HIV/AIDS
Dosen Pengampu : Indunasih,S.Kp.,M.Kes
Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Muhammad Abdul Halim Ar Rasyid (P07120221016)
2. Via Novita Sari (P07120221019)
3. Afifah Bella Marsanda (P07120221038)
4. Fitri Putri Anggraini (P07120221046)
A. PENGKAJIAN
1. FAKTOR PENCETUS (PREDISPOSISING FACTOR)
a. Riwayat kesehatan : Di desa Gebyogan ada salah seorang warganya
yang membuat tato sejak 5 tahun terakhir. Akhir juli ini ada seorang
remaja di desa tersebut terinfeksi virus HIV AIDS. Remaja tersebut
mengeluh diare, demam, berat badan turun secara berangsur-angsur
selama sebulan terakhir.
b. Kondisi fisik : Remaja mengeluh diare, demam, berat badan turun
secara berangsur-angsur selama sebulan terakhir. Berdasarkan dari
pemeriksaan tes urine dan darah, remaja tersebut di diagnosa positif
HIV AIDS.
c. Motivasi belajar : Dengan adanya masalah tersebut,masyarakat di
desa Gebyogan ingin tahu apa itu HIV AIDS, cara penularan,
pencegahan, dan penanganannya. Warga menginginkan penyebab
dari kasus HIV/AIDS segera diusut agar kesehatan lingkungan
tempat tinggal warga terjaga dengan baik.
d. Kesiapan belajar : Remaja mengalami syok, namun tetap dapat
berpikir dengan tenang yang dibuktikan dengan setelah terjadinya
kasus, remaja tersebut masih dapat berpikir dengan jernih dan mampu
mengusut penyebab dari masalah yang terjadi dilingkungan mereka.
e. Kemampuan membaca : Remaja di desa tersebut 45% sudah bisa
membaca tulis, berhitung dan dapat memahami bacaan. Terbukti dari
remaja yang mampu memahami diagnosa yang telah di berikan
rumah sakit terhadap kesehatannya yang terdiagnosis HIV dan dapat
memahami situasi yang sedang terjadi.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA
Diagnosa:
1. Diare
Penyebab:
- Proses infeksi
- Malabsorsi
2. Defisit Pengetahuan
Penyebab:
- Kurang terpapar informasi
- Ketidaktahuan menemukan sumber informasi
- Kekeliruan mengikuti anjuran
C. PERENCANAAN
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
7. Alokasi waktu :
8. Setting Tempat:
Tempat penyuluhan “Pengertian, Cara Penularan dan Cara Pencegahan
HIV/AIDS” ini berada di Balai Desa Gebyogan.
penyuluh
audien
9. Rencana Evaluasi
N RANAH WAKT METOD INSTRUMEN EVALUATO
O U E R
Penularan Tanda
dan gejala
Pencegaha HIV/AID
n S
c. Bagaiman
a cara
Penularan
dan
Pencegaha
n
HIV/AID
S
A. Pengertian HIV/AIDS
Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menye
rang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya k
ekebalan tubuh manusia dan membuatnya lebih rentan terhadap berbagai peny
akit, sulit sembuh dari berbagai penyakit infeksi oportunistik dan bisa menyeb
abkan kematian (Dirjen P2PL RI, 2012), sedangkan Acquired Immunodeficien
cy Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena rusaknya
sistem kekebalan tubuh manusia akibat virus HIV (Depkes RI, 2012).
AIDS (Aquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejal
a penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang diseb
abkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), ditemukan dalam tu
buh terutama darah, cairan sperma, cairan vagina, Air susu Ibu. HIV merupaka
n jenis virus yang menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga orang yang t
erkena virus ini menjadi rentan terhadap beragam infeksi atau juga mudah terk
ena tumor. (Li et al., 2014; Rollins et al., 2014; Mulenga et al., 2015;Rama et
al., 2015;UNAIDS, 2016a, 2016b)
Secara structural morfologinya, bentuk HIV terdiri atas sebuah silinder
yang dikelilingi pembungkus lemak yang melingkar-melebar. Pada pusat
lingkaran terdapat untaian RNA. HIV mempunyai 3 gen yang merupakan
komponen funsional dan structural. Tiga gen tersebut yaitu gag, pol, dan env.
Gag berarti group antigen, pol mewakili polymerase, dan env adalah
kepanjangan dari envelope (Hoffmann, Rockhstroh, Kamps,2006).
B. Tanda-tanda Terserang HIV/AIDS
HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial yang biasa
seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan
peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan
kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama
Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS.
Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga
(anak, istri, suami, ayah, ibu) atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS.
Lebih dari 80% infeksi HIV diderita oleh kelompok usia produktif terutama
laki-laki, tetapi proporsi penderita HIV perempuan cenderung meningkat.
Infeksi pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari Ibu pengidap HIV. Hingga
beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak menunjukkan gejala-gejala klinis
tertular HIV, namun demikian orang tersebut dapat menularkan kepada orang
lain. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan menunjukkan tanda-tanda atau
gejala-gejala.
Tanda-tanda klinis penderita AIDS :
1. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
4. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
5. Dimensia/HIV ensefalopati
Gejala minor :
1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
2. Dermatitis generalisata yang gatal
3. Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
4. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
Harmawati, H., Sari, D. A., & Verini, D. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Terhadap Tingkat Pengetahuan Pelajar SMA Tentang HIV/AIDS. Jurnal Enduran
ce: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 3(3), 588-595.
Nuzzilah, N. A., & Sukendra, D. M. (2017). Analisis Pengetahuan dan Sikap Nara
pidana Kasus Narkoba Terhadap Perilaku Berisiko Penularan HIV/AIDS. JHE (J
ournal of Health Education), 2(1), 11-19.
Astindari. (2014). Cara Penularan HIV & AIDS Di Unit Perawatan Intermediate
Penyakit Infeksi (UPIPI) RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Berkala Ilmu
Kesehatan Kulit & Kelamin.