Anda di halaman 1dari 36

MODUL 2

“KEGEMUKAN”

KELOMPOK 9
TUTOR: dr. Hanna Aulia Namirah
Andi Muh. Riflan Astar 11020160089
Rahmawaty Kurnia Putri 11020160111
Andi Sesarina Tenri Ola Sapada 11020160131
Ummu Mir’atul Qinayah 11020160137
Ratri Ayu Imran 11020160144
Zulfi Indriani 11020160151
Miftahuljannah Ali 11020160154
Nur Akhsan Diana A.R 11020160160
A Yusna Khaerunnisa Patjinongi 11020160164
Rosdiana Baharsa 11020160170
SKENARIO
Seorang wanita, 40 tahun, datang ke dokter dengan
keluhan kelebihan berat badan yang dialami sejak
masa remaja dan terus bertambah hingga
mengganggu penampilan. Nafsu makan sulit
dikendalikan dan sudah melakukan olahraga rutin
sekali seminggu. Tidak didapatkan adanya riwayat
diabetes dalam keluarga. Pemeriksaan fisik
didapatkan tinggi badan 155 cm, berat badan 70 kg,
dan lingkar pinggang 90 cm. tekanan darah 130/80
mmHg, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal.
KATA KUNCI
• Wanita, 40 tahun
• Keluhan berat badan terus bertambah
• Nafsu makan sulit dikendalikan
• Rutin olahraga sekali seminggu
• Tidak ada riwayat DM dalam keluarga
• Pemeriksaan fisik:
TB= 155 cm
BB= 70 kg
LP= 90 cm
TD= 130/80 mmHg
INTERPRETASI TEKANAN DARAH
TD= 130/80 mmHg  (PRE-HIPERTENSI)

Sumber: Netter’s Internal Medicine, 2009


STATUS GIZI
TB= 155 cm
BB= 70 kg
IMT =

= 2,91 kg/m2

Interpretasi: Obese 1
LP= 90 cm
Jenis Kelamin Ukuran LP Obesitas sentral adalah suatu keadaan
(cm) ideal dimana penimbunan lemak terjadi
Pria <90 secara berlebihan dan jauh melebihi
Wanita <80 normal di daerah abdomen.
Sumber: Buku Ilmu Penyakit Dalam
Sumber: Buku Ilmu Penyakit Dalam
PERTANYAAN
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan berat
badan?
2. Hormon apa saja yang berperan dalam peningkaan berat badan?
3. Bagaimana komplikasi dari peningkatan berat badan?
4. Bagaimana patomekanisme terjadinya peningkatan Berat Badan
berdasarkan scenario?
5. Bagaimana Metabolisme Lemak ?
6. Bagaimana langkah-langkah diagnosis berdasarkan skenario?
7. Apa-apa saja Diagnosis Kerja berdasarkan skenario?
8. Bagaimana penatalaksanaan dari skenario ?
9. Bagaimana hubungan antara status gizi pasien dengan aspek
klinisnya?
10. Bagaimana pencegahan dari peningkatan berat badan?
11. Bagaimana persektif Islam berdasarkan skenario?
Kekurangan aktifitas
Kelebihan makanan dan kemudahan hidup

Faktor psikologik
dan Genetik
Faktor-faktor yang
Pola konsumsi
dapat meningkatkan
makanan
berat badan

Faktor Hormonal
Faktor Lingkungan
Kebudayaan

Sumber : Kurdianti, 2015


Hormon
Insulin

HORMON YANG
MEMPENGARUHI Hormon
PENINGKATAN BERAT Leptin
BADAN

Growth Hormon

Sumber: Buku Ilmu Penyakit Dalam


Hormon Insulin
Insulin stimulasi lipogenesis pengambilan glukosa di
jaringan adiposa (melalui transport glukosa) membran
plasma

Growth Hormon ( GH )
GH menurunkan sensitivitas insulin down-regulation
ekspresi enzim sintetase asam lemak di adiposa

Hormon Leptin
Leptin merangsang pengeluaran gliserol dari adiposit
dengan menstimulasi oksidasi asam lemak
menghambat lipogenesis
Sumber: Buku Ilmu Penyakit Dalam
KOMPLIKASI
Resistensi Insulin
Gangguan Reproduksi
Penyakit Kardiovaskular
Gangguan Pernafasan
Terbentuknya Batu Empedu
Penyakit Kulit, Tulang, Dan Sendi
Gangguan Psikososial
Diabetes
Hipertensi
Hiperlipidemia
Hiperandrogenisme Pada Wanita.
Sumber : Fatimah, 2014.
The Energy Balance Equation
(Persamaan Keseimbangan Energi)

