Anda di halaman 1dari 27

INTERVENSI KEPERAWATAN PADA

KONSTIPASI

Adlei Brynt Yosafat Hutagalung


1851046
1. Konstipasi
Definisi:
Penurunan pada frekuensi normal defakasi
yang disetai oleh kesulitan atau pengeluaran
tidak Iengkap fases/atau pengeluaran fases
yang kering, keras, dan banyak.
Batasan Karakteristik
 Nyeri abdomen
 Nyeri tekan abdomen dengan teraba resistensi otot
 Nyeri tekan abdomen tanpa teraba resistensi otot
 Anoreksia
 Penampilan tidak khas pada lansia
 Borborigmi
 Darah merah pada feses
 Perubahan pada pola defekasi
 Penurunan frekuensi defekasi
 Penurunan volume feses
 Distensi abdomen
 Keletihan
 Feses keras dan berbentuk
 Sakit kepala
 Bising usus hiperaktif
 Bising usus hipoaktif
 Tidak dapat defekasi
 Peningkatan tekanan intraabdomen
 Tidak dapat makan
 Feses cair
 Nyeri pada saat defekasi
 Massa abdomen yang dapat diraba
 Massa rektal yang dapat diraba
 Perkusi abdomen pekak
 Rasa penuh rektal
 Rasa tekanan rektal
 Sering flatus
 Adanya feses lunak, seperti pasta di dalam rektum
 Mengejan pada saat defekasi
 Muntah
Faktor yang berhubungan
 Kelemahan otot abdomen
 Rata-rata aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkanmenurut gender dan usia
 Konfusi
 Penurunan motilitas traktus gastrointestinal
 Dehidrasi
 Depresi
 Perubahan kebiasaan makan
 Gangguan emosi
 Kebiasaan menekan dorongan defekasi
 Kebiasaan makan buruk
 Hygiene oral tidak adekuat
 Asupan serat kurang
 Asupan cairan kurang
 Kebiasaan defekasi tidak teratur
 Penyalahgunaan laksatif
 Obesitas
 Perubahan lingkungan baru
NIC
Constipation/Impaction Management
 Monitor tanda dan gejala konstipasi
 Monior bising usus
 Monitor feses : frekuensi, konsistensi dan volume
 Konsultasi dengan dokter tentang penurunan dan peningkatan bising usus
 Monitor tanda dan gejala ruptur usus/peritonitis
 Jelaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan terhadap pasien
 Identifikasi faktor penyebab dan kontribusi konstipasi
 Dukung intake cairan
 Kolaborasikan pemberian laksatif
 Pantau tanda-tanda dan gejala impaksi
 Memantau gerakan usus, termasuk konsistensi frekuensi, bentuk, volume, dan warna
 Memantau bising usus
 Konsultasikan dengan dokter tentang penurunan / kenaikan frekuensi bising usus
 Pantau tanda-tanda dan gejala pecahnya usus dan / atau peritonitis
 Jelaskan etiologi masalah dan pemikiran untuk tindakan untuk pasien
 Menyusun jadwal ketoilet
 Mendorong meningkatkan asupan cairan, kecuali dikontraindikasikan
 Evaluasi profil obat untuk efek samping gastrointestinal
 Anjurkan pasien / keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
 Ajarkan pasieri / keluarga bagaimana untuk menjaga buku harian makanan
 Anjurkan pasien / keluarga untuk diet tinggi serat
 Anjurkan pasien / keluarga pada penggunaan yang tepat dan obat pencahar
 Anjurkan pasien / keluarga pada hubungan asupan diet, olahraga, dan cairan sembelit / impaksi
 Menyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter jika sembelit atau ìmpaksi terus ada
 Menginformasikan pasien prosedur penghapusan manual dari tinja, jika perlu
 Lepaskan impaksi tinja secara manual, jika perlu
 Timbang pasien secara teratur
 Ajarkan pasien atau keluarga tentang proses pencernaan yang normal
 Ajarkan pasien / keluarga tentang kerangka waktu untuk resolusi sembelit
Rasionalnya
 Periksa pola eliminasi yang biasa, termasuk
frekuensi dan konsistensi tinja.
 Rasional : Sangat penting untuk mengetahui
dengan saksama apa yang "normal" untuk
setiap pasien. Frekuensi normal bagian tinja
berkisar antara dua kali sehari sampai hari
ketiga atau keempat. Tinja kering dan keras
merupakan ciri umum konstipasi.
 Perhatikan penggunaan dan jenis pencahar dan penggunaan
pencahar dan enema.
Rasional : Ada faktor besar saat pasien menjadi tergantung pada
obat pencahar dan enema. Penyalahgunaan obat pencahar dan
enema menyebabkan otot dan saraf kolon berfungsi tidak cukup
dalam menghasilkan dorongan untuk buang air besar. Dalam
jangka panjang, usus besar menjadi aton, buncit, dan tidak
merespon secara normal terhadap adanya tinja.

 Kaji kebiasaan makan, jadwal makan, dan asupan cairan.


