Anda di halaman 1dari 30

Askep Gastritis

Oleh
Yuliana Syam, S,Kep.,Ns., M.Kes
Contoh kasus

• Seorang laki-laki umur 38 tahun masuk ke


IRD RS Wahidin dengan keluhan nyeri
epigastrium, mual, muntah, kembung.
Pasien juga mengatakan beberapa hari
sebelumnya pernah mengalami
hematemesis dan melena. Hasil
pemeriksaan fisik pasien nampak
meringis, gelisah, mual, muntah, TD
130/90 mmHg, N; 80 x/I, s: 37
a. Pengertian

Gastritis adalah Suatu


peradangan pada mucosa
lambung yang dpt bersifat akut,
kronik atau lokal.
b. Etiologi

• Gastritis akut :
• Sering akibat diet yg sembrono
• Makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau
makanan yg terlalu berbumbu
• Penyebab lain:
 Pemakaian sering obat-obatan NSAID seperti
aspirin yang tanpa pelindung selaput enterik
Peminum alkohol
Perokok berat
Stres fisik (luka bakar)
Keracunan makanan (enterotoksin)
Gastritis kronik atau tipe
spesifiknya dpt tampak terutama
pd keadaan klinik berikut:

1. Penderita dgn ulkus peptikum


2. Hubungan dgn karsinoma lambung
3. Pd penderita dgn anemia
4. Pd penderita setelah gastrektomi
5. Pd org sehat terutama usia tua
c. Patofisiologi
• Penyebab (konsumsi obat NSAID, stres, alkohol..)

• Penurunan kualitatif mucus dan degradasi mucus


/barier mucosa ; peningkatan sekresi asam;
perfusi mucosa terganggu

• Erosif superficial/ edema mucosa/ infark kecil/


• Difusi asam mempercepat kerusakan mukosa

Kembung, mual, muntah, nyeri epigastrium,


hemoragik
Gastritis kronis

• Tipe A : disebut gastritis autoimun


anemis pernisiosa.

• Perubahan sel parietal yg menimbulkan


atropi dan infiltrasi seluler.
Tipe B

• Disebut gastritis Helico Pylori

• Mempengaruhi antrum dan pilorus,


dihubungkan dgn faktor diet, obat-obatan,
alkohol, rokok atau refluks isi usus ke
dalam lambung.
d. Manifestasi klinik
1. Gastritis akut
- nyeri epigastrium, mual, kembung muntah,
- Dpt ditemukan hematemesis dan melena.
2. Gastritis kronis
- Tipe A: asimtomatis atau gejala defesiensi
vitamin B 12.
- Tipe B: anoreksia, nyeri setelah makan,
kembung, mual dan muntah, rasa asam
dimulut.
Penatalaksanaa.
Gastritis akut
• Menghindari alkohol dan makanan sampai gejala
berkurang
• Diet yg mengandung gizi dianjurkan (bila
mampu oral)
• Berikan cairan parenteral bila gejala mnetap
• Untuk menetralisir asam gunakan antasida
(aluminium hirdoksida).
Gastritis kronis

• Memodifikasi diet
• Meningkatkan sitrahat
• Mengurangi strees
• Farmakoterapi; antibiotik (amoksisilin),
dan garam bismut (pepto-bismol)
e. Pengkajian

• Apakah pasien mengeluh nyeri ulu hati,


tdk dpt makan, mual dan muntah
• Kapan terjadinya gejala, apakah sbm
makan, stl makan, stl mencerna makanan
pedas, obat-obatan tertentu atau alkohol
• Apakah gejala berhubungan dgn ansietas,
strees, alergi, makan minum terlalu byk
atau makan terlalu cepat
• Bagaimana gejalanya berkurang atau
hilang
• Apakah ada riwayat peny. Lambung
sebelumnya
• Apakah psn ada muntah darah atau tdk
• Adakah nyeri tekan abdomen
• Dehidrasi atau perubahan turgor kulit atau
membran mucosa kering.
f. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dgn adanya iritasi
mucosa lambung
2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi b.d
intake nutrisi tdk adekuat
3. Hipertermia b.d pelepasan pirogen dan
endogen
4. Resiko gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit b.d penurunan cairan
intravaskuler
5. Resiko kekurangan volume cairan b.d
ketidakcukupan masukan cairan dan
kehilangan cairan berlebihan akibat
muntah
6. Kecemasan b.d kurang pengetahuan
7. Kurang pengetahuan b.d kurang
informasi
g. Perencanaan dan intervensi
NOC:

• Menghilangkan nyeri
• Mempertahankan intake nutrisi tetap
adekuat
• Mengatasi hipertermia
• Memepertahankan keseimbangan cairan
dan elektrolit
• Mempertahankan volume cairan tubuh
• Mengurangi ansietas
h. NIC:
1. Menghilangkan nyeri:
• Anjurkan klien u/ mempelajari tehnik
relaksasi; (teori gate kontrol).
• Anjurkan klien utk menghindari makanan
dan minuman yang mengiritasi lbg,
misalnya alkohol
• Anjurkan klien utk menggunakan pola
makan pd interval yang teratur
2. Mempertahankan nutrisi tetap
adekuat

• Berikan makan dlm porsi kecil tapi sering dan


tdk mendorong irirtasi
• Berikan makanan padat sesegera mungkin
• Berikan minum yang tdk mengandung kafein
• Menghindari nikotin. Efeknya menhambat
sekresi bikarbonat pd pankreas, meningkatkan
stimulasi parasimpatis, meningkatkan aktifitas
otot dlm usus, dan menimbulkan mual dan
muntah.
3. Mengatasi hipertermia

• Pantau tanda-tanda vital setiap 2 jam


• Berikan kompres dingin
• Penatalaksanaan pemberian antipiretik
sesuai indikasi
4. Mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit
• Pantau masukan dan haluaran cairan
setiap hari (deteksi tanda dehidrasi)
• Observasi adanya indikasi gatritis
hemoragik
• Beri munim 6-8 gelas air setiap hari
4. Mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit
• Pantau masukan dan haluaran cairan
setiap hari
• Observasi adanya indikasi gatritis
hemoragik
• Beri munim 6-8 gelas air setiap hari
5. Mempertahankan volume cairan
tubuh
• Observasi intake dan out put cairan
• Observasi tanda-tanda dehidrasi

6. Mengurangi ansietas
• Dorong klien u/ mengelspresikan masalah
dan rasa takut
• Bantu klien mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan ansietas
• Ajarkan strategi penatalaksanaan stres
7. Meningkatkan pengetahuan klien
tentang penyakitnya
• Kaji tingkat pengetahuan klien
• Berikan informasi yang diperlukan dgn
menggunakan kata yang tepat dan waktu
yang sesuai
• Yakinkan klien bahwa penyakitnya dpt
diatasi
i. Hasil yang diharapkan
1. Menghindari makan-makanan yang
mengiritasi atau makanan yang
mengandung kafein/alkohol
2. Melaporkan nyeri berkurang
3. Tanda-tanda vital dlm batas normal
4. Keseimbangan cairan dan elektrolit dpt
dipertahankan
5. Volume cairan tubuh tetap terjaga
6. Menunjukkan berkurangnya ansietas
7. Mengekspresikan minat dlm belajar
bagaimana mengatasi penyakitnya
ANOREKSIA
• Anoreksia didefinisikan sebagai hilangnya
nafsu makan
• Anoreksia sering terjadi sebagai gejala
dengan kelainan gastrointestinal lain,
termasuk mual, muntah dan diare
• Anoreksia juga terjadi pd keadaan yang
tdk berkaitan dgn saluran GI misalnya
kanker
• Anoreksia nervosa adalah suatu keadaan
dimana seseorang memilih utk tidak
makan karena ketakutan berlebihan
menjadi gemuk
• Istilah anoreksia nervosa sebenarnya
adalah penamaan yang salah karena
individu yang mengidapnya tetap memiliki
keinginan makan dan tetap merasa lapar.
Referensi
• Black, J.M. (2002). Medical–Surgical
Nursing: clinical management for positive
outcomes. Philadelphia: W.B Saunders
Company.
• Brunner & Suddarth (2001) Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
• Polaski, A.L.(1996). Luckmann’s core
principles and practice of medical-surgical
nursing. Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Anda mungkin juga menyukai