Anda di halaman 1dari 8

Diare ( system pencernaan)

1. Diare menurut sunandi ( 2001) adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan
yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang banyak
dari biasanya, dengan tinja yang berbentuk cair atau setengah cair dapat pula disertai
frekuensi defekdi yang meningkat.
2. Tanda gejala :
oSering BAB dengan konsitensi tinja cair
oTurgor kulit
oDehidrasi
oMukosa kering
oMual dan muntah
oDemam
oKram abdominal
oLemah
oPucat
3. Etiologi :
o Infeksi internal : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab diare
o Infeksi bakteri : vibrio e coli, salmonella campilo baster
o Infeksi virus : rotavirus,calcivilius, enterovirus , adenovirus.
o Infeksi parasit: cacing, protozoa, parasit
o Faktor makanan : pedas, racun, alergi, basi
4. Patofisiologi ; gangguan osmotic makana yang tidak dpat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit kedalem rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare.
Gangguan motilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik. Akibat dari diare itu
sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan
keseimbangan asam basa (asidosis metabolic dan hypokalemia). Diare inflamasi
disebabkan invasi bakteri dan sitoksin di kolom dengan manifestasi sindrom disentri
dengan diare disertai lender dan darah. diare juga dapat terjadi akibat lebih dari satu
mekanisme , yaitu peningkatan sekresi usus dan penurunan absorbs di usus. Infeksi
bakteri menyebabkan inflamasi dan mengeluarkan toksin yang menyebabkan terjadinya
diare.
5. Pathway :
Faktor ;
makanan,infeksi,bakteri,virus,parasit

Penyerapan di dalam saluran pencernaan tidak adekuat


Terdapatnya zat-zat
yg tidak diserap
Peradangan isi usus Gangguan
mobilitas usus

Tekana osmotic Gangguan sekresi


meningkat hiperperistaltik
Sekresi air dalam elektrolit dalam
usus meningkat
Mengrngsng usus mngluarkn isinya Ksmptn usus
Reabsorbsi didlm
usus besar menyerap makanan
Diare
terganggu

Inflamasi saluran pencernaan


BAB sering konsistensi cair

Agen pirogenic
Cairan keluar Mual dan muntah
banyak
Suhu tubuh meningkat
Anoreksia
Dehidrasi
Hipertermi
Nutrisi kurang dari
Gangguan pemenuhan kebutuhan
cairan & elektrolit

6. Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan feses, tes darah, endoskopi,rontgen,ct scan


7. Penatalaksanaan : konsumsi oralit, antibiotic,diet makan bernutrisi, hindari makan pedas,
menjaga kebersihan sebelum dan sesudah makan, minum air putih yang cukup.
8. Focus pengkajian : gangguan keseimbangan cairan dan elektrolitb/b output berlebihan d/d
diare
9. Diagnose keperawatan yang mungkin muncul
- gangguan keseimbangan cairan dan elektrolitb/b output berlebihan d/d diare
- ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan diet kurang d/d kurang
minat pada maknan
10. Intervensi
o Amati turgor kulit secara berkala
o Monitoring tanda dan gejala diare
o Identifikasi faktoryang bisa menyebabkan diare.
o Berikan makana dalam porsi kecildan lebih sering serta tingkatkan porsi secara
betahap
o Anjurka pasien untuk menghindari makanan pedas dan yang menimbulkan gas
dakam perut
o Anjurkan pasien untuk minum air putih teratur
o Ajari pasien cara menulis diari makanan
o Anjurkan untuk pergi ke dokter , untuk mendapatkan pengobatan lanjut.
FORMAT ASKEP SINGKAT

Nama Mhsw : Rumhani Muzykawati


NIM : 1811020001
Kasus : Diare ( system pencernaan )
Deskripsi kasus / rangkuman Pasien usia 18 tahun , mengatakan sudah 2 hari BAB 5x / hari
pengkajian fese berair, dan merasakan mual, muntah , terasa lemas dan
meriyang(demam) .pasien mengatakan saat makan merasa mual.
selama diare , pasien memakan daun jambu biji supaya BABnya
sedikit mereda .
Pasien terlihat pucat lemas dan gelisah.
Pemeriksaan fisik : TD 90/50 mmhg, N 90x/menit, s 38o c , RR
22 x/menit ,
Auskultasi ; peristaltic usus 40x / menit, palpasi ; turgo kulit
tidak langsung kembali dalam 1-2 detik , perkusi ; abdomen
hipertimpani perut kembung

DX utama DS: mengatakan sudah 2 hari BAB 5x / hari fese berair


Do : Pasien terlihat pucat lemas dan gelisah.

Pemeriksaan fisik : TD 90/50 mmhg, N 90x/menit, s 38o c , RR


22 x/menit ,
Auskultasi ; peristaltic usus 40x / menit, palpasi ; turgo kulit
tidak langsung kembali dalam 1-2 detik , perkusi ; abdomen
hipertimpani perut kembung

“’ gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d output


berlebihan d/d diare “

Intervensi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam


diharapkan :

Indikator awal Akhir


Turgor kulit 2 4

Penuruna n tekana darah 3 4

Diare
2 4
Peningkatan suhu tubuh
3 4

o Amati turgor kulit secara berkala


o Monitoring tanda dan gejala diare
o Identifikasi faktoryang bisa menyebabkan diare.
o Berikan makana dalam porsi kecildan lebih sering serta
tingkatkan porsi secara betahap
o Anjurka pasien untuk menghindari makanan pedas dan
yang menimbulkan gas dakam perut
o Anjurkan pasien untuk minum air putih teratur
o Ajari pasien cara menulis diari makanan
o Anjurkan untuk pergi ke dokter , untuk mendapatkan
pengobatan lanjut.

Tindakan prioritas o Memberikan makana dalam porsi kecil lebih sering


serta tingkatkan porsi secara bertahap.
o Anjurkan pasien untuk minum air putih teratur
o Anjurkan pasien untuk menghindari makana pedas
o Mengajarkan pasien untuk menulis diari makanan
Evaluasi “Setelah 1 hari , pasien di berikan makanan sedikit tapi lebih
sering dan teratur minum air putih, saat pasien bab sedik lebih
kental dan pasien mengatakn sudah tidak lemas” tekana darah
pasien menjadi 100/90 mmhg , turgor kulit membaik , peristaltic
37x permnit.
FORMAT PENILAIAN ASKEP

No Komponen Penilaian Skor


1 Laporan Pendahuluan
Kelengkapan dalam pembuatan laporan pendahuluan
(definisi, etiologi, tanda gejala, patofisiologi,
pathway, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan,
focus pengkajian, diagnose keperawatan yang
mungkin muncul, rencana tindakan).
2 Pengkajian
deskripsi kasus lengkap (format SBA, data anamnesa,
pemeriksaan fisik, dan penunjang lengkap)
3 Diagnosa
ketepatan dalam diagnose keperawatan
4 Intervensi
Ketepatan dalam penyusunan tujuan dan kriteria hasil
(NOC), ketepatan dalam menyusun intervensi
keperawatan (NIC), terdapat intervensi observasi,
mandiri, edukasi, dan kolaborasi (ONEC).
5 Implementasi
Prioritas tindakan tepat
6 Evaluasi
Dalam evaluasi terdapat data subjektif dan objektif
yang jelas, melakukan analisis dengan tepat dan
menuliskan rencana tindakan selanjutnya.
Rerata
Skoring

Unsatisfactory = Skor <70


Satisfactory = Skor 70-80
Good = Skor 80-100
Format Student Oral Case Analisis
Nama Mahasiswa : Rumhani muzykawati
NIM : 1811020001

Keterangan
1: Tidak mampu 3: Cukup mampu
2: Kurang mampu 4: Mampu
No Poin Penilaian Bobot Bobot Bobot x
1 2 3 4 Nilai
1. Review Kasus Secara Umum 25
Kemampuan mahasiswa dalam menyusun peta konsep dan
menjelaskan hubungan antara diagnosis dengan kondisi lainnya
seperti etiologi, faktor risiko dan faktor predisposisi
2. Patofisiologi dan Patogenesis 20
Kemampuan mahasiswa dalam menjelaskan setiap mekanisme
terjadinya suatu penyakit yang ditandai dengan timbulnya
berbagai gejala dan tanda penyakit serta kemampuan
mahasiswa dalam menjelaskan perubahan berbagai struktur
tubuh yang ditunjukkan dengan berbagai pemeriksaan
penunjang
4. Diagnosis 15
Kemampuan mahasiswa dalam membuat diagnosis
keperawatan yang rasional didukung dengan data-data yang
lengkap
5. Manajemen atau penatalaksanaan 20
Kemampuan mahasiswa dalam menjelaskan berbagai jenis
intervensi keperawatan dengan menerapkan berbagai ilmu-ilmu
dasar., dan kemampuan dalam menjelaskan terapiyang
ditetapkan dokter baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif.
6. Komplikasi 10
Kemampuan mahasiswa dalam menjelaskan berbagai
komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien
7. Prognosis 10
Kemampuan mahasiswa dalam menjelaskan prognosis dari
penyakit pasien
Jumlah 100

Pembimbing Akademik
Nilai= (Jumlah nilai)/4
=

(Ns. Agus Santosa, S.Kep, M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai