“ DISPEPSIA “
Dispepsia adalah gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak atau sakit perut
bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan. Keluhan refluks gastroesofagus
klasik yang berupa rasa panas pada dada ( Heart Qurn ) dan Requrqitasi asam lambung
kini tidak lagi termasuk Dispepsia
2. Klasifikasi Data
3. Etiologi
Seringnya dispepsia disebabkan oleh ulkus lambung atau penyakit acid, jika
memiliki penyakit acid refluks asam lambung terdorong ke atas menuju esophagus
(saluran muskulomembranosa yang membentang dari faring kedalam lambung) hal ini
menyebabkan nyeri dada. Beberapa obat – obatan seperti obat anti imflamatori dapat
menyebabkan dispepsia, terkadang penyebab dispepsia belum dapat ditemukan.
Penyebab dispepsia secara rinci :
1. Menelan udara atau aerofagi
2. Regurgitasi balik atau refluks asam dari lambung
3. Iritasi pada lambung
4. Ulkus gastrikum atau ulkus duadenalis
5. Kanker lambung
` 6. Peradangan kantung empedu
7. Intoleransi laktosa atau ketidak mampuan mencerna
8. Kelainan gerakan usus
9. Stress psikologi
4. Patofisiologi
Faktor psikis dan emosi dapat mempengaruhi fungsi saluran cerna dan
Mengakibatkan perubahan sekresi asam lambung mempengaruhi motilitas dan
vaskularisasi mukosa lambung serta menurunkan ambang rasa nyeri.
5. Manifestasi Klinis
Klasifikasi klinis praktis di dasarkan atas keluhan atau gejala yang dominan
membagi dispepsia menjadi tiga tipe, yaitu :
c. Dispepsia non spesifik ( tidak ada gejala seperti diatas ) pembagian akut
dan kronik berdasarkan atas jangka waktu 3 bulan
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksanaan
a. Antasid 20 – 150 ml/hari untuk menetralisir sekresi asam lambung obat ini
seharusnya tidak diberikan terus – menerus karena hanya untuk mengurangi rasa
nyeri
b. Antagonis reseptor H2, golongan obat ini banyak digunakan untuk mengobati
Dispepsia organic atau essensial seperti tukak peptic. Obat yang termasuk
golongan ini adalah :
1. Cimetidine
2. Rosatidine
3. Ranitidine
4. Famotidine
c. Penghambat pompa asam, yang termasuk golongan ini adalah
1. Ameperasol
2. Lantazoprasol
3. Pantropazol
b. Sirkulasi
Tanda : Takikardia ( respon terhadap nyeri ) kulit atau membran mukosa
kering.
c. Integritas Ego
Tanda : Ansietas, kekuatan, factor setres misalnya hubungan keluarga dan
pekerjaan
d. Eleminasi
Gejala : Konstipasi
Tanda : Manurun bising usus
f. Personal Hygiene
Tanda : Ketidak mampuan pertahanan perawatan diri.
h. Keamanan
Gejala : Alergi terhadap makan, penglihatan kabur, panas di uluhati.
j. Pemeriksaan Diagnostik
- Endoskopi : Pemeriksaan baku emas selain sebagai diagnostic
sekaligus therapiotik.
- Radiologi : OMD dengan kontras ganda serologi helekobakter pylori.
C. Intervensi
Diagnosa Keperawatan Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, muntah.
Tujuan :
Resti gangguan keseimbangan cairan tidak terjadi.
Kriteria Hasil :
Membran mukosa lembab, turgor kulit baik, elektrolit kembali normal, pengisian kapiler berwarna merah
muda, tanda vital stabil, input dan output seimbang.
Intervensi :
Kaji tanda dan gejala dehidrasi, observasi TTV, ukur intake dan out anjurkan klien untuk minum ± 1500-
2500ml, observasi kulit dan membran mukosa, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan infus.
Diagnosa Keperawatan Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anorexia.
Tujuan
Gangguan nutrisi teratasi.
Kriteria Hasil :
Berat badan stabil, nilai laboratorium Albumin normal, tidak mual dan muntah BB dalam batas normal,
bising usus normal.
Intervensi :
Kaji intake makanan, timbang BB secara teratur, berikan perawatan oral secara teratur, anjurkan klien
makan sedikit tapi sering, berikan makanan dalam keadaan hangat, auskultasi bising usus, kaji makanan
yang disukai, awasi pemeriksaan laboratorium misalnya : Hb, Ht, Albumin.
Diagnosa Keperawatan Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung
Tujuan :
Nyeri dapat berkurang/hilang.
Kriteria Hasil :
Nyeri hilang/terkontrol, tampak rileks dan mampu tidur/istirahat, skala nyeri menunjukkan angka 0.
Intervensi :
Kaji skala nyeri dan lokasi nyeri, observasi TTV, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman, anjurkan
tekhnik relaksasi dengan nafas dalam, lakukan kolaborasi dalam pemberian obat sesuai dengan indikasi
untuk mengurangi nyeri.
Diagnosa Keperawatan Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
Tujuan :
Keterbatasan aktifitas teratasi.
Kriteria Hasil :
K/u baik, klien tidak dibantu oleh keluarga dalam beraktifitas.
Intervensi :
Tingkatkan tirah baring atau duduk, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman, batasi pengunjung,
dorong penggunaan tekhnik relaksasi, kaji nyeri tekan pada gaster, berikan obat sesuai dengan indikasi.
Tujuan :
Kurang pengetahuan teratasi.
Kriteria Hasil :
Klien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan
pengobatan.
Intervensi :
Kaji tingkat pengetahuan klien, beri pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang penyakit, beri
kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya, beritahu tentang pentingnya obat-obatan untuk
kesembuhan klien.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d iritasi mukosa lambung
Tujuan :
- Pasien tidak lagi merasa nyeri pada ulu hati
- Ekspresi wajah ceria
Intervensi Rasional
1. Observasi keluhan intensitas nyeri 1. Membantu mengevaluasi derajat ketidak nyamanan
dan keefektifan analgesik atau dapat menyatakan
terjadinya komplikasi.
2. Kaji faktor yang meningkatkan dan 2. Membantu dalam melakukan intervensi dan
menurunkan nyeri. kebutuhan therapy.
3. Berikan tidakan pijitan atau massae dan 3. Menurunkan nyeri, meningkatkan kenyamanan.
teknik relaksasi.
4. Anjurkan pasien untuk tidak makan yang 4. Makanan yang dapat menimbulkan nyeri seperti
dapat menimbulkan nyeri. asam dan pedas.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d rasa tidak enak ( anoreksia )
Hasil yang diharapkan :
- Menunjukan peningkatan BB mencapai rentang yang diharapkan
- Pola makan kembali normal
Intervensi Rasional
1. Pantau dan dokumentasi haluaran tiap jam 1. Memberikan informasi tentang kebutuhan
secara adekuat. pemasukan.
3. Konsul dengan ahli gizi dan dokter. 3. Program diet untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi
Intervensi Rasional
1. Kaji hal – hal yang mampu dilakukan dan 1. Untuk mengetahui tingkat kebutuhan pasien.
tidak mampu dilakukan pasien.
2. Dengan memberikan bantuan sesuai dengan
2. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan ketidak mampuan pasien akan mendorong
pasien. kemampuan/kemandirian dalam melaksanakan
aktivitas.
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien 3. Dengan melibatkan keluarga untuk pasien
dlm memnuhi kebutuhan pasien. memenuhi kebutuhannya sehari – hari agar bisa
merasa diperhatikan dan kebuthan pasien
dipenuhi.
I. Identitas pasien
Nama : Tn. J
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Agama : Kristen Protestan
Alamat : OSM
Tgl masuk RS : 04 – 08 – 2010
Tanggal Pengkajian : 06 – 08 – 2010
Diagnosa Medis : DISPEPSI
No. RM : 02. 99. 84
Nama Penanggung Jawab : Ny. S
Pekerjaan : Guru
Alamat : OSM
Pada hari Rabu siang tanggal 04 – 08 – 2010 pasien datang dengan keluhan nyeri
pada uluhati, mual, muntah 1x sakit dirasakan setelah 1 minggu wajah meringis, makan
kurang baik, daerah perut dan sekitarnya terasa nyeri. Kemudian pasien dibawa oleh
keluarganya keUGD RSUD Haulussy kemudian diberi therpi oleh dokter :
- IVFD RL 20 tts/mnt
- Ranitidin 2 x 1 Amp
- Minamin – F inj/12 jam
- Dexata Sirup 3 x 1 cc
- Cefotaxin 1 gr/12 jam
V. Genogram 3 Generasi
X X X X
X H&S X X X H&S X
H&S 56 H&S
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
Klasifikasi Data
DS : Pasien mengatakan :
- Nyeri pada uluhati
- Rasa nyeri pada ulu hati menjalar sampai ke dada
DO :
- KU lemah
- Ekspresi wajah meringis
- Nyeri tekan pada abdomen
- Skala nyeri sedang (4 – 6)
Analisa data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Pasien mengatakan : Nyeri pada uluhati Gangguan aman dan
- Nyeri pada uluhati kenyamanan
- Rasa nyeri pada ulu hati
menjalar sampai ke dada
DO :
- KU lemah
- Ekspresi wajah meringis
- Nyeri tekan pada abdomen
- Skala nyeri sedang (4 - 6)
Diagnosa Keperawatan
Gangguan aman & nyaman b/d Nyeri pada uluhati, ditandai dengan :
DS : Pasien mengatakan :
DO :
- KU lemah
I. Riwayat keperawatan
- Keluhan tidur : Insomnia
- Gangguan siklus bangun : Pada saat nyeri
- Faktor yang mempengaruhi istirahat dabn tidur : Nyeri pada ulu hati menjalar
sampai ke dada
- Penggunaan alat bantu sebelum tidu : Tidak ada
- Penggunaan alat sebelum tidur : Tidak ada
Prilaku
- Pergerakan lambat : Ya
- Bicara lambat : Tidak
- Postur tubuh tidak stabil : Ya
- Sering menguap : Ya
- Mata tampak lengket : Tidak
III. Pemeriksaan Diagnostik
Klasifikasi Data
DS : Pasien mengatakan :
- Kalau tidur sering terbangun karena nyeri pada ulu hati
- Tidur tidak nyenyak karena nyeri pada ulu hati
- Rasa nyeri pada ulu hati menjalar sampai ke dada
DO :
- Pasien tampak pucat
- Tidur siang ½ jam sering terbangun karena nyeri
- Tidur malam sering terbangun karena nyeri
- Pasien tampak gelisah
- TTV : TD : 110/70 mmhg
N : 80 x/mnt
S : 380 c
R : 24 x/mnt
Analisa Data
DO :
- Pasien tampak pucat
- Tidur siang ½ jam sering
terbangun karena nyeri
- Tidur malam sering terbangun
karena nyeri
- Pasien tampak gelisah
- TTV : TD :110/70 mmhg
N : 80 x/mnt
S : 380 c
R : 24 x/mnt
V. Diagnosa Keperawatan
Gangguan pola istirahat dan tidur b/d nyeri yang di tandai dengan :