Rasional : Waktu makan yang tidak teratur, jenis makanan, dan
gangguan jadwal yang biasa dapat menyebabkan sembelit.
NOC
 Bowel elimination
 Hydration

Kriteria Hasil :
 Mempertahankan bentuk feses lunak setiap 1-3 hari
 Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi
 Mengidentifikasi indicator untuk mencegah
konstipasi
 Feses lunak dan berbentuk
2. Risiko Konstipasi
Definisi:
Beresiko terhadap penurunan frekuensi
normal defekasi yang disertai dengan kesulitan
atau pasase feses tidak lampias dan /atau
pasase feses yang keras, kering, dan banyak
 Kebiasaan defekasi tidak teratur
Faktor risiko
 Kebiasaan menekan dorongan untuk defekasi
 Kelemahan otot abdomen
 Ketidakadekuatan kebiasan toileting
 Perubahan lingkungan baru
 Rata-rata aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan menurut umur dan usia
 Abses rektal
 Firusa anarektal
 Gangguan neurologis (mis, elektroensefalogram [EEG] posisitf, trauma kepala, gangguan kejang)
 Hemoroid
 Kehamilan
 Ketidakseimbangan elektrolit
 Obesitas
 Obstruksi usus pasca-bedah
 Pembesaran prostat
 Penyakit hirschsprung
 Prolabs rektal
 Rektokel
 Striktur anal rektal
 Tumor
 Ulkus rektal
 Agens farmaseutikal
 Garam besi
 Penyalahgunaan laksatif
 Asupan cairan tidak cukup
 Asupan serat tidak cukup
 Dehidrasi
 Ketidakadekuatan gigi geligi
 Ketidakadekuatan higiene oral
 Penurunan motilitas traktus gastrointestinal
 Perubahan makanan
 Perubahan pola makan (mis, makanan, waktu makan)
NIC
 Manajemen Konstipasi/Impaksi : Mencegah
dan mengatasi konstipasi/impaksi,
 Bantuan perawatan diri eliminasi : Membantu
orang lain eliminasi..
NOC
 Defekasi : Pembentukan dan pengeluaran
feses
 Perawatan diri eleminasi : Kemampuan untuk
eliminasi secara mandiri dengan atau tanpa
alat bantu.
3. Konstipasi fungsional kronis
Devinisi:
Kesulitan atau tidak teratur dalam efakuasi
feses, yang sudah terjadi selama sedikitnya 12
bulan.
Batasan Karakteristik
Faktor yang berhubungan
NIC
 Monitor tanda dan gejala konstipasi
 Monitor tanda dan gejala impaksi
 Monitor bising usus
 Monitor feses: frekuensi, konsistensi dan volume
 Pantau tanda-tanda dan gejala konstipasi
 Pantau tanda-tanda dan gejala impaksi
 Memantau gerakan usus, termasuk konsistensi frekuensi, bentuk,
volume dan warna
 Pantau tanda-tanda dan gejala pecahnya usus dan atau peritonitis
 Memantau bising usus
 Identifikasi faktor penyebab dan kontribusi konstipasi
NOC
 Kontinensi usus
 Tingkat ketidaknyamanan
 Tingkat kelelahan
 Fungsi gastrointestinal
 Tingkat nyeri
 Tingkat stres
 Keseimbangan Cairan
 Hidrasi
 Pengetahuan : Diet sehat
 Perawatan diri : Eliminasi
4. Risiko Konstipasi fungsional kronis

Devinisi:
Rentan mengalami kesulitan atau tidak teratur
dalam efakuasi feses, yang telah terjadi
hampir 3 bulan dalam setahun, yang dapat
mengganggu kesehatan.
Faktor Risiko
Agens farmasetikal
Asupan cairan kurang
Asupan kalori rendah
Dehidrasi
Depresi
Diet serat rendah
Diet tinggi lemak proporsional
Diet tinggi protein proporsional
Gagal bertumbuh
Gaya hidup tidak aktif
Hambatan mobilitas
Kebiasaan menekan dorongan defekasi
Masa transit kolon rendah
Penurunan asupan makanan
Polifarmasi
Preparat zat besi
Pseudo-obstruksi usus kronis
NIC
NOC
5. Persepsi Konstipasi
Devinisi:
Mendiagnosis sendiri tentang konstipasi yang
dikombinari dengan penyalahgunaan laksatif,
enema, dan/atau supositoria untutk menjamin
defekasi rutin setiap hari
Batasan Karakteristik
Harapan defekasi setiap hari
Harapan pasase feses pada waktu yang sama
setiap harinya
Penggunaan enema berlebihan
Penggunaan laksatif berlebihan
Penggunaan supositoria berlebihan
Faktor yang berhubungan
Gangguan proses pikir
Keyakinan kesehatan keluarga
Keyakinan kesehatan menurut budaya
NIC
 Manajemen defekasi : Menentukan dan mempertahankan pola
defekasi yang teratur.
 Edukasi kesehatan : Mengembangkan dan memberikan instruksi
dan pengalaman belajar untuk memfasilitasi adaptasi volunter
perilaku yang kondusif untuk kesehatan pada individu, keluarga,
kelompok, atau komunitas.
 Penyuluhan individu : Merencanakan, mengimplementasikan,
dan mengevaluasi program penyuluhan yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan khusus pasien.
 Klarifikasi nilai : Membantu orang lain untuk mengklarifikasi nilai
yang dianutnya dalam rangka memfasilitasi pengambilan
keputusan yang efektif.
NOC
 Defekasi : Pembentukan dan pengeluaran
feses.
 Kepercayaan kesehatan : Keyakinan personal
yang memengaruhi perilaku sehat.
 Pengetahuan perilaku sehat : Tingkat
pemahaman yang ditunjukan mengenai
peningkatan dan perlindungan kesehatan.
Refrensi
 Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI
Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:
MediAction.
 https://id.scribd.com/document/391222718/0
0235-Konstipasi-Fungsional-Kronis

Anda mungkin juga menyukai