Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

A. Tinjauan teori
1. Definisi
Gastroenteritis adalah peradangan pada mucosa lambung dan usus halus(Med Sur Nursing,Lewis
tahun 2000.Hal 1152)

Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan
muntah muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan elektrolit yang menimbulkan
dehidrasi dan gejala keseimbangan elektrolit(cecyly,Betz,2002).

Menurut Ardiansyah (2012) Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare,dengan atau tanpa disertai muntah,dan sering kali disertai peningkatan
suhu tubuh.

Dapat disipulkan dari definisi diatas Gastroenteritis adalah buang air besar(defekasi)dengan
jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya(normal 100-200ml per jam tinja),dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cair(setengah padat),dapat pula disertai defekasi yang meningkat

2. Klasifikasi
Gastroenteritis diklasifikasikan menjadi diare akut dan kronis.
1. Diare akut adalah diare yang serangannya tiba tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari.
Diare akut diklasifikasikan kembali secara klinis menjadi :
a. Diare non-inflamasi
diare ini disebabkan oleh enterotoksin dan menyebabkan diare menjadi cair dengan
volume besar tanpa lendir dan darah. Keluhan abdomen jarang terjadi atau bahkan
tidak ada sama sekali. Dehidrasi cepat terjadi apabila tidak mendapatkan cairan yang
sesuai sebagai pengganti. Tidak ditemukan leukosit pada pemeriksaan feses rutin.
b. Diare inflamasi
Diare ini disebabkan oleh invasi bakteri dan pengeluaran sitoksin di kolon. Gejala
klinis ditandai dengan adanya mulas sampai dengan nyeri
kolik,mual,muntah,demam,tenesmus,tanda dan gejala dehidrasi. Secara makroskopis
terdapat sel leukosit polimorphonuklear(PMN)

2. Diare kronis berlangsung selama lebih dari 14 hari. Diare kronis diklasifikasikan kembali
secara klinis menjadi:
a. Diare sekresi
Diare dengan volume feses banyak yang biasanya disebabkan oleh gangguan
transport elektrolit akibat peningkatan produksi dan sekresi air dan elektrolit namun
kemampuan absorbs mukosa usus ke dalam usus menurun. Penyebabnya adalah
toksin bakteri seperti toksin kolera,pengaruh garam empedu,asam rantai pendek
/laksatif non osmotic dan hormone intestinal(gastrin vasoaktif intestinal polypeptide
(VIP))2)
b. Diare osmotic
Terjadi bila terdapat partikel yang tidak dapat diabsorbsi oleh usus sehingga
osmolaritas lumen meningkat dan air tertarik dari dalam plasma ke lumen usus
sehingga terjadilah diare. Misalnya melabsorbsi karbohidrat akibat defisiensi lactase
atau akibat garam magnesium.
c. Diare eksdatif
Inflamasi akan mengakibatkan kerusakan mukosa baik usus halus maupun besar.
Inflamasi dan eksudat dapat terjadi akibat infeksi bakteri atau bersifat non-infeksi
seperti gluten sensitive enteropathy,inflammatory bowel disease ataupun akibat
radiasi. Kelompok lain akibat gangguan motilitas yang mengakibatkan waktu transit
makanan dan minuman diusus menjadi lebih cepat. Pada kondisi
tirotoksikosis,sindroma usus iritabel atau diabetes melitus dapat muncul diere ini.
3. Etiologi

Diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor,infeksi yang di sebabkan oleh bakteri:
Shigella sp. E.coli pathogen,salmonella sp. Vibrio cholera,yersinia entero
colytika,campylobacter jejuni, v.parahaemolitikus, staphylococcus aerus, klebsiella,
pseundomonas , aeromonas, dll. Virus : rotavirus, adenovirus, Norwalk virus, Norwalk
virus,Norwalk like virus , cytomegalovirus,echovirus,adenovirus ,norwalk
virus,Norwalk like virus, cytomegalovirus, echovirus. Makanan beracun atau
mengandung logam, makanan basi, makanan yang tidak biasa misalnya makanan siap
saji, makanan mentah, makanan laut. Obat-obatan tertentu ( pengantian hormone tiroid,
pelunak feses dan laksatif, antibiotik, kemoterapi dan antasida)

4. Manifestasi klinik

Ditandai dengan meningkatnya kandungan cairan dalam feses, pasien terlihat sangat
lemas, kesadaran menurun ,kram perut demam,muntah, gemuruh usus(borborigimus),
anoreksia, dan haus. Kontraksi spasmodik yang nyeri dan peregangan yang tidak efektif
pada anus , dapat terjadi setiap defeksi.

Perubahan tanda-tanda vital seperti nadi dan respirasi cepat, tekanan darah turun, serta
denyut jantung cepat. Pada kondisi lanjut akan di dapatkan tanda dan gejala dehdrasi,
meliputi: Turgor kulit menurun <3 detik, pada anak-anak ubun-ubun dan mata cekung
membran mokosa kering dan di sertai penurunan berat badan akut, keluar keringat dingin.

5 . Pathofisilogi

Proses terjadinya diare dapat di sebabkan oleh berbagi kemungkinan faktor di antaranya
faktor di antaranya faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroganisme (kunan)
yang masuk ke dalam pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak
sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi
perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi dan usus
menyebabkan sistem transpor aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi
yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat kemudian menyebabkan
diare. Iritasi mukosa usus dapat menyebabkan peristaltik usus meningkat. Kerusakan
pada mokosa usus juga dapat menyebabkan malabsorbsi merupakan kegagalan dalam
melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan smotik meningkat sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kerongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus
sehingga terjadi diare.(Simadibrata: 2006)
BAB II

Tinjauan kasus

Tanggal masuk RS : 20 agustus 2019

Tanggal pengkajian :20 agustus 2019

Nomor register :A15020279

Ruangan:

Diagnosa Medis :Gastroenteritis

1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : Ny. R
Umur : 48 Th
Jenis kelamin: Perempuan
Agama : Islam
Suku: Kaili
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Palu timur
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 50 Th
Jenis kelamin: Laki laki
Agama: Islam
Suku : Kaili
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pegawai swasta
Hubungan dengan klien : Suami
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri pada bagian perut(mules)
b. Keluhan yang menyertai
Klien mengatakan lemas,dan sakit pada bagian perut.
c. Riwayat keluhan utama
Klien mengatakan telah buang air besar cair sebanyak 10 kali sebelum dibawa ke RS disertai
demam tinggi. Perutnya nyeri dan mulas sejak pagi ini setelah mengkonsumsi bakso yg dibeli
di pinggir jalan raya. Nyeri dirasakan seperti diperas pada daerah perut dan anus terasa panas
setelah buang air besar(BAB). Mules biasanya dirasakan hilang timbul,mules dan nyeri pada
anus akan berkurang sekitar 5 menit setelah BAB,dan nyeri dirasakan kembali sekitar 20
menit setelah BAB. Klien juga mengeluh demam(suhu 38derajat Celcius) disertai mual
muntah,dengan skala nyeri yg dirasakan 7
d. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan dulu pernah menderita diare namun tidak separah ini dan tidak dibawah ke
rumah sakit hanya diobati dengan entrostop. Klien tidak pernah menderita penyakit serius,dan
belum pernah dirawat ke rumah sakit.
e. Riwayat penyakit keluarga
Menurut klien sekitar 6 bulan yang lalu anaknya mengalami penyakit yang sama dan di rawat
di rumah sakit selama 4 hari

Honogram :

Keterangan:

Keluarga yang pernah


mengalami penyakit yang
Laki-laki Perempuan Klien
sama dengan klien (anak
ke dua klien)

3. Pola aktivitas sehari hari

Aktivitas kehidupan sehari- hari


Kegiatan Di Di Rumah
Rumah Sakit
a) Makan
 Frekuensi  3x/ hari  3x/ hari
 Jumlah  1 Porsi  ½ porsi tidak
 Jenis habis habis
 Nasi,  Bubur, sayur,
sayur, buah
lauk pauk
b) Minum
 Frekuensi  Jika haus Jika haus
 Jumlah  8-9 gelas/ 2- 3 gelas/ hari
 Jenis hari  Air putih, susu
 Air putih,
kopi
c) Personal
Hygine  2x/ hari  Belum pernah
 Mandi  2x/ hari  Belum pernah
 Gosok Gigi  3x/  Belum pernah
minggu
 Mencuci  1x/  Belum pernah
rambut minggu
 Menggunting
kuku
d) Istirahat –
Tidur  Menonton  Menonton TV
 Kebiasaan TV
sebelum tidur  Tidak teratur
 Waktu  21.00 –  Tidak teratur
 Lama 04.00
 7 jam
e) Eliminasi
 BAK  4x/ hari  3x/ hari
 BAB  1x/ hari  10x/ hari
f) Rekreasi
 Rekreasi  3x/ tahun Tidak pernah
 Olahraga  2x/  Tidak pernah
minggu
g) Kebiasaa/
ketergantung
an  Tidak  Tidak pernah
 Alkohol pernah  Mengkonsumsi

 Obat- obatan Diapet  Tidak pernah
 Rokok  1
bungkus/  Tidak pernah
 Kopi hari
 2 gelas/
hari

4. Pemeriksaan Fisik

Penampilan : Lemah

Kesadaran : Composmentis

Berat Badan : 55Kg

Tinggi Badan : 160 Cm

Tekanan Darah : 100/ 80mmHg

Respirasi : 28x/ menit

Nadi : 75x/ menit

Suhu Tubuh : 38ºC

1. Kepala

Bentuk : Bulat

Kelainan : Tidak ada kelainan

Keadaan Rambut : Pendek, sedikit beruban, bersih, tidak bau

Kulit Kepala : Bersih, tidak ada luka

2. Mata

Sclera : Ikterik

Konjungtiva : Anemis
Kornea : Normal

Lensa : Normal

Pupil : Isokor

Refleks Cahaya : Refleks baik

Kelainan : Tidak ada kelainan

3. Telinga

Fungsi Pendengaran : Normal

Bentuk : Simetris

Serumen : Ada sedikit

Kelainan : Tidak ada kelainan

4. Hidung

Fungsi Penciuman : Normal

Bentuk : Simetris

Serumen : Ada sedikit

Kelainan : Tidak ada kelainan

5. Mulut

Fungsi Pengecapan : Normal, dapat membedakan rasa

Kebersihan Gigi : Kurang baik

Mukosa Bibir : Kering

Kelainan : Tidak ada kelainan

6. Leher

Kelenjar Getah Bening : Tidak ada pembengkakan

Kelenjar Tyroid : Tidak ada pembengkakan

Pergerakan Leher : Normal

7. Dada

Bentuk : Simetris

Suara napas : Vasikuler

Frekuensi napas : 28x/ menit

Nyeri : Tidak ada nyeri

Kelainan : Napas cepat

8. Abdomen

Bising Usus : 14x/ menit

Kelainan : Hiperperistaltik

9. Kulit

Warna Kulit : Sawo matang


Tekstur Kulit : Kering, turgor kulit menurunPemeriksaan fisik

4. Analisa data

No. Data Masalah Etiologi


1. DS : BAB cair 1 hari sebanyak 10x -Gangguan ketidak - -Ouput yang berlebihan
sejak kemarin seimbangan cairan dan akibat diare
DO: - Turgot kulit jelek elektrolit
- Mukosa oral tampak
kering
- TD: 100/90mmHg
- N : 75x/m
- S : 37.2C
- RR: 24x/m

2. DS: Klien merasa lemas dan -Ketidak seimbangan -Ketidakmampuan


kurang nafsu makan nutrisi kurang dari menelan makanan
DO: -Mual,anoreksia kebutuhan tubuh disebabkan karena mual
-BB Menurun 5I Kg yang dan anoreksia
sebelumya 55kg
3. DS: BAB 10x/hari -Gangguan eliminasi -Infeksi bakteri
DO:-peristaltik usus meningkat pola BAB
40x/m
-leukosit: 3.000

5. Hasil diagnosa keperawatan

1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan diare dan inteke kurang
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anareksia
disertai dengan mual
3. Gangguan pola eliminasi BAB berhubungan dengan infeksi bakteri

6. Rencana asuhan keperawatan

No. Dx keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional


kriteria hasil
1. Ketidakseimbangan Tujuan: Mandiri: -Kehilangan
cairan dan elektrolit setelah -Kaji TTV cairan yang
berhubungan dengan dilakukan -Kaji turgor kulit dan membran aktif secara
diare dan inteke tindakan mukosa oral terus menerus
kurang keperawatan -anjurkan klien untuk banyak akan
2X24 jam minum air putih mempengaruhi
kebutuhan -observasi atau catat hasil input- TTV
cairan dan output yang keluar - Untuk
elektrolit mengetahui
terpenuhi Kolaborasi: perubahan
-berikan cairan tambahan IV kondisi klien
Kriteria hasil: sesuai indikasi - untuk
- BAB 1x/hari -pasang IVFD RL 30 tts/mnt mengganti
-Turgor kulit cairan yang
kembali elastis hilang
-glukosa oral - untuk
kembali lembab mengetahui
-TTV kembali keseimbangan
normal cairan dan
TD: ≥ 120/80 elektrolit
mmHg dalam tubuh
N: 60X-80X/m - untuk
RR: 16-20X/m menggantikan
S: 36-37 C kehilngn cairan
dan
memperbaiki
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
- Pemasangan
IVFD RL untuk
mengganti
cairan yang
keluar
2. Ketidakseimbangan Tujuan : Mandiri: -Mengan
nutrisi kurang dari -Setelah -Timbang BB tiap hari dari tisipasi jika
kebutuhan tubuh dilakukan pertama masuk sampai keluar RS terjadi
berhubungan dengan tindakan -anjurkan pasien mengomsumsi perubahan gizi
anareksia disertai keperawatan buah –buahan seperti pada pasien.
dengan mual 3x24 jam semangka,melon,jeruk,pisang,dll. -Untuk
kebutuhan -Berikan makanan dalam porsi memenuhi keb
nutrisi kecil tapi sering vitamin dan
terpenuhi Berikan makanan selagi masih mineral dlm
hangat tubuh dan
Kriteria Hasil: membantu
Px makan Kolaborasi: mengganti
3x/hari dan 1 kolaborasi dg tim gizi dlm cairan tubuh
porsi penuh menentukan diet klien, nasi dan yg keluar.
badan tidak lauk pauk yg mengandung -Membantu
lemah lagi protein dan mineral pemenuhan
Px tidak merasa keb nutrisi
mual klien.
BB meningkat -Untuk
55kg mencegah rasa
mual dan
muntah saat
makan.
-Untuk
menentukan
diet pasien
3. Gangguan pola Tujuan: Mandiri: -Untuk
eliminasi BAB -Setelah -Kaji pola eliminasi setiap hari mengetahui
berhubungan dengan dilakukan -Pantau leukosit setiap hari konsistensi
infeksi bakteri tindakan -Anjurkan klien banyak minum dan frekuensi
kprwtan air BAB klien
2x24jam, pola -Pantau peristaltik usus setiap -Untuk
eliminasi px hari mengetahui
kembali normal Kolaborasi: penyembuhan
-Konsul dg ahli gizi untuk infeksi
kriteria hasil: memberikan diet sesuai keb klien -Untuk
-BAB lembek dg mengganti
frekuensi 1x/hri cairan yg
-klien tdk lemah keluar
lagi -Untuk
-Turgor kulit mngetahui
kembali elastis perkembangan
-Peristaltik usus penyakit px
kembali normal Untuk
dr 40x/mnt memenuhi keb
mnjdi 5- kalori klien
12x/mnt berdasarkan
-Leukosit pd kebutuhan
kembali normal -Untuk
dr 3000 mnjdi mengobati
4000-11000 diare akibat
bakteri

Anda mungkin juga menyukai