuasi jari, bantuan dasar panggul)
Defekasi < 3 kali dalam seminggu