Pembimbing;
dr. Nurul Hidayah, Sp.A(K)
September, 2023
Latar Belakang
Indonesia
Berdasarkan data Riskesdas 2018,
prevalensi stunting pada balita di
Indonesia sebesar 30,8%, lebih
rendah dibandingkan tahun 2013
sebesar 37,2%
Definisi Stunting
TSH
Faktor Genetik Kelenjar hipofisis
Pertumbuhan
dan
Perkembangan Prolactin
Faktor
Lingkungan
Gonadotropin
ACTH
Manifestasi klinis
Defisiensi nutrisi -> mengurangi jumlah sel otak, gangguan pada pembentukan sirkuit
Memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi serta gizi pada remaja
Pencegahan Primer
• Dilakukan di tingkat Posyandu
• Pemantauan pertumbuhan, PB atau TB
• Edukasi
Pencegahan Sekunder
• Dilakukan oleh dokter di fasilitas Kesehatan tingkat pertama
• Mendeteksi anak dengan gangguan gizi dan mencegah agar tidak menjadi stunting
• Edukasi
Pencegahan Tersier
• Dilakukan oleh dokter spesialis anak, terutama jika ada indikasi kondisi patologis
• Edukasi
Kesimpulan
⬡ Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan anak yang
lebih pendek dari anak seusianya karena mengalami kegagalan pertumbuhan yang disebabkan
oleh buruknya gizi dan kesehatan anak sebelum dan sesudah kelahiran
⬡ Perkembangan kognitif dipengaruhi oleh genetik, lingkungan dan nutrisi secara general
⬡ Kekurangan nutrisi jangka panjang dapat berdampak pada perkembangan otak terutama aspek
kognitif. Namun dampaknya tidak hanya pada perkembangan otak saja, tapi juga defisit tinggi