Anda di halaman 1dari 26

ULKUS

PEPTIKUM
Disusun oleh :
1.Bela Dwinta Yulinda
Sari
2.Reizmitha Dyah
Oktaviani
3.Pried Plorean Seksio
Armanda
Definisi
 Ulkus peptikum (peptic ulcer) merupakan ulkus
kronik yang secara khas dan timbul karena
pajanan sekresi lambung yang asam.
 Ukus peptikum adalah suatu daerah ekskoriasi
mukosa lambung atau usus yang terutama
disebabkan oleh kerja pencernaan getah lambung
atau sekresi usus halus bagian atas.
 Penyakit ulkus peptikum mengacu kepada ulserasi
yang dapat terjadi pada lambung, pylorus,
duodenum atau esophagus.
Etiologi
 Ideopatik
 Infeksi helicobacter pylori
 Penurunan produksi mukus
 Peningkatan asam hidroclorida dan pepsin
 Stress atau marah
 Penggunaan kronis obat antiinflamasi non steroid
(NSAID)
 Minum alkohol dan merokok berlebihan
Manifestasi klinis
 Nyeri abdomen seperti terbakar (dyspepsia)
 Pirosis (nyeri pada ulu hati)
 Muntah
 Konstipasi dan perdarahan
 Penurunan berat badan juga biasanya
menyertai ulkus gaster
 Penambahan berat badan dapat terjadi
bersamaan dengan ulkus duodenum karena
makanan dapat meredakan rasa tidak nyaman
Pemeriksaan diagnostik
 Pemeriksaan dengan barium terhadap saluran
atas
 Endoskopi Gl
 Feses
 Pemeriksaan sekretori lambung
 Biopsy dan histology
Patofisiologi
 Penyebab ulkus peptikum duodenum dan gaster
saat diperberat oleh Helicobacteria pylori. Selain
Helicobacteria pylori, dua mekanisme berbeda
pada terjadinya ulkus peptikum di lambung dan
duodenum telah diusulkan. Di lambung,
diperkirakan terjadi kerusakan perlindungan
lapisan epitel secara normal dan menyebabkan
ulkus geter.
Komplikasi
 Hemorogi
 Perforasi
 Obstruksi pilorik
 Hematesis (muntah

darah) atau melena


(BAB darah)
Lanjutan….
 Pada situasi normal, aliran asam hidroklorida dari
lumen lambung dicegah oleh adanya hubungan
yang sangat erat dan non permeable antara sel-
sel epitel dan lapisan alkali mucus yang
menyelimuti permukaan epitel lambung.
 Faktor utama terjadinya ulkus peptikum adalah
kelebihan sekresi asam. Aktivitas saraf vagus
meningkat pada individu dengan ulkus
duodenum, terutama selamastatus puasa dan
pada malam hari.
Penatalaksaan medikal
Tujuan utama adalah mengistirahatkan lambung.
Yang meliputi :
oPenetralan atau buffering asam hidroklorida
oMenghambat sekresi asam
oPenurunan aktivitas pepsin dan asam hidroklorida
oMembasmi Helicobacteria pylori dari saluran
gastro intstinal.
Obat yang diresepkan pada klien dengan ulkus
peptikum untuk 4 alasan utama :

Untuk menghilangkan bakteri Helicobacteria pylori


dari saluran gastrointestinal (antibiotika)
Untuk menurunkan sekresi (obat hiposekresi
antagonis reseptor H2, analog prostaglandin,
antikolonergik, inhibitor pompa proton, antasida)
Untuk menetralisasi asam
Untuk melindungi barrier mukosa (sukralfat)
Penatalaksanaan keperawatan
Pembedahan untuk menurunkan keasaman
lambung meliputi :
Mengangkat saraf yang merangsang sel yang
mensekresi asam
Mengangkat bagian lambung yang mensekresi
asam
Penurunan stres dan istirahat. Pasien memerlukan
bantuan dalam mengidentifikasi situasi yang penuh
stres atau melelahkan
Lanjutan…
 Penghentian merokok. Penelitian telah
menunjukkan bahwa merokok menurunkan
sekresi bikarbonat dari pancreas ke dalam
duodenum
 Modifikasi diet.
Asuhan Keperawatan Ulkus
Peptikum
PENGKAJIAN
Identitas klien
Nama : Tn. P
Usia : 60 th
Jenis kelamin : laki- laki
Pekerjaan : petani
Alamat : ponorogo
Suku/bangsa : indonesia
Agama : islam
Tingkat pendidikan : SMK sederajat
RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat kesehatan dahulu

Klien mengatakan pernah mengkonsumsi rokok,


kopi dan alkohol dan klien juga merupakan
seseorang yang emosional.
Riwayat kesehatan sekarang

Klien mengatakan nyeri ulu hati, seperti tertusuk


nyeri biasanya hilang dengan makan. Pasien
mengalami sensasi luka bakar pada esophagus dan
lambung, yang naik ke mulut, kadang disertai
sendawa umum terjadi bila lambung pasien kosong,
mual, muntah, konstipasi, perdarahan pada buang
ar besar.
 Riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan anggota keluarga ada yangmenderita
penyakit yang sama dengan klien.

Keadaan umum : lemah, pucat


 TTV : tacikardi, pernafasan cepat
 TD: 110/70 mmHg, S: 38℃, N: 107x/m, Rr: 24x/m

Wajah
 Klien tampak meringis, konjungtiva anemis

Mulut
 Mukosa bibir kering, klien hanya menghabiskan 1/3
porsi yang disediakan, otot menelan lemah
Dada
Inspeksi : bentuk dada simetris kiri dan kanan,
pernafasan cepat
Palpasi : nyeri tekan
Perkusi : bunyi ketok sonor
Auskultasi : tidak ada wheezing, ronchi (paru-paru)

Abdomen
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, klien memegang
perut saat nyeri
Palpasi : nyeri tekan abdomen
Perkusi : bunyi ketok timpany
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Pemeriksaan
Diagnostik/penunjang
 Pemeriksaan dengan barium terhadap saluran Gl
atas dapat menunjukkan adanya ulkus
 Endoskopi Gl mengidentifikasi perubahan
inflamasi, ulkus dan lesi
 Feses dapat diambil positif terhadap darah samar
 Adanya H. pylori dapat ditentukan dengan biopsy
dan histology melalui kultur
Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri biasanya hilang dengan
makan
Klien mengatakan nyeri ulu hati
Klien mengatakan sendawa umum terjadi bila
lambung klien kosong
Klien mengatakan mual dan muntah lebih dari 3x
sehari
Klien mengatakan perut terasa kembung
Klien mengatakan badan terasa lemah dan letih
Klien mengatakan BB turun (20 % lebih di bawah
BB ideal)
Data objektif :
Klien tampak lemah
Klien tampak meringis
Wajah klien pucat
Klien hanya menghabiskan 1/3 porsi yang
disediakan
Bising usus 10x/menit
Turgor kulit jelek
Kekuatan otot lemah
Konjungtiva anemis
Takikardia
Klien dibantu keluarga dalam beraktivitas
Integumen
Warna kulit pucat, turgor kulit jelek

Ekstremitas
Takikardi , kekuatan otot lemah, klien dibantu
keluarga dalam beraktivitas
Analisa Data
No Jenis Data Problem Etiologi

1. Data Subjektif : Ketidakseimbangan Intake yang tidak


-Klien mengatakan nyeri biasanya nutrisi kurang dari adekuat
hilang dengan makan kebutuhan tubuh
-Klien mengatakan nyeri ulu hati
-Klien mnegatakan sendawa umum
terjadi bila lambung kosong
-Klien mengatakan mual dan
muntah lebih dari 3x sehari
-Klien mengatakan perut terasa
kembung
-Klien mengatakan badan terasa
lemah dan letih
-Klien mengatakan BB menurun
(20% lebih dibawah BB ideal)
Lanjutan
No. Jenis Data Problem Etiologi
Data objektif:
-Klien tampak lemah
-Klien tampak meringis
-Wajah klien pucat
-Klien hanya menghabiskan 1/3
porsi yang disediakan
-Bising usus 10x/menit
-Turgor kulit jelek
-Kekuatan otot lemah
-Konjungtiva anemis
-Takikardia
-Klien dibantu keluarga dalam
beraktivitas
-TTV:
TD: 110/70 mmHg, S:38℃, N:
107x/menit, Rr: 24x/menit.
Diagnosa Keperawatan
 Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
INTERVENSI
No Diagnosa Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI) Aktivitas
(SDKI)
1. Ketidakseimbangan nutrisi - Nutrisional - Nutrition - Kaji adanya
kurang dari kebutuhan status : food mangement alergi
tubuh berhubungan and fluid makanan
dengan intake yang tidak intake - Kaji
adekuat. kemampuan
Definisi : intake, nutrisi untuk
tidak cukup untuk Kriteria hasil : mendapatka
keperluan metabolisme - Adanya n nutrisi yang
tubuh. peningkatan dibutuhkan
Batasan karakteristik : berat badan - Yakinkan diet
-Dilaporkan adanya intake sesuai yang
makanan yang kurang dengan dimakan
-Mudah merasa kenyang tujuan mengandung
sesaat setelah mengunyah - Mampu tinggi serat
makanan mengidentifik - Monitor
asi jumlah nutrisi
kebutuhan dan
nutrisi kandungan
kalori
KELOMPOK 1
1.BELA DWINTA

THANKS YOU YULINDA SARI


2.REIZMITA DYAH
OKTAVIANI
3.PRIED PLOREAN
SEKSIO ARMANDA

Anda mungkin juga menyukai