Sumber: Gao, Yuanqing & Layritz, 2017


PATOFISIOLOGI OBESITAS
Penumpukan
Ketidakseimbangan Penurunan
input dan output lemak di sejumlah
aktifitas fisik bagian tubuh
kalori

Anorexigenic Peningkatan Jaringan


Nafsu
center – kadar leptin Adiposa
makan
Menurunkan dalam meningkat
menurun
produksi neuro peredaran darah
peptida Y

Resistensi Leptin
pada pasien
Obesitas

Sumber : Irene, 2009


Pengendalian Rasa
Lapar Dan Kenyang
Pengaturan
Keseimbangan Energi Laju Pengeluaran
Oleh Hipotalamus Energi
Regulasi Sekresi
Hormon

Sinyal Pendek
Sinyal
(Anabolik / Katabolik) Sinyal Panjang
Sumber : Irene, 2009
Sumber : Pathologic Basis of Disease, 8th Edition.
METABOLISME LEMAK

Sumber: Buku Ilmu Penyakit Dalam


LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS
Anamnesis :
• Identitas (Nama Lengkap, Umur, Jenis Kelamin, Alamat, dan Pekerjaan)
• Keluhan Utama
• Onset (Peningkatan BB signifikan atau tidak)
• Riwayat Penyakit sekarang.
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Anamnesis sistem organ
• Riwayat Penyakit Keluarga. (Penyakit herediter, familial atau penyakit
infeksi)
• Riwayat pribadi (sosial, ekonomi, pendidikan dan kebiasaan; anamnesis
gizi: jenis makanan, kuantitas, dan kualitasnya. Permasalahan kehidupan
sehari-hari: masalah keuangan, pekerjaan dan sebagainya. Aktivitas dan
kebiasaan minum alkohol.) Sumber:
 Sudoyo, dkk. 2014. Ilmu Penyakit Dalam.
 Aman, Makbul dan Sanusi, Himawan. 2017.
Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan Antropometri :
– Pemeriksaan Tinggi Badan
– Pemeriksaan Berat Badan
– Menghitung IMT (Status Gizi Pasien)
BB (kg)
IMT =
TB2 (m)
– Pengukuran Lingkar Perut

Sumber:
 Sudoyo, dkk. 2014. Ilmu Penyakit Dalam.
 Perkeni 2015
 Aman, Makbul dan Sanusi, Himawan. 2017.
Pemeriksaan Fisik :
• Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
– Denyut Nadi (Metabolisme pasien)
– Tekanan Darah (Berhubungan dengan kejadian
dislipidemia)
– Frekuensi Pernapasan (Menilai adanya komplikasi
Obesitas seperti sesak napas atau komplikasi
kardiovaskuler)

Sumber:
 Sudoyo, dkk. 2014. Ilmu Penyakit Dalam.
 Aman, Makbul dan Sanusi, Himawan. 2017.
Pemeriksaan Fisik :
• Inspeksi
– Apakah tampak kelemahan berat, sedang atau ringan.
– Bentuk dan proporsi tubuh (kurus atau gemuk).
– Xanthoma (deposit lipid) berwarna merah kekuningan pada
kelopak mata, telapak tangan, siku, bokong, atau sarung
tendon Achilles.
– Amati daerah leher, warna kulit sekitar leher apakah terjadi
hipo/hiper pigmentasi kemudian amati apakah merata atau
tidak.
– Pemeriksaan kulit (akantosis nigrikans, bekas luka,
hiperpigmentasi, necrobiosis diabeticorum, kulit kering, dan
bekas lokasi penyuntikan insulin untuk penderita DM).
Sumber:
 Sudoyo, dkk. 2014. Ilmu Penyakit Dalam.
 Aman, Makbul dan Sanusi, Himawan. 2017.
Pemeriksaan Fisik :
• Inspeksi
– Abdomen yang buncit dalam keadaan normal
terjadi pada pasien gemuk. Pada keadaan
patologis, abdomen membuncit disebabkan oleh
ileus paralitik, ileus obstruktif, meteorismus,
asites, kistoma ovarii, dan kehamilan.
– Striae (garis) kemerahan dapat terlihat pada
Cushing Syndrome.

Sumber:
 Sudoyo, dkk. 2014. Ilmu Penyakit Dalam.
 Aman, Makbul dan Sanusi, Himawan. 2017.
Pemeriksaan Fisik :
• Palpasi
– Evaluasi nadi secara palpasi, apakah takikardi atau
bradikardi. Penderita obesitas umumnya mengalami
peningkatan denyut nadi (takikardi).
– Palpasi dinding abdomen sangat penting untuk
menentukan ada tidaknya kelainan dalam rongga
abdomen.
• Perkusi
– Perkusi abdomen untuk menentukan penyebab distensi
abdomen: penuh gas (timpani), massa tumor (redup-
pekak) dan asites Sumber:
 Sudoyo, dkk. 2014. Ilmu Penyakit Dalam.
 Aman, Makbul dan Sanusi, Himawan. 2017.
Pemeriksaan Fisik :
• Auskultasi
– Auskultasi pada daerah leher di atas tiroid dapat
mengidentifikasi bunyi “bruit”. Bunyi yang dihasilkan
akibat adanya turbulensi pada arteri tiroidea.
– Pengukuran tekanan darah, termasuk pengukuran
tekanan darah dalam posisi berdiri untuk mencari
kemungkinan adanya hipotensi ortostatik.

Sumber: Sutejo. 2016.


Pemeriksaan Penunjang :
Kadar glukosa plasma dan profil lipid puasa
Pemeriksaan klem euglikemik atau HOMA (
Homeostasis Model Assessment) untuk menilai
resistensi insulin secara akurat biasanya hanya
dilakukan dalam penelitian dan tidak praktis
diterapkan dalam penilaian klinik
Highly sensitive C-reactive protein
Kadar asam urat dan tes faal hati dapat menilai
adanya NASH

Sumber : bambang, 2009


OBESITAS
Definisi Epidemiologi Etiologi
Obesitas adalah Perempuan lebih • Genetik
kelebihan lemak dalam banyak dibanding laki- • Lingkungan
tubuh, yang umumnya laki • Psikis
ditimbun dalam • Kesehatan
jaringan subkutan • obat-obatan
(bawah kulit), sekitar • Perkembangan
organ tubuh dan kadang • aktivitas fisik
terjadi perluasan ke
dalam jaringan
organnya

Sumber :
 Sari Wahyu. 2014. Klasifikasi Obesitas.
 Irene. 2009. Prevalensi Obesitas.
 Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. 2014.
OBESITAS
Manifestasi klinis Komplikasi
• Wajah bulat, pipi tembem • Kardiovaskular
dan dagu rangkap • sleep apneu
• Leher relatif pendek • gangguan fungsi hati
• Dada membusung dengan • masalah ortopedik
payudara membesar yang berkaitan dengan
• Perut membuncit obesitas
• Pada anak laki-laki : Burried • kelainan kulit
penis • gangguan psikiatrik
• tungkai berbentuk X
Sumber :
 Sari Wahyu. 2014. Klasifikasi Obesitas.
 Irene. 2009. Prevalensi Obesitas.
 Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. 2014.
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi
a. Sibutramine

Diet Rendah
sibutramine
Kalori

b. Orlistat
Orlistat menghambat absorpsi lemak sebanyak 30 persen. Dengan
pemberian orlistat, dibutuhkan penggantian vitamin larut lemak karena
terjadi melabsorpsi parsial.

c. Terapi Bedah
Terapi ini hanya diberikan kepada pasien obesitas berat secara
klinis dengan BMI ≥ 40 atau ≥35 dengan kondisi komorbid.
Sumber: Buku Ilmu Penyakit Dalam
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN
ASPEK KLINIS
Gangguan pada:
Ketidakseimbangan • Agregasi Trombosit
moderator endotel • Fibrinolisis
• Tonus Vaskular
OBESITAS

Asam lemak LDL Risiko CVD


bebas HDL

 Morbiditas
Prehipertensi
Kardiovaskuler Sumber : Kotchen, 2008
PENCEGAHAN TERHADAP
OBESITAS
• MASYARAKAT
1. Memberikan pemahaman tentang obesitas
dan dampaknya terhadap kesehatan
2. Memberikan pemahaman tentang pola
makan sehat dengan gizi seimbang
3. Pemahaman tentang aktifitas fisik dan
latihan fisik serta manfaatnya

Sumber : DIKES Provinsi Bali, 2010.


• PETUGAS KESEHATAN
1. Memberikan edukasi tentang obesitas
2. Konseling tentang pola hidup sehat
3. Pengobatan medikamentosa
4. Psikoterapi
5. Akupuntur serta tindakan operatif

Sumber : DIKES Provinsi Bali, 2010.


• PENDERITA OBESITAS
1. Perubahan gaya hidup
- Pengaturan pola makan sehat
- Pengaturan aktivitas fisik
2. Terapi tambahan
- Psikoterapi
- Farmakoterapi
- Operatif
3. Rujukan kasus
Sumber : DIKES Provinsi Bali, 2010.
• DETEKSI DINI OBESITAS
1. Melakukan penilaian secara visual dan
anamnesa
2. Pengukuran antropometri
3. Pemeriksaan lanjutan

Sumber : DIKES Provinsi Bali, 2010.


PERSPEKTIF ISLAM
Q.S. Al Baqarah ayat 168

Artinya:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagimu.”
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai