Anda di halaman 1dari 24

PERANAN APOTEKER DALAM

PENANGGULANGAN STUNTNG

Presented by:

Dedy Almasdy*
(apt. MSi., PhD clin pharm)

Fakultas Farmasi
Universitas Andalas

PD IAI Sumatera Barat

Webinar Kesehatan Nasional, 2022


Perkembangan
Ilmu & Praktek Kefarmasian

Era Era Era


Farmasi Farmasi Farmasi
Klasik Industri Klinik
FAKTOR PENDORONG LAHIRNYA FARMASI KLINIK

Kemajuan Iptekdok
- Drug booming
- Drug information booming

Banyak masalah berkaitan dengan obat


Farmasi Klinik
Meningkatnya ‘public expectation’ (60an)

INDONESIA (90an)
Meningkatnya tingkat kesejahteraan
masyarakat
Perkembangan Konsep Farmasi Klinik

Keterlibatan intensif Apoteker dalam


health care system
untuk mewujudkan
pengobatan yang rasional
H
E Preventive/Promotive Curative/Rehabilitative
A
L
T
H Primary Secondary/Tertiary
Public Health Care Care
C
A
R
E
Public Health Primary Care Secondary/Tertiary
S Pharmacy Pharmacy Care Pharmacy
Y
S
T
E
M Al-HAMMRA Model in Health Care Pharmacist
Peran Dasar Apoteker
1. Menjamin ketersediaan obat yang aman,
berkualitas, merata dan terjangkau
2. Menjamin penggunaan obat aman, efektif
dan efesien
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui penggunaan obat-obatan
4. Meningkatkan peran serta masyarakat
dalam mewujudkan kondisi kehidupan yang
sehat
Farmasi Kesehatan Masyarakat
• Drug Information & Education
• Food Safety
• Smoking Cassation
• Save Handling Pesticide
• Body Weight Management
• Disaster Management
• Vaccination
• Stunting
• dll
Stunting adalah……
• Masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
asupan gizi yang kurang dalam waktu lama akibat
pemberian makanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan gizi

• Stunting terjadi mulai janin masih dalam


kandungan dan baru nampak saat anak berusia 2
tahun
Gejala stunting….
1.Anak berbadan lebih pendek untuk anak
seusianya

2.Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak


tampak lebih muda/kecil untuk seusianya

3.Berat badan rendah untuk anak seusianya

4.Pertumbuhan tulang tertunda


Penyebab stunting
• Stunting proses kumulatif yang terjadi sejak
kehamilan
• Gizi ibu sebelum dan selama kehamilan
berpengaruh thd pertumbuhan janin
• Ibu hamil dengan gizi kurang janin mengalami
intrauterine growth retardation (IUGR), prematur
• Kurangnya asupan makanan
• Penyakit infeksi yang berulang
Dampak Stunting pada anak

- Fungsi-fungsi tubuh yang tidak seimbang

- Perkembangan motorik yg lambat

- Kemampuan kognitif yg rendah

- Peningkatan angka kematian


FAKTOR RISIKO

Faktor ibu Faktor Anak Faktor Lingkungan


- Riwayat BBLR atau - Status sosial/ekonomi
- Usia ibu saat hamil,
prematur rendah
- Lingkar lengan atas - Pendidikan keluarga
ibu saat hamil, - Jenis kelamin laki-2
kurang, khusunya ibu
- Riwayat penyakit
- Tinggi ibu, - Pendapatan keluarga
neonatal kurang
- Pemberian ASI, - Riwayat diare yang - Kebiasaan BAB yg
- Inisiasi menyusui sering dan berulang jelek
dini, - Riwayat penyakit - Air minum tidak sehat
- Kualitas makanan. menular - Paparan asap rokok
- Tidak mendapatkan - Paparan pestisida
imunisaisi

Penggunaan obat yang tidak rasional


Jenis Intervensi Penurunan Stunting

Tablet Tambah Darah


untuk Remaja Putri, Suplementasi
Calon Pengantin, dan Vitamin A STBM
Ibu Hamil

Pemberian Makanan Suplementasi


Tambahan untuk Ibu multivitamin dan PAMSIMAS
Hamil Kurang Energi mineral (taburia)
Kronis (KEK)

Kelambu dan Obat


Pemberian Makanan
Tambahan untuk
SANIMAS
Malaria (Endemis) Balita kurus

Pemberian obat Kawasan Rumah


Promosi menyusui cacing Pangan Lestari
(ASI eksklusif)

Kegiatan Posyandu Program


Promosi Makanan Keluarga
Pendamping-ASI Harapan

Pencatatan
Bina Keluarga Pendidikan Sipil
Balita Anak Usia Dini
JKN
Keluarga
Berencana
Zat Gizi Mikro yang Berperan untuk
Menghindari Stunting
Kalsium
• Pembentukan tulang, gigi, pembekuan darah & kontraksi otot
Yodium
• Hormon tiroid; mengatur metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan tubuh.
Zink
• Metabolisme tulang, penyembuhan luka, kekebalan dan
pengembangan fungsi reproduksi laki-laki.
Besi
• sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan otak, metabolisme energi
Asam Folat
• Pembelahan dan pertumbuhan sel, produksi sel darah merah,
mencegah animea
Penggunaan Obat
Pada Ibu Hamil dan Menyusui

Ibu Hamil Ibu Menyusui


• A → Aman • L1 → Paling aman
• B → Cukup Aman • L2 → Aman
• C → Berisiko pada • L3 → Cukup Aman
hewan percobaan • L4 → Berisiko
• D → Terbukti berisiko • L5 → Kontraindikasi
pada ibu hamil
• X → Kontraindikasi
Pestisida vs Stunting
• Paparan pestisida sebagai penyebab utama
terjadinya gangguan penyerapan zat gizi
pada anak yang biasa disebut dengan
environmental enteric dysfunction (EED).
• EED adalah gangguan subklinis ditandai
dengan abnormalitas morfologi maupun
fisiologi pada usus halus sehingga proses
penyerapan zat gizi menjadi kurang optimal
yang akhirnya menyebabkan gagal tumbuh.
Mekanisme terjadinya stunting
akibat paparan peptisida
Gangguan jalur sintesis dan metabolisme hormone tiroid
melaui 4 jalur :
• Menempati reseptor TSH (TSH-r) pada kelenjar tiroid
sehingga TSH tidak bisa masuk kedalam kelenjar
tiroid sehingga sintesis hormone tiroid terganggu
• Mekanisme kerja enzim deyodinase tipe 1 (D1) yang
bekerja mengkatalis T4 berubah menjadi T3
• Struktur kimia pestisida hampir sama dengan hormon
tiroid sehingga menyebabkan terjadinya kompetisi
pengikatan oleh reseptor hormon tiroid (TH-r) pada sel
target
• Memacu kerja enzim D3 sehingga T4 dirubah menjadi
rT3 (hormone tiroid menjadi inaktif) sehingga bentuk
aktif (T3) dalam tubuh kurang.
Paparan Pestisida vs BBLR
• Pekerjaan ibu hamil yang berkaitan dengan pestisida
dengan OR = 6,769; CI 95 % = 1,605 – 28,542,
• Kelengkapan alat pelindung diri (APD) saat beraktivitas di
ladang (OR = 18,857; CI 95 % = 2,195 – 161,985), dan
• Penyimpanan pestisida (OR = 12,667; CI 95 % = 3,308 –
48,504).

Faktor Berkaitan dengan Kejadian stunting :


• Kebiasaan anak bermain di area pertanian (p=0,011),
• Penyimpanan pestisida di dalam rumah (p=0,036),
• Keterlibatan ibu dalam menyemprot (p=0,040),
• Mencuci alat semprot (p=0,040),
• Mencampur pestisida (p=0,040)
Smoking vs Stunting
• Asap rokok diperkirakan mengandung lebih dari 4000 senyawa
kimia yang secara farmakologis terbukti aktif dan beracun yang
dapat menyebabkan mutasi (mutagenic) dan kanker (carcinogenic).
• Tiga racun utama dalam rokok yaitu nikotin, tar dan karbon
monoksida menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah apabila
terpapar dalam kurun waktu yang lama.
• Bahan kimia pada asap rokok dapat menembus sawar gas darah
dan masuk ke peredaran darah dan jaringan perifer
• Efek zat yang terkandung dalam rokok salah satunya adalah
gangguan vasodilatasi yang mempengaruhi distribusi oksigen
dalam tubuh, selain itu kandungan asap rokok akan merangsang
sekresi sitokin proinflamasi.
Smoking vs Stunting
• Paparan asap rokok pada anak menyebabkan
gangguan absorbsi nutrisi, sehingga
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
• Fungsi abnormal leukosit juga ditemukan pada
anak dengan orang tua perokok
• Nikotin yang terkandung dalam asap rokok
akan bereaksi langsung dengan chondrosit
melalui reseptor special nikotin yang
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
tulang pada anak
Smoking vs Stunting
Perilaku merokok orang tua diperkirakan berpengaruh pada
anak stunting dengan dua cara.
• Asap rokok mengganggu penyerapan gizi pada anak, yang
pada akhirnya akan mengganggu tumbuh kembangnya.
• Biaya belanja rokok, membuat orang tua mengurangi jatah
biaya belanja makanan bergizi, biaya kesehatan, pendidikan
dan seterusnya.

Belanja rokok telah menggeser kebutuhan terhadap makanan


bergizi yang esensial untuk tumbuh kembang balita yang
mengakibatkan keterlambatan perkembangan mental,
meningkatkan morbiditas dan mortalitas akibat kerentanan
terhadap penyakit (Dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH
STUNTING IS NOT ONLY
A NUTRITIONAL PROBLEM

BUT ALSO

A PHARMACEUTICAL PROBLEM

Anda mungkin juga menyukai