Meisy Pamelia
(15.)
Merry Hastifah
(15.)
Obi Riyanto
(15.)
Pintan Agustin
KELOMPOK 5 (15.)
Sevia Merita
(15. 100)
Syafira Azalia K.
(15. 102)
M.Dio
()
OBESITAS PADA ANAK
Obesitas pada masa anak-anak telah
mencapai tingkat epidemi di negara
berkembang. Obesitas pada masa anak-
anak berdampak pada kesehatan fisik,
sosial, emosional, harga diri dan kesehatan
anak selanjutnya.
Client History
Umur (2.1.1)
Jenis kelamin (CH 2.1.1)
Pendidikan (CH 2.1.1)
Riwayat penyakit keluarga/diagnosa medis (CH 2.1)
Pekerjaan (CH 3.1 .6)
DIAGNOSA GIZI
Overweight/Obesity NC 3.3
Kelebihan berat badan/obesitas
Sering makan/ngemil makanan ringan (snack) seperti keripik, roti, dan permen
Sosial ekonomi
Faktor Biologis Tingkat pendidikan dan pengetahuan
Media Massa
Komplikasi Akut
Gangguan ortopedi (ex:membungkuk) Komplikasi jangka panjang
Gangguan fungsi liver dan kantong empedu
Gangguan psikologis
Komplikasi kardiovaskular dan endokrin
Penyakit arteri koroner (CAD)
Sleep apnea Gout
Asma
Sesak nafas
Obesitas Obesitas
DM Tipe 2 Hipertensi
Obesitas Resiko
Kematian
Sumber : Center For Disease Control and Prevention for Overweight and Obesity
CDC 24/7
PENCEGAHAN OBESITAS
Lingkungan
pesan
Lingkungan
Sekolah
Lingkungan
Lingkungan
Makanan dan
Aktifitas Fisik
Minuman
Pelayanan
Kesehatan dan
Lingkungan Kerja
Pengajuan Penilaian
Bayi
Semakin lama bayi disusui, semakin kecil kemungkinan mereka mengalami kelebihan berat badan saat
mereka bertambah tua.
Bagi mereka yang disusui selama enam bulan atau lebih, kemungkinannya 20 sampai 40 persen lebih
sedikit.
Anak
Jadilah orang tua yang menjadi panutan untuk mengonsumsi makanan sehat dan memberi contoh dan
membiasakan aktivitas fisik
Kurangi waktu di depan TV dan komputer kurang dari dua jam sehari
Dorong anak untuk makan hanya saat lapar, dan makan perlahan
Hindari menggunakan makanan sebagai hadiah atau menahan makan sebagai hukuman
Usahakan mengisi kulkas dengan susu bebas lemak atau rendah lemak dan buah dan sayuran segar
Batasi minuman dan camilan tinggi gula dan lemak. Biasakan anak minum air putih
Sajikan setidaknya lima porsi buah dan sayuran setiap hari.
Dewasa
Makan lima sampai enam porsi buah dan sayuran setiap hari.
Pilihlah makanan gandum seperti beras merah dan roti gandum utuh. Hindari yang telah diproses
dengan gula, tepung dan lemak jenuh.
Perhatikan porsi makan agar tidak berlebihan
Hindari fast food
Timbang berat badan secara teratur
Hindari makanan yang tinggi energi dan tinggi
Melakukan aktivitas fisik min 30 menit setiap hari
Sumber : Obesity: Pathophysiology and Clinical Management, Current Medicinal Chemistry, 2009.
TATA LAKSANA
DIIT
DEWASA
(Berdasarkan Jurnal)
TERAPI DIET
Tujuan Prinsip
1. Mengurangi atau menurunkan berat
badan 1. Rendah kalori
2. Mencegah penambahan berat badan
sehingga dapat mempertahankan BB 2. Kurangi
mencapai BB ideal penggunaan lemak
3. Meningkatkan daya tahan tubuh 3. Batasi KH
melalui peningkatan status gizi sederhana
4.Meningkatkan pengetahuan tentang
pola makan dengan gizi seimbang 4. Tinggi serat
dengan memberikan edukasi 5. Vitamin dan
5. Memberi edukasi akan pentingnya mineral disesuaikan
aktivitas fisik AKG
Maksimal 30% dari total kalori untuk mencegah penimbunan lemak yang
lebih banyak dalam tubuh
Total lemak Asam lemak jenuh : 8-10% dari total energi
Asam lemak tak jenuh tunggal : >15% dari total energi
Asam lemak tak jenuh ganda : >10% dari total energi
Kolesterol <300 mg/hari untuk mencegah penimbunan lemak yang berlebih pada
tubuh
Serat diberikan tinggi 20-30 gram/hari untuk membuat rasa kenyang lebih
lama
Sumber Biji-bijian utuh, gandum utuh, beras merah, jelai, nasi putih, roti putih, pasta putih, kentang,
Karbohdrat dan sejenisnya
Sumber Daging putih beserat halus seperti daging ikan dan Daging merah seperti daging sapi, daging kambing
protein juga daging unggas seperti daging ayam.