DS : Pasien mengatakan :
- Kalau tidur sering terbangun karena nyeri pada ulu hati
- Tidur tidak nyenyak karena nyeri pada ulu hati
- Rasa nyeri pada ulu hati menjalar sampai ke dada
DO :
- Pasien tampak pucat
- Tidur siang ½ jam sering terbangun karena nyeri
- Tidur malam sering terbangun karena nyeri
- Pasien tampak gelisah
- TTV : TD :110/70 mmhg
N : 80 x/mnt
S : 380 c
R : 24 x/mnt
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL 06 – 08 – 2010 TGL 06 – 08 – 2010
Pukul 13.30 WIT Pukul 15.00 WIT
1 Menciptakan lingkungan yang tenang dengan
membatasi jumlah pengunjung yang datang S : Pasien mengatakan :
Hasil : - Tidur tidak nyenyak, tetapi suadah agak
- Lingkungan menjadi tenang baik dari hari kemarin
- Kalau tidur sering terbangun
Pukul 14.00 - Nyeri pada ulu hati
2. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang - Badan masih lemas
manfaat istirahat dan tidur
Hasil : O : - KU masih lemah
- Pasien mengikuti anjuran yang - Pasien masih tampak pucat
diberikan perawat - tidur siang ± ½ jam
- tidur malam ± 4 – 5 jam
Pukul 14.15 WIT - pasien masih tampsk gelisah
3. Mengkaji pola tidur/istirahat pasien dengan - TTV belum kembali normal
menanyakan tidurnya bagaimana, tidur berapa
jam, apa yang menyebabkan jika tidak tidur A : Kebutuhan istirahat dan tidur belum
Hasil : terpenuhi
- Pasien mengatakan tidurnya tudak
nyenyak karena nyeri P : Intervensi 5 dilanjutkan
- Tidur malam hanya 4 – 5 jam
- Tidur siang ½ jam
a. Kebutuhan Psiko
- Pasien tidak takut dengan penyakitnya
- Pasien berharap agar ia dapat sembuh dari penyakitnya
- Pasien tidak mau bicara ketika sedang marah
- Pasien marah jika keinginannya tidak dipenuhi
- Jika marah pasien mengatasinya dengan cara diam
b. Kebutuhan Sosial
- Hubungan dengan orang lain baik
- Hubungan dengan orang – orang terdekat baik
- Orang yang paling penting adalah kakaknya
- Kepada kakaknya pasien sering bertanya
- Bila ada masalah pasien selalu mengambil keputusan secara bersama
- Organisasi yang diikuti adalah organisasi keagamaan ( Angkatan Muda )
- Kegiatan keagamaan baik
DS : Pasien mengatakan :
- Merasa cemas dengan penyakitnya
- Bagaimana dengan penyakitnya
- Kapan pasien sembuh
DO :
- Pasien tampak gelisah
- Kurang pengetahuan tentang penyakitnya
Analisa Data
DO :
- Pasien tampak gelisah
- Kurang pengetahuan tentang
penyakitnya
Diagnosa Keperawatan
DO :
2. Memberikan motivasi kepada pasien agar lebih A : Gangguan kecemasan sebagian teratasi
mendekatkan diri pada tuhan
Hasil : P : Intervensi dilanjutkan
- Pasien selalu berdoa dan sabar
menerima keadaannya dan yakin
bahwa tuhan akan
menyembuhkan penyakitnya.
Pengkajian Kebutuhan Dasar Aktivitas
Keluhan
- Kelemahan Fisik : Ya
- Penyebab/faktor pencetus : Nyeri ulu hati
- Lokasi penyebaran : Dari ulu hati menjalar ke dada
- Skala keluhan : ( 4 – 6 ) sedang
- Mulai datangnya keluhan : Saat beraktivitas
- Hal – hal yang meringankan : Saat beristirahat
- Hal – hal yang memberatkan : Saat beraktivitas
Femeriksaan fisik
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Postur/bentuk tubuh :
- Cara berjalan : Dibantu orang lain
c. Ekstremitas
- Kelemahan :Ya
- Gangguan sensorik : Ya
- Tonus otot : Tidak ada
- Atropi : Tidak ada
- Tremor : Tidak ada
- Gerakan tak terkendali : Ada
- Kekuatan otot : Tidak ada
- Kemampuan jalan : Dibantu orang lain
- Kemampuan duduk : Kurang baik
- Kemampuan berdiri : Kurang baik, dibantu orang lain
- Nyeri sendi : Tidak ada
- Kekuatan sendi : Tidak ada
Klasifikasi Data
DS : Pasien mengatakan :
- Badan terasa lemas
- Aktivitas dibantu
DO :
- KU lemah
- Terpasang infus
- Aktivitas dibantu
Analisa Data
DO :
- KU lemah
- Terpasang infus
- Aktivitas dibantu
Diagnosa Keperawatan
DS : Pasien mengatakan :
- Aktivitas dibantu
DO :
- KU lemah
- Terpasang infus
- Aktivitas dibantu
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL 06 – 08 – 2010 TGL 06 – 08 – 2010
Pukul 14.30 WIT Pukul 15.00 WIT
1. Mengkaji tingkat aktivitas pasien S : Pasien mengatakan :
Hasil : - Badan masih agak lemas
Pasien sudah bisa minum sendiri - Aktivitas masih perlu dibantu
tapi prlu bantuan orang lain
O : - KU masih lemah
Pukul 14.40 WIT - Aktivitas masih perlu di bantu
2. Membantu pasien untuk duduk - Masih terpasang infus
Hasil :
Pasien dapat duduk dengan baik A : Masalah sebagian teratasi
Keluhan
- Nafsu makan : Kurang baik
- Mual, muntah : Ada mual, muntah
- Diare : Tidak ada
- Konstipasi : Tidak ada
- Pusing : Tidak ada
- Diplopia : Tidak ada
Riwayat Diet
- Alergi makanan : Tidak ada
- Makanan, minumam yang disukai : Kue, teh
- Makanan pantangan : Pedas dan asam
- Tidak toleransi dengan makanan : Tidak ada
- BB menurun/meningkat : BB menurun selam sakit
- Minumam beralkohol, kopi, teh, cocacola : Teh
- Banyak/hari/minggu/lama konsumsi : 4 gelas/hari
- Obat – obatan/suplemen yang digunakan : Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan fisik : Lesu
- Berat badan
Sebelum sakit : 42 kg
Saat sakit : 40 kg
- Otot : lemah, tonus otot kurang, tidak
mampu bekerja
- Sistem saraf : Baik
- Fungsi gastrointestinal : Anoreksia
- Kardiovaskuler : Baik
- Rambut : Kering kusam
- Kulit : Kering pucat
- Bibir : Kering, pecah - pecah
- Gusi : Tidak ada peradangan
- Lidah : Baik
- Gigi : Baik
- Mata : Konjungtiva pucat, kering
- Kuku : Mudah patah
- Pengukuran Antropometri
√ TB : 165 cm
√ BB : 42 kg
√ IMT : 15,42
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Kamis, 05 – 06 - 2010
Tidur Malam :
- Kualitas tidur - Tidur nyenyak - Tidak nyenyak
- Lama tidur - 7- 8 jam - 4 - 5 jam
- Keluhan gangguan tidur - Tidak ada - Terganggu karena nyeri
pada ulu hati
Klasifikasi Data
DS : Pasien mengatakan :
- Kurang nafsu makan
- Badan terasa lemas
- BB sebelum sakit : 62 kg
DO :
- KU lemah
- Porsi makan tidak di habiskan ( ½ porsi saja yang dihabiskan )
- Pasien Nampak lemas
- BB saat sakit : 60 kg
Analisa Data
DO :
- KU lemah
- Porsi makan tidak di
habiskan ( ½ porsi saja
yang dihabiskan )
- Pasien Nampak lemas
- BB saat sakit : 60 kg
Diagnosa Keperawatan
Perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang tidak adekuat
yang ditandai dengan :
DS : Pasien mengatakan :
- BB sebelum sakit : 62 kg
DO :
- KU lemah
- BB saat sakit : 60 kg
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL 06 – 08 – 2010 TGL 06 – 08 – 2010
Pukul 18.30 WIT Pukul 20.00 WIT
1. Mengobservasi atau mengkaji pola dan
kebiasaan makan dari pasien, dengan S : Pasien mengatakan :
menanyakan berapa porsi yang biasa dimakan, - Nafsu makan pasien masih kurang
nafsu makan bagaimana - Badan masih terasa lemas
Hasil :
- Pasien mengatakan nafsu makan O : - KU masih lemah
berkurang - Masih Nampak lemas
- Porsi yang dihabiskan hanyan ½ - Porsi makan tidak dihabiskan ( hanya ½
porsi porsi )
Pukul 18.45 WIT
2. Menjaga kebersihan ruangan sebelum dan
selama pasien makan dengan menyapu A : Masalah nutrisi belum teratasi
ruangan, mengepel ruangan
Hasil :
- Ruangan pasien tetap bersih P : Intervensi 1, 2, 3, 4 dilanjutkan
Pukul 19.30WIT
3. Memberiakan/menyajikan makanan dalam
keadaan hangat
Hasil :
- Pasien mengatakan dengan
makanan yang hangat ini dapat
meningkatkan nafsu makan
Pukul 20.00 WIT
4. Memberikan makanan dalam porsi kecil,
sedikit tapi sering yang dilakukan dalam waktu
± 10 mnt
Hasil :
- Porsi yang dihabiskan hanya ½
porsi saja
Pukul 20.15 WIT
5. Menganjurkan pasien untuk selalu menjaga
kebersiahn mulutnya dengan menggosok gigi
Hasil :
- Pasien mengikuti anjuran yang
disampaikan perawat
Pukul 20.30 WIT
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam
penatalaksanaan pemberian therapi obat
antipiremetik ( ranitidin )
Hasil :
- Obat telah disuntik
Kebutuhan Dasar Cairan Dan Elektrolit
Keluhan
- Nafsu makan : Kurang nafsu makan
- Mual, muntah : Ada mual, muntah
- Diare : Tidak ada
- Konstipasi : Tidak ada
- Perdarahan : Tidak ada
- Suhu tubuh meningkat : ada
Keadaan Umum
- Tingkat kesadaran : Tidak ada
- Mengukur TTV
√ TD : 110/70 mmhg
√N : 80 x/mnt
√S : 380 c
√R : 24 x/mnt
Pemeriksaan Fisik
1. Integumen
- Keadaan turgor kulit : Kering
- Edema : Tidak ada
- Kelelahan : Ya
- Kelemahan otot : Ya, kurang
- Tetani : Tidak ada
- Sensasi rasa : Baik
2. Kardivaskuler
- Distensi vena jantung : Kering kusam
- Tekanan darah : 110/70 mmhg
- Hemoglobin : 9,6 mg/dl
- Bunyi jantung : Tidak dikaji
3. Mata
- Cekung : Ya
- Air mata kering : Tidak
4. Neurologi
- Refleks : Baik
- Gangguan motorik dan sensorik : Ya, ada gangguan
- Tingkat kesadaran : Compos Mentis
5. Gastrointestinal
- Keadaan mukosa mulut : Kering
- Mulut dan lidah : Kering
- Muntah - muntah : Tidak ada
- Bising usus : Tidak ada
6. Pemeriksaan laboratorium
Kamis, 05 – 06 - 2010
Klasifikasi Data
DS : Pasien mengatakan :
- Nafsu makan berkurang
- Ada rasa mual
- Bibir terasa kering dan pecah - pecah
DO :
- Bibir terasa kering dan pecah - pecah
- KU lemah
- Ekpresi wajah meringis
Analisa Data
DO :
- KU lemah
- Bibir kering dan pecah -
pecah
- Eksfresi wajah meringis
Diagnosa Keperawatan
Devisit volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh b/d kehilangan cairan secara
berlebihan yang di tandai dengan :
DS : Pasien mengatakan :
- Nafsu makan berkurang
- Ada rasa mual
- Bibir kering dan pecah - pecah
DO :
- KU lemah
- Bibir kering dan pecah - pecah
- Eksfresi wajah meringi
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL 07 – 08 – 2010 TGL 07 – 08 – 2010
Pukul 10.00 WIT Pukul 11.00 WIT