b. Sirkulasi.
Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit serebrovaskular, kenaikan tekanan darah,
takikardia, distritmia, kulit pucat, cianosis, diaforesis.
c. Integritas ego
Perubahan kepribadian, ansietas, depresi, atau marak kronik, gelisah, tangisan yang meledak,
gerak tangan empati, otot muka tegang, pernafasan maligna, peningkatan pola bicara.
d. Eliminasi
Gangguan ginjal saat ini atau masa lalu seperti infeksi, obstruksi atau riwayat penyakit ginjal.
e. Makanan/cairan
Makanan yang disukai tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol, mual dan muntah,
perubahan berat badan obesitas, adanya edema.
f. Neurosensori
Pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, perubahan keterjagaan, orientasi pola atau isi
bicara efek proses pikir, atau memori (ingatan), Respon motorik (penurunan kekuatan
genggaman tangan), perubahan retina optic.
h. Pernapasan
Dispnea, takipnea, ortopnea, dispnea noctural paroksisimal, riwayat merokok batuk dengan
atau tanpa sputum, distress respirasi atau penggunaan otot aksesori pernafasan, bunyi nafas
tambahan, sianosis.
i. Prioritas Keperawatan
1) Mempertahankan atau meningkatkan fungsi kardiovaskuler.
2) Mencegah komplikasi
3) Memberikan infomasi tentang proses proses atau prognosis dan program pengobatan.
4) Mendukung kontrol aktif pasien terhadap kondisi.
4. Obat/pengobatan
Sebelumnya klien sudah berobat di puskesmas namun tidak ada perubahan maka pada
tanggal 29 April 2014 klien dibawa ke Rumah Sakit Palang Merah Indonesia. Dan klien
mendapat obat dari puskesmas sebelum dibawa ke rumah sakit, nama obatnya : captrofil
dosis 2x1 (25 mg), antacid syrup dosis 3x1, vitamin B comp dosis 3x1 dan cara mendapat
obat tersebut melalui resep dokter di puskesmas.
5. Riwayat penyakit
Klien mengatakan bahwa mempunyai riwayat penyakit darah tinggi semenjak klien berusia
45 tahun.
Klien mengatakan sebelumnya pernah ada anggota keluarga yang yang mempunyai riwayat
hipertensi seperti klien yaitu ayah Ny. T, namun ayah klien sudah meninggal.
Genogram Keluarga Pasien Ny.T dengan Hipertensi menunjukkan Tidak Ada Anggota
keluarga yang pernah menderita masalah darah tinggi atau hipertensi :
7. Riwayat psikososial
Sehubungan dengan penyakitnya klien tidak mengalami stress yang serius. Klien
menganggap ini sudah kehendak yang kuasa, mekanisme koping klien dengan selalu berdoa
agar cepat sembuh dan klien memiliki support system dari keluarga yang selalu menemui dan
menemani klien, mendukung dan memberi motivasi pada klien agar cepat sembuh klien tidak
merasa cemas, klien tidak merokok, mengkonsumsi alkohol dan NAPZA, karena klien
beragama islam dan itu merupakan pantangan dari agama.
8. Neurologis
Orientasi : selama dirawat di Rumah Sakit klien masih mengenal orang-orang di sekeliling
dan keluarganya maupun perawat, beserta orang yang datang mengunjunginya dan klien
mengetahui sedikit tentang dimana ia dirawat. Pergantian siang dan malam, klien kelihatan
sedikit tenang terhadap tindakan yang diberikan oleh perawat dan dokter. Kenyamanan: klien
mengatakan nyeri kepala dengan skala nyeri 6, ekspresi wajah merigis menahan rasa sakit
dan tampak sering memegang kepalanya Kesadaran : compos mentis (sadar), pupil : isokor,
ada reaksi (simetris kiri dengan kanan baik), kekuatan ekstremitas : sama. Bicara jelas (klien
bisa berkomunikasi dengan baik), sensori : kesemutan, persepsi : penglihatan jelas baik mata
kiri maupun mata kanan, pendengaran masih dapat mendengar dengan jelas baik telinga kiri
maupun telinga kanan.
9. Respirasi
Pola nafas : nafas datar dan tetap, dengan frekuensi pernafasan 18 kali permenit suara
pernafasan bersih, taktil fremitus normal, sekresi dan batuk tidak ada.
10. Kardiovaskuler
Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar, kadang kadang merasa sedikit nyeri pada dada
sebelah kiri, tekanan darah : 160/90 mmHg, Pols : Apical Rate 94x/menit, regular (teratur)
dengan nadi radial tangan kiri 94x/menit, pada palpasi didapatkan adanya oedema pada
perifer (jari tangan) dan perfusi kulit tampak kering.
11. Gastrointestinal
Mukosa mulut : kering, suara usus : normal (5x/menit), kemampuan menelan baik (nomal)
BAB satu kali sehari dengan karakter lunak, BAB terakhir 30 April 2014 jam 07.00 Wib dan
tidak ditemukan adanya konstipasi.
12. Genitourinarius
Kebiasaan BAK biasanya 4 kali sehari dengan warna kuning keruh dan selama dirawat di
rumah sakit kebiasaan BAK tidak berubah.
14. Nutrisi
Penampilan secara umum klien kurus, nafsu makan selama sakit jadi menurun, porsi yang
disediakan hanya 1/3 bagian dihabiskan sehingga dalam 6 bulan terakhir klien mengalami
penurunan berat badan kurang lebih 3 kg (60 kg menjadi 57 kg). Adapun diit yang diberikan
selama klien dirawat dirumah sakit yaitu diit MB (rendah garam) dengan pola makan 3 kali
perhari dan klien mampu makan sendiri.
Status mental : sadar/siaga (1), Continence (BAB/miksi) kotrol sepenuhnya (1), Mobilitas :
sedikit terbatas (2), Activitas : dapat berjalan dengan bantuan orang lain (2), Nutrisi : kurang
(3), Total score : 9 (Sembilan), Penjelasan potensial tidak akan terjadi dekubitus.
Penatalaksanaan Medis/Terapi
IVFD. Ringer Laktat 20 tetes/menit, obat injeksi : Ranitidin 2 ml /8 jam, metoclophamine 2
ml /8jam. Obat oral : Tilidon 10 mg/8 Jam, Vitamin B. Complek tablet dengan dosis 3 kali
sehari, antacid syrup dengan dosis 5 ml/8 jam, captropil tablet 25 mg/8 jam.
b. Data Subjektif : Klien mengatakan jantung berdebar-debar, pusing-pusing, dan sedikit nyeri
pada dada sebelah kiri. Data Objektif : TD : 160/90 mmHg, Pols : 84x/menit, RR :
18x/menit, temperature 370C, kulit tampak pucat, klien tampak gelisah. Masalah : Penurunan
curah jantung. Penyebab : Peningkatan tekanan darah.
c. Data Subjektif : klien mengatakan tidak nafsu makan. Data Objektif : penampilan kurus,
porsi makan yang di berikan 1/3 bagian dihabiskan, berat badan 57 kg, tinggi badan 163 cm.
Masalah : Perubahan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh. Penyebab : Anoreksia.
d. Data subjektif : klien mengatakan lemah kalau berjalan terasa mau jatuh dan pusing kepala.
Data objektif : klien bedrest di tempat tidur, sebagian besar aktifitas dibantu oleh keluarga
dan perawat, keadaan umum klien lemah, ketergantungan 4, TD : 160/90 mmHg, Pols :
84x/menit, RR : 18x/menit, temperature 370C. Masalah : Intoleransi aktivitas. Penyebab:
kelelahan umum.
2. Penurunan curah jantung berhubungan Peningkatan tekanan darah, nyeri akut dada kiri
dengan skala 4. Ditandai dengan klien tampak pucat, TTV : TD 160/90 mmHg, Pols :
84x/menit, temp 370C. tujuan : Beban kerja jantung klien kembali normal. Krteria Hasil :
Pnatau tekanan darah dan ukur pada kedua tangan. Intervensi : perbandingan dan tekanan
memberikan gambaran yang lebih lengkap kelembaban suhu. Rasional : adanya pucat,
dingin, kulit lembab mungkin berkaitan dengan vasokontriksi atau mencerminkan penurunan
curah jantung. Intervensi : ciptakan lingkungan yang tenang, nyaman. Rasional : membantu
untuk menurunkan rangsang simpatis, meningkatkan simpatis, meningkatkan relaksasi.
Intervensi : pembatasan aktivitas seperti istirahat di tempat tidur/kursi. Rasional :
menurunkan stress dan ketegangan yang mempengaruhi tekanan darah dan perjalanan
penyakit hipertensi. Intervensi : berikan obat minum Captropil sesuai kebutuhan klien.
Rasional : dapat menstabilkan tekanan darah. Intervensi : Lakukan kompres hangat pada
jaringan yang ada oedema. Rasional : dapat merangsang sirkulasi darah.
3. Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia. Ditandai
dengan : Klien tampak kurus, nafsu makan kurang, diet yang disediakan hnaya 1/3 bagian
dihabsikan. Tujuan : Menunjukkan peningkatan berat badan, porsi makanan yang disediakan
dapat dihabiskan. Intervensi : Berikan diit MB (makanan biasa) rendah garam. Rasional :
kelebihan masukan garam memperbanyak volume cairan intravaskuler dan dapat merusak
ginjal yang lebih memperburuk hipertensi. Intervensi : anjurkan perawatan oral sebelum
makan. Intervensi : Timbang berat badan setiap hari. Rasional : agar setiap porsi
dihabiskan. Intervensi : Temani klien tetap makan. Rasional : klien dapat termotivasi untuk
menghabiskan porsi makanan yang disajikan.
DAFTAR PUSTAKA
Barbadero, (2008). Klien gangguan kardiovskuler: seri asuhan keperawatan. Jakarta: EGC.
Brasher. V,L (2007). Aplikasi klinis patofisiologi : pemeriksaan dan manajemen. Editor edisi
bahasa Indonesia: Devi. Y. Edisi ke dua. Jakarta : EGC
Brooker, C. (2009). Ensiklopedia Keperawatan. Editor edisi bahasa Indonesia Estu Tiar.
Jakarta : EGC.
Candra, A. (2013). Penderita Hipertensi Terus Meningkat.
Penderita.Hipertensi.Terus.Meningkat. diakses tanggal 28 Juli 2016
Carpenito, L.J. (2009). Diagnosis Keperawatan: aplikasi pada praktik klinis. Edisi ke
Sembilan. Jakarta : EGC.
Dalimartha,S., Basuki T, Sutarina, N,. & Mahendra. (2008) Care your self, hipertensi. Jakarta
: penebar plus
Farah, V.B.,(2013). WHO: 1 dari 3 Orang Dewasa Terkena Tekanan Darah Tinggi.
http://health.detik.com. diakses tanggal 25 Juni 2016
Graber, M.A. (2006). Buku Saku Dokter Keluarga. University of IOWA. Edisi Ketiga.
Jakarta: EGC.
Hasyim. (2015). Hipertensi Mulai Serang Usia Muda. diakses tanggal 28 Juli 2016
Hidayat, A.A,. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, edisi kedua. Jakarta : salemba
medika.
Kartika. (2014). Hipertensi Bukan Sekadar Tekanan Darah Tinggi.
Hipertensi.Bukan.Sekadar.Tekanan.Darah.Tinggi. diakses tanggal 25 Juni 2016
Muttaqin & arif (2009). Pengantar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalim, M. (2015). Mengapa Kesehatan Sangat Penting Bagi Manusia. Diakses tanggal 03
Agustus 2016.
Sativa. (2013). Dampak dan Bahaya dari Penyakit Hipertensi. diakses pada tanggal 5 Juli
2016.
Tarwoto et al. (2009). Anatomi dan fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Cetakan
pertama. Trans Info Media : Jakarta
Wijayaningsih, K, S.(2013). Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta : CV. Trans Info Media