Hewani
Sumber Semua jenis kacang-kacangan Kacang-kacangan yang diolah dengan cara digoreng
protein Nabati
Sayuran Semua jenis sayuran Sayuran yang mengandung gas seperti brokoli
Buah Semua jenis buah Buah yang mengandung gas seperti nangka,durian
Tujuan Prinsip
1. Makanan beraneka ragam
dan gizi seimbang
1.Mencapai dan
mempertahankan status gizi
2. Mengurangi konsumsi
sesuai dengan umur, gender, makanan sumber kalori
dan kebutuhan fisik /energi yaitu karbohidrat,
2. Mencapai IMT normal yaitu
lemak, protein
18,5-25kg/m 3. Merubah pola makan
3. Mengurangi asupan energi menjadi sehat dan
sehingga tercapai penurunan meneruskan kebiasaan
berat badan sebanyak 1 tersebut
kg/minggu
4. Diet dilakukan secara
bertahap
Energi rendah 500-1000kkal/hari untuk menurunkan BB sebanyak 0,5-1kg/minggu. Pengurangan dilakukan secara
bertahap dengan mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi kualitas dan kuantitas
Protein sedikit lebih tinggi yaitu 1-1,5 gr/kgBBI atau setara 15-20% dari kebutuhan energi total
Lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Sumber lemak seharusnya berasal dari lemak tidak
jenuh ganda
Karbohidrat sedikit lebih rendah yaitu 55-65% dari total kalori. Gunakan karbohidrat kompleks untuk memberi
rasa kenyang dan mencegah konstipasi
DER I
(1200 kkal) INDIKASI PEMBERIAN : Diberikan kepada pasien
yang berdasarkan perhitungan mempunyai IMT
>25 kg/m, diberikan secara bertahap sesuai
dengan kemampuan pasien sampai tercapai
DER II berat badan normal
(1500 kkal)
Tujuan Prinsip
1. Menurunkan berat badan
sampai berat badan sesuai
dengan tinggi badannya 1. Batasi gula dan kalori
2. Mencegah penambahan BB tinggi
yang berlebihan
2. Tinggi kalsium
3. Untuk meningkatkan kualitas
hidup dan pengurangan 3. Tinggi serat
morbiditas serta mortalitas
terkait dengan kelebihan berat
4. Disajikan dalam porsi
badan kecil
Kolesterol harus kurang dari 75 mg / 1000 kilokalori, tidak lebih dari 150 mg per hari
Tujuan Prinsip
1. Rendah energi
1.Menurunkan berat badan 2. Protein cukup
samapi berat badan sesuai dengan 3. Rendah lemak
tinggi badan aktual dengan
tetapmemperhatikan faktor 4. serat tinggi
pertumbuhan anak
SYARAT DIET
Usia 0 - 3 tahun : tidak perlu pengurangan energi,bila diperlukan harus dirancang dengan baik agar tidak
defisiensi zat gizi.
usia 4 6 tahun : hasil recall dikurangi 200 300 kkal/ hari.
usia 7 19 tahun : hasil recall dikurangi 300 500 kkal/ hari
Protein 15 20 % dari total kebutuhan energi untuk membentuk otot dan mendukung pertumbuhan
Lemak kurang dari 25 30 % dari total kebutuhan energi sebagai cadangan energi
Pola makan 3x makanan utama 2x selingan dengan susu 1-2x/hari tetapi yang rendah lemak
Anak diatas 3 tahun dianjurkan pemberian serat dgn rumus (umur dlm tahun +5 ) gr/hari
MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN
Sumber energy Nasi ditim, ditanak , di kukus , kentang Gorengan, santan kental.
rebus, di pure ,mie , bihun , macaroni,
soun, miesoa di rebus, roti, tepung-
tepungan di buat bubur atau puding, gula .
Mentega , margarine untuk mengoles roti
atau di campur ke dalam makanan , minyak
goreng untuk menumis , santan encer
Sumber zat pembangun Daging sapi, kerbau,ikan, ungas direbus, Daging berlemak banyak; daging ,ikan ,
ditim , di kukus, di semur, di panggang;telur ungags, telur di goreng; kacang tanah di
rebus, di dadar di cepluk air di campur goreng; tempe, tahu, oncom di goreng.
dalam makanan atau minuman; keju,
yogourt, susu; kacang hijau , kacang merah
dalam jumlah terbatas di rebus ; tempe ,
tahu, oncom di rebus, di tumis, di kukus, di
panggang ; susu kedelai
.
Sumber zat pengatur Sayur dan buah tinggi serat Sayuran mentah; sayuran yang
menimbulkan gas; kol, sawi, lobak.
1 2 3
Pengawasan terhadap aktivitas
Libatkan keluarga khususnya orang tua Pengawasan terhdadap asupan
fisik,tingkatkan sesuai dengan usia dan
kalau perlu anggota keluarga lain,teman makanan dan perubahan pola
kondisi anak. Batasi kebiasaan santai
dekat,guru dalam menjalankan program makan,terapkan food rules: makan
seperti menonton televesi, main video
diet pada anak. terjadwal, tidak ngemil,dan seterusnya.
game dll
4 5 6
Memonitoring berat badan secara Memberikan pujian bila anak patuh Mungkin diperlukan bantuan seorang
periodic / teratur pada anak dengan pada program peenurunan BB dan psikolog / psikiater anak dalam
status gizi normal merupakan kunci berhasil menurunkan BB, tetapi berikan memodifikasi perilaku makan/ bila
utama pencegahan obesitas,sedangkan sanksi bila anak melanggar aturan terjadi masalah psikologis dalam
untuk anak obesitas untuk menilai program penurunan BB menjalankan diet.
keberhasilan intervensi medis(
termasuk pemberian diet)
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT