TIFUS
Disusun Oleh:
Kelompok II Kelas A2
Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6
Lutvia Azka J3F119029 Erni Febrianti J3F119015 Hendra Permana J3F119022
Noorkhodijah Affinda J3F119043 Salsa Dila J3F119059 Muhammad Naufal Rosyidi J3F119036
Anisa Fitriani J3F219081 Ichsan Wisaksono J3F219090 Pocut Balqis Muda Candein J3F219101
Dibimbing Oleh
Roy Bozemantoro Uripi, dr MH
Tujuan pengaturan pola makan penderita tipes adalah memastikan bahwa penyakitnya
tidak bertambah parah. Makanan untuk penderita tipes semestinya membantu proses
penyembuhan dan mengurangi gejala infeksi pada saluran cerna
PATOFISIOLOGI
Saluran pencernaan
Perubahan nutrisi
Tujaun diet yaitu memberi makanan dan cairan Tujaun diet yaitu memberi makanan dan cairan
secukupnya untuk memperbaiki jaringan yang rusak, secukupnya untuk memperbaiki jaringan yang rusak,
mencegah timbulnya komplikasi. Setelah fase akut mencegah timbulnya komplikasi. Setelah suhu badan
teratasi, kepada penderita dapat diberikan makanan stabil, hepatomegali telah hilang, serta defekasi lancar
saring setiap 3 jam. Makanan parenteral tetap diberikan diet lunak, tetapi kandungan serat tetap terbatas.
diberikan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan Pada umumnya penderita sudah tidak memerlukan
makanan parenteral.
energi.
SYARAT DIET
syarat diet tifoid tahap 1
Makanan mudah dicerna (makanan saring), porsi kecil dan frekuensi sering
Energi (FS 1,3), sesuai kemampuan pasien untuk menerima. FA tergantung aktifitas pasien
Protein tinggi, diberikan bertahap sesuai kemampuan. Rasio kalori nitrogen, yaitu 150 : 1 atau ≥
15% 4. Lemak rendah 10 – 15% kebutuhan energi total ditingkatkan secara bertahap hingga
sesuai kebutuhan
Cairan cukup, terutama bila ada muntah
Rendah serat, terutama serat tidak larut air & ditingkatkan bertahap
Tidak mengandung makanan/bumbu tajam, baik secara termis, mekanis/kimia
Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan minum susu terlalu
banyak
Antibiotik diminum diantara waktu makan
SYARAT DIET
syarat Diet Tifoid Tahap 3
Makanan mudah dicerna (makanan lunak), porsi kecil dan frekuensi sering
Energi (FS 1,3), sesuai kemampuan pasien untuk menerima. FA tergantung aktifitas pasien
Protein tinggi, diberikan bertahap sesuai kemampuan. Rasio kalori nitrogen, yaitu 150 : 1 atau ≥ 15%
Lemak rendah 10 – 15% kebutuhan energi total ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai kebutuhan
Cairan cukup, terutama bila ada muntah
Rendah serat, terutama serat tidak larut air & ditingkatkan bertahap
Tidak mengandung makanan/bumbu tajam, baik secara termis, mekanis/kimia
Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan minum susu terlalu
banyak
Antibiotik diminum diantara waktu makan.
K E B U T U H A N E N E R G I D A N Z AT G I Z I
C O N T O H M E N U M A K A N PA G I & S E L I N G A N ( A K E 1 9 5 3 K K A L , A K P
81,4 G G)
D I E T T I F O I D TA H A P 1 D A N 2
HISANGAN MAKAN
PAGI SELINGAN
Nasi tim Open sandwich crackers
Beras 50 g Crackers 25g
Daging cincang ayam 20g
Daging sapi 35g Wortel 50g
Minyak 3g Minyak 3g