Anda di halaman 1dari 18

HARI GIZI NASIONAL 2023

Cegah Stunting dengan


Protein Hewani
Apa itu Stunting?

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh


dimana tinggi badan anak lebih pendek
dibandingkan anak - anak seusianya atau
memiliki tinggi badan menurut umur
kurang dari - 2 SD
Prevalensi Stunting di Indonesia

Persentase Stunting di Indonesia :


24,4 %
Faktor Penyebab Stunting
Kurang
Kurang Pengetahuan
Kurang Akses Air
Asupan Gizi Gizi Bersih

Terbatasnya
Layanan Infeksi Pola Asuh
Kesehatan Berulang
Anak Menjadi Mudah Sakit
Karena tidak tercukupinya asupan gizi pada balita membut daya
tahan tubuh anak menurun dan rentan terkena penyakit

Dampak Stunting Kecerdasan Berkurang


Dapat menyebabkan kecerdasan kognitif anak berkurang

Beresiko Terkena Penyakit Tidak Menular (PTM)

Lebih beresiko terkena penyakit tidak menular (PTM) seperti


diabetes, hipertensi, stroke, penyakit jantung.

Fungsi Tubuh Tidak Optimal


Gangguan Penyerapan zat - zat gizi oleh tubuh
Pencegahan Stunting dengan
1000 HPK
Periode 1000 HPK yang dimulai sejak 270 hari masa
kehamilan sampai dengan 730 hari (2 tahun) setelah
seorang anak dilahirkan merupakan masa kritis sekaligus
periode emas dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak. Oleh karena itu, kebutuhan gizi dan kesehatan pada
periode tersebut harus terpenuhi dengan optimal.
Ibu Hamil
• Stunting dapat dicegah mulai dari saat masa kehamilan
• Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis) dan Ibu Hamil
Anemia rentan melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
yang beresiko stunting
• Penambahan Energi sebesar 180 kkal dan 10 gr protein
untuk Ibu Hamil Trimester Pertama
• Penambahan Energi sebesar 300 kkal dan 30 gr protein
untuk Ibu Hamil Trimester Kedua dan Ketiga
• Kecukupan zat gizi mikro seperti asam folat dan zat besi
tetap diperhatikan
• Ibu Hamil minum Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90
tablet pada masa kehamilan
Anjuran Jumlah Porsi Makan Sehari untuk Ibu Hamil
Ibu Menyusui
• ASI Esklusif berperan penting dalam pencegahan
stunting
• ASI Esklusif adalah pemberian ASI saja tanpa
tambahan makanan atau minuman apapun hingga bayi
berusia 6 bulan
• Penambahan Energi 330 kkal dan 20 gr protein untuk
ibu menyusui 6 bulan pertama
• Penambahan Energi 400 kkal dan 15 gr protein untuk
ibu menyusui 6 bulan kedua
Ibu Balita
• Ibu bayi balita berperan penting memberikan makan
bayi balita sesuai porsinya
• Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) diberikan sejak
bayi berusia 6 bulan ketika ASI tidak lagi mencukupi
kebutuhan gizi bayi
• Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) diberikan sesuai
jumlah, usia, tekstur, dan frekuensi
MP-ASI usia 6 - 23 bulan
ISI Priringku anak usia 6 - 23 bulan
Contoh Menu
Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi
utama pada tubuh. Karbohidrat berperan dalam
pembentukan energi dan cadangannya.

Protein
Protein terutama protein hewani mengandung asam
amino esensial yang lebih lengkap yang bermanfaat
mendukung pembentukan semua hormon
Zat Gizi
Makro
pertumbuhan.

Lemak
Lemak berfungsi melindungi organ-organ vital,
menjadi insulator (penghantar panas) yang
mempertahankan panas tubuh, serta melarutkan
dan membawa vitamin larut lemak.
Zat Besi
Zat besi berperan sebagai pembentukan sel darah merah yang
berfungsi untuk menyuplai oksigen dan zat gizi lain ke seluruh
tubuh.

Kalsium
Kalsium berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi.
Kalsium berguna untuk pertumbuhan tulang bayi dan mengatur
cairan di dalam tubuh ibu. Beberapa sumber kalsium yang baik
Zat Gizi Mikro
adalah susu, yoghurt, keju, ikan, tahu, dan sayuran berdaun hijau
tua.

Asam Folat
Asam folat adalah zat gizi penting untuk mengurangi risiko
cacat tabung saraf. Kondisi cacat lahir utama ini memengaruhi
sumsum tulang belakang dan otak bayi, Asupannya dapat
diperoleh dari hati, kacang, telur, dan sayuran berdaun hijau tua.
Jurnal Riset Sains dan Teknologi
Konsumsi Protein Hewani dapat Volume 6 No. 1 Maret 2022, 95-100
Asfiyatus Sholikhah, Ratna Kumala Dewi
Mencegah Stunting Peranan Protein Hewani dalam Mencegah
Stunting pada Anak Balita

• Salah satu faktor penyebab balita stunting adalah kurangnya asupan protein hewani.
Rendahnya kualitas protein yang dikonsumsi juga dapat menjadi penyebab
terhambatnya pertumbuhan atau stunting.
• Angka stunting pada anak di bawah 5 tahun pada kelompok protein rendah 1,87 kali
lebih tinggi dibandingkan pada kelompok protein penuh.
• Eratnya hubungan protein hewani dengan pertumbuhan menyebab kan seorang
anak yang kurang asupan proteinnya akan mengalami pertumbuhan yang lebih
lambat daripada anak dengan jumlah asupan protein yang cukup.
• Anak balita yang mengkonsumsi protein hewani yang cukup dapat terhindar dari
kejadian stunting. Hal tersebut dikarenakan protein hewani mengandung asam
amino esensial yang dapat mensintesis hormon pertumbuhan sehingga dapat
mempercepat laju pertumbuhan balita dan menghindarkan balita agar tidak
mengalami kejadian stunting. Oleh karena itu, bisa diambil kesimpulan bahwa
bahan pangan yang bersumber dari protein hewani dapat mempercepat laju
pertumbuhan dan mencegah terjadinya stunting.
Konsumsi 1 butir Telur 1 hari dapat Iannotti LL, Lutter CK, Stewart CP, et al. Eggs
in Early Complementary Feeding and Child

Mencegah Stunting
Growth: A Randomized Controlled Trial.
Pediatrics. June 2017.

• Penelitian di Ekuador menemukan bahwa balita yang diberikan


satu telur satu hari selama 6 bulan mengalami kenaikan tinggi
badan dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberi telur
• Penelitian ini menunjukkan bahwa telur merupakan sumber protein
yang baik, relatif murah, dan mudah didapatkan untuk memastikan
anak-anak mendapatkan makanan berkualitas tinggi, dan bisa
menjadi intervensi yang ideal untuk anak-anak berisiko stunting di
negara berkembang.
• Penelitian ini juga menemukan bahwa kelompok bayi yang
mengonsumsi telur ternyata lebih sedikit mengonsumsi makanan
manis, seperti permen dan kue. Ini menunjukkan bahwa konsumsi
telur dapat mengurangi obesitas pada anak–anak.
Yuk Cegah Stunting dengan Konsumsi
Protein Hewani!

Anda mungkin juga menyukai