Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN

MASALAH GANGGUAN PENCERANAAN


“Asuhan Keperawatan Pasien Dispepsia”
Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

Muhammad Abdul Halim Ar-Rasyid (P07120221016)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

2022/2022
A. Definisi Dispepsia
Dispepsia adalah rasa nyeri atau tidak nyaman di bagian ulu hati. Kondisi ini
dianggap gangguan di dalam tubuh yang diakibatkan reaksi tubuh terhadap
lingkungan sekeliling. Reaksi ini menimbulkan gangguan ketidakseimbangan
metabolisme, dan
seringkali menyerang individu usia produktif, yakni usia 30-50 tahun (Arif dan Sari,
2011).
Dispepsia meliputi kumpulan gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak nyaman
atau sakit menetap atau mengalami kekambuhan pada perut bagian atas
(Mansjoerdkk.,2001). Keluhan akan gejala-gejala klinis tersebut kadang-kadang
disertai dengan rasa panas di dada dan perut, rasa lekas kenyang, anoreksia, kembung,
regurgitasi, dan banyak mengeluarkan gas asam dari mulut (Hadi, 1995).

B. Konsep Dasar Keperawatan


a. Pengkajian
i. Identitas
1. Nama : Tn X.
2. Umur : 45 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Alamat : Banyuraden
ii. Keluhan : Mual, tidak nafsu makan, terasa panas, rasa
sakit
pada ulu hati,
iii. Riwayat Kesehatan
1. Tingkat kesadaran baik,
2. Merasa tidak pernah memiliki riwayat masalah kesehatan
pencernaan
iv. Pengkajian Fisik
1. Tingkat Kesadaran : Composmentis
2. TTV :
a. Sistem pernafasan
i. Pernafasan pola nafas baik, frekuensi normal
b. Sistem Kardiovaskuler
i. Tekanan dan denyut nadi normal.
c. Sistem Pencernaan
i. Kelainan di pancreas, terdapat tumor
d. Sistem integument
i. Warna kulit pucart
e. Sistem perkemihan
i. Urin berwarna jernih, dengan jumlah normal
f. Sistem reproduksi
i. Tidak adanya masalah pada system reproduksi
pasien.
3. Pola Aktivitas
i. Gejala : Mual, perut terasa panas, sakit pada
ulu hati.
ii. Tanda : kemungkinan disebabkan
banyaknya mengkonsumsi kopi
dan
makanan asam.
4. Aspek Psikososial
a. Keadaan emosional, memiliki beberapa masalah dengan
keluarga dan teman
5. Aspek ekonomi
a. Memiliki jadwal pekerjaan yang padat.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
i. Klien tampak kesakitan, berat bdan menurun,
kelemahan dan cemas.
b. Palpasi
i. Nyeri tekan daerah epigastrom, turgor kulit
menurun karena pasien sering muntah.
c. Auskultasi
i. Peristaltik sangat lambat dan hampir tidak
terdengar (<5x/menit)
d. Perkusi
i. Pekak karena meningkatnya produksi HCL
lambung dan pendarahan akibat perlukaan

C. Diagnosa Keperawatan

Menurut Doenges (2001) bahwa diagnosa keperawatan yang lazim timbul pada klien
dengan dispepsia.
a. Nyeri ulu hati berhubungan dengan iritasi dan inflamasi pada lapisan
mukosa, submukosa, dan lapisan otot lambung.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan disfagia,
esofagitis dan anorexia.
D. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri epigastrium berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung.
i. Tujuan : Menurun atau hilangnya rasa nyeri.
ii. Kriteria hasil :Pasien mengatakan rasa nyeri sudah berkurang atau
hilang.
iii. Intervensi
1. Kaji tingkat nyeri.
2. Atur posisi pasien.
3. Anjurkan pasien untuk menghindari makanan yang dapat
meningkatkan nyeri /asam lambung.
4. Anjurkan pasien untuk tetap mengatur waktu makannya.
5. Observasi TTV.
6. Ajarkan teknik relaksasi.
7. Kolaborasi pemberian obat terkontrol analgesik.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah
makan, esofagitis dan anoreksia.
i. Tujuan : Memenuhi kebutuhan nutrisi.
ii. Kriteria hasil : Pasien mengatakan nafsu makan mulai bertambah.
iii. Intervensi:
1. Berikan makanan sedikit tapi sering.
2. Catat status nutrisi pasien.
3. Kaji Pola diet pasien yang disukai/tidak tepat.
4. Monitor intake dan output secara priodik.

E. Evaluasi
a. Pasien mengatakan tidak nyeri.
b. Sudah mampu beraktivitas.
c. Pasien mengatakan sudah nafsu makan.
d. Pasien mengatakan sudah tidak mual.
e. Observasi tanda-tanda vital normal.

Anda mungkin juga menyukai