Disusun Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
2022/2022
A. Definisi Dispepsia
Dispepsia adalah rasa nyeri atau tidak nyaman di bagian ulu hati. Kondisi ini
dianggap gangguan di dalam tubuh yang diakibatkan reaksi tubuh terhadap
lingkungan sekeliling. Reaksi ini menimbulkan gangguan ketidakseimbangan
metabolisme, dan
seringkali menyerang individu usia produktif, yakni usia 30-50 tahun (Arif dan Sari,
2011).
Dispepsia meliputi kumpulan gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak nyaman
atau sakit menetap atau mengalami kekambuhan pada perut bagian atas
(Mansjoerdkk.,2001). Keluhan akan gejala-gejala klinis tersebut kadang-kadang
disertai dengan rasa panas di dada dan perut, rasa lekas kenyang, anoreksia, kembung,
regurgitasi, dan banyak mengeluarkan gas asam dari mulut (Hadi, 1995).
C. Diagnosa Keperawatan
Menurut Doenges (2001) bahwa diagnosa keperawatan yang lazim timbul pada klien
dengan dispepsia.
a. Nyeri ulu hati berhubungan dengan iritasi dan inflamasi pada lapisan
mukosa, submukosa, dan lapisan otot lambung.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan disfagia,
esofagitis dan anorexia.
D. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri epigastrium berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung.
i. Tujuan : Menurun atau hilangnya rasa nyeri.
ii. Kriteria hasil :Pasien mengatakan rasa nyeri sudah berkurang atau
hilang.
iii. Intervensi
1. Kaji tingkat nyeri.
2. Atur posisi pasien.
3. Anjurkan pasien untuk menghindari makanan yang dapat
meningkatkan nyeri /asam lambung.
4. Anjurkan pasien untuk tetap mengatur waktu makannya.
5. Observasi TTV.
6. Ajarkan teknik relaksasi.
7. Kolaborasi pemberian obat terkontrol analgesik.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah
makan, esofagitis dan anoreksia.
i. Tujuan : Memenuhi kebutuhan nutrisi.
ii. Kriteria hasil : Pasien mengatakan nafsu makan mulai bertambah.
iii. Intervensi:
1. Berikan makanan sedikit tapi sering.
2. Catat status nutrisi pasien.
3. Kaji Pola diet pasien yang disukai/tidak tepat.
4. Monitor intake dan output secara priodik.
E. Evaluasi
a. Pasien mengatakan tidak nyeri.
b. Sudah mampu beraktivitas.
c. Pasien mengatakan sudah nafsu makan.
d. Pasien mengatakan sudah tidak mual.
e. Observasi tanda-tanda vital normal.