Anda di halaman 1dari 5

Nama : Evina Meylia

NIM : A1R19015

Prodi/Semester : D3 Keperawatan/3

Tugas Mata Kuliah Keperawatan Dasar 2

Dosen : Berlian Yuli Saputri, S.Kep, Ners, M.Kep

Kasus :

Tn. T usia 30 tahun dating ke rumah sakit, px mengatakan tidak bisa BAB selama 5 hari, dan
saat mengeluarkan BAB sulit, lama dank eras. Setelah dilakukan pemeriksaan peristaltic usus
menurun, distensi abdomen.

A. Diagnosa Keperawatan

KONSTIPASI (D.0149)

Kategori : Fisilogis

Subkategori : Eliminasi

 Definisi : penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit dan tidak
tuntas serta feses kering dan banyak.
 Penyebab :
a. Fisiologis :
 Penurunan motilitas gastrointestinal
 Ketidakadekuatan pertumbuhan gigi
 Ketidakcukupan diet
 Ketidakcukupan asupan serat
 Ketidakcukupan asupan cairan
 Aganglionik (mis. penyakit Hircsprung)
 Kelemahan otot abdomen
b. Psikologis :
 Konfusi
 Depresi
 Gangguan emosional
c. Situasional :
 Perubahan kebiasaan makan (mis.jenis makanan,jadwal makan)
 Ketidakadekuatan toileting
 Aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
 Penyalahgunaan laksatif
 Efek agen farmakologis
 Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
 Kebiasaan menahan dorongan defekasi
 Perubahan lingkungan
 Gejala dan Tanda Mayor
a. Subjektif :
 Defekasi kurang dari 2 kali seminggu
 Pengeluaran feses lama dan sulit
b. Objektif :
 Feses keras
 Peristaltic usus menurun
 Gejala dan Tanda Minor
a. Subjektif :
 Mengejan saat defekasi
b. Objektif :
 Distensi abdomen
 Kelemahan umum
 Teraba massa pada rektal
 Kondisi Klinik Terkait
a. Lesi atau cedera pada medulla spinalis
b. Spina bifida
c. Stroke
d. Skleroso multiple
e. Penyakit Parkinson
f. Demensia
g. Hiperparatiroidisme
h. Hipoparatiroidisme
i. Ketidakseimbangan elektrolit
j. Hemoroid
k. Obesitas
l. Pasca operasi obstruksi bowel
m. Kehamilan
n. Pembesaran prostat
o. Abses rektal
p. Fisura anorektal
q. Striktura anorektal
r. Prolapse rektal
s. Ulkus rektal
t. Rektokel
u. Tumor
v. Penyakit hircsprung
w. Impaksi feses

B. Kriteria Hasil (SLKI)


Lihat tautan SDKI-SLKI, cari Konstipasi

KONSTIPASI
 Luaran Utama : Eliminasi Fekal
 Luaran Tambahan :
 Fungsi gastrointestinal
 Keseimbangan cairan
 Keseimbangan elektrolit
 Kintinensia fekal
 Mobilitas fisik
 Nafsu makan
 Status cairan
 Tingakt keletihan
 Tingkat nyeri

Luaran SLKI Eliminasi Fekal (L.04033)

 Definisi : proses defekasi normal yang disertai dengan pengeluaran feses mudah
dan konsistensi, frekuensi serta bentuk feses normal.
 Ekspektasi : membaik
 Kriteria hasil :
1. Kontrol pengeluaran feses (meningkat)
2. Keluhan defekasi lama dan sulit (menurun)
3. Mengejan saat defekasi (menurun)
4. Distensi abdomen (menurun)
5. Terasa massa pada rektal (menurun)
6. Urgency (menurun)
7. Nyeri abdomen (menurun)
8. Kram abdomen (menurun)
9. Konsistensi feses (membaik)
10. Frekuensi defekasi (membaik)
11. Peristaltic usus (membaik)

C. Intervensi (SIKI)
Lihat tautan SDKI-SIKI,cari Konstipasi

KONSTIPASI
 Intervensi Utama :
 Manajemen eliminasi fekal
 Manajemen konstipasi
 Intervensi Pendukung :
 Dukungan perawatan diri : BAB/BAK
 Edukasi diet
 Edukasi toilet training
 Insersi selang nasogastric
 Latihan eliminasi fekal
 Manajemen cairan
 Manajemen elektrolit
 Manajemen nutrisi
 Manajemen nyeri
 Manajemen prolapsus rectum
 Pemantauan cairan
 Pemberian enema
 Pemberian obat
 Pemberian obat oral
 Pemberian obat rektal
 Penurunan flatus
 Perawatan kehamilan trimester kedua dan ketiga
 Perawatan pascapersahnan
 Perawatan selang gastrointestinal
 Perawatan stoma
 Promosi latihan fisik
 Promosi eliminasi fekal
 Reduksi ansietas
 Terapi aktivitas
 Terapi relaksasi
Manajemen Eliminasi Fekal (1.04151)

 Definisi : mengidentifikasi dan mengelola gangguan pola eliminasi fekal.


 Tindakan :
a. Observasi :
 Indentifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar
 Identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi gastrolntestinal
 Monitor buang air besar (mis.warna, frekuensi, konsistensi, volume)
 Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
b. Terapeutik :
 Berikan air hangat setelah makan
 Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien
 Sediakan makan tinggi serat
c. Edukasi :
 Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan
peristaltic usus
 Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume feses
 Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi
 Anjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan
pembentukan gas
 Anjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi
 Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontra indikasi
d. Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian obat supositorio anal, jